Tata Cara Pendirian Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar

para pemegang sahamnya maupun para pengurusnya, perseroan jelas harus memiliki harta kekayaan tersendiri dalam menjalankan kegiatan usahanya serta untuk melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya. Untuk itu maka pada saat perseroan didirikan, bahkan sebelum permohonan pengesahan akta pendirian perseroan ke Menteri Kehakiman, para pendiri telah harus menyetorkan sekurang- kurangnya 50 lima puluh persen dari seluruh modal ditempatkan atau dikeluarkan perseroan yang diambil bagian oleh para pendiri. 34 5. Memenuhi Persyaratan Undang-Undang Setiap perseroan harus memenuhi persyaratan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksanaannya mulai dari pendiriannya, beroperasinya, dan berakhirnya. Hal ini menunjukan bahwa Undang-Undang Perseroan Terbatas menganut sistem tetutup closed system.

C. Tata Cara Pendirian Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar

Perseroan Subjek hukum terbagi atas dua, yaitu orang pribadi dan badan hukum. Terhadap orang pribadi, ia dinyatakan sebagai subjek hukum pengemban hak dan kewajiban sejak ia dilahirkan dan berakhir pada saat meninggal dunia. Sedangkan terhadap badan hukum dinyatakan sebagai subjek hukum sejak disahkannya badan hukum tersebut oleh pemerintah dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM, dan berakhir sebagaimana diatur oleh anggaran dasar dan akta pendirian badan hukum tersebut. 35 34 Ibid, hal. 13 35 Freddy Harris Teddy Anggoro, OpCit, hal. 19 Adapun tujuan dari pendirian perseroan terbatas, berdasarkan peraturan yang pernah berlaku maupun sedang berlaku, baik KUHD, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 maupun Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, semuanya menyebutkan bahwa tujuan pendirian perseroan terbatas adalah untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal yang sekecil-kecilnya. 36 Di Indonesia, untuk mendirikan suatu perseroan harus memenuhi syarat-syarat dan prosedur yang telah ditentukan oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas. Pendirian perseroan terbatas harus memenuhi syarat sebagai berikut: 37 1. Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia. Ketentuan ini menegaskan prinsip bahwa sebagai badan hukum perseroan didirikan berdasarkan perjanjian, karena itu harus mempunyai lebih dari satu orang pemegang saham. Kemudian perjanjian tersebut harus dibuat dengan akta notaris, yang berarti bahwa perjanjian pendirian perseroan tersebut tidak dapat dibuat di bawah tangan, tetapi harus dibuat oleh pejabat umum yang ditunjuk untuk membuat akta pendirian tersebut dan dibuat dalam bahasa Indonesia. Akta tersebut sah bila ingin dibuat dalam bahasa lainnya, tetapi tidak dapat dijadikan dasar untuk mengajukan pengesahan akta pendirian tersebut. 2. Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan. Ketentuan ini menegaskan bahwa perbuatan hukum perseroan sebagai badan hukum mulai diakui eksistensinya sebagai subjek hukum sejak tanggal diterbitkan 36 Ibid 37 Wirjono Prodjodikoro, Hukum Perkumpulan Korporasi dan Koperasi di Indonesia, Dian Rakyat, Jakarta, 1967, hal. 65 keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan. Sejalan dengan perkembangan teknologi dan keutuhan akan layanan cepat, saat ini pengesahan pendirian perseroan terbatas dilakukan melalui jasa teknologi informasi sistem admnistrasi badan hukum secara elektronik. 3. Setelah perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham menjadi kurang dari dua orang, dalam jangka waktu paling lama enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut, pemegang saham yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lain. Konsisten dengan konsep pendirian perseroan yang didasarkan oleh perjanjian, maka kepemilikan atas saham suatu perseroan tidak boleh dimonopoli oleh satu orang. Sehingga suatu perseroan yang hanya memiliki satu pemegang saham saja dalam waktu enam bulan setelah mendapatkan pengesahan badan hukum harus menjual sahamnya kepada orang lain atau menerbitkan saham baru ntuk dijual kepada orang lain. Dengan demikian, saham perseroan tersebut dimiliki lebih dari satu orang pemegang saham. Jika pemegang saham masih tetap satu orang setelah lewat waktu enam bulan, maka perikatan dan kerugian perseroan akan menjadi tanggung jawab pribadi pemegang saham. Setelah dibuatnya akta notaris yang memuat hal-hal sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas, maka diajukan permohonan untuk memperoleh keputusan menteri mengenai pengesahan badan hukum secara elektronik. 38 Adapun proses pendirian perseroan terbatas yakni sebagai berikut: 39 38 Freddy Harris Teddy Anggoro, OpCit, hal. 21 1. Tahap Pengajuan Nama Perseroan Terbatas Pengajuan nama perusahan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan Hukum Sisminbakum Kemenkumham. Adapun persyaratan yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa. b. Melampirkan photocopy Kartu Identitas Penduduk KTP para pendirinya dan para pengurus perusahaan. c. Melampirkan photocopy Kartu Keluarga KK pimpinan atau pendiri perseroan terbatas. Proses ini bertujuan untuk akan melakukan pengecekan nama perseroan terbatas, apakah nama perseroan terbatas tersebut sudah digunakan atau tidak, dimana pemakaian nama perseroan terbatas tidak boleh sama atau mirip sekali dengan nama perseroan terbatas yang sudah ada maka yang perlu disiapkan adalah 2 dua atau 3 tiga pilihan nama perseroan terbatas, usahakan nama perseroan terbatas mencerminkan kegiatan usaha tersebut. Disamping itu pendaftaran nama perseroan terbatas ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dari instansi terkait sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengajuan dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas. 2. Tahap Pembuatan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Pembuatan akta pendiria dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh wilayah negara Republik Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan 39 Pendirian Perseroan Terbatas, www.legal4ukm.compendirian-perseroan-terbatas-pt , terakhir diakses tanggal 3 Oktober 2014 dari menteri Kemenkumham. Dalam akta pendirian harus memuat ketentuan sebagai berikut: a. Kedudukan perseroan terbatas, yang mana perseroan terbatas harus berada diwilayah Indonesia dengan menyebutkan nama kota dimana perseroan terbatas melakukan kegiatan usaha sebagai kantor pusat. b. Pendiri perseroan terbatas minimal 2 orang atau lebih. c. Menetapkan jangka waktu berdirinya perseroan terbatas selama 10 tahun, 20 tahun atau lebih atau bahkan tidak perlu ditentukan lamanya yang artinya berlaku seumur hidup. d. Menetapkan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan terbatas. e. Akta notaris yang berbahasa Indonesia. f. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan. g. Modal dasar minimal Rp. 50.000.000 lima puluh juta rupiah dan modal disetor minimal 25 dua puluh lima perseperatus dari modal dasar. h. Minimal 1 orang Direktur dan 1 orang Komisaris, dan i. Pemegang saham harus warga negara Indonesia atau badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia, kecuali Perseroan Terbatas dengan Modal Asing PT. PMA 3. Tahap Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan SKDP Permohonan SKDP diajukan kepada kantor kelurahan setempat sesuai dengan alamat kantor perseroan terbatas berada, yang mana sebagai bukti keterangan atas keberadaan alamat perusahaan domisili gedung, jika digedung. Persyaratan lain yang diperlukan adalah photocopy Pajak Bumi dan Bangunan PBB tahun terakhir, perjanjian sewa atau kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili bukan digedung perkantoran, Kartu Tanda Penduduk KTP direktur, Izin Mendirikan Bangunan IMB jika perseroan terbatas tidak berada di gedung perkantoran. 4. Tahap Permohonan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada kepala kantor Pelayanan Pajak sesuai keberadaan domisili perseroan terbatas. Persyaratan lain yang dibutuhkan adalah NPWP pribadi direktur, photocopy KTP direktur atau photocopy paspor bagi Warga Negara Asing, khusus PT. PMA, surat keterangan domisili perusahaan, dan akta pendirian perseroan terbatas. 5. Tahap Pengesahan Anggaran Dasar Perseroan Oleh Menteri Kemenkumham Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumham untuk mendapatkan pengesahan anggaran dasar perseroan akta pendirian sebagai badan hukum perseroan terbatas sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas. Persyaratan yang dibutuhkan antara lain: a. Bukti setor bank senilai modal disetor dalam akta pendirian. b. Bukti Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP sebagai pembayaran berita acara negara. c. Asli akta pendirian. d. Mengajukan Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP. Surat Izin Usaha Perdagangan ini berguna agar perseroan terbatas dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun perlu untuk diperhatikan bahwa setiap perusahaan patut membuat surat izin, selama kegiatan usaha yang dijalankan termasuk dalam Klarifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLUI sebagaimana Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia. Permohonan pendaftaran Surat Izin Usaha Perdagangan diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan danatau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan domisili perseroan terbatas. Adapun klasifikasi dari Surat Izin Usaha Perdagangan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 39M-DAGPER122011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 36M- DAGPER92007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan adalah sebagai berikut : 40 a. Surat Izin Usaha Perdagangan kecil, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. b. Surat Izin Usaha Perdagangan Menengah, wajib dimiliki perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 500.000.000,- lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- sepuluh miliyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 40 Pendirian Perseroan Terbatas, www.legal4ukm.compendirian-perseroan-terbatas-pt , terakhir diakses tanggal 5 Mei 2015 c. Surat Izin Usaha Perdagangan besar, wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 10.000.000.000,- sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 6. Mengajukan Tanda Daftar Perusahaan TDP Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan danatau Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan domisili perusahaan. Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat TDP sebagai bukti bahwa perusahaanbadan usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan. 7. Tahap Berita Acara Negara Republik Indonesia Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kemenkumham, maka harus diumumkan dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia dari perusahaan yang telah diumumkan dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia, maka perseroan terbatas telah sempurna statusnya sebagai badan hukum. Anggaran dasar merupakan bagian dari akta pendirian perseroan terbatas. Sebagai bagian dari akta pendirian, anggaran dasar memuat aturan main dalam perseroan yang menentukan setiap hak dan kewajiban dari pihak–pihak dalam anggaran dasar, baik perseroan itu sendiri, pemegang saham maupun pengurus. Anggaran dasar perseroan terbatas baru berlaku bagi pihak ketiga setelah akta pendirian perseroan terbatas disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. 41 41 Gunawan .W Ahmad .Y, Op Cit, hal. 29. Dalam Anggaran dasar perseroan terdapat hal–hal yang wajib dimuat sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 Undang-Undang Perseroan Terbatas meliputi: 1 Nama dan tempat kedudukan perseroan. 2 Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3 Jangka waktu berdirinya perseroan. 4 Besarnya jumlah modal dasar, modal yang ditempatkan, dan modal yang disetor. 5 Jumlah saham, jumlah klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk setiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham. 6 Susunan, jumlah, dan nama anggota direksi dan komisaris. 7 Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS. 8 Tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian sementara anggota direksi dan komisaris. 9 Tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden. 10 Ketentuan-ketentuan lain menurut undang-undang. Hal-hal yang disebut dalam Pasal 15 Undang-Undang Perseroan Terbatas bersifat imperatif, artinya paling tidak hal-hal tersebut harus dimuat dalam anggaran dasar perseroan. Dengan kata lain Pasal 15 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyebutkan hal-hal yang minimal yang mesti masuk dalam anggaran dasar perseroan terbatas, selebihnya dapat ditambah sendiri. 32 BAB III CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY CSR

A. Sejarah Dan Defenisi Corporate Social Responsibility CSR

Dokumen yang terkait

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Bentuk Program Corporate Social Responsibility Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal(Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

6 71 112

Makna Corporate Social Responsibilty Bagi Penerima Bantuan Corporate Social Responsibilty PT. Pertamina ( Studi Pendekatan Konstruktivis Makna Corporate Social Responsibilty (CSR) “Cerdas Bersama Pertamina” Bagi Penerima Bantuan Beasiswa)

5 47 118

Corporate Social Responsibility (CSR) Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya (Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan)

2 52 161

Efektivitas Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Kepada Perusahaan BUMN

6 57 101

Peran Corporate Social Responsibilty CSR

0 0 3

BAB II BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS A. Defenisi Perseroan Terbatas - Pelaksanaan Corporate Social Responsibilty (Csr) Kepada Masyarakat Kota Medan Oleh Bank Central Asia

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pelaksanaan Corporate Social Responsibilty (Csr) Kepada Masyarakat Kota Medan Oleh Bank Central Asia

0 0 16

Pelaksanaan Corporate Social Responsibilty (Csr) Kepada Masyarakat Kota Medan Oleh Bank Central Asia

0 0 10

ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA TBK -

0 0 94