Hubungan Profesional Guru dengan Efektivitas Proses Pembelajaran

3. Hubungan Profesional Guru dengan Efektivitas Proses Pembelajaran

Guru adalah salah satu faktor penting dalam penyelenggraan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu meningkatkan mutu pendidikan, berarti juga meningkatkan mutu guru. Meningkatkan mutu guru bukan hanya dari segi kesejahteraannya, tetapi juga profesionalitasnya. UU No. 14 tahun 2005 Pasal 1 ayat 1 menyatakan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sebagai seorang profesional guru harus harus memilki kompetensi keguruan yang cukup. Kompetensi keguruan itu tampak kemampuannya menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru, mampu mendemonstrasikan sejumlah starategi maupun pendekatan pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur, dan konsisten. Profesional berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang atau sebagai hoby belaka. Profesi berarti menyatakan secara publik dan dalam bahasa latin disebut “profession” yang di gunakan untuk menunjukkan pernyataan publik yang di buat oleh seseorang yang bermaksud menduduki suatu jabatan publik. Guru yang terjamin kualitasnya diyakini mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Penjaminan mutu guru perlu dilakukan dari waktu ke waktu demi terselenggaranya layanan pembelajaran yang berkualitas. 51 Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir, bahkan pada saat meninggal. Semua itu menunjukkan bahwa setiap orang membutuhkan orang lain dalam 51 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional,,,, …………, h. 39 40 perkembangannya, demikian halnya peserta didik; ketika orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah pada saat itu juga ia menaruh harapan terhadap guru, agar anaknya dapat berkembang secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual, karena antara satu peserta didik dengan yang lain memilki perbedaan yang sangat mendasar. Memahami uraian di atas, betapa besar jasa guru profesional dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan para peserta didik . mereka memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membantu kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia SDM, serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa. Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, profesional, dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai berikut. 1. Orang tua yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya. 2. Teman, tempat mengadu, dan mengutarakan perasaan bagi para peserta didik. 3. Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan melayani peserta didik sesuai minat, kemampuan, dan bakatnya. 4. Memberikan sumbangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi anak dan memberikan saran pemecahannya. 5. Memupuk rasa percaya diri, berani dan bertanggung jawab. 6. Membiasakan peserta didik untuk saling berhubungan bersilaturahmi dengan orang lain secara wajar. 7. Mengembangkan proses sosialisasi yang wajar antarapeserta didik, orang lain, dan lingkungannya. 8. Mengembangkan kreativitas. 9. Menjadikan pembantu ketika diperlukan. 52 52 E. Mulyasa,.”Menjadi Guru Profesional”Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009, cet. Ke-8, h. 35-36 Untuk memenuhi tuntutan di atas, guru harus mampu memaknai pembelajaran, serta menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi peserta didik. Pembelajaran, yang didefinisikan sebagai sebuah aktivitas untuk memfasilitasi berlangsungnya proses pembelajaran dapat dipandang sebagai sebuah sistem. Melalui pendekatan sistem, kita dapat memahami proses pembelajaran sebagai suatu hal yang perlu dirancang secara sistematik dan sistemik. Istilah pendekatan sistem system approach sendiri dapat diartikan sebagai sebuah proses yang logis dan berulang yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu program pembelajaran. Dick dkk, yang dikutip oleh Benny A. Pribadi juga berpandangan bahwa pendekatan sistem adalah sebuah prosedur yang digunakan oleh perancang desain sistem pebelajaran untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang efektif dan efisien. Dalam menggunakan pendekatan sistem, setiap langkah yang dilakukan harus memperoleh input dari langkah sebelumnya. Dengan menerapkan pendekatan sistem, kita dapat melakukan langkah atau proses secara sistemik dan sistematik. Cara sistemik adalah cara pandang yang menganggap sebuah sistem sebagai suatu kesatuan yang utuh dengan komponen-komponen yang berinterfunngsi. Istilah sistematik merujuk kepada suatu upaya untuk melakukan tindakan secara terarah dan langkah demi langkah untuk mencapai suatu tujuan yang telah digariskan. Sekolah melakukan sebuah proses pendidikan dan pembelajaran yang mengubah siswa agar memilki kompetensi sesuai dengan yang diharapkan. Sekolah memperoleh input dari lingkungan dan menghasilkan output yang dikembalikan kepada lingkungan atau masyarakat. Lingkungan sekolah berperan sebagai pengawas yang memberikan unpan balik atau feedback tentang kualitas output yang dihasilkan, apabila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan maka sekolah perlu meningkatkan kualitas proses pendidikan dan pembelajaran yang berlangsung di dalamnya. Mekanisme kerja sekolah sebagai suatu sistem dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut. Gambar. Mekanisme kerja sekolah sebagai sebuah sistem Input dari sekolah sebagai suatu sistem adalah sumber daya yang meliputi siswa, anggaran, guru, dan fasilitas yang akan ditransformasikan menjadi output yaitu lulusan yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan lingkungan. Proses yang berlangsungdi sekolah adalah proses pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa agar memilki kompetensi yang diharapkan. 53 Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa guru profesional yang dapat mengefektifkan proses pembelajaran di kelas, guru profesional di tuntut agar memilki kompetensi keguruan yang menjadikannya sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang atau sebagai hoby belaka. Sehingga guru 53 Benny A. Pribadi,. “Model Desain Sistem Pembelajaran”, Jakarta : Penerbit Dian Rakyat, 2009, cet. Ke-1, h. 27-30 Lingkungan Masyarakat Input Proses Belajar-Mengajar Output Umpan Balik diharapkan bukan sebagai pengajar saja tetapi juga sebagai pendidik, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu innnovator, model dan teladan, dsb. Guru yang profesional juga harus bisa memahami komponen- komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi siswa, tujuan atau kompetensi, metode, media, strategi pembelajaran, dan evaluasi. Dengan begitu akan tercipta pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran dikelas.

B. Kerangka Berfikir

Dalam proses mengajar guru memiliki tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam proses belajar mengajar untuk membantu proses perkembangan siswa. Kehadiran guru dalam proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio, tipe rekorder atau komputer sekalipun, karena msih banyak unsur –unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi dan lain-lain yang diharapkan sebagai hasil dari proses belajar mengajar tidak dicapai dengan alat-alat tersebut. Sebagi contoh, pengajaran melalui radio, guru masih diperlukan terutama dalam menyusun dan mengembangkan desain pengajaran. Melihat perkembangan ilmu pengatahuna dan teknologi yang semakin maju. Maka seorang guru harus sadar dan peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi khususnya dalam bidang pendidikan dan pengajaran juga pada masyarakat pada umumnya. Dunia ilmu pengatahuan tak pernah berhenti tetapi selalu muncul hal-hal yang baru. Guru harus dapat mengikuti perkembangan tersebut sehingga ia dapat lebih dulu mengetahui daripada siswa dan masyarakat pada umumnya. Akibat dari kemajuan IPTEK tersebut. Seorang guru yang profesional harus mengetahui dengan pasti kompetensi apa yang dituntut masyarakat bagi dirinya. Hal ini sebgai pedoman untuk meneliti dirinya apakah dia sebagai guru dalam menjalankan tugasnya telah dapat