Pengertian Belajar Pengertian Mengajar

Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pembelajaran adalah merangsang dan menyukseskan proses belajar untuk mencapai tujuan, sedangkan fungsi belajar adalah dapat memanfaatkan semaksimal mungkin sumber belajar untuk mencapai tujuan belajar, yaitu terjadinya perubahan dalam diri peserta didik. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai konsep belajar dan pembelajaran, berikut dipaparkan kedua konsep itu.

a. Pengertian Belajar

Abu Ahmadi dalam bukunya psikologi belajar mengungkapkan : “Bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 35 H.M Arifin mengemukakan pandangannya tentang belajar yang dikutip Drs. Yunus Namsa dalam bukunya Metodologi Pengajaran Agama Islam bahwa “Belajar adalah suatu rangkaian proses kegiatan response yang terjadi dalam rangkaian belajar mengajar yang berakhir pada terjadinya perubahan tingkah laku baik jasmaniyah maupun rohaniah akibat pengalaman atau pengetahuan yang diperoleh” 36 Dari definisi belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar itu merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan melalui pengalaman dan latihan yang dilakukan manusia selama hidupnya melelui kegiatan membaca, mengamati, mendengkarkan, meniru, dan lain sebagainya. Seorang dapat dikatakan belajar jika terjadi perubahan dalam dirinya. Dari tidak tahu menjadi tahu dari bodoh menjadi pintar, dari tidak bisa menjadi bisa dan dari kurang ajar menjadi terpelajar, belajar merupakan sesuati proses buku suatu hasil. Oleh karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai 35 Abu Ahmadi, Psikologi Belajar, Jakarta : PT.Rineka Cipta, 1991, cet ke-1, h. 121 36 Yunus Namsa, Metodologi …, h. 103 bentyk perbuatan untuk mencapai tujuan. Meskipun belajar merupakan sesuatu proses, tatapi ia juga melihat hasilnya. Karena semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Dengan belajar, seorang dapat mengaktifkan berpikir, beraksi, dan berbuat terhadap suatu objek yang dipelajari melalui berbaai aktivitas sehingga timbul suatu pengalaman baru dalam dirinya.

b. Pengertian Mengajar

Menurut pengertian lama, mengajar adalah “proses menanamkan pengetahuan kepada anak atau proses penyampaian kebudayaan kepada anak”. 37 Pengertian semacam ini yang aktif dan memegang peranan utama adalah guru, sedangkan murid pasif. Padahal murid yang diajar atau sebagai pihak yang belajar, juga harus aktif, sebab murid tidak dapat diberlakukan hanya seperti bejana atau wadah yang dengan mudah dapat diisi, karena murid adalah individu yang juga punya pribadi serta dinamika. Sedangkan menurut definisi modern menjara diartikan dengan “Teaching is the guidance of learning” 38 mengajar adalah bimbingan kapada anak dalam proses belajar. Dalam definisi ini menunjukan bahwa yang aktif adalah anak, yang mengalami proses belajar. Sedangkan guru hanya membimbing, menunjukan jalan dengan memperhatikan kepribadian anak. Dalam proses pembelajaran harus terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Interkasi ini dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah interaksi edukatif. Menurut Syaifuk Bahri Djamarah, interaksi edukatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 39 1. Mempunyai tujuan 2. Mempunyai prosedur yang direncanakan 3. Ditandai dengan penggarapan materi khusus 4. Ditandai dengan aktivitas siswa 5. Guru berperan sebagai pembimbing 6. Membutuhkan disiplin 37 Yunus Namsa, Metodologi … , h.104 38 Roestiyah, NK, Masalah- masalah…, h. 13 39 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Ana k Didik…………………….., h.15 7. Mempunyai batas waktu. 8. Diakhiri dengan evaluasi Dari penjelasan diatas, penulis dapat kemukakan bahwa dalam proses belajar mengajar, peserta didik, pendidik, bahan, metode dan media serta tujuan merupakan hal-hal yang sangat esensial, sebab, bila salah satu diantaranya tidak ada, maka proses belajar mengajar tidak dapat berlangsung dalam suatu proses enteraksi adukatif. Tidak hanya itu, titik tekan dalam proses interaksi edukatif yaitu terletak pada posisi guru itu sendiri. Dimana guru memposisikan dirinya sebagai pembimbing, teman belajar mendialogkan materi yang sedang dipelajari bersama antara siswa dan guru. Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan Pembelajaran merupakan sebuah sistem dengan komponen- komponen yang saling berkaitan untuk melakukan suatu sinergi, yaitu mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Robert Heinich dkk, membuat kategori sistem pembelajaran ke dalam beberapa tipe, yaitu : Pembelajaran di kelas tatap muka, pembelajaran dengan menggunakan siaran radio dan televisi, pembelajaran mandiri dengan menggunakan paket bahan ajar pada sistem pembelajaran jarak jauh, pembelajaran berbasis web, aktivitas belajar di laboratorium dan workshop, seminar, symposium dan studi lapangan field study dan pembelajaran dengan memanfaatkan komputer multimedia dan telekonferensi. Dalam suatu sistem pembelajaran, output dari sebuah komponen merupakan input bagi komponen yang lain. Komponen-komponen dari sebuah sistem pembelajaran yang berinterfungsi meliputi siswa, tujuan, metode, media, strategi pembelajaran, evaluasi, dan umpan balik. 40 40 Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta, Dian Rakyat, 2009 , cet. Ke-1, h. 30-31 Pembelajaran penuh makna sesuai kebutuhan dan minat peserta didik, dan sedekat mungkin dihubungkan dengan kenyataan dan kegunaannya dalam kehidupan, inilah yang disebut pembelajaran bermakna meaningfull learning. Pembelajaran yang Aktif, Kreatif. Efektif, dan Menyenangkan PAKEM menjadi pilihan dalam pengajaran yang bermakna dan berhasil. Fokus PAKEM menurut Philip Rekdale adalah pada kegiatan belajar peserta didik di dalam bentuk group, individu, dan kelas, partisipasi dalam proyek, penelitian, penyelidikan, penemuan, dan beberapa macam strategi yang hanya dibatasi dari imaginasi guru. 41 Guru harus memahami dan mengerti bahwa perkembangan IPTEK, POLITIK, SOSBUD semakin lama semakin cepat, teknologi informasisumber belajar sangat beragam. Oleh karena itu pembelajaran yang mempersiapkan bekal memenuhi kebutuhan manusia modern, mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, memecahkan masalah, persaingan internasional Globalisasi, belajar lebih efektifpendalaman menjadi sangat penting dalam pembelajaran. Proses PAKEM 1 peserta didik menjadi aktif dan kreatif; 2 guru sebagai fasilitator; 3 penerapan asas fleksibilitas; 4 persiapan guru matang; 5 multi interaksi; 6 latihan dan tugas lebih intensif; 7 sumber belajar bermacam-macam; dan 8 sudah memanfaatkan alat bantu. 42 Kata Frida Dwiyanti Widjaya, salah satu guru di Sinarmas World Academy, agar pembelajaran lebih efektif dalam menggunakan metode pembelajaran dilakukan untuk menjadikan siswa sebagai sang pembelajar, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator sehingga menjadi siswa yang aktif dengan melibatkan semua sumber pembelajaran. “intinya education for life. Jadi buku bukan satu-satunya sumber ilmu dan proses pembelajaran menjadi begitu menyenangkan dan tidak membosankan bagi para siswa.” 43 41 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesio nal Guru……………………….., h. 164 168 42 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional……………………, h. 169 43 Koran Jakarta, Rabu 17 Maret 2010, lembar Rona, edisi. 628, h. 17 Dengan demikian, agar proses pembelajaran lebih aktif kreatif dan menyenangkan guru harus berperan sebagai fasilitator dan siswa sebagai pusat dari pembelajaran agar memungkinkan anak untuk bisa mengeksploitasi kemampuan yang dimilikinya sehingga terciptalah pendidikan yang aktif, kreatif, dan meyenangkan PAKEM. Faktor Yang Mempengaruhi Kegiatan Pembelajaran Secara umum surya subrata membagi faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar pembelajaran itu kepada dua bagian : a. Faktor yang berasal dari individu yang meliputi faktor –faktor fisiologis dan psikologis, seperti motivasi belajar, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan dan sosial ekonomi. b. Faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi faktor – faktor sosial dan faktor sosial, seprti lingkungan belajar dan lain-lain. 44 Sedangkan menurut Muhibbin Syah, faktor –faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar yaitu : 1. Karakteristik siswa yang meliputi kematangan dan intelektual, kondisi jasmani, status ekonomi, usia, dan jenis kelamin. 2. Karakteristik guru yang meliputi intelektual guru, ramah rasa dan karsa guru, usia, jenis kelamin dan sosial guru. 3. Karakteristik kelompok, sistem kelompok juga bisa berpengaruh. 4. Fasilitas fisik, baik yang berada di sekolah, maupun di rumah 5. mata pelajaran. 6. Pengaruh lingkungan luar yang meliputi lingkungan sekolah maupun lingkungan disekitar rumah kita. 45 44 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2001 cet ke-10, h. 233 45 Muhibbin Syah., Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1996 , cet. Ke-3, h. 132 Itulah beberapa faktor yang harus diperhatikan agar segala kinerja yang dilakukan guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah mencapai kesuksesan sebab bila segala faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar, salah satunya diabaikan atau tidak diperhatikan, maka hal ini akan mengakibatkan kegiatan belajar mengajar menjadi tidak efektif sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai sesuai yang diharapkan. Berbagai penelitian menunjukkan, kemampuan cara mengajar di depan kelas masih kurang dimiliki guru-guru. Padahal materi pelajaran yang dipelajari itu dimana-mana sama. Selama ini pembelajaran yang berlangsung di sekolah cenderung menunjukkan 1 guru lebih banyak ceramah; 2 media belum dimanfaatkan; 3 pengelolaan belajar cenderung klasikal dan kegiatan belajar kurang bervariasi; 4 tuntutan guru terhadap hasil belajar dan produktifitas rendah; 5 tidak ada pajangan hasil karya peserta didik; 6 guru dan buku sebagai sumber belajar; 7 semua peserta didik dianggap sama; 8 penilaian hanya berupa test; 9 latihan dan tugas-tugas kurang dan tidak menantang; dan 10 interaksi pembelajaran searah. Pembelajaran yang demikian ini tidak menunjukkan apapun mengenai upaya dari gurunya, hanya menghabiskan waktu dan anggaran tanpa kemajuan yang berarti. Adapun penulis menambahkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem pembelajaran diantaranya, yaitu : 1 Faktor guru; 2 Faktor siswa; 3 Faktor sarana dan prasarana; dan 4 lingkungan. Keempat faktor diatas sangat penting untuk diperhatikan dan agar dapat ditingkatkan lagi kualitasnya dalam proses pembelajaran. Hal penting yang perlu dicermati juga menurut pendapat Hirsch yang mengatakan dalam setiap sistem yang terbukti berhasil, citra diri ternyata lebih penting daripada materi pelajaran. Citra diri yang positif sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Citra diri tentu menyangkut kejujuran, kerja keras, disiplin, inovatif, cinta akan kualitas, dan pemberdayaan potensi secara optimal. 46 Dari pendapat Hirsch diatas penulis menambahkan, selain guru harus mempunyai citra diri yang baik, guru yang profesional juga harus memperhatikan komponen proses pembelajaran, yaitu : 1 Proses pembelajaran; 2 Tujuan terhadap pembelajaran; 3 Materi pembelajaran yang akan disampaikan; 4 Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran; 5 Media pembelajaran; dan 6 Evaluasi. Sehingga dengan keenam komponen diatas guru lebih dapat mengkondisikan kelas agar dapat tercipta proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa-siswanya. Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian kegiatan belajar – mengajar adalah tingkat dan fase yang dilakukan anak didik dalam mempelajari sesuatu melalui bimbingan yang diberikan oleh pendidik untuk menghasilkan suatu perubahan tingkah laku. Baik pada aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik dengan memperhatikan komponen proses pembelajaran dan kompetensi keguruan Pedagogik, Profesional, Kepribadian dan Sosial. 46 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan tenaga Kependidikan, Bandung, ALFABETA, 2009 cet. Ke-1, h. 164-165 Efektivitas Proses Pembelajaran Pembelajaran ialah membelajarkan peserta didik menggunakan pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran. Peserta didik belajar untuk mengembangkan kemampuan konseptual ilmu pengetahuan maupun mengembangkan kemampuan dan sikap pribadi yang dapat digunakan mengembangkan dirinya. Dalam pembelajaran peserta didik sebagai subjek yang aktif melakukan proses berpikir, mencari, mengolah, mengurai, menggabungkan, menyimpulkan dan menyesuaikan masalah. 47 Menjadi guru kreatif, profesional, dan menyenangkan ditunut untuk memilki kemampuan mengembangkan pendekatan dan memilih metode pembelajaran yang efektif. Hal ini penting terutama untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Cara guru melakukan suatu kegiatan pembelajaran mugkin memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pembelajaran lainnya. 48 Peter Kline dalam The everiday genius yang dikutip oleh Syaiful Sagala mengatakan bagi kebanyakan orang, belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid. Oleh karena itu ciptakanlah lingkungan yang baik, maka peserta didik akan berkembang dalam proses belajar mandiri. Jadi, pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan PAKEM menjadi pilihan dalam pengajaran yang bermakna dan berhasil. Fokus PAKEM adalah pada kegiatan belajar peserta didik di dalam bentuk group, individu, dan kelas, partisipasi dalam proyek penelitian, penyelidikan, 47 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional,,,,, Bandung, ALFABETA, 2009 cet. Ke-1, h. 164 48 E. Mulyasa,.”Menjadi Guru Profesional”Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009, cet. Ke-8, h. 95 penemuan, dan beberapa macam strategi yang hanya dibatasi dari imaginasi guru. 49 Efektif dalam belajar menurut Makmun yang dikutip oleh Syaiful Sagala adalah membawa pengaruh dan makna tertentu bagi pelajar itu setidak-tidaknya sampai batas tertentu relatif tetap dan setiap saat diperlukan dapat direproduksi dan dipergunakan seperti dalam pemecahan masalah problem solving baik ujian ulangan dan sebagainya maupun penyelesaian diri dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. Efektif belajar dapat ditunjukkan 1 tepat waktu, efisien waktu; 2 pertanyaan sederhana dapat informasi lengkap; 3 cepat menguasai konsep; 4 metode tepat sesuai dengan kompetensi dasar, standar kompetensi, indikator; dan 5 irit biaya. Berikut skema belajar efektif bahwa pelajaran dimulai dari apa yang diketahui peserta didik. Konsep belajar adalah membangun makna terhadap pengalaman informasi oleh si pebelajar dan guru atas dasar pengetahuan yang dimilki. Makna ini terbangun dari persepsi dan perasaan peserta di dalam kegiatan, sehingga mereka belajar berbuat menggunakan bahasaistilah dipahami oleh peserta didik. Pengalaman belajar ini akan mendorongdan merangsang peserta didik unutk mengungkapkan gagasannya, adapun perbedaan menjadikan peserta didik menjadi lebih kreatif dan saling menghargai pendapat masing-masing. 50 Dengan demikian, penulis dapat kemukakan bahwa dalam proses pembelajaran yang efektif perlu adanya pendekatan dan metode khusus yang guru kembangkan agar terciptanya iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. 49 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesiona Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung, ALFABETA, 2009 cet. Ke-1, h. 168 50 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesiona Guru…………, h. 174-175

3. Hubungan Profesional Guru dengan Efektivitas Proses Pembelajaran