Program-program Penanggulangan Pengentasan Kemiskinan
1. Program-program Penanggulangan Pengentasan Kemiskinan
a. Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan Bantuan Sosial Terpadu Berbasis Keluarga.
Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan dan perlindungan sosial bertujuan untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, serta perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin. Fokus pemenuhan hak dasar ditujukan untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat miskin untuk kehidupan lebih baik, seperti pemenuhan hak atas pangan, pelayanan kesehatan, dan pendidikan.
b. Kelompok Program Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Upaya penanggulangan kemiskinan tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan secara langsung pada masyarakat miskin karena penyebab kemiskinan tidak hanya disebabkan oleh aspek- aspek yang bersifat materialistik semata, akan tetapi juga karena kerentanan dan minimnya akses untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat miskin. Pendekatan pemberdayaan dimaksudkan agar masyarakat miskin dapat keluar dari kemiskinan dengan menggunakan potensi dan sumberdaya yang dimilikinya.
Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah tahap lanjut dalam proses penanggulangan kemiskinan. Pada tahap ini, masyarakat Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah tahap lanjut dalam proses penanggulangan kemiskinan. Pada tahap ini, masyarakat
Tabel III-6 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan
1. Pendataan, Penumbuhan Pengembangan, Penguatan Penguatan Verifikasi dan Badan Usaha Badan Usaha
Badan Badan Analisa
Usaha Usaha Milik Badan Usaha (BUMDes)
Milik Desa
Milik Desa
Milik Desa Desa Milik Desa
(BUMDes)
(BUMDes) (BUMDes) (BUMDes)
2. Pendataan, Penumbuhan Pengembangan, Penguatan Penguatan Verifikasi dan dan
Unit Usaha Analisa
UED-SP
Unit
Usaha UED-SP Usaha
Penguatan
Menjadi Unit
UED-SP dalam Ekonomi
UED-SP
Usaha
dalam BUMDes Desa Simpan
BUMDes
BUMDes Pinjam (UED-SP)
dalam BUMDEs BUMDEs
5. Pendataan, Penumbuhan Pengembangan Penguatan Penguatan Verifikasi dan dan
Unit Usaha Analisa
Badan Kredit
Unit
Usaha Badan Badan Kredit Badan Kredit Unit Usaha
Penguatan
Desa Menjadi
Badan Kredit Desa Desa
Desa
BUMDes
Kredit dalam
Desa
BUMDEs dalam BUMDEs
Tabel III-7 PROGRAM PENINGKATAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT PEDESAAN/KELURAHAN
Peningkatan Peningkatan Kapasitas
Peningkatan
Peningkatan
Kapasitas Kapasitas Kelembagaan Kelembagaan Kelembagaan Kelembagaa Kelembagaa Pemberdayaa Pemberdayaa Pemberdayaa n
Kapasitas
Kapasitas
3. Pendataan,
Pembinaan Penguatan Verifikasi
Pembinaan
Pembinaan
Posyandu dan Analisa
Pendampinga Pendampinga Pendamping Mandiri Posyandu
n Posyandu
n Posyandu
an Posyandu
Fasilitasi Fasilitasi Unit
Fasilitasi
Fasilitasi
Unit Pengaduan
Pengaduan Pengaduan Masyarakat
Pengaduan
Pengaduan
Masyarakat Masyarakat Program
Masyarakat
Masyarakat
Program Program Penanggulan Penanggulan Penanggulan Penanggu-
Program
Program
Penanggu- gan
langan Kemiskinan
Kemiskinan Kemiskinan
5. Fasilitasi dan Fasilitasi dan Fasilitasi dan Fasilitasi dan Fasilitasi Koordinasi
Koordinasi dan Raskin
Koordinasi Raskin
6. Pendataan,
Pendampinga Pendamping Pendamping Verifikasi
Fasilitasi,
an dan Analisa
Koordinasi ,
an
Implementasi Implementas Implementas Penghapusan Penguatan
dan
i dan Monev Bentuk
Rencana Aksi
i dan Monev
Kelembagaan Penghapusan Rencana Rencana
Tabel III-8 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS PEMBERDAYAAN PEMERINTAH DESA/KELURAHAN
Pembinaan Pembinaan
Desa melalui
Desa melalui Desa melalui Desa
Perlombaan
Perlombaan
Perlombaan melalui
Desa/Keluraha Desa/Kelurah Desa/
Perlombaa
n dan Pasca
an dan Pasca
n Desa/ Kelurahan
Lomba
Lomba
dan Pasca Kelurahan
Desa/Kel
Desa/Kel
Lomba dan Pasca Desa/Kel
Lomba Desa/Kel
2. Pendataan,
Pendataan, Pendataan, Penyusunan, Penyusunan,
Pendataan,
Pendataan,
Penyusunan, Penyusunan, Penyusu- Publikasi dan Publikasi dan
Publikasi dan Publikasi dan nan, Pendaya-
Pendayagunaa Pendayaguna Pendayaguna Publikasi gunaan Profil n Profil
an Profil dan Desa/
-an Profil
Desa/Keluraha Desa/
Desa/Kelurah Pendayagu
an, Profil naan Profil Kelurahan
n dan Profil
Kelurahan,
Dusun/RW
Dusun/RW, Desa/Kelur
Profil Dusun/
dan Profil RT ahan Profil
RW, Profil
Dusun/RW
(BPD) dan
Permusyawar
Pemerintah
atan Desa
Desa/Keluraha (BPD) dan n
Pemerintah Desa/
Kelurahan
5. Koordinasi
Penguatan Penguatan dan fasilitasi Kapasitas
Peningkatan
Peningkatan
pengelolaan pengelolaa pengelolaan
Kapasitas
keuangan dan n keuangan keuangan dan
pengelolaan
pengelolaan
keuangan dan aset desa dan aset aset desa
keuangan dan
skala
skala provinsi desa skala provinsi
aset desa skala aset desa
provinsi
skala provinsi
provinsi
Tabel III-9 PROGRAM PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN
1. Fasilitas dan Fasilitas dan Fasilitas dan Fasilitas dan Fasilitas Koordinasi
Koordinasi dan PNPM
Koordinasi
Koordinasi
PNPM Koordinasi Mandiri
PNPM
PNPM
Mandiri PNPM Perdesaan
Perdesaan Mandiri Perdesaan Mandiri
Desa-desa
Tepat Guna
Jumlah Desa
Tepat Guna
3. Fasilitasi
Fasilitasi Fasilitasi Bulan Bhakti Bulan Bhakti
Fasilitasi
Fasilitasi
Bulan Gotong
Bulan Bhakti Bulan
Bhakti Bhakti Royong
Gotong
Gotong
Gotong Gotong Masyarakat
Royong Royong Masyarakat
Masyarakat
4. Pembinaan
Penguatan Penguatan dan
Pembinaan dan Penguatan
Kapasitas Kapasitas Peningkatan
Peningkatan
Kapasitas
Kader Kapasitas
Pemberdayaa Pemberdaya Pemberda- Kader
Kader
yaan Pemberdayaa Masyarakat
Pemberdayaan n Masyarakat an
Masyarakat Masyarakat n Masyarakat (KPM)
(KPM)
(KPM) (KPM) (KPM)
Tingkat
Muda
Tingkat Tingkat Madya
Mandiri
5. Fasilitasi TNI TNI
TNI Manunggal
TNI
TNI
Manunggal Manunggal Membangun Membangun
Manunggal
Manunggal
Membangun Membangun Membangu Desa
Desa (TMMD) Desa
Desa
n Desa
Penanggulangan Kemiskinan dari Aspek Sosial Budaya Mengingat kemiskinan yang sebenarnya tidak sekedar miskin secara ekonomi,
maka penanggulangan kemiskinan dari aspek sosial budaya juga sangat diharapkan melalui beberapa program seperti:
Dengan adanya keberagaman budaya (multikultur) dan kearifan lokal (local wisdom) , yang juga diperlukan pencermatan tersendiri, apabila melakukan proses empowerment masyarakat miskin maka melakukan transformasi sosial dari
masyarakat yang tidak berdaya, menjadi masyarakat berdaya, untuk selanjutnya berproses menuju masyarakat mandiri hingga mencapai suatu masyarakat yang madani (civil society). Patriarkhi menempatkan perempuan sebagai subordinat, sehingga terjadi peran dominasi laki ‐laki atas perempuan dalam ranah keluarga maupun kemasyarakatan. Dari sini akan memunculkan ketidaksetaraan yang lebih menguntungkan laki ‐laki dan lebih jauh mengarah ketidakadilan gender, sehingga untuk melakukan perubahan sosial dalam mendekonstruksi ketidakadilan gender dalam pembangunan harus dilakukan melalui perspektif gender. Meningkatkan peran keberadaan para elite di masyarakat dalam sebuah kultur yang paternalistik adalah sangat berpengaruh dalam hubungan kemasyarakatan dan memiliki andil besar dalam kebijakan pembangunan desa.