Nilai Tukar Petani Urusan Administrasi Pemerintahan dan Fungsi Penunjang

RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 II - 79 Indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.69 Penggunaan Konsumsi Rumah Tangga dan Non Pangan per-Kapita Kabupaten Sleman Tahun 2011 –2015 No Indikator Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 1 Pengeluaran konsumsi rumah tangga ADHBRp 22.925.637 25.552.069 26.544.860 30.263.496 30.263.496 2 Pengeluaran konsumsi non pajak perkapita ADHB 52,68 52,59 51,89 51,89 51,89 3 Produktivitas total daerah 25.457.722 29.004.746 31.783.752 35.715.863 35.715.863 Sumber: BPS Kab. Sleman, 2015 angka sementara

2.4.1.2. Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani merupakan nilai tukar term of trade antara barangproduk pertanian dengan barang-barang konsumsi dan faktor produksi yang dibutuhkan petani yang dinyatakan dalam persen. NTP berfluktuasi dari waktu ke waktu tergantung dari perkembangan harga barang yang dijual petani It dan barang dan jasa yang dikonsumsi petani Ib. Apabila harga produk pertanian yang dihasilkan petani naik dengan persentase lebih besar dari persentase kenaikan barang dan jasa yang dibayar petani, dengan asumsi volume produksi tidak berkurang, maka NTP naik dan dengan sendirinya pendapatan petani naik relatif lebih besar dari kenaikan pengeluaran atau terjadi surplus. Dengan demikian secara konseptual, hubungan antara NTP dan pertambahan pendapatan petani sangat erat. Karena pendapatan petani sangat erat kaitannya dengan tingkat kesejahteraan, maka NTP merupakan indikator yang relevan untuk menunjukkan perkembangan tingkat kesejahteraan petani. Secara umum ada tiga macam pengertian NTP yaitu:  NTP100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksinya naik lebih besar dari kenaikan harga konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya; dengan demikian tingkat kesejahteraan petani lebih baik dibanding tingkat kesejahteraan petani sebelumnya.  NTP=100, berarti petani mengalami impas breakeven. Kenaikanpenurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikanpenurunan harga barang konsumsinya. Tingkat kesejahteraan petani tidak mengalami perubahan. RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 II - 80  NTP100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga barang produksinya relatif lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. S Tingkat kesejahteraan petani pada suatu periode mengalami penurunan dibanding tingkat kesejahtaraan petani pada periode sebelumnya. Dalam kurun waktu empat tahun, sejak tahun 2012-2015 perkembangan rata-rata NTP subsektor tanaman pangan Kabupaten Sleman dapat dilihat dalam gambar 2.4 Pada tahun 2012 rata-rata NTP subsektor tanaman pangan Kabupaten Sleman sebesar 99,96, kemudian naik menjadi 111,93 pada tahun 2013. Pada tahun 2014 rata-rata NTP subsektor tanaman pangan mengalami sedikit penurunan menjadi 109,41, dan periode Desember 2014-Nopember 2015 rata-rata NTP subsektor tanaman pangan sebesar 109,57. 90 95 100 105 110 115 2012 2013 2014 des14-nop15 NTP; 99,96 NTP; 111,93 NTP; 109,41 NTP; 109,57 angka perbaikan Gambar 2.4 Grafik Nilai Tukar Petani Kabupaten Sleman Tahun 2012-2015. Selama periode bulan Desember 2014 sampai dengan bulan November 2015 rata-rata indeks yang diterima petani subsektor tanaman pangan di Kabupaten Sleman sebesar 132,51. Sedangkan rata-rata indeks harga yang dibayar petani subsektor tanaman pangan sebesar 120,94 dengan indeks konsumsi rumah tangga 121,55 dan indeks BPPBM 117,41. Rata- rata nilai tukar petani subsektor tanaman pangan Kabupaten Sleman sebesar 109,57 yang berarti bahwa dalam periode Desember 2014 sampai November 2015 kenaikan bahan pokok kebutuhan rumah tangga dan biaya produksi tanaman pangan tidak melebihi kenaikan harga hasil produksi tanaman pangan, dengan kata lain kesejahteraan petani tanaman pangan mengalami peningkatan lihat Gambar diatas. RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2016-2021 II - 81

2.4.1.3. Produktifitas Total Daerah