Kondisi Sosial Masyarakat
3. Kondisi Sosial Masyarakat
a. Sistem kepercayaan Sebagian besar masyarakat Nglurah menganut agama Islam. Tetapi masyarakat Nglurah juga masih percaya dengan hal-hal yang menjadi kepercayaan nenek moyang. Misalnya adalah kepercayaan terhadap roh-roh halus yang hidup disekitar kehidupan. Masyarakat Nglurah juga masih mempercayai mitos-mitos yang berkembang. Masyarakat Nglurah pada khususnya dan masyarakat Jawa pada umumnya mempercayai adanya roh pelindung atau yang biasa disebut dengan yang Bahureksa atau danyang. Untuk itu perlu dilakukan persembahan kepada danyang agar selalu melindungi masyarakat dan Desa Nglurah. Persembahan itu misalnya berupa sesaji yang terdiri berbagai jenis makanan dan bunga tertentu, sesuai dengan yang diyakini sebagai kesukaan danyang.
b. Sistem Kemasyarakatan Dalam kehidupan bermasyarakat tentu saja memiliki hubungan- hubungan antar warga masyarakat. Seperti pada kehidupan masyarakat desa tidak lepas dari kehidupan gotong royong dan semua pekerjaan atau apapun selalu di- sengkuyung bersama. Orang Jawa mempunyai sikap gotong royong yang dilandasi pemikiran filosofis “sepi ing pamrih, rame ing gawe”. Kegiatan kemasyarakatan yang ada dalam kehidupan masyarakat Nglurah antara lain ;
1) Gotong royong
a) Sambatan (gotong royong dalam memperbaiki rumah)
Masyarakat Jawa mengenal kegiatan gotong-royong dengan menyebutnya sambatan. Yang berarti bersama-sama secara gotong royong membantu tetangga yang membangun rumah. Hampir semua
commit to user
orang lain atau tetangga untuk membantu.
Dalam kegiatan ini yang banyak berpartisipasi adalah orang laiki-laki. Karena dalam membangun rumah pada umumnya memerlukan tenaga kerja laki-laki. Sedangkan untuk yang perempuan ikut membantu memasak dan menyiapkan makan dan minum untuk warga yang turut membantu.
b) Gotong royong di bidang ekonomi
Warga Nglurah memiliki perkumpulan dari bapak-bapak, ibu-ibu PKK dan karangtaruna. Perkumpulan ini selain untuk mengumpulkan warga tetapi juga untuk mengumpulkan biaya yang dijadikan sebagai uang kas. Apabila salah satu warga tertimpa musibah, warga yang lainnya dapat membantu. Dengan uang kas tersebut diharapkan dapat membantu meringankan warga yang terkena musibah.
c) Gotong royong pada upacara berkaitan dengan lingkaran hidup Upacara yang berkaitan dengan siklus hidup antara lain mitoni, dilanjutkan dengan upacara setelah bayi lahir, diberi nama, selapanan, pernikahan, hingga seseorang meninggal dunia. Dalam kegiatan tersebut para tetangga akan datang dengan sukarela untuk membantu mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk upacara-upacara tersebut.
d) Gotong royong dalam tradisi Dukutan
Dalam tradisi bersih desa Dukutan diperlukan beberapa persiapan. Persiapan yang menunjukkan kegotongroyongan masyarakat Nglurah adalah ketika membersihkan desa dan tempat diadakannya ritual Dukutan yaitu di situs Menggung. Warga membersihkan, memasang tarub di gedung serba guna milik Lingkungan Nglurah, dan memasak janur-janur kuning di tempat yang akan dilakukan ritual.
commit to user
a) Perkumpulan RT dan RW
Perkumpulan yang terdiri dari laki-laki yang sudah berkeluarga atau bapak-bapak ini juga mempunyai pertemuan rutin untuk membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan desa Nglurah.
b) Perkumpulan Ibu-ibu PKK
Dalam perkumpulan ini diadakan arisan PKK, dilakukan secara rutin. Dalam perkumpulan ini juga mengumpulkan dana yang bisa digunakan untuk membantu warga yang terkena musibah
c) Perkumpulan Karangtaruna
Perkumpulan karangtaruna atau perkumpulan muda-mudi ini bertujuan mempereerat tali persaudaraan dan persahabatan antar para pemuda dan pemudi desa Nglurah. Dalam perkumpulan ini biasa diisi dengan kegiatan positif kepemudaan untuk menjalin kerukunan dan kerjasama antar pemuda Nglurah.
d) Paguyuban Tani
Tujuan dari paguyupan tani adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja masyarakat, khususnya adalah petani, serta mempererat tali persaudaraan antarwarga.