Analisa Makro
A. Analisa Makro
A.1. Skala Pelayanan Kota Surakarta dan Sekitarnya
A.2. Dasar Pemilihan Lokasi dan Potensi Site
A.2.1. Dasar pemilihan lokasi
Pemilihan lokasi direncanakan agar didapatkan lokasi yang terpilih yang tepat guna dan tepat sasaran dalam hal penggunaan penerapan konsep Vaastu. Selain itu lokasi juga tepat sasaran oleh dan bagi para pengguna
Skala Pelayanan Yoga Centre yang direncanakan
diharapkan dapat berpotensi dengan kabupaten yang lain yang masih berbatasan dengan Kota Surakarta.
Seperti Kabupaten Karanganyar yang memiliki potensi Pariwisata, Kotamadya Surakarta yang memiliki potensi komersial yang tinggi, dan Kabupaten Sukoharjo yang dalam tahap pembangunan komersial di wilayah Solo Baru, Sukoharjo.
Gb. III.1 Peta Karanganyar Sumber : http://www.karanganyarkab.go.id
Gb. III.3. Peta Sukoharjo Sumber :
http://vizata.viuzza.net
Gb. III.2. Peta SurakartaSumber : http://wikipedia.com
kegiatan olahraga yoga dengan penerapan konsep Vaastu yang menggunakan
5 elemen yaitu Bumi, Air, Udara, Api, Ether, maka diambillah dasar pertimbangan dalam pemilihan site sebagai berikut:
a) Udara masih segar, asri dan sejuk
b) Penggunaan cahaya matahari pagi, siang dan sore hari.
c) Lokasi site menghadap ke Utara.
A.2.2. Dasar Potensi Site
Mudah dicapai (jalan dua arah) Lokasi mudah diingat Berada di pinggir jalan raya Berada di dekat area rekreasi yang sejuk Luasan site masih cukup luas sehingga memungkinkan untuk
menghindari terjadinya penggusuran rumah-rumah penduduk
A.3. Lokasi Site, Existing Site, Potensi Site
A.3.1. Lokasi Site Yang Dipilih
Dengan berbagai pertimbangan tersebut diatas, didapat lokasi site
Gb. III.4 Lahan Site Terpilih Sumber : dok. pribadi Gb. III.4 Lahan Site Terpilih Sumber : dok. pribadi
A.3.2. Existing Site Terletak di Jalan Lawu.
Sebelah Utara, Barat dan Timur merupakan daerah pemukiman. Dan Sebelah selatn masih daerah hutan yang masih banyak pepohonan yang asri.
A.3.3. Tinjauan Potensi
Mudah dicapai (jalan dua arah) Lokasi mudah diingat Berada di pinggir jalan raya Berada di dekat area rekreasi yang sejuk
Gb. III. 5 Existing Site
Utara Site
Site
171 m 2
245,72 m 2
172,96 m 2
256 m 2
A.4. Penataan Site
Penataan site yang dimaksud lebih kearah pengumpulan data serta analisa site dan lingkungan sekitar yang memberikan pengaruh nantinya terhadap direncanakannya Yoga Centre. Tujuan yang akan dicapai dari hasil penganalisaan terhadap site terpilih meliputi beberapa faktor yang meliputi; klimatologis, view/orientasi bangunan, noise, serta sirkulasi/pencapaiannya. Dari beberapa analisa yang dilakukan tersebut, akan didapat alternatif hasil analisa yang dapat menjadi pertimbangan selanjutnya yang menjadi sebuah problem perancangan Yoga Centre dan juga menuju proses tahapan desain massa bangunan yang sesuai dengan Yoga Centre itu sendiri.
Dengan demikian, bagaimana upaya menganalisa mewujudkan penataan site yang sesuai untuk direncanakannya Yoga Centre, sehingga didapatkan hasil analisa tata site yang nyaman bagi Yoga Centre itu sendiri nantinya maupun bagi lingkungan sekitarnya.
A.4.1. Analisis Klimatologis
Angin berasal dari Pegunungan Lawu dan Matahari terbit
dari timur. Angin gunung bersifat dingin dan Matahari bersifat panas.
Solusi : pemberian barier dapat meredam panas matahari.
Pemberian barier
Gb. III. 6 Analisis Klimatologis
Gb. III. 7 Solusi Analisis Klimatologis
A.4.2. Analisis Noise
Pemberian barier juga dapat meredam noise yang berasal dari
jalan
A.4.3. Analisis View Site
View bangunan menuju ke dalam. Vaastu memiliki Main Entrance (ME) “Gate” pada arah utara
Noise berasal dari arah jalan raya
Gb. III. 8 Analisis Noise
ME
SE
Gb. III. 9. Analisis View dan Gb. III. 9. Analisis View dan
Semi Publik
Semi Privat
Privat
Mengacu pada penggunaaan arah vaastu dan penggunaan 5 elemen vaastu : Api (fire), Air (water), Tanah (earth), Angin (udara), Ether (Langit)
A.4.4. Analisis Zoning
Berdasarkan kelompok, zoning dibedakan menjadi 4 yaitu publik, semi publik, semi privat dan privat.
Sehingga di dapat : Zona Publik
: Kelompok Plaza Penerimaan
Zona Semi Publik : Kelompok Penunjang Kegiatan Yoga, Kelompok Service
Zona Semi Privat : Pengelola, R. Tinggal Instruktur, dan Wisma pengunjung Zona Privat
: Kelompok Kegiatan Yoga
Bentuk penataan site memusat
Gb. III. 10. Analisis Zonning
A.4.5. Analisis Gubahan Massa
Utk bentuk atap
Bentuk asal dari Vaastu Purusha
Arah alur sirkulasi
Mempunyai kelebihan pada bukaan tiap ruang dan penggunaan sirkulasi udara dari arah
Bentuk Vaastu Purusha Mandala
A.5. Program Ruang
Tata ruang dan bangunan yang direncanakan didasarkan atas penggolongan berdasarkan zoning kegiatan sehingga didapatkan program ruang yang sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan penggunanya, serta mampu menampung kegiatan publik (meliputi kegiatan informasi, promosi, dan penunjang), kegiatan semi publik (kegiatan pelayanan), kegiatan privat (kegiatan intern pengelola), dan kegiatan servis (kegiatan operasional bangunan).
Dengan demikian, bagaimana mewujudkan tata ruang dengan memperhatikan organisasi ruangnya agar aktivitas di dalam bangunan dapat terwadahi dengan baik dan tidak saling tumpang tindih antara kegiatan yang satu dengan yang lain.
A.6. Penerapan Vaastu Pada Tampilan Bangunan
Sebagai bangunan yang diharapkan dapat mewujudkan Yoga Centre yang menjadi life style bagi masyarakat, secara khusus, maka bangunan tersebut harus mempunyai daya tarik dalam segi perwadahannya. Hal ini diwujudkan melalui tampilan fisik yang menarik bagi karakter bangunan komersil dalam usaha untuk menarik pengunjung dengan pendekatan konsep Vaastu, yang dilatar belakangi dari pola berpikir masyarakat yang spiritual khususnya akan kebutuhan dan minat terhadap spiritual dan kebugaran tubuh.
Sehingga yang harus diperhatikan pada permasalahan desain pada tampilan bangunan adalah bagaimana mengolah gubahan massa pada bangunan Yoga Centre yang direncanakan sehingga tercipta suatu bentuk bangunan dengan pendekatan konsep Vaastu dan sesuai dengan fungsinya
Skema III. 1. Program Ruang
Sumber : Analisa Pribadi
Kegiatan publik
Kegiatan semi publik
Kegiatan privat
Kegiatan servis
Langsung Tidak Langsung
A.7. Sistem Bangunan
Sistem bangunan yang dimaksud meliputi sistem struktur dan utilitas. Sistem struktur bangunan yang direncanakan meliputi tiga bagian utama yaitu sub struktur, super struktur dan upper struktur. Ketiganya harus diperhatikan karena mempengaruhi kuat/tidaknya bangunan tersebut dapat berdiri kokoh dan memberikan kenyamanan aktivitas di dalamnya.
Sedangkan sistem utilitas yang direncanakan meliputi mekanikal elektrikal (jaringan listrik, jaringan komunikasi), sistem sanitasi (jaringan air bersih, air kotor, air hujan), sistem pengangkutan sampah, pengamanan terhadap kebakaran dan penangkal petir. Dalam penempatan masing-masing sistem utilitas tersebut harus benar-benar diperhatikan, ditata secara teratur dan jelas perletakannya sehingga mempermudah dalam pemeliharaan dan pengecekan, serta efektif dan efisien dalam pembiayaan operasionalnya.
Dengan demikian, bagaimana merencanakan sistem struktur yang akan digunakan pada bangunan Yoga Centre serta tata utilitas yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi usernya dalam mendukung mobilitas secara vertikal maupun horizontal.