Uji Kronotropik Hasil Uji Efek Inotropik dan Kronotropik EEDA .1 Uji Inotropik

berperan mengatur aktivitas glikosida jantung Siswandono dan Bambang, 2000.

4.4.2 Uji Kronotropik

Uji kronotropik adalah pengujian yang dilakukan untuk melihat peningkatan denyut pada isolat jantung. Hasil uji kronotropik pada isolat jantung berupa persen peningkatan denyut Niazmand dan Saberi, 2010. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa EEDA dan digoksin meningkatkan denyut jantung. Secara statistik EEDA dosis 0,025 mg 221,66 ± 15,90 tidak berbeda bermakna dengan kontrol negatif 193,33 ± 3,33. Sedangkan EEDA 0.05 mg 307,77 ± 20,09; 0,1 mg 484,99 ± 18,78; digoksin dosis 0,025 mg 296,10 ± 5,09; 0,05 mg 297,22 ± 12,72; dan 0,1 mg 1358,33 ± 14,53 menunjukkan perbedaan yang bermakna dengan kontrol negatif. Sementara EEDA 0,025 mg 221,66 ± 15,90 belum meningkatkan denyut isolat jantung Tabel 4.4 dan Gambar 4.4. Tabel 4.4 Persen peningkatan denyut No Kelompok Persen Peningkatan Denyut Signifikansi Terhadap Kontrol 1 Kontrol negatif 193,33 ± 3,33 - 2 EEDA 0,025 mg 221,66 ± 15,90 0,25 3 EEDA 0,05 mg 307,77 ± 20,09 0,00 4 EEDA 0,1 mg 484,99 ± 18,78 0,00 5 Digoksin 0,025 mg 296,10 ± 5,09 0,00 6 Digoksin 0,05 mg 297,22 ± 12,72 0,00 7 Digoksin 0,1 mg 1358,33 ± 14,53 0,00 Keterangan : : Berbeda bermakna terhadap kontrol negatif Universitas Sumatera Utara 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 P en in gk at an d en yu t Kelompok kontrol negatif EEDA 0,025 mg EEDA 0,05 mg EEDA 0,1 mg Digoksin 0,025 mg Digoksin 0,05 mg Digoksin 0,1 mg Universitas Sumatera Utara efek yang hampir sama dengan yang diinduksi digoksin dosis 0,025 mg 296,10 ± 5,09 dan 0,05 mg 297,22 ± 12,72. EEDA 0,1 mg 484,99 ± 18,78 secara statistik menunjukkan peningkatan denyut jantung yang lebih tinggi dibandingkan dengan digoksin dosis 0,025 mg 296,10 ± 5,09 dan 0,05 mg 297,22 ± 12,72, namun tidak mampu menyamai peningkatan denyut jantung yang diinduksi digoksin 0,1 mg 1358,33 ± 14,53. Senyawa glikosida jantung adalah suatu senyawa spesifik yang bekerja pada otot jantung, dapat meningkatkan rangsangan denyut jantung dan kontraktilitas jantung. Aglikon dari glikosida terkadang disebut sebagai cardiak genin. Selama beberapa tahun lalu, aglikon dari glikosida tersebut menjadi subjek dari konstituen kimia yang dapat mempengaruhi aktivitas dari glikosida tersebut Claus, et al., 1971. Aglikon dari glikosida jantung adalah steroid. Inti steroid yang terdapat pada glikosida jantung merupakan turunan steroid berupa siklopenantren yang terdapat cincin lakton tak jenuh pada atom C17β. Kekuatan dari glikosida jantung untuk menaikkan denyut jantung dan kontraksi jantung tergantung pada gugus gula dan cincin lakton yang terdapat pada komponen penyusun senyawa tersebut Claus, et al., 1971. Digoksin adalah salah satu senyawa glikosida jantung yang diisolasi dari Digitalis purpurea dari family schrophulariaceae. Digoksin memiliki rumus molekul C 41 H 64 O 14. Digoksin mempunyai nama kima yaitu 3β,5β,12β- 3-{O-2,6-dideoxy-β-D-ribo-hexopyranosyl-1-4-O-2,6-dideoxy-β-D-ribo- Universitas Sumatera Utara hexopyranosyl-1-4-2,6-dideoxy-β-D-ribo-hexopyranosyloxy}-12,14- dihydroxy-card-2022-enolide. Weis, et al., 2005. Obat-obat yang bersifat kardiotonik digunakan untuk pengobatan payah jantung kongestif, fibrilasi dan denyut atrial. Glikosida kardiotonik dapat menghambat Na + K + -ATPase, yaitu suatu enzim yang bertanggung jawab untuk memelihara ketidakseimbangan distribusi ion Na + dan K + dalam melewati membrane sel. Kadar ion Na + lebih besar di luar sel sedang kadar ion K + lebih besar di dalam sel. Perubahan depolarisasi permeabilitas membrane sel miokardial diikuti pergerakan secara cepat ion Na + ke dalam sel melalui difusi pasif dan pergerakan ion K + ke luar sel. Pergerakan ini bersifat terpulihkan dan disebut proses pompa sodium, yang dikatalisis oleh enzim Na + K + -ATPase dan membutuhkan energi yang diperoleh dari hidrolisis ATP menjadi ADP. Penghambatan enzim Na + K + -ATPase menyebabkan efek inotropik positif sehingga kadar aktivator ion Ca 2+ meningkat Siswandono dan Bambang, 2000. Na + K + -ATPase adalah suatu protein heteromerik yang terdiri dari sub unit α dan β. Na + K + -ATPase juga disebut pompa natrium, dan juga suatu protein yang berfungsi untuk membangun dan mempertahankan suatu gradient elektrokimia untuk ion natrium dan ion kalium dapat melintasi membrane plasma sel mamalia. Di dalam jantung Na + K + -ATPase berfungsi sebagai target dari senyawa glikosida jantung yang digunakan dalam pengobatan gagal jantung dan fibrilasi atrium. Dengan menghalangi aktivitas katalitik enzim, glikosida jantung meningkatkan konsentrasi ion natrium di dalam sel, dimana Universitas Sumatera Utara menunjukkan peningkatan ion kalsium melalui pertukaran ion natrium dengan kalsium, sehingga dapat meningkatkan kontraktilitas. Sedangkan sub unit α dari Na + K + -ATPase mengandung asam amino yang terlibat dalam fungsi katalitik. Fungsi pada sub unit β tidak sepenuhnya diketahui, namun sub unit ini penting untuk aktivitas normal dari enzim dan dalam fungsi transport Na + K + -ATPase melewati membran sel Weis, et al., 2005. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia sp.) pada Tikus Putih yang Diinduksi Parasetamol

9 73 100

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

10 42 72

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

0 0 13

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

0 0 2

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

0 0 5

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

0 3 17

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

1 6 3

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

0 0 12

EFEK INOTROPIK DAN KRONOTROPIK EKSTRAK ETANOL DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina Delile) PADA ISOLAT JANTUNG TIKUS

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan - Efek Inotropik Dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Pada Isolat Jantung Tikus

0 1 15