partikel akan menyebabkan semakin meningkatnya viskositas emulsi Lachman, dkk., 1994.
2.7 Fungsi Masing-Masing Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam krim kosmetik memiliki fungsi yang berbeda-beda antar lain:
1. Asam stearat Asam stearat C
16
H
32
O
2
merupakan asam lemak yang terdiri dari rantai hidrokarbon, diperoleh dari lemak dan minyak yang dapat dimakan, dan
berbentuk serbuk berwarna putih. Asam stearat mudah larut dalam kloroform, eter, etanol, dan tidak larut dalam air. Bahan ini berfungsi sebagai pengemulsi
dalam sediaan kosmetika Depkes RI, 1993. 2. Setil alkohol
Setil alkohol C
16
H
33
OH merupakan butiran yang berwarna putih, berbau khas lemak, rasa tawar, dan melebur pada suhu 45-50°C. Setil alkohol
larut dalam etanol dan eter namun tidak larut dalam air. Bahan ini berfungsi sebagai pengemulsi, penstabil, dan pengental Depkes RI, 1993. Alkohol
dengan bobot molekul tinggi seperti stearil alkohol, setil alkohol, dan gliseril monostearat digunakan terutama sebagai zat pengental dan penstabil untuk
emulsi minyak dalam air dari lotion Ansel, 2005. 3. Metil paraben
Metil paraben memiliki ciri-ciri serbuk hablur halus, berwarna putih, hampir tidak berbau dan tidak mempunyai rasa kemudian agak membakar
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Universitas Sumatera Utara
diikuti rasa tebal Ditjen POM, 1979. Efektif pada rentang pH 4-8 Anita, 2008.
Metil paraben banyak digunakan sebagai pengawet dan antimikroba dalam kosmetik, produk makanan, dan formulasi farmasi dan digunakan baik
sendiri atau dalam kombinasi dengan paraben lain atau dengan antimikroba lain. Pada kosmetik, metil paraben adalah pengawet antimikroba yang paling
sering digunakan. Metil paraben meningkatkan aktivitas antimikroba dengan panjangnya rantai alkil, namun dapat menurunkan kelarutan terhadap air,
sehingga paraben sering dicampur dengan bahan tambahan yang berfungsi meningkatkan kelarutan. Kemampuan pengawet metil paraben ditingkatkan
dengan penambahan propilen glikol Rowe, dkk., 2006. 4. Trietanolamin
Trietanolamin berupa cairan tidak berwarna, tidak berbau, higroskopis, mudah larut dalam etanol dan juga berfungsi sebagai emulsifier dan pengatur
pH Depkes RI, 1993.
Trietanolamin secara luas digunakan pada formulasi farmasetik topikal terutama di dalam pembentukan emulsi. Ketika dicampurkan beberapa bagian
dengan asam lemak, seperti asam stearat atau asam oleat, trietanolamin membentuk sabun anionik dengan pH sekitar 8, yang mana digunakan sebagai
bahan pengemulsi untuk menghasilkan butiran halus yang stabil di dalam emulsi minyak dalam air. Konsentrasi yang biasanya digunakan sebagai
pengemulsi yaitu 2-4 dari berat sediaan dan 2-5 kali dari jumlah asam lemak Rowe, dkk., 2006.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Universitas Sumatera Utara
5. Pewangi essential oil Hampir setiap jenis kosmetik menggunakan zat pewangi yang terutama
berguna untuk menambah nilai estika produk yang dihasilkan. Pewangi yang biasa digunakan adalah minyak essential oil. Minyak parfum yang digunakan
biasanya dalam jumlah yang kecil sehingga tidak menyebabkan iritasi Sondari, 2007. Penambahan pewangi pada produk merupakan upaya agar
produk mendapatkan tanggapan yang positif. Pewangi sensitif terhadap panas, oleh karenanya bahan ini ditambahkan pada temperatur yang rendah
Lachman, dkk., 1994. 6. Air
Air merupakan komponen yang paling besar persentasenya dalam pembuatan krim pelembab. Air yang digunakan dalam pembuatan krim
pelembab merupakan air murni yaitu air yang diperoleh dengan cara penyulingan, proses penukaran ion dan osmosis sehingga tidak lagi
mengandung ion-ion dan mineral-mineral. Air murni hanya mengandung molekul air saja dan dideskripsikan sebagai cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berasa, memiliki pH 5,0 - 7,0; dan berfungsi sebagai pelarut Depkes RI 1993. 7. Gliserin
Gliserin C
3
H
8
O
3
disebut juga gliserol atau gula alkohol, merupakan cairan yang kental, jernih, tidak berwarna, sedikit berbau, dan mempunyai rasa manis.
Gliserin larut dalam alkohol dan air tetapi tidak larut dalam pelarut organik Anita, 2008.
Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer
http:www.novapdf.com
Universitas Sumatera Utara
2.8 Silika Gel