pada kasus apendisitis banyak terjadi pada pasien yang berusia di bawah 30 tahun atau pada pasien remaja dan dewasa muda, sedangkan pada pasien dewasa tua
atau lansia kasus apendisitis jarang terjadi. Bedah apendik merupakan penyakit bedah mayor yang paling sering dilakukan, walaupun apendisitis dapat terjadi
pada setiap usia namun paling sering terjadi pada remaja dan dewasa muda Price dan Lorraine, 2005. Apendisitis penyebab paling umum inflamasi akut pada
kuadran bawah kanan dari rongga abdomen, apendisitis dapat terjadi pada usia berapa pun, apendisitis paling sering terjadi pada usia 10 dan 30 tahun Smeltzer
dan Brenda, 2001. Pada penelitian analisis efektivitas biaya penggunaan antibiotika pada
bedah apendik tidak hanya biaya antibiotika yang dihitung tetapi total biaya langsung medis meliputi biaya kelas perawatan, biaya laboratorium, biaya
tindakan dan biaya obat termasuk biaya antibiotika.
4.1 Jenis Antibiotika yang Digunakan
Antibiotika adalah salah satu komponen biaya pada bedah apendik, semua pasien bedah apendik yang diteliti dirawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah
Cut Meutia Lhokseumawe menggunakan antibiotika. Jenis antibiotika yang digunakan pada terapi pasien bedah apendik di Rumah Sakit Umum Daerah Cut
Meutia sangat bervariasi yaitu terdiri dari antibiotika kombinasi dan antibiotika tunggal.
Hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe menunjukkan bahwa pada bedah apendik dengan jumlah pasien 42 orang ada 11
alternatif penggunaan antibiotika. Jenis penggunaan antibiotika pada bedah apendik dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Jenis penggunaan antibiotika pada bedah apendik di RSUD Cut Meutia
Lhokseumawe
No Jenis Antibiotika
Jumlah Injeksi-Oral Pasien
1 Cefo Inj + Cipro + Metro Inf – Cipro Oral
7 2
Cefo Inj – Cipro Oral 10
3 Cefo + Cefta Inj + Metro Inf – Cipro Oral
4 4
CeftriInj + Metro Inf – Cipro Oral 1
5 Cefo Inj + Metro Inf – Cipro Oral
4 6
Cefo + Genta Inj + Cipro Inf – Cipro Oral 3
7 Cefo Inj – Cefa Oral
3 8
Cefo Inj + Metro Inf - Cefa Oral 2
9 Cefo Inj + MetroInf - Amox Oral
5 10
Cefo + Genta Inj – Cipro Oral 2
11 Cefo + Genta
Inj + Metro Inf
- Cipro Oral 1
Total 42
Keterangan: a. Cefo
: Cefotaxim g. Cefa
: Cefadroksil b. Cipro
: Ciprofloksasin h. Amox
: Amoxicillin c. Metro
: Metronidazole i. +
: Kombinasi d. Cefta
: Ceftazidin j. -
:Pembeda injeksi dengan oral e. Ceftri
: Ceftriakson k. Inj
: Injeksi f. Genta
: Gentamisin l. Inf
: Infus
4.2 Efektivitas Pengobatan
Berdasarkan data dari rekam medik ada satu pasien dengan nomor rekam medik 25.82.41 yang lamanya hari rawat inap selama 14 hari, hal ini disebabkan
karena kondisi pasien yang kurang stabil sehingga pasien tidak memenuhi syarat- syarat operasi, pasien baru dioperasi pada hari ke-11 rawat inap sehingga biaya
yang dibutuhkan selama menjalani perawatan menjadi lebih besar dibandingkan pasien lainnya yaitu Rp 5.772.677,00-, bila pasien hanya dirawat 1 hari sebelum
operasi maka biaya yang dibutuhkan lebih sedikit yaitu Rp 3.461.777,00- dengan biaya obat selama 4 hari adalah Rp 143.777,00-.
Pada penelitian ini efektivitas pengobatan dinilai berdasarkan lamanya hari rawat inap hingga pasien dinyatakan sembuh oleh dokter, lama waktu kering luka
operasi dan adanya tanda-tanda infeksi setelah operasi. Seperti diketahui invasi
Universitas Sumatera Utara
bakteri pada luka dapat terjadi pada saat trauma selama pembedahan atau setelah pembedahan. Gejala infeksi sering muncul dalam 2–7 hari setelah pembedahan
berupa adanya purulent nanah, cairan radang yang terdiri dari leukosit, peningkatan drainase pengaliran genangan cairan dalam luka dengan
memasukkan pipa kuras ke dalam rongga abses, nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka, peningkatan suhu, dan peningkatan jumlah sel darah putih
Suparyanto, 2011; Ramali dan Pamoentjak, 2005. Pada penelitian tidak ada data mengenai gejala infeksi ini disebabkan
pasien bedah apendik tidak menunjukkan tanda infeksi pasca operasi apendik. Sedangkan perubahan suhu selain merupakan vital sign yang harus selalu diukur
dan ditulis di rekam medik juga merupakan salah satu tanda gejala infeksi. Karena harus ditulis maka data mengenai perubahan suhu pasti terdapat dalam rekam
medik. Berdasarkan pengamatan pada rekam medik pasien yang menjalani bedah
apendik periode Januari 2011-Desember 2011, ada dua pasien dengan nomor rekam medik 29.15.86
dan 03.21.71
yang mengalami peningkatan suhu tubuh di hari pertama rawat inap dan kembali normal pada hari ke-2 setelah pemberian
parasetamol. Peningkatan suhu sebelum operasi merupakan gejala klinis dari apendisitis baik akut maupun kronik. Ada 1 pasien yang mengalami peningkatan
suhu tubuh pada hari ke-2 setelah mengalami pembedahan yaitu pada nomor rekam medik 02.93.65 Suhu tubuh pasien pada hari ke-1 setelah operasi adalah
36 meningkat menjadi 38 pada hari ke- 2 dan 1 pasien dengan nomor rekam medik 03.19.34 yang mengalami peningkatan suhu tubuh pada hari ke-1 setelah
pembedahan, suhu tubuh pasien sebelum operasi 36 meningkat menjadi 38,5 .
Universitas Sumatera Utara
Secara normal luka akan mengalami inflamasi pada hari ke-2 sampai hari ke-3 pasca bedah Potter dan Anne, 2005. Pada fase inflamasi biasanya didapati
demam Sjamsuhidajat dan Wim, 2004. Suhu tubuh kedua pasien kembali normal menjadi 36
pada hari ke-3 disebabkan selain pemberian parasetamol juga karena pasien telah melewati
waktu kritis penyembuhan luka antara 24 sampai 72 jam setelah pembedahan pasien telah melewati fase inflamasi. Jika suhu tubuh tetap di atas 38 setelah
melewati masa kritis ini, maka pasien kemungkinan terkena infeksi pasca operasi karena infeksi terjadi pada hari ke-3 sampai hari ke-6 setelah pembedahan Potter
dan Anne, 2005. Berdasarkan uraian di atas maka pada bedah apendik tidak terdapat pasien
yang mengalami infeksi pasca operasi, sehingga efektivitas pengobatan dinilai berdasarkan rata-rata waktu kering luka operasi dan rata-rata lama hari rawat inap.
Pengobatan yang efektif dinilai berdasarkan kecepatan waktu kering luka operasi
≤ 72 jam setelah operasi dan rata-rata lama hari rawat inap. Waktu kritis penyembuhan luka adalah 24 sampai 72 jam setelah pembedahan Potter dan
Anne, 2005. Rata-rata waktu kering luka operasi tidak lebih dari 72 jam menunjukkan antibiotika yang digunakan efektif, sedangkan jika lebih dari 72 jam
kurang efektif karena setelah melewati waktu kritis penyembuhan luka maka ada kemungkinan luka mengalami infeksi, biasanya infeksi terjadi 3-6 hari setelah
pembedahan Potter dan Anne, 2005. Berdasarkan uraian di atas, maka hasil penelitian ini menunjukkan waktu
kering luka operasi pada hari ke-3 tidak lebih dari 72 jam adalah penggunaan antibiotika cefotaxim injeksi dan cefadroksil oral, yang menurut Potter bahwa
Universitas Sumatera Utara
antibiotika ini telah terbukti efektif karena waktu kering luka operasi adalah pada hari ke-3 tidak lebih dari 72 jam. Sedangkan penggunaan antibiotika lainnya
kurang efektif karena waktu kering luka operasi lebih dari 72 jam. Menurut Suparyanto 2011, waktu kering luka operasi tidak hanya
dipengaruhi oleh antibiotika yang digunakan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain yaitu usia, nutrisi, sirkulasi, oksigenasi, hematoma, iskemia dan
diabetes. Meskipun dalam penelitian ini tidak meneliti mengenai faktor yang mempengaruhi waktu kering luka operasi, tetapi menurut Schwartz bahwa faktor
nutrisi mempengaruhi waktu kering luka operasi. Nutrisi yang tidak adekuat dapat mengganggu fase-fase proses penyembuhan luka operasi. Pasien dengan status
nutrisi kurang memerlukan waktu untuk memperbaiki status nutrisi mereka setelah pembedahan Schwartz, 2000. Perbedaan status nutrisi akan
menyebabkan perbedaan lama waktu kering luka operasi meskipun pasien yang berbeda menggunakan antibiotika yang sama.
Pada penelitian ini pasien dinyatakan sembuh dan dapat pulang karena luka operasi telah kering sehingga waktu kering luka operasi akan mempengaruhi
lama hari rawat inap. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata waktu kering luka operasi dan rata-rata lama hari rawat inap diperoleh efektivitas pengobatan yang
lebih baik pada bedah apendik adalah penggunaan cefotaxim injeksi dan cefadroksil oral, dengan rata-rata waktu kering luka operasi pada hari ke 3 dan
rata-rata lama hari rawat inap 5,6 hari. Efektivitas pengobatan pada bedah apendik ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Efektivitas pengobatan pada bedah apendik berdasarkan rata-rata lama
waktu kering luka operasi dan rata-rata lama hari rawat inap di RSUD Meutia Lhokseumawe
No Jenis Antibiotik
Injeksi-Oral Rata-rata
Rata-rata Waktu Kering
Lama Luka Operasi
Hari Rawat Hari ke-
Inap hari 1
Cefo Inj + Cipro + Metro inf – Cipro oral 3,42 6,42
2 Cefo Inj – Cipro Oral
3,3 6,3 3
Cefo + Cefta Inj + Metro inf – Cipro Oral 3,25 6
4 Ceftri inj + Metro Inf – Cipro Oral
4 7 5
Cefo inj + Metro inf – Cipro Oral 3,5 6,75
6 Cefo + Genta Inj + Cipro inf – Cipro Oral
3,6 7,33 7
Cefo Inj – Cefa Oral 3 5,6
8 Cefo Inj + Metro Inf – Cefa Oral
3,5 7 9
Cefo inj + Metro Inf – Amox Oral 3,6 6,8
10 Cefo + Genta Inj – Cipro Oral 4 7,5
11 Cefo + Genta Inj + Metro inf – Cipro oral 3 14
4.3 Biaya Langsung Medis 4.3.1 Biaya Langsung Medis pada Bedah Apendik