Proses pengumpulan data dimulai dari observasi laporan di bagian Rekam Medik secara retrospektif untuk kasus bedah apendik pada bulan Januari 2011
sampai Desember 2011. Data yang diperlukan dicatat pada lembar pengumpul data, meliputi nomor rekam medik, nama pasien, umur, jenis pekerjaan, lama
perawatan, antibiotika yang digunakan jenis, jumlah, dosis, jenis penggunaan obat dan perincian biaya terapi di ruang perawatan biaya antibiotika, biaya
tindakan, biaya rawat inap, biaya obat lain, dan biaya total perawatan.
3.4 Pengolahan Data
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan Microsoft Exel dan disajikan dalam bentuk Tabel.
3.5 Analisis Data
Hasil penelitian dianalisis dengan analisis deskriptif. Besarnya biaya dihitung untuk memperoleh ada atau tidaknya perbedaan efektivitas biaya pada
pasien yang menjalani bedah apendik. Analisis efektivitas biaya dihitung melalui rasio efektivitas dengan rumus:
Rasio efektivitas =
3.6 Defenisi Operasional
Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah: a.
Bedah apendik adalah proses pembedahan untuk mengangkat apendik yang mengalami apendisitis
b. Dinyatakan sembuh apabila luka operasi telah kering yang diketahui setelah
pasien menjalani GV ganti verban dan dinyatakan pulang oleh dokter.
Universitas Sumatera Utara
c. Lama hari rawat inap adalah waktu yang diperlukan pasien pada pengobatan
bedah apendik sampai dinyatakan sembuh oleh dokter dan diizinkan pulang d.
Jumlah total biaya langsung medis adalah jumlah seluruh biaya yang dibutuhkan pasien selama menjalani pengobatan meliputi biaya kelas
perawatan, biaya laboratorium, biaya tindakan medis pemeriksaan di instalasi gawat darurat, biaya operasi, pasang kateter, ganti verban, dan skin test dan
biaya obat e.
Efektivitas biaya adalah total biaya yang dibutuhkan selama pasien menjalani pengobatan sampai dinyatakan sembuh oleh dokter.
3.7 Langkah-Langkah Penelitian
Langkah penelitian yang dilaksanakan: a.
Meminta izin Dekan Fakultas Farmasi USU untuk mendapatkan izin penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe
b. Menghubungi direktur Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe
dan bagian pelayanan asuransi kesehatan ASKES untuk mendapatkan izin melakukan penelitian dengan membawa surat rekomendasi dari fakultas
c. Melaksanakan penelitian di bagian Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah
Cut Meutia Lhokseumawe dan di bagian pelayanan asuransi kesehatan ASKES, dengan mengambil data periode Januari 2011-Desember 2011
d. Analisis data dan menyajikan dalam bentuk Tabel.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari buku data yang ada di ruang operasi Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Lhokseumawe periode Januari 2011 -
Desember 2011 diperoleh data seluruh pasien yang menjalani bedah apendik sebanyak 66 orang. Data yang didapatkan dari rekam medik pasien memenuhi
kriteria inklusi sebanyak 42 orang sedangkan 24 orang tidak memenuhi syarat sebagai subjek eksklusi, sehingga total subjek yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 42 pasien, yang terdiri dari pasien laki-laki 19 pasien dan pasien wanita berjumlah 23 pasien. Karakteristik pasien bedah apendik berdasarkan usia
dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 karateristik pasien bedah apendik berdasarkan usia
No Usia Tahun
Jumlah Pasien
1 11-20 15
35,71 2 21-30
18 42,86
3 31-40 5
11,91 4 41-50
2 4,76
5 51-60 1
2,38 6 61-70
7 71-80 1
2,38
Total
42 100
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pasien yang berusia 11-20 tahun ada 15 pasien atau persentase 35,71, pasien yang berusia 21-30 ada 18
pasien atau persentase 42,86 , pasien yang berusia 31-40 tahun ada 5 pasien atau persentase 11,91 , pasien berusia 41-50 tahun ada 2 pasien atau persentase
4,76, pasien yang berusia 51-60 tahun ada 1 pasien atau persentase 2,38 dan pasien berusia 71-80 tahun ada 1 pasien, dari data tersebut dapat dilihat bahwa
Universitas Sumatera Utara