memperhatikan status fisik, usia, pendidikan, kesehatan, ekonomi, pekerjaan, dan kesempatan kerja.
Sehubungan dengan data di atas, penduduk desa sihonongan kec. Paranginan kab. Humbanghas berjumlah 2278 jiwa orang dan usia produktif berkisar 144
jiwa orang dan memiliki kualitas hidup rendah dilihat dari karakteriistik demografi. Dengan ini peneliti tertarik untuk meneliti bagaimanakah wanita usia
produktif di desa itu untuk mencapai kualitas hidupnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari data diatas dapat ditentukan rumusan masalah yaitu gambaran kualitas hidup wanita dewasa awal di desa Sihonongan kec. Paranginan Kab.
Humbanghas
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran kualitas hidup wanita usia produktif di Desa Sihonongan kec. Paranginan Kabupaten Humbanghasundutan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui gambaran kualitas hidup wanita usia produktif berdasarkan karakteristik demografi di Desa Sihonongan Kecamatan Paranginan
Kabupaten Humbanghasundutan.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa tentang kualitas hidup wanita usia produktif.
b. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dan bahan perbandingan untuk peneliti yang mengambil kasus yang sama dengan kasus ini.
c. Bagi wanita usia produktif
Memberikan informasi tentang kualitas hidup wanita usia produktif agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya untuk masa yang akan dating.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dibahas mengenai teori atau tinjauan pustaka yang mendasari penelitian ini. Pembahasan dalam bab ini adalah mengenai kualitas
hidup dan wanita usia produktif. Dalam pembahasan kualitas hidup akan dibahas tentang defenisi, aspek – aspek dalam kualitas hidup dan pengukuran kualitas
hidup. Sedangkan pada wanita usia produktif adalah defenisi, ciri – ciri wanita usia produktif dan tugas – tugas perkembangan usia produktif.
2.1. Kualitas Hidup 2.1.1.
Defenisi
Goodinson dan singleton O’Connor,1993 mengemukakan defenisi kualitas hidup sebagai derajat kepuasan atas penerimaan suasana kehidupan saat
ini. Defenisi yang sedikit berbeda diungkapkan oleh Ontario Social Development Council dalam Wardhani, 2006 mendefenisikan kualitas hidup sebagai respon
individu tentang perbedaan yang dirasakan antara kenyatan dengan kegiatan yang
diinginkan.
Menurut O’Connor 1993 faktor utama yang menentukan kualitas hidup individu adalah persepsi individu terhadap kesenjangan antara apa yang ada
dengan apa yang mungkin terjadi.
Kualitas hidup adalah keadaan yang dipersepsikan terhadap keadaan seseorang. sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya ,termasuk
tujuan hidup, harapan dan niatnya. kualitas hidup ini mencakup; fisik, pekerjaan,
Universitas Sumatera Utara