PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, SATISFACTION) BERBANTUAN ECLIPSE CROSSWORD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI SISTEM JARINGAN KOMPUTER MATA PEL

(1)

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, SATISFACTION) BERBANTUAN

ECLIPSE CROSSWORD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATERI SISTEM JARINGAN KOMPUTER MATA PELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 32 SEMARANG

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Oleh

Basuki Rahmat NIM 5302410069

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

(3)

(4)

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Man Jadda Wa Jadda “Barang siapa bersungguh-sungguh akan

mendapatkannya”

YOU’LL NEVER WALK ALONE

Be strong enough to stand alone, be yourself enough to stand apart, but be wise enough to stand together when the times comes

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini saya persembahkan kepada,

1. Bapak (Sejo Safandi) dan ibu (Lestari) tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan serta motivasi.

2. Bayu Rizqi Safandi adik saya yang selalu memberikan semangat.

3. Teman-teman PTIK angkatan 2010 (Hendra, Azzam, Amri, Affix, Faza, dll).

4. Teman-teman Unnes Kopites.

5. Semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya skripsi ini.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan atas segala limpahan rahmat dan nikmat dari Allah SWT sehingga tugas akhir skripsi yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevan, Interest, Assesment, Satisfaction) Berbantuan Eclipse Crossword Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX Materi Sistem Jaringan Komputer Pada Mata Pelajaran TIK Di SMP Negeri 32 Semarang” dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih ditujukan kepada :

1. Bapak Drs. Rafael Sri Wiyardi, M.T. Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi. 2. Ibu Dra. Erna K. Rahayu, M.M. Kepala SMP Negeri 32 Semarang yang

telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

3. Ibu Sri Supadmi, S.Pd. Guru mata pelajaran TIK kelas IX SMP Negeri 32 Semarang yang telah membantu dalam proses penelitian.

4. Seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 32 Semarang atas kerjasama selama penelitian.

5. Bapak, ibu, adik, dan keluarga yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat selama penyusunan skripsi.

6. Teman-teman Pendidikan Teknik Informatikan dan Komputer angkatan 2010 yang telah memberikan motivasi dan saran.


(7)

vii

7. Semua Pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang baik dari Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Semarang, 2 April 2015


(8)

viii

ABSTRAK

Basuki Rahmat. 2015. Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) Berbantuan Eclipse Crossword Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Sistem Jaringan Komputer Mata Pelajaran TIK Pada Siswa Kelas IX Di SMP Negeri 32 Semarang. Skripsi, Jurusan Elektro, Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, S1, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Drs. Rafael Sri Wiyardi, M.T. Kata Kunci : ARIAS, Eclipse Crossword, ekspositori, hasil belajar.

Pada pembelajaran TIK di SMP Negeri 32 Semarang khususnya kelas IX masih menggunakan model pembelajaran ekspositori dimana metode ceramah menjadi sangat dominan sehingga siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini juga berdampak pada nilai rata-rata hasil belajar siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui adakah peningkatan hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 32 Semarang pada mata pelajaran TIK materi sistem jaringan komputer setelah menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword dan ntuk mengetahui bagaimana perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword dan model pembelajaran ekspositori pada mata pelajaran TIK materi sistem jaringan komputer pada kelas IX di SMP Negeri 32 Semarang

Penelitian ini adalah eksperimen, dengan jenis eksperimen kuasi (Quasi Experimental Design) dengan model desain Nonequivalent Control Group Design. yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 orang siswa kelas IX A sebagai kelompok eksperimen dan 30 orang siswa kelas IX D sebagai kelompok kontrol SMP N 32 Semarang.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai pretest pada kelompok eksperimen adalah sebesar 53,90, sedangkan nilai rata-rata posttest adalah sebesar 78,78. Rata-rata nilai pretest pada kelompok kontrol adalah sebesar 52,97, sedangkan nilai rata-rata posttest adalah sebesar 70,52. Uji gain peningkatan hasil belajar kelas eksperimen sebesar 0,54 dengan interpretasi kategori peningkatan sedang. Pada uji gain peningkatan hasil belajar kelas kontrol sebesar 0,378 dengan interpretasi kategori peningkatan sedang.

Disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran TIK materi sistem jaringan komputer kelas IX SMP Negeri 32 Semarang. Disarankan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword dapat diterapkan pada materi pembelajaran yang lain.


(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman:

PENGESAHAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Penegasan Istilah ... 8

G. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 13

A. Landasan Teori ... 13

1. Belajar ... 13

2. Pembelajaran ... 14

3. Model Pembelajaran ... 15

4. Model Pembelajaran ARIAS ... 16


(10)

x

6. Sistem Jaringan Komputer ... 22

7. Eclipse Crossword ... 33

8. Hasil Belajar ... 37

B. Kerangka Berpikir ... 38

C. Hipotesis ... 42

BAB III METODE PENELITIAN... 44

A. Jenis dan Desain Penelitian ... 44

1. Jenis Penelitian ... 44

2. Desain Penelitian ... 44

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

C. Penentuan Objek Penelitian ... 46

1. Populasi ... 46

2. Sampel dan Teknik Sampling ... 46

3. Variabel Penelitian ... 47

D. Prosedur Penelitian... 48

1. Tahap Persiapan ... 48

2. Tahap Penelitian ... 48

E. Metode Pengumpulan Data ... 50

1. Dokumentasi ... 50

2. Observasi ... 50

3. Tes ... 52

F. Analisis Data ... 57

1. Uji Normalitas ... 57

2. Uji Homogenitas ... 58

3. Uji Hipotesis ... 59

4. Uji Gain ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Hasil Penelitian ... 62


(11)

xi

2. Pelaksanaan Penelitian ... 63

3. Analisis Instrumen Penelitian ... 63

4. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 65

5. Analisis Uji Normalitas Pretest ... 68

6. Analisis Uji Homogenitas Pretest ... 71

7. Analisis Normalitas Posttest ... 72

8. Analisis Uji Hipotesis ... 74

9. Analisis Uji Gain ... 75

10.Hasil Analisis Lembar Observasi ... 77

B. Pembahasan ... 79

C. Keterbatasan Penelitian ... 84

BAB V PENUTUP ... 85

A. Simpulan ... 85

B. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel: Halaman:

1.1. Sistem Jaringan Internet kelas IX tahun ajaran 2013/2014 ... 3

3.1. Desain Nonequivalent Control Group Design ... 45

3.2. Skala Likert ... 51

3.3. Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ... 52

3.2. Derajat Reliabilitas alat Evaluasi ... 54

3.3. Interpretasi Indek Kesukaran ... 55

3.4 . Klasifikasi Daya Soal Pembeda ... 56

4.1. Hasil Analisis Soal Uji Coba ... 65 4.2. Nilai Hasil Pretest Siswa ... 65

4.3. Nilai Hasil Posttest Siswa ... 67

4.4. Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Eksperimen .... 69

4.5. Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest Kelas Kontrol... 70

4.6. Rekapitulasi Nilai pretest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol .... 71

4.7. Rekapitulasi Uji normalitas nilai posttest kelas eksperimen ... 72

4.8. Rekapitulasi Uji normalitas nilai posttest kelas kontrol ... 73

4.9. Rekapitulasi Nilai posttest siswa ... 74

4.10. Rekapitulasi Uji t nilai posttest siswa ... 75


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar: Halaman:

2.1. Topologi BUS ... 29

2.2. Topologi Ring ... 30

2.3. Topolosi Star ... 31

2.4.Topologi Tree ... 32

2.5. Tampilan Awal ... 33

2.6. Step 1 ... 33

2.7. Step 2 ... 34

2.8. Step 4 ... 34

2.9. Step 5 ... 35

2.10. Soal Jadi ... 35

2.11. Contoh Soal Assesment ... 36

2.12. Kerangka Berpikir ... 41

3.1. Diagram Alur Pelaksanaan Penelitian ... 49

4.1. Grafik normalitas nilai pretest kelas eksperimen ... 69

4.2. Grafik normalitas nilai pretest kelas kontrol ... 70

4.3. Grafik normalitas nilai posttest kelas eksperimen ... 73

4.4. Grafik normalitas nilai posttest kelas kontrol ... 74


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran: Halaman:

1. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Instrumen ... 90

2. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ... 91

3. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ... 92

4. Silabus Pembelajaran ... 93

5. RPP Kelas Eksperimen ... 103

6. RPP Kelas Kontrol ... 115

7. Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 125

8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 126

9. Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba Instrumen ... 127

10. Soal Tes Uji Instrumen ... 128

11. Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen ... 132

12. Kisi-kisi Tes Evaluasi ... 133

13. Soal Tes Evaluasi ... 134

14. Kunci Jawaban Soal Evaluasi ... 138

15. Validitas Uji Instrumen ... 139

16. Perhitungan Validitas Butir Soal no 1 ... 142

17. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal ... 144

18. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal no 1 ... 145

19. Perhitungan Daya Soal Pembeda ... 146

20. Nilai Hasil Pretest ... 147

21. Nilai Hasil Posttest ... 148

22. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ... 149

23. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ... 150

24. Uji Normalitas Postest Kelas Eksperimen ... 151

25. Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol ... 152

26. Uji Homogenitas Nilai Pretest ... 153

27. Uji Hipotesis ... 154


(15)

xv

29. Uji Gain Ternormalisasi ... 156

30. Tabel Nilai R Product Moment ... 157

31. Tabel Nilai Chi Kuadrat ... 158

32. Tabel Nilai Untuk Distribusi F... 159

33. Tabel Nilai Dalam Distribusi t ... 160

34. Rekap Nilai Hasil Aktivitas Belajar Siswa ... 161

35. Surat Keterangan Dosen Pembimbing ... 163

36. Surat Ijin Penelitian ... 164

37. Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 165

38. Surat Keterangan Penguji ... 166

39. Nilai Ulangan Siswa Kelas IX A tahun 2013/2014 ... 167

40. Nilai Ulangan Siswa Kelas IX B tahun 2013/2014 ... 168

41. Nilai Ulangan Siswa Kelas IX C tahun 2013/2014 ... 169

42. Nilai Ulangan Siswa Kelas IX D tahun 2013/2014 ... 170

43. Nilai Ulangan Siswa Kelas IX E tahun 2013/2014 ... 171

44. Nilai Ulangan Siswa Kelas IX F tahun 2013/2014 ... 172

45. Nilai Ulangan Siswa Kelas IX G tahun 2013/2014 ... 173


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman sekarang yang semakin canggih, teknologi dipercaya mampu memberikan penyampaian paling baik untuk mencapai sasaran dan peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, hal ini juga disebutkan di dalam Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu:

”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Menurut Hamalik (2007:3) “Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai”. Dalam proses pembelajaran terdiri dari input dan output , input mencakup pendidik, peserta didik, materi yang diajarkan , serta media dan metode pembelajaran. Sedangkan outputnya berupa hasil belajar dari pembelajaran yang telah


(17)

2

dilakukan. Guru atau pendidik dalam proses pembelajaran harus menguasai bidang studi yang diajarkan, serta dituntut untuk bisa memotivasi siswa untuk belajar dengan optimal sesuai bakat, minat dan kemampuan. Begitu juga dengan siswa, dalam proses belajar mengajar siswa harus aktif agar keterampilan atau kemampuan dan nilai hasil belajar bisa meningkat.

Berdasarkan hasil observasi awal dengan guru mata pelajaran TIK kelas IX SMP Negeri 32 Semarang diperoleh informasi bahwa dalam menyampaikan materi guru menggunakan pembelajaran ekspositori. Menurut Sanjaya (2007:179) model pembelajaran ekspositori adalah model pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam penerapan model pembelajaran ekspositori metode ceramah oleh guru menjadi sangat dominan, sehingga siswa belajar hanya dengan sebatas mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru sehingga mengakibatkan suasana belajar yang membosankan dan kadang menyebabkan siswa kurang atau tidak memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dengan kondisi demikian mengakibatkan siswa bersifat pasif pada saat pembelajaran , hal ini juga berdampak pada nilai rata-rata hasil belajar siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75, seperti yang ditunjukkan oleh tabel 1.1 nilai ulangan sistem jaringan komputer siswa kelas IX Smp Negeri 32 Semarang tahun ajaran 2013/2014.


(18)

3

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Sistem Jaringan Internet kelas IX tahun ajaran 2013/2014

Untuk menyingkapi hal itu diperlukan suatu upaya agar bagaimana siswa kelas IX SMP Negeri 32 Semarang dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan nilai rata-rata yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam pembelajaranTIK khususnya materi sistem jaringan komputer. Pada kesempatan ini peneliti ingin melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword

Menurut Rahman dan Amri (2014:14) , ada 5 komponen pembelajaran ARIAS, yaitu: pertama assurance atau kepercayaan diri memiliki hubungan dengan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil. Menurut Bandura (dalam Rahman dan Amri, 2014:15) seseorang yang memiliki sikap percaya diri tinggi cenderung akan berhasil bagaimanapun kemampuan yang ia miliki. Sikap dimana seseorang merasa yakin, percaya dapat berhasil mencapai sesuatu akan mempengaruhi mereka bertingkah laku untuk mencapai

KELAS Nilai Rata-rata

9A 73.10

9 B 74.15

9C 72.52

9D 73.71

9E 73.79

9F 73.64

9G 73.63

9H 74.67


(19)

4

keberhasilan tersebut. Kedua, relevance berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang berhubungan dengan kebutuhan karir sekarang atau yang akan datang. Relevansi membuat siswa merasa kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti memiliki nilai, bermanfaat bagi kehidupan mereka. Ketiga interest (Minat) adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang meyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Keempat assesment adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar (achievement) siswa sebagai hasil dari suatu program intruksional. Assessment merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam metode pembelajaran ini yaitu untuk mengevaluasi proses kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung dan untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami apa yang telah diajarkan oleh guru. Kelima, satisfaction adalah reinforcement (penguatan) berupa sebuah pujian kepada siswa yang berhasil mendapat nilai terbaik.

Penggunaan model pembelajaran ARIAS bertujuan supaya siswa lebih aktif dalam pembelajaran TIK sehingga siswa akan lebih paham akan materi yang diberikan oleh guru karena siswa ikut terlibat dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ARIAS siswa diharapkan lebih bersikap aktif, karena siswa akan mencari solusi dari permasalahan yang diberikan oleh guru baik dikerjakan


(20)

5

dengan berkelompok atau diskusi. Dengan model pembelajaran ARIAS, siswa diharapkan mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulan dari materi yang dipelajari.

Menurut Sa’adah, dkk (2010) dalam penelitian yang berjudul Penerapan Model ARIAS ( Assurance, Relevance,Interest, Assesment and Satisfaction ) Dalam Pembelajaran TIK (Teknologi Informasi Dan Komunikasi) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, dengan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran TIK siswa. Menurut Prahesti Sthyawati (2011) dalam penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran ARIAS ( Assurance, Relevance,Interest, Assesment and Satisfaction ) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di MTs Sa’adatul Mahabbah Pondok Cabe) dengan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan aktivitas siswa dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Eclipse Crossword adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat teka-teki silang aplikasi ini dapat diunduh secara gratis, teka-teki silang dalam penelitian ini digunakan dalam tahap assesment (evaluasi). Menurut M. Ghannoe (2010:10) ada 5 manfaat teka-teki di dalam proses pembelajaran yaitu dapat mengasah daya ingat, belajar klasifikasi, mengembangkan kemampuan analisa, menghibur, dan merangsang kreativitas.

Menurut Piaget (dalam Rifa’i dan Anni, 2010:207) ada tiga prinsip utama belajar yaitu belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial, dan belajar


(21)

6

lewat pengalaman sendiri. Belajar aktif , untuk membantu perkembangan kognitif anak perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan siswa belajar mandiri. Belajar lewat interaksi sosial, dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa untuk membantu perkembangan pengetahuan siswa, karena pengetahuan siswa akan diperkaya dengan berbagai macam sudut pandang dan alternatif tindakan dari siswa lainnya. Belajar lewat pengalamannya sendiri akan lebih berarti untuk perkembangan kognitif siswa dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Penerapan model pembelajaran ARIAS berbantuan eclipse crossword diharapkan sesuai dengan tiga prinsip utama belajar menurut Piaget tersebut pada saat berdiskusi kelompok untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru siswa dituntut untuk aktif pada saat berdiskusi yang secara langsung menciptakan interaksi antar siswa dan memberikan pengetahuan yang baru untuk siswa lewat pengalamannya sendiri.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS (assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) Berbantuan Eclipse Crossword Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Sistem Jaringan Komputer Mata Pelajaran TIK Pada Siswa Kelas IX Di SMP Negeri 32 Semarang”.


(22)

7 B. Rumusan Masalah

1. Adakah dan berapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 32 Semarang pada mata pelajaran TIK materi sistem jaringan komputer setelah menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword ?

2. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword dan model pembelajaran ekspositori pada mata pelajaran TIK materi sistem jaringan komputer pada kelas IX di SMP Negeri 32 Semarang?

C. Batasan Masalah

1. Penerapan model pembelajaran ARIAS dengan bantuan Eclipse Crossword ini hanya terbatas pada materi sistem jaringan komputer pada mata pelajaran TIK di kelas IX SMP Negeri 32 Semarang.

2. Pengamatan dilakukan kepada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran ekspositori dan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran ARIASdengan bantuan Eclipse Crossword

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, didapat tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui adakah peningkatan hasil belajar siswa kelas IX SMP

Negeri 32 Semarang pada mata pelajaran TIK materi sistem jaringan komputer setelah menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword


(23)

8

2. Untuk mengetahui bagaimana perbedaan hasil belajar antara model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword dan model pembelajaran ekspositori pada mata pelajaran TIK materi sistem jaringan komputer pada kelas IX di SMP Negeri 32 Semarang

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Guru

Sebagai referensi untuk memilih pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi Siswa

Memberikan pengalaman yang baru melalui penerapan model pembelajaran ARIAS dalam pembelajaran sistem jaringan komputer sehingga akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan metode pembelajaran ARIAS.

F. Penegasan Istilah 1. Penerapan

Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau individu yang telah terencana dan tersusun sebelumnya.


(24)

9 2. Model Pembelajaran

Model Pembelajaran merupakan teknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. 3. ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction)

Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevan, Interest, Assessment, Satisfaction) adalah usaha pertama dalam kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa. Kegiatan pembelajaran ada relevansinya dengan kehidupan siswa , berusaha menarik dan memelihara minat/perhatian siswa.

4. Eclipse Crossword

Eclipse Crossword adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat teka teki silang, aplikasi ini dapat diunduh secara gratis . 5. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar

mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. (Nasution, 2006:36)

6. Siswa Kelas IX

Siswa kelas IX adalah siswa yang menjadi objek penelitian 7. Materi Sistem Jaringan Komputer

Sistem jaringan komputer merupakan salah satu materi pelajaran TIK yang diajarkan di SMP kelas IX semester I sesuai dengan standar kompetensi TIK untuk SMP dan MTs.


(25)

10 8. Mata Pelajaran TIK

Mata pelajaran TIK adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. TIK yang dimaksud adalah Teknik Informasi dan Komunikasi.

9. SMP Negeri 32 Semarang

SMP Negeri 32 Semarang adalah tempat dilakukannya penelitian. SMP Negeri 32 Semarang merupakan Sekolah Menengah Pertama Negeri yang terletak di Jl. Ki Mangunsarkoro No 1 , Semarang. Sama dengan SMP pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMP Negeri 32 Semarang ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas VII sampai kelas IX.

Atas dasar pengertian-pengertian yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IX pada materi sistem jaringan komputer dalam mata pelajaran TIK terkait penerapan model pembelajaran ARIAS yang berbantuan aplikasi eclipse crossword di SMP Negeri 32 Semarang. Dari maksud dan tujuan penelitian maka penulis

dapat merumuskan judul “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS

(assurance, Relevance, Interest, Assesment, Satisfaction) Berbantuan Eclipse Crossword Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Sistem Jaringan Komputer Mata Pelajaran TIK Pada Siswa Kelas IX Di SMP Negeri 32 Semarang”.


(26)

11 G. Sistematika Penulisan

Laporan penulisan skripsi ini menggunakan sistematika yang terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian awal (pendahuluan), bagian isi (inti) dan akhir (penutup).

1. Bagian Awal (Pendahuluan)

Skripsi terdiri dari halaman judul, abstraksi, halaman pengesahan, motto dan persembahan, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan lampiran.

2. Bagian Isi (Inti)

Bagian ini terdiri dari lima bab yaitu:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang: latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan .

BAB II Landasan Teori dan Hipotesis, meliputi tinjauan tentang belajar, pembelajaran, model pembelajaran, model pembelajaran ARIAS, model pembelajaran ekspositori, sistem jaringan komputer, Eclipse Crossword,hasil belajar, kerangka berpikir dan hipotesis .

BAB III Metode Penelitian meliputi: lokasi penelitian, desain penelitian, penentuan obyek penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan pembahasan pelaksanaan penelitian, dan keterbatasan penelitian.


(27)

12 3. Bagian Akhir (Penutup)

Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka untuk memberi informasi tentang buku sumber dan lampiran. Lampiran berupa RPP, daftar nama peserta didik, instrumen, analisis instrumen, surat penetapan dosen pembimbing skripsi dan surat izin penelitian.


(28)

13 BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori

Landasan teori mencakup: belajar, pembelajaran, model pembelajaran, model pembelajaran ARIAS, model pembelajaran ekspositori, sistem jaringan komputer, eclipse crossword dan hasil belajar

1. Belajar

Belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan (Hamalik, 2007:36). Sedangkan menurut Rifa’i dan Anni belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang (2010:82). Slameto mendefinisikan belajar sebagai suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Sardiman menjelaskan definisi belajar dalam arti luas diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya dan belajar dalam arti sempit belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan bagian dari kegiatan untuk membentuk kepribadian seutuhnya (2011:20). Berdasarkan definisi belajar menurut beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari


(29)

14

interaksi manusia dengan lingkungan menuju perkembangan pribadi seseorang.

Untuk mencapai tujuan hasil belajar, perlu diciptakan sebuah sistem kondisi belajar yang kondusif. Hal ini berkaitan dengan mengajar. Menurut Sardiman (2011:47) mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Sedangkan menurut Waini Rasyidin dalam Slameto (2010: 34) mengajar yang dipentingkan adalah partisipasi guru dan siswa satu sama lain. Guru merupakan koordinator, yang melakukan aktivitas dalam interaksi sedemikian rupa, sehingga siswa belajar seperti yang diharapkan.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 2007:57). Manusia yang terlibat dalam system pengajaran terdiri dari siswa, siswa dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis, spidol, fotografi, slide, film, audio, dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual dan juga computer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi , praktik belajar, ujian dan sebagainya. Sedangkan menurut Briggs (dalam Rifa’i dan Anni, 2010:191) menyatakan bahwa pembelajaran adalah seperangkat peristiwa


(30)

15

(events) yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta didik melakukan self instruction dan berkemungkinan bersifat eksternal jika bersumber antara lain dari pendidik. Gagne (dalam Rifa’i dan Anni, 2010:192) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan peserta didik memproses informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pembelajaran berorientasi pada bagaimana peserta didik berperilaku, memberikan makna bahwa pembelajran merupakan suatu proses yang bersifat individual yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang ke dalam sejumlah informasi yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang.

3. Model Pembelajaran

Menurut Soekamto, dkk (dalam Trianto, 2007:5) model pembelajaran adalah “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.” Sedangkan menurut Joyce (dalam Trianto, 2007:5) mengungkapkan bahwa “Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam meerencanakan


(31)

16

pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain”.

Menurut Nieveen (dalam Trianto, 2007:8) suatu model pembelajaran dikatakan baik jika memenuhi 3 kriteria yaitu: pertama sahih (valid), aspek validitas dikaitkan dengan dua hal yaitu apakah model yang dikembangkan didasarkan pada rasional teoritik yang kuat dan apakah terdapat konsistensi internal. Kedua praktis, aspek kepraktisan hanya dapat dipenuhi jika para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan, serta kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan. Ketiga efektif, aspek efektivitas mempunyai dua parameter yaitu ahli dan praktisi berdasar pengalaman menyatakan bahwa model tersebut efektif dan secara operasional model tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

Setiap sekolah, baik sekolah dasar maupun menengah menerapkan model pembelajaran yang berbeda-beda, bahkan setiap guru dalam satu sekolah mempunyai cara tersendiri untuk menyampaikan materi dalam kegiatan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Model Pembelajaran ARIAS

a. Pengertian Model Pembelajaran ARIAS

Menurut Rahman dan Amri (2014:12) model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevan, Interest, Assessment, Satisfaction)


(32)

17

merupakan sebuah model pembelajaran yang dimodifikasi dari model pembelajaran ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) yang dikembangkan oleh Keller dan Kopp sebagai jawaban pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil belajar. Model pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy value theory) yang mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil mencapai tujuan itu. Dari dua komponen tersebut oleh Keller dikembengkan menjadi empat komponen. Keempat komponen model pembelajaran itu adalah Attention, Relevance, Confidence, dan Satisfaction (ARCS). Namun demikian, pada model pembelajaran ini tidak ada evaluasi (assessment), padahal evaluasi merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran.

Evaluasi (assessment), yang dilaksanakan tidak hanya pada akhir kegiatan pembelajaran tetapi perlu dilaksanakan selama proses kegiatan berlangsung. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang dicapai atau hasil belajar yang diperoleh siswa. Mengingat pentingnya evaluasi, maka model pembelajaran ini dimodifikasi dengan menambahkan komponen evaluasi pada model pembelajaran tersebut. Modifikasi


(33)

18

juga dilakukan dengan penggantian nama confidence menjadi assurance, dan attention menjadi interest.

Penggantian nama confidence (percaya diri) menjadi assurance, karena kata assurance sinonim dengan kata self-confidence. Demikian juga penggantian kata attention menjadi interest, karena pada kata interest (minat) sudah terkandung pengertian attention (perhatian). Dengan kata interest tidak hanya sekadar menarik minat/perhatian siswa pada awal kegiatan melainkan tetap memelihara minat/perhatian tersebut selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Makna dari modifikasi ini adalah usaha pertama dalam kegiatan pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa. Kegiatan pembelajaran ada relevansinya dengan kehidupan siswa, berusaha menarik dan memelihara minat/perhatian siswa. Kemudian diadakan evaluasi dan menumbuhkan rasa bangga pada siswa dengan memberikan penguatan (reinforcement). Dengan mengambil huruf awal dari masing-masing komponen menghasilkan kata ARIAS sebagai akronim. Model pembelajaran yang sudah dimodifikasi ini disebut model pembelajaran ARIAS.

b. Komponen Model Pembelajaran ARIAS

Ada 5 Komponen pembelajaran ARIAS menurut Fajaroh dan Dasna (dalam Rahman dan Amri 2014:14) , yaitu :


(34)

19

Assurance atau kepercayaan diri memiliki hubungan dengan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil. Menurut Bandura (dalam Rahman dan Amri, 2014:15) seseorang yang memiliki sikap percaya diri tinggi cenderung akan berhasil bagaimanapun kemampuan yang ia miliki. Sikap dimana seseorang merasa yakin, percaya dapat berhasil mencapai sesuatu akan mempengaruhi mereka bertingkah laku untuk mencapai keberhasilan tersebut. Sikap ini mempengaruhi kinerja actual seseorang, sehingga perbedaan dalam sikap ini menimbulkan perbedaan dalam kinerja. Sikap percaya, yakin, atau harapan akan berhasil mendorong individu bertingkah laku untuk mencapai suatu keberhasilan. Sikap percaya, yakin akan berhasil ini perlu ditanamkan kepada siswa untuk mendorong mereka agar berusaha dengan maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal. Dengan sikap yakin, penuh percaya diri dan merasa mampu dapat melakukan sesuatu dengan baik, siswa terdorong untuk melakukan kegiatan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya.

Relevance (Relevansi) berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang berhubungan dengan kebutuhan karir sekarang atau yang akan datang. Relevansi membuat siswa merasa kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti memiliki nilai, bermanfaat bagi kehidupan mereka. Siswa akan terdorong mempelajari sesuatu kalau apa yang akan dipelajari ada relevansinya


(35)

20

dengan kehidupan mereka dan memiliki tujuan yang jelas. Dengan tujuan yang jelas siswa akan mengetahui kemampuan apa yang akan dimiliki dan pengalaman apa yang akan didapat.

Interest (minat) adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang meyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Pada hakikatnya setiap anak berminat terhadap belajar dan guru hendaknya berusaha membangkitkan minat siswa terhadap belajar. Guru juga harus berusaha memusatkan perhatian siswa terhadap apa yang disampaikannya. Hal ini dapat dilakukan degan menggunakan permainan dalam penyajian materi pelajaran kepada anak didiknya.

Assesment (evaluasi) adalah serangkaian kegiatan yang dirancanguntuk mengukur prestasi belajar (achievement) siswa sebagai hasil dari suatu program intruksional. Jika siswa memperolah hasil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan, tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan yang lain. Akibatnya siswa akan mempunyai motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat.


(36)

21

Satisfaction (rasa puas / bangga) dalam teori belajar, adalah reinforcement (penguatan). Siswa yang telah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu merasa bangga atau puas atas keberhasilan tersebut. Keberhasilan dan kebanggan itu menjadi penguat (reinforcement) bagi siswa tersebut untuk mencapai keberhasilan berikutnya. Memberikan penguatan (reinforcement), penghargaan yang pantas baik secara verbal antara lain kata-kata: “bagus”,“baik”, “betul”, “tepat”, dan sebagainya atau berupa kalimat: “hasil pekerjaanmu bagus/ baik sekali” maupun non -verbal (semua gerakan tubuh: senyuman, anggukan, tepuk tangan, acungan jempol, dan sebagainya) kepada siswa yang telah menampilkan keberhasilannya.

5. Model Pembelajaran Ekspositori

Menurut Sanjaya (2007:179) strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Pada model pembelajaran ekspositori, pembelajaran yang dilaksanakan berorientasi kepada guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu sendiri. Guru memegang peran yang sangat dominan dan fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik siswa.


(37)

22

Karakteristik model pembelajaran ekspositori menurut Sanjaya (2007:179):

a. Model pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pembelajaran secara verbal/lisan.

b. Materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi berupa data, fakta ataupun konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk bertutur ulang. c. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu

sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahami dengan benar dengan cara mengungkapkan kembali materi yang sudah diuraikan.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ekspositori adalah suatu model pembelajaran yang cara penyampaian materinya secara langsung oleh guru kepada siswa dengan tujuan siswa dapat menguasai materi. Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah (one-way communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.

6. Sistem Jaringan Komputer

Materi sistem jaringan yang digunakan dalam penelitian ini dikutip dari buku paket TIK karya Wahyudi dan Kinari (2010) yang digunakan oleh siswa dan guru sebagai pedoman pembelajaran mata pelajaran TIK


(38)

23 a. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan computer adalah kumpulan beberapa komputer dan peralatan lain yang saling terhubung menggunakan aturan-aturan tertentu. Hubungan ini dapat terjadi menggunakan media fisik berupa kabel ataupun melalui gelombang radio, infrared bahkan satelit. Setiap peralatan yang tersambung ke jaringan disebut node.

b. Manfaat Jaringan Komputer

Adapun manfaat jaringan komputer sebagai berikut:

1) Dapat saling berbagi pemakaian file data (sharing data) dengan komputer rekan.

2) Tukar-menukar data antar komputer dapat kita lakukan secara cepat.

3) Memungkinkan kita untuk memakai satu printer yang terhubung dengan jaringan secara bersama-sama dalam area jaringan.

4) Lebih menghemat biaya.

5) Efisiensi kerja menjadi meningkat.

6) Data dapat lebih mudah dipelihara dan diproteksi. c. Prinsip Kerja Jaringan Komputer

1) Komunikasi Data adalah proses pengiriman dan penerimaan data dari dua komputer yang terhubung dalam sebuah jaringan, baik jaringan lokal maupun jaringan yang lebih luas, seperti internet. Ada tiga teknik komunikasi data, yaitu :


(39)

24

a) Transmisi Unicast, yaitu paket data dikirimkan dari satu komputer ke satu alamat tujuan.

b) Transmisi Multicast , yaitu paket data dari komputer disalin dan dikirimkan ke beberapa alamat tujuan dalam kelompoknya.

c) Transmisi Broadcast, yaitu paket data dari alamat pengirim disalin dan dikirimkan ke semua alamat tujuan dalam jaringan 2) Bentuk Aktivitas Terhadap Jaringan Komputer

Komputer yang terhubung dengan sebuah jaringan internet, maka sebuah komputer rawan terhadap penyusupan dari luar. Jika seseorang dapat menyusup ke sebuah komputer, maka orang tersebut dapat mengambil data-data yang disimpan di komputer tersebut dan menggunakannya unutk keuntungan pribadi. Ada dua bentuk aktivitas terhadap jaringan komputer, yaitu:

a) Hacking adalah usaha untuk memasuki sebuah jaringan dengan maksud untuk mengeksplorasi ataupun mencari kelemahan sistem jaringan secara ilegal. Pelaku hacking disebut hacker.

b) Cracking adalah usaha untuk memasuki sebuah jaringan secara ilegal dengan maksud mencuri, mengubah, atau menghancurkan file atau data yang di simpan di dalam sebuah jaringan komputer tersebut. Pelaku cracking disebut cracker.


(40)

25 3) Cara Kerja Hacker dan Cracker

Untuk memasuki sebuah jaringan komputer seorang hacker atau cracker menggunakan cara kerjanya masing-masing. Ada lima cara kerja hacker dan cracker menurut Wahyudi dan Kinari (2010:31), yaitu:

a) Spoofing

Bentuk penyusupan dengan cara memalsukan identitas user sehingga hacker dapat login ke sebuah jaringan komputer secara ilegal. Pemalsuan identitas user ini menyebabkan hacker dapat login seolah-olah sebagai user yang asli.

b) Scanner

Menggunakan sebuah program yang secara otomatis akan mendeteksi kelemahan sistem keamanan sebuah jaringan komputer di jaringan lokal ataupun komputer di jaringan lain. Cara ini memungkinkan seseorang hacker yang berada di Jepang dapat melihat kelemahan sistem keamanan sebuah jaringan komputer yang ada di Indonesia.

c) Sniffer

Program ini berfungsi sebagai penganalisis jaringan dan bekerja untuk memonitor jaringan komputer. Program tersebut mengatur kartu jaringan untuk memonitor dan menangkap semua lalu lintas paket data melalui jaringan, tanpa mempedulikan kepada siapa paket data tersebut dikirimkan.


(41)

26 d) Password Cracker

Program ini dapat membuka password yang telah dienkripsi dan juga menghancurkan sistem keamanan password.

e) Destructive Device

Program ini berupa virus untuk menghancurkan data-data.

4) Teknik Pengamanan Data

Untuk menjaga keamanan data-data pada saatdata dikirim dan pada saat data telah disimpan dalam jaringan komputer, maka dikembangkan teknik pengamanan data. Ada 3 teknik pengamanan data yaitu:

a) Internet Firewall

Berfungsi untuk mencegah akses dari pihak luar ke sistem internal, dengan demikian data yang berada di dalam jaringan komputer tidak dapat diakses oleh pihak luar.

b) Kriptografi

Kriptografi adalah seni menyandikan data, ada 2 proses yaitu: enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah program mengubah data asli menjadi data sandi. Dekripsi adalah proses mengembalikan data sandi ke aslinya.


(42)

27

Secure socker layer adalah pengiriman data melalui tranmisi yang disandikan atau pengiriman data dengan cara menyandikan data.

d. Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dibagi menjadi beberapa jenis, berdasarkan beberapa aspek. Ada empat kriteria pembagian jenis jaringan, yaitu: 1) Berdasarkan Wilayah Geografis

a) Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

b) Metropolitan Area Network (MAN) ), pada dasarnya

merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

c) Wide Area Network (WAN) ), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara


(43)

28

bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai

2) Berdasarkan Distribusi Sumber Informasi

a) Jaringan Terpusat, terdiri atas beberapa komputer terminal yang terhubung ke komputer induk (host). Komputer induk berisi data dan aplikasi dan melaksanakan hampir semua pengolahan data.

b) Jaringan Terdistribusi, terdiri atas beberapa komputer induk yang terhubung dengan berbagai terminal. Jaringan terdistribusi secara fisik dapat dibentuk dari penggabungan jaringan terpusat.

3) Berdasarkan Media Transmisi Yang Digunakan

a) Jaringan Berkabel, setiap komputer hanya dapat berkomunikasi dengan komputer lain secara fisik terhubung b) Jaringan Nirkabel, Sinyal yang dikirim berupa gelombang

elektromagnetik tanpa menggunakan kabel sehingga dapat diterima oleh siapapun yang mampu menangkapnya.

e. Topologi Jaringan

Topologi jaringan adalah suatu aturan atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara


(44)

29

komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub, dan pengkabelannya.

Ada beberapa macam jenis topologi jaringan, diantaranya: 1) Topologi Bus

Topologi bus merupakan topologi yang menggunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan. Topologi bus dinyatakan pada Gambar 2.1.

Kelebihan topologi bus adalah harga lebih murah dan tidak dibutuhkan konsentrator. Topologi bus juga memiliki kelemahan yaitu sering terjadi tabrakan file data yang dikirim dan untuk pengembangan ke arah yang lebih luas mengalami hambatan.

Gambar 2.1. Topologi Bus

( http://www.tutorialcarakomputer.com/2013/12/pengertian-dan-jenis-jenis-topologi-jaringan.html)


(45)

30 2) Topologi Ring

Topologi ring adalah topologi yang semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan. Topologi ring dinyatakan pada Gambar 2.2.

Kelebihan topologi ring adalah dapat menghindari tabrakan file yang dikirim, mudah untuk membangunnya dan semua komputer pada jaringan mempunyai status yang sama. Topologi ring mempunyai kelemahan yaitu bila terjadi kabel yang putus maka semua komputer tidak dapat digunakan dan sulit untuk pengembangan jaringan yang lebih luas.

Gambar 2.2 Topologi Ring

( http://www.tutorialcarakomputer.com/2013/12/pengertian-dan-jenis-jenis-topologi-jaringan.html)


(46)

31 3) Topologi Star

Topologi star adalah topologi yang skemanya berbentuk seperti bintang, sebuah alat yang disebut konsentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua workstation dalam jaringan dihubungkan ke konsentrator. Topologi star dinyatakan pada Gambar 2.3.

Kelebihan topologi star adalah jaringan mudah untuk dikembangkan, jika terdapat salah satu kabel yang putus maka tidak mempengaruhi jaringan pada keseluruhan dan kontrol manajemen lebih mudah karena karena semua terpusat ke satu titik pusat. Topologi star memiliki kelemahan yaitu jika konsentrator rusak maka semua komputer tidak dapat berfungsi dan jika pengiriman data secara bersamaan waktunya , dapat terjadi collision.

Gambar 2.3. Topologi Star

(http://www.tutorialcarakomputer.com/2013/12/pengertian-dan-jenis-jenis-topologi-jaringan.html)


(47)

32 4) Topologi Tree

Topologi tree pada dasarnya merupakan bentuk yang lebih luas dari topologi star. Seperti halnya topologi star, perangkat (server dan workstation) yang ada pada topologi tree juga terhubung kepada sebuah konsentrator yang berfungsi mengatur traffic di dalam jaringan. Topologi star dinyatakan pada Gambar2.4.

Kelebihan topologi tree adalah mudah dikembangkan, semua data dapat terpusat menjadi satu area dan kontrol manajemen menjadi lebih mudah karena sentralisasi dibagi menjadi beberapa tingkatan. Topologi tree memiliki kelemaan yaitu dapat terjadi tabrakan file data dan jika terjadi putus kabel pada komputer tingkat atas maka komputer dibawahnya tidak dapat digunakan

Gambar 2. 4 Topologi Tree

(http://www.tutorialcarakomputer.com/2013/12/pengertian-dan-jenis-jenis-topologi-jaringan.html)


(48)

33 7. Eclipse Crossword

Eclipse crossword adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat teka-teki silang, aplikasi ini dapat di unduh secara gratis. Dalam penelitian ini eclipse crossword digunakan untuk membuat soal teka-teki silang yang digunakan dalam proses assesment. Berikut ini adalah cara membuat teka-teki silang menggunakan aplikasi eclipse crossword :

a. Buka aplikasi eclipse crossword setelah membuka software eclipse crossword akan terlihat tampilan awal seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.5. Kemudian pilih I would like to start a newcrossword kemudian pilih Next untuk memulai pembuatan Teka Teki Silang (TTS). Kemudian tekan tombol Next.

Gambar 2.5 Tampilan Awal

b. Maka akan masuk pada step 1 seperti ditunjukkan gambar 2.6 lalu pilihlah Let me create a word list from scratch now kemudian pilih Next


(49)

34

Gambar 2.6 Step 1

c. Masuk pada step 2 seperti yang ditunjukkan gambar 2.7, langkah berikutnya masukkan jawaban pada kotak dibawah tulisan Word dan soal pada kotak dibawah tulisan Clue for this word. Pilih Addword to list. Lakukan terus sampai soal danjawaban telah ditulis semua. Jika sudah selesai mengisikan tekan tombol Next. Maka akan muncul Do you want to save thisword list for the future use before continuing ? pilih Yes kemudian pilihlah tempat menyimpan file tersebut.


(50)

35

d. Muncul Step 4 seperti yang ditunjukkan gambar 2.8, untuk menuliskan nama file dan pembuat file atau jika tidak langsung pilih Next.

Gambar 2.8 Step 4

e. Masuk ke step 5 seperti yang dirunjukkan gambar 2.9, tentukan banyak kotak yang akan digunakan. Ketik jumlah kotak kemudian tekan Next.

Gambar 2.9 Step 5

f. Soal sudah jadi ditunjukkan Gambar 2.10, memperlihatkan proses pencetakan, tombol Next jika ingin mencetak.


(51)

36

Gambar 2.10 Soal Jadi

g. Untuk menyimpan pilih Save crossword, sedangkan untuk mencetak pilih Printcrossword.

h. Contoh soal yang akan digunakan sebagai alat assesment ditunjukkan pada gambar 2.11.


(52)

37

Gambar 2.11 Contoh Soal Assesment 8. Hasil Belajar

Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.

Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik.

Menurut Nasution (2006:36) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Sedangkan menurut Hamalik (2001:159) bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa.

Dari beberapa definisi hasil belajar dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses


(53)

38

pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil belajar.

B. Kerangka Berpikir

Belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan (Hamalik, 2007:36). Sedangkan menurut Rifa’i dan Anni belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang (2010:82). Slameto mendefinisikan belajar sebagai suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Sardiman menjelaskan definisi belajar dalam arti luas diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya dan belajar dalam arti sempit belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan bagian dari kegiatan untuk membentuk kepribadian seutuhnya (2011:20).

Dalam penerapan model pembelajaran ekspositori pada mata pelajaran TIK metode ceramah oleh guru menjadi sangat dominan, sehingga siswa belajar hanya dengan sebatas mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru sehingga mengakibatkan suasana belajar yang membosankan dan kadang menyebabkan siswa kurang atau tidak memahami materi yang bersifat sukar yang disampaikan oleh guru. Dengan kondisi demikian mengakibatkan


(54)

39

siswa bersifat pasif pada saat pembelajaran , hal ini juga berdampak pada nilai rata-rata hasil belajar siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75.

Untuk menyingkapi hal itu diperlukan suatu upaya agar bagaimana siswa kelas IX SMP Negeri 32 Semarang dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan nilai rata-rata yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam pembelajaranTIK khususnya materi sistem jaringan komputer. Pada kesempatan ini peneliti ingin melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword.

Menurut Rahman dan Amri (2014:14) , ada 5 komponen pembelajaran ARIAS, yaitu: pertama assurance atau kepercayaan diri memiliki hubungan dengan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil. Menurut Bandura (dalam Rahman dan Amri, 2014:15) seseorang yang memiliki sikap percaya diri tinggi cenderung akan berhasil bagaimanapun kemampuan yang ia miliki. Sikap dimana seseorang merasa yakin, percaya dapat berhasil mencapai sesuatu akan mempengaruhi mereka bertingkah laku untuk mencapai keberhasilan tersebut. Kedua, relevance berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman sekarang atau yang berhubungan dengan kebutuhan karir sekarang atau yang akan datang. Relevansi membuat siswa merasa kegiatan pembelajaran yang mereka ikuti memiliki nilai, bermanfaat bagi kehidupan mereka. Ketiga interest (Minat) adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang


(55)

40

meyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Keempat assesment adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar (achievement) siswa sebagai hasil dari suatu program intruksional. Assessment merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam metode pembelajaran ini yaitu untuk mengevaluasi proses kegiatan belajar mengajar yang telah berlangsung dan untuk mengetahui seberapa jauh siswa memahami apa yang telah diajarkan oleh guru. Kelima, satisfaction adalah reinforcement (penguatan) berupa sebuah pujian kepada siswa yang berhasil mendapat nilai terbaik.

Eclipse Crossword adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat teka-teki silang aplikasi ini dapat diunduh secara gratis, teka-teki silang dalam penelitian ini digunakan dalam tahap assesment (evaluasi). Menurut M. Ghannoe (2010:10) ada 5 manfaat teka-teki di dalam proses pembelajaran yaitu dapat mengasah daya ingat, belajar klasifikasi, mengembangkan kemampuan analisa, menghibur, dan merangsang kreativitas

Menurut Piaget (dalam Rifa’i dan Anni, 2010:207) ada tiga prinsip utama belajar yaitu belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial, dan belajar lewat pengalaman sendiri. Belajar aktif , untuk membantu perkembangan kognitif anak perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan siswa belajar mandiri. Belajar lewat interaksi sosial, dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinya interaksi antar siswa


(56)

41

untuk membantu perkembangan pengetahuan siswa, karena pengetahuan siswa akan diperkaya dengan berbagai macam sudut pandang dan alternatif tindakan dari siswa lainnya. Belajar lewat pengalamannya sendiri akan lebih berarti untuk perkembangan kognitif siswa dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Penerapan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword diharapkan sesuai dengan tiga prinsip utama belajar menurut Piaget tersebut pada saat berdiskusi kelompok untuk memecahkan permasalahan yang diberikan guru siswa dituntut untuk aktif pada saat berdiskusi yang secara langsung menciptakan interaksi antar siswa dan memberikan pengetahuan yang baru untuk siswa lewat pengalamannya sendiri. Melalui model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword, diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, kerangka berfikir dari penelitian ini dinyatakan dalam gambar 2.12.


(57)

42

Gambar 2.12. Kerangka Berpikir C. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk Hasil yang

diharapkan

 Hasil belajar siswa meningkat

 Memberikan motivasi kepada siswa sebelum memulai pembelajaran

 Memberikan permasalahan sebagai bahan diskusi siswa

 Siswa mencari jawaban permasalahan dengan berdiskusi

 Siswa memaparkan hasil diskusi di depan kelas untuk

 Guru memberikan soal teka-teki silang yang dibuat menggunakan Eclipse Crossword untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari

 Pembelajaran menggunakan model ARIAS berbantuan Eclipse Crossword

 Siswa kurang aktif dalam pembelajaran

 Hasil belajar siswa ‹ KKM

Pemecahan  Perbaikan sistem pembelajaran dengan memperbaiki model pembelajaran Fakta yang

ditemui

 Pembelajaran cenderung bersifat ekspositori

 Kurang adanya variasi model dan media dalam pembejaran


(58)

43

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012:99). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hipotesis I

a. Hipotesis Nol (Ho) : Penerapan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword tidak meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 32 Semarang pada mata pelajaran TIK materi sistem jaringan komputer

b. Hipotesis Alternatif (Ha): Penerapan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 32 Semarang pada mata pelajaran TIK materi sistem jaringan komputer

2. Hipotesis II

a. Hipotesis Nol (Ho) : Tidak ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword dan model pembelajaran ekspositori pada mata pelajaran TIK materi sistem jaringan komputer pada kelas IX di SMP Negeri 32 Semarang

b. Hipotesis Alternatif (Ha) : Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword dan model pembelajaran ekspositori pada mata pelajaran TIK materi sistem jaringan komputer pada kelas IX di SMP Negeri 32 Semarang


(59)

44 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif yang mempunyai ciri khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrolnya. Metode Penelitian adalah eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2012:107). Menurut Suharsimi (2010: 9) eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu.

2. Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 108) desain penelitian eksperimen dibedakan menjadi empat, yaitu Pre-Experimental, True- Experimental, Factorial Experimental, dan Quasi Experimental”. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi (Quasi Experimental Design) dengan model desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau sebab akibat dengan cara membandingkan hasil kelompok eksperimen yang dikenai kondisi perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.


(60)

45

Pada model eksperimen ini digunakan dua kelompok yang masing-masing tidak dipilih secara acak. Kelompok pertama sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol. Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Pretest dan postest yang diberikan untuk setiap kelompok adalah sama. Dalam penelitian yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda. Kalau terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan. Desain model eksperimen Nonequivalent Control Group Design ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 3.1 Desain Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 Y O2

(Sugiyono, 2012:116) Keterangan:

O1: Pretest sebelum penyampaian materi sistem jaringan

komputer

X: Perlakuan berupa model pembelajaran ARIAS Y: Perlakuan berupa model pembelajaran ekspositori

O2: Posttest sesudah penyampaian materi sistem jaringan

komputer B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 32 Semarang yang berlokasi di Jalan Ki Mangunsarkoro 1, Semarang. Dilaksanakan pada semester 1 (satu)


(61)

46

tahun ajaran 2014/2015, sedangkan penentuan waktu penelitian disesuaikan dengan alokasi waktu penyampaian materi sistem jaringan komputer.

C. Penentuan Obyek Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IX SMP Negeri 32 Semarang tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 8 kelas (IX A – IX H).

2. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012:118). Dikarenakan jumlah populasi yang besar dan peneliti tidak mungkin melakukan penelitian terhadap semua yang ada pada populasi, maka penelitian ini menggunakan sampel yang diambil dari populasi, dimana kesimpulan yang dihasilkan pada sampel berlaku pada populasi.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sampling purposive. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:124). Berdasarkan teknik sampling purposive , diperoleh dua kelas yaitu kelas 9A sebagai kelompok eksperimen dan kelas 9D sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelas yang dikenai pembelajaran dengan model ARIAS


(62)

47

sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran ekspositori. Dengan pertimbangan kedua kelompok tersebut duduk di tingkat kelas yang sama, diajar dengan kurikulum yang sama, mendapat materi yang sama, diajar oleh guru yang sama dan pembagian kelas tidak ada kelas.

3. Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:61). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono, 2012:61). Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah jenis model pembelajaran yang digunakan yaitu model ARIAS berbantuan Eclipse Crossword.

b. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:61). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik.


(63)

48 D. Prosedur Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan populasi penelitian.

b. Menentukan sampel kelas eksperimen dan sampel kelas kontrol. c. Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, silabus, media

pembelajaran, dan instrumen penelitian.

d. Melakukan uji coba instrumen penelitian di kelas IX F e. Uji validitas dan reliabilitas butir-butir soal untuk evaluasi. 2. Tahap Penelitian

a. Melakukan pretest sebelum perlakuan pembelajaran.

b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar.

c. Melaksanakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword pada kelas eksperimen dan model pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol.

d. Melakukan pengamatan aktivitas siswa saat pembelajaran menggunakan model pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse Crossword.

e. Melakukan posttest untuk kegiatan akhir pembelajaran. f. Menganalisis data hasil penelitian


(64)

49

Berdasarkan langkah-langkah penelitian yang telah dipaparkan maka dapat disusun alur pelaksanaan penelitian ini. Diagram alur pelaksanaan penelitian ini ditunjukkan oleh gambar 3.1.

Gambar 3.1. Diagram Alur Pelaksanaan Penelitian POSTTEST

Analisis

Penarikan Kesimpulan

EKSPERIMEN KONTROL

Perlakuan :

Pembelajaran ARIAS berbantuan Eclipse

Crossword

Perlakuan :

Pembelajaran ekspositori POPULASI

(Kelas IX SMPN 32 Semarang)

SAMPEL (IX A dan IX D)

UJI COBA SOAL (IX F)


(65)

50 E. Metode Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Menurut Usman ( 2003:73) teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data berupa daftar nama siswa, dan data-data yang mendukung dalam pelaksanaan penelitian ini.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Syaodih, 2009:220).

a. Instrumen

Instrumen yang digunakan pada observasi adalah lembar observasi yang terdapat pada lampiran 8.

b. Analisis Data

Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan jawaban dengan skala Likert. Sugiyono (2012:134) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Kriteria penilaian menurut skala Likert ditunjukkan oleh tabel 3.2


(66)

51 Tabel 3.2. Skala Likert

No. Keterangan Skor

1. Selalu 4

2. Sering 3

3. Kadang – kadang 2

4. Tidak pernah 1

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk menginterpretasikan dari hasil nilai presentase kedalam kalimat kualitatif maka diperlukan tabel skor kategori jenjang kualitatif. Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menentukan tabel skor jenjang kualitatif ialah sebagai berikut :

1) Menetukan presentase nilai maksimal =

x 100 % = 4/4 x 100%

= 100% 2) Menentukan presentase nilai minimal =

x 100 % = 1/4 x 100%

= 25 %

3) Menentukan range = Nilai Maksimal – Nilai Minimal = 100% - 25 %

= 75 %

4) Menentukan 4 buah interval yang diinginkan yaitu tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah.


(67)

52

5) Menentukan lebar interval = =

= 18,75 % 6) Membuat tabel skor jenjang kualitatif

Tabel 3.3. Kriteria Aktifitas Belajar Siswa

No. Interval Interpretasi

1. 25% - 43% Sangat Rendah 2. 44% - 62% Rendah

3. 63% - 81% Sedang 4. 82% - 100% Tinggi

3. Tes

Tes adalah suatu teknik pengukuran yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkain tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh testee, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi testee. Penggunaan tes dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data hasil belajar tentang system jaringan komputer sesudah pemberian treatment kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Alat tes berupa soal pretest dan posttest berupa tes objektif pilihan ganda.

a. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada tes adalah lembar uji coba instrumen yang terdapat pada lampiran 10 dan lembar evaluasi pretest-posttest yang terdapat padalampiran 13.


(68)

53 b. Analisis Data

1) Uji Validitas

Menurut Suharsimi (2013:86) sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui uji validitas ini menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar.

Rumus korelasi product moment dengan angka kasar menurut Suharsimi (2013:87) :

√ ∑ ∑ ∑ ∑ ...……… (1) Keterangan:

= koefisien korelasi suatu butir atau item = jumlah responden

= skor suatu butir atau item = skor total

Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan dengan tabel kritis r

product moment pada tabel taraf signifikan 5%. JIka rxy > rtabel maka

item soal tersebut valid. 2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kepercayaan terhadap instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabel artinya dapat dipercaya. Reliabilitas tes pada penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus alpha.


(1)

172 Lampiran 41

Nilai Ulangan Sistem Jaringan Komputer Siswa Kelas IX C tahun 2013/2014

No NIS NAMA SISWA L/P NILAI

1 6294 AGUSTINE YULIANA P 80

2 6295 AJENG PRAMESTY P 80

3 6229 AMALINA NUR ISNAINI P 82

4 6425 ANNURIZA FIRDAUS

RAMADHANI P 76

5 6299 APRILIA KUMALA SARI P 76

6 6427 AURA RAMADHANI P 60

7 6303 AYUNDA NOVITA SARI P 68

8 6308 CHELSY SANIA FLORIENSA P 96

9 6307 DANNIS MAHADIKA ARCHIBAL L 88

10 6338 ERIC BAYU ARIYANTO L 68

11 6339 FAISAL RAHMANHADI L 60

12 6406 INTAN FATIMAH TUZZAHRO P 80

13 6370 IRMA CAHYANTI KUSDIONO P 80

14 6311 MARCELINDO PHILIPUS

BUNGA L 82

15 6409 MIRA IKA NOVIYANTI P 64

16 6279 MUH. HERU KURNIAWAN L 50

17 6280 MUHAMMAD HILMI ANAN Y. L 80

18 6283 NIKEN WULAN RAMDHANI P 68

19 6413 NOVITA ANGGRAINI P 62

20 6156 NUR KHOLIS L 60

21 6722 RAFI LAZUARDI CHOLIS L 76

22 6415 RAHMA ADELLA PUSPAMURTI P 84

23 5993 RAHMALIA ULFAH SAJID P 80

24 6382 RIANANTA ARKA MAHENDRA L 62

25 6419 SYAUQI RIZALDI L 76

26 6420 TIRTA LINGGA AJI

DEWANTORO L 60

27 6258 YUDHA FEBRIANSYAH SUARI L 60


(2)

173 Lampiran 42

Nilai Ulangan Sistem Jaringan Komputer Siswa Kelas IX D tahun 2013/2014

No NIS NAMA SISWA L/P NILAI

1 6296 AKBAR MUH. WICAKSONO L 78

2 6327 ALDINO NASHRI RAHMANDA P 76

3 6232 ANISSA NOOR FIRDAUS P 82

4 6297 ANJASMARA PUTRA DINATA L 78

5 6332 ANNISA NUR LUTFIAWATI P 96

6 6264 ATTALA HAYYU ALBI L 68

7 6265 BASKHARA ADI NUGRAHA L 36

8 6333 BIMA ELANG PRAKOSO L 60

9 6397 CITRA CAHYA NIRMALA P 84

10 6270 DYAH AYU PURITA P 70

11 6401 EFA ISLAMIA DARYANTI P 84

12 6436 EVA SEPTYANA P 88

13 6437 FATIMAH FITRIANA P 76

14 6371 ISDA WAHYUNINGSIH P 56

15 6439 JUANDA RIZKI DARMAYANTI P 76

16 6440 KARIN FEBYANTI PRAYOGI P 56

17 6344 LUTHFI CHALIMATUS SA'DIYAH P 80

18 6443 NADYA NUR ANGGRIYANI P 84

19 6377 NANDA RIZKY SAPUTRI P 82

20 6379 NAULAL AFIF NUR MAHMUDA L 84

21 6315 PRASETYO L 76

22 6446 RAFZAN FIQIH MAHENDRA L 80

23 6249 RAHMADIKA LUTFI MANAF L 36

24 6352 RIYAN SETIAWAN L 80

25 6452 SINTA ADIA SAPUTRI P 80

26 6387 SUCI ANANDA SARI P 82

27 6291 YOGIE CHANIAGO DANU S. L 56

28 6389 ZULFIKAR SETYO PRIYAMBUDI L 80


(3)

174 Lampiran 43

Nilai Ulangan Sistem Jaringan Komputer Siswa Kelas IX E tahun 2013/2014

No NIS NAMA SISWA L/P NILAI

1 6325 ADELA NUR LAILI YASMIN P 78

2 6392 ALITA MISLIA SASALBILLA P 76

3 6396 BIVELLY ANGGITHA VASHYA P 80

4 6334 CHOIRUNISA PUTRI NINGTYAS P 76

5 6458 DANDY ILHAM ARSTIYANTO R L 60

6 6715 DANDY NUGROHO PUTRO L 68

7 6434 DIO ADWIN PRAMANA L 80

8 6336 DWI SETIA ASIH KHUSNUL K P 68

9 6337 ENNI INDAH PERTIWI P 60

10 6367 FATKHA DAMARA HAIRUNASA L 67

11 6716 GHAARA HAZSHANNA L 52

12 6369 ILHAM DIENNUR YUDISTIRA L 76

13 6277 KONDANG AJIGA L 78

14 6278 MEYLINDA SETYO RINI P 76

15 6240 MONIA P 72

16 6312 MUHAMMAD SYAHRUL MUNIR L 60

17 6375 NADIYA TRININGRUM P 78

18 6246 NURRUL ALFISYAH P 76

19 6314 PINKY SHINTA HASWARI P 78

20 6414 PRAMELIA RAHMAWATI P 94

21 6319 RIKHA ESTI PANGESTU P 78

22 6252 RIO ACHMAD AZHARI L 70

23 6321 RYAN DWI HANDOKO L 78

24 6323 SALWA MEDINA YASMIN P 76

25 6288 SYAFIRA NUR CHOLIFA P 84

26 6454 TEGUH ANANTO KUSUMA L 75

27 6464 TOMI KURNIAWAN L 76

28 6422 VANY RISTY OKTAVIA P 76


(4)

175 Lampiran 44

Nilai Ulangan Sistem Jaringan Komputer Siswa Kelas IX F tahun 2013/2014

No NIS NAMA SISWA L/P NILAI

1 6358 AAN KURNIAWAN L 68

2 6424 ALDINO FEBRIYANTO L 70

3 6261 ALFIYA ILFANIA P 80

4 6329 AMI NURUL KOMARIA P 80

5 6230 ANANDA ARUM CAHAYA P 60

6 6394 ANGGA SETIAWAN PAMUNGKAS L 72

7 6340 FARIDA AYU KUSUMA SARI P 90

8 6341 FAUZIA SAFIRA P 96

9 6405 FERRY APRILIANTO L 30

10 6238 KHAIRANA DEVA GHAISANI P 72

11 6407 KHOIRU SANIAL HUDA L 76

12 6343 LILIS YONEFA P 80

13 6025 LUTFHI BIMAGHARA FASAYA A. L 68

14 6442 MAULANA JAFAR SIDIQ L 60

15 6346 MOKHAMAD ADAM ALIF L 80

16 6244 NOVI ANAWATI P 76

17 6348 NUH HAKIM L 72

18 6313 NUR AINI IRMA FARADILLA P 90

19 6381 RACHMAD TARUNA P. L 68

20 6459 RAHAJENG RIMA DHANI HALIM P 88

21 6448 REJEKI AGUSTIN P 60

22 6451 RIZAL RAFI DARMAWAN L 68

23 6418 SAYEKTI PRIHANTINI P 78

24 6453 SITI HANDAYANI P 80

25 6256 VIDIA RACHMANITA FAUZIAH P 80

26 6289 VIRA JULAECHAH P 78

27 6718 YUDA DANU PRATAMA L 86

28 6292 YUDHA PUTRA PAMBAYUN L 56


(5)

176 Lampiran 45

Nilai Ulangan Sistem Jaringan Komputer Siswa Kelas IX G tahun 2013/2014

No NIS NAMA SISWA L/P NILAI

1 6228 ALDIO MAULANA ISABILILLAH L 80

2 6038 ANGGA PRATAMA L 60

3 6263 ARIEF EKA P L 56

4 6300 ATIKA SEPTIANA P 88

5 6301 AVITSA SALSHABELA SANTOSO P 80

6 6399 DEVITA WULANDARI P 82

7 6469 DEWI SEKAR ASIH P 68

8 6433 DINDA FEBRI LESTANTI P 84

9 6237 IKA AGHNIA SANTOSO P 64

10 6275 IRVAN AKHMAL L 58

11 6239 LENTERA BAGAS KURNIAWAN L 60

12 6086 MOH. ISMAIL MADJID L 68

13 6411 MUH. ZAENAL ARIF S L 76

14 6378 NANDHA CITRA DEWI P 76

15 6412 NAVY JIHAN ANANDA H P 80

16 6444 NOR INDAH WULANSARI P 78

17 6285 NURLAILA CINDY OCTAVIANI P 76

18 6380 PUTRI DANASTRI SEKARPURI P 72

19 6349 RAKHMAD NUR TYASDI L 60

20 6250 RASYIFA SILVERA ARRAZAQ P

P L 62

21 6447 RAVENA NUR RIZQA P 80

22 6350 RETNO AMBARWATI P 76

23 6318 RIFKI TRI PAMUNGKAS L 72

24 6322 SALSABILA UMNIATI S P 92

25 6254 TANIA YOLANDA P 84

26 6388 YANUAR RAMADHANNY M L 80

27 6259 YUNITA ARSI NUR A P 76


(6)

177 Lampiran 46

Nilai Ulangan Sistem Jaringan Komputer Siswa Kelas IX H tahun 2013/2014

No NIS NAMA SISWA L/P NILAI

1 6260 AGIL JUNIANTO L 60

2 6391 ALDHINO JERRY PRATAMA L 68

3 6393 ALMANIA SAPUTRI P 80

4 6714 ALVIN ADAM L 60

5 6298 APRILIA P 70

6 6234 ARLUNANIN PUDYAASIH P 76

7 6364 DINDA AURELIYA P P 80

8 6400 DYAH PRATAMA DEWI P 88

9 6236 FADHILA OKTAVIAN P P 78

10 6342 HASNA SALSALBILA SAFITRI P 86

11 6309 IZAL AHZANI L 88

12 6276 JAYANTI PUTRI WIDURI P 76

13 6242 MUZAKI ADI NUGROHO L 76

14 6243 NOVANI NUR LAILATU P 80

15 6284 NOVIANA CAHYANINGRUM P 80

16 6445 NUGROHO TRI WIBATSUH L 60

17 6316 PUTUT BAGUS SAPUTRO L 60

18 6351 RICHO ANDIKA

SEPTIANSYAH L 68

19 6320 RIO AJI PANGESTU L 72

20 6417 RYAN IKHSAN PANJI SUKMA L 64

21 6354 SALSALBILA ALYA DEWI P 88

22 6253 SEPTIANA DIAN RISKY P 84

23 6324 SHANIA PUTRI HARLY YANTI P 76

24 6356 TAMARA BELLA ANGGRAINI P 80

25 6357 TASSYA ZUNIA MEGA A P 80

26 6421 TYAS SUCI NIRMALA P 70

27 6455 WISNU HERLAMBANG L 68


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI TEORI KONSTRUKTIVISMEUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-1 MTS NEGERI TUNGKOB

0 10 1

Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Mi Unwaanunnajah

1 9 186

peranan model pembelajaran arias (Assurance, relavance, interest, assessment dan satisfaction untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa; penelitian tindakan kelas di MTs. Sa'aadatul mahabbah Pondok Cabe

0 6 202

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance,Relevance, Interest, Assesment And Satisfaction) Dengan Media Flash Movie Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Materi Organisasi Kehidupan Pada Siswa

0 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT AND SATISFACTION) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN APLIKASI PADA MATA PELAJARAN TIK SMA.

0 1 49

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT, AND SATISFACTION (ARIAS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA.

0 0 11

82297055 Penerapan Model Arias Assurance Relevance Interest Assesment and Satisfaction

0 0 5

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction)

0 0 6

1 PENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN MEREDUKSI MISKONSEPSI SISWA DI SMA

0 0 13

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT DAN SATISFACTION (ARIAS) DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA - Raden Intan Repository

0 0 107