1
2
II. A.
1 a.
Inventarisasi peraturan, pedoman, SOP yang terkait tupoksi unit kerja.
Identifikasi area yang memerlukan perbaikan area of improvement .
PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA 2.5
Unit kerja telah menyusun dan menerapkan aturan perilaku serta
kebijakan lain yang berisi tentang standar perilaku etis, praktik yang dapat diterima,
dan praktik yang tidak dapat diterima termasuk benturan kepentingan.
LINGKUNGAN PENGENDALIAN 20
Aturan perilaku tersebut sifatnya menyeluruh dan langsung berkenaan den yang tidak wajar, kelayakan penggunaan sumber daya, benturan kepen
gratifikasi, dan penerapan kecermatan profesional.
b.
c Secara berkala pegawai menandatangani pernyataan komitmen untuk
Pegawai memperlihatkan bahwa yang bersangkutan mengetahui perilak diterima, hukuman yang akan dikenakan terhadap perilaku yang tidak
dilakukan jika yang bersangkutan mengetahui adanya sikap perilaku y
2 a.
b. Kepala Unit Kerja membina serta mendorong terciptanya budaya yang m
integritas dan etika melalui komunikasi lisan dalam rapat, diskusi, dan m sehari-hari.
Pegawai memperlihatkan adanya dorongan sejawat untuk menerapkan Suasana etis dibangun pada setiap tingkat
pimpinan Unit Kerja dan dikomunikasikan di unit kerja yang bersangkutan.
c.
3 a.
Pekerjaan yang terkait dengan masyarakat, pegawai, rekanan, auditor, dan pihak
lainnya dilaksanakan dengan tingkat etika yang tinggi.
Kepala unit kerja melakukan tindakan yang cepat dan tepat segera setelah
Laporan Realisasi Anggaran dan Capaian Kinerja yang disampaikan k Lemsaneg disajikan dengan wajar dan akurat.
b. Kepala unit kerja telah mengungkapkan masalah dalam unit kerja yan rekomendasi pada saat auditor dan evaluator melakukan tugasnya.
c.
4 a.
Tindakan disiplin yang tepat dilakukan terhadap penyimpangan atas kebijakan
dan prosedur atau atas pelanggaran aturan perilaku.
Unit kerja memiliki proses penanganan tuntutan dan kepentingan pega
Kepala Unit Kerja mengambil tindakan atas pelanggaran kebijakan, pr
b.
5 a.
b.
B.
1 a.
Kepala Unit Kerja mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas dan fungsi pada masing-masing posisi dalam Unit
Kerja. Kepala Unit Kerja menganalisis tugas yang perlu dilaksanakan atas sua
pertimbangan serta pengawasan yang diperlukan. Kepala Unit Kerja, sesuai dengan kewenangannya, memberikan peng
penegakan integritas dan kepatuhan terhadap nilai-nilai etika. Kepala Unit Kerja menghapus kebijakan
atau penugasan yang dapat mendorong perilaku tidak etis.
KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI 2.5
Jenis sanksi dikomunikasikan kepada seluruh pegawai di lingkungan Un mengetahui konsekuensi dari penyimpangan dan pelanggaran yang dilak
Kepala Unit Kerja menetapkan tujuan yang realistis dan dapat dicapai mencapai tujuan lain yang tidak realistis.
b.
2 a.
Unit Kerja menyusun standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi pada masing-
masing posisi dalam Unit Kerja. Kepala Unit Kerja menetapkan dan memutakhirkan uraian jabatan atau
dan mendefinisikan tugas khusus.
Pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang diperlukan untuk setiap diberitahukan kepada pegawai.
b.
3 a.
Unit Kerja menyelenggarakan pelatihan dan pembimbingan untuk membantu
pegawai mempertahankan dan meningkatkan kompetensi pekerjaannya.
Terdapat proses untuk memastikan bahwa pegawai yang terpilih untuk memiliki pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang diperlukan.
Terdapat program pelatihan yang memadai untuk memenuhi kebutuha
b.
c. Unit Kerja sudah menekankan perlunya pelatihan berkesinambungan
untuk membantu memastikan bahwa seluruh pegawai sudah menerim
Kepala Unit Kerja memiliki keahlian manajemen yang diperlukan dan s pembimbingan yang efektif bagi peningkatan kinerja.
d.
C.
1
KEPEMIMPINAN YANG KONDUSIF 2.5
Kepala Unit Kerja memiliki sikap yang selalu mempertimbangkan risiko dalam pengambilan keputusan. Pegawai mendapat pembimbingan yang obyektif dan konstruktif untuk
2
3 a.
b. Kepala Unit Kerja menerapkan manajemen berbasis kinerja.
Kepala Unit Kerja menyelenggarakan akuntansi dan anggaran untuk pe kinerja.
Bagian Tata Usaha di Unit Kerja memiliki tanggung jawab membuat lap membidangi.
Kepala Unit Kerja mendukung fungsi tertentu dalam penerapan SPIP, antara lain
pencatatan dan pelaporan keuangan, sistem manajemen informasi, pengelolaan
pegawai, dan pengawasan baik intern maupun ekstern
c.
d. Kepala Unit Kerja menggunakan fungsi manajemen informasi untuk m
penting dan mendukung upaya penyempurnaan sistem informasi sesua
Kepala Unit Kerja memberi perhatian yang besar pada pegawai operas pembinaan sumber daya manusia SDM yang baik.
e.
4 Kepala Unit Kerja memandang penting dan merespon informasi hasil
Perlindungan atas aset dan informasi dari akses dan penggunaan yang tidak sah.
5
6 a.
Interaksi yang intensif dengan pimpinan pada tingkatan yang lebih rendah.
Kepala Unit Kerja memiliki sikap yang positif dan responsif terhadap pelaporan
yang berkaitan dengan keuangan, penganggaran, program, dan kegiatan.
Kepala Unit Kerja mengetahui dan ikut berperan dalam isu penting pa penerapan prinsip-prinsip dan estimasi akuntansi yang konservatif.
b.
c. Pegawai tidak menyampaikan laporan pencapaian target yang tidak tep Kepala Unit Kerja mengungkapkan semua informasi keuangan, anggar
kondisi kegiatan dan keuangan Unit Kerja tersebut dapat dipahami sep
d.
7 a.
b. Tidak ada mutasi pegawai yang berlebihan
di fungsi-fungsi kunci, seperti pengelolaan kegiatan operasional dan program,
akuntansi atau pemeriksaan intern, yang mungkin menunjukkan adanya masalah
dengan perhatian Unit Kerja terhadap pengendalian intern.
Fakta tidak dibesar-besarkan dan estimasi anggaran tidak ditinggikan
Pegawai yang menduduki posisi penting tidak keluar mengundurkan dir
Adanya tingkat perputaran turnover pegawai yang tinggi yang dapat
c.
D.
1 a. Kepala Unit Kerja yang bertanggung jawab atas kegiatan atau fungsi utam
dan tanggung jawabnya.
PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI YANG SESUAI KEBUTUHAN 2.5
Kepala Unit Kerja memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab.
Perputaran pegawai yang tidak berpola yang mengindikasikan kurangn terhadap pengendalian intern.
b.
c. Perubahan terkait organisasi disampaikan kepada semua pegawai.
Kepala Unit Kerja memahami pengendalian intern yang menjadi tangg pegawainya juga memahami tanggung jawab masing-masing.
2 a.
b.
c. Hubungan dan jenjang pelaporan ditetapkan serta secara efektif mem
Kepala Unit Kerja untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Pegawai memahami hubungan dan jenjang pelaporan yang telah ditetapk
Kepala Unit Kerja dapat dengan mudah saling berkomunikasi. Kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan
intern dalam Unit Kerja.
3
4 a.
b.
E.
Kepala Unit Kerja memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan tug
Pegawai tidak boleh bekerja lembur secara berlebihan untuk menyele Kepala Unit Kerja melaksanakan evaluasi dan penyesuaian secara periodik terhadap struktur organisasi sehubungan den
Unit Kerja menetapkan jumlah pegawai yang sesuai, terutama untuk posisi
pimpinan.
PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TEPAT 2.5
1 a.
b. Wewenang dan tanggung jawab ditetapkan dengan jelas di dalam Unit
semua pegawai.
Kepala Unit Kerja memiliki tanggung jawab sesuai kewenangannya dan yang diambilnya.
Wewenang diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai dengan tingkat tanggung
jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan Unit Kerja.
c.
2 a.
Kepala Unit Kerja memiliki prosedur yang efektif untuk memantau has yang didelegasikan.
Pegawai yang diberi wewenang memahami bahwa wewenang dan tanggung jawab
yang diterimanya terkait dengan pihak lain dalam Unit Kerja yang bersangkutan.
Uraian tugas secara jelas menunjukkan tingkat wewenang dan tanggun jabatan yang bersangkutan.
3 a.
b.
F.
Untuk penyelesaian pekerjaan, terdapat keseimbangan antara pendeleg dengan keterlibatan pimpinan yang lebih tinggi.
Pegawai, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, diberday melakukan perbaikan.
Pegawai yang diberi wewenang memahami bahwa pelaksanaan wewenang dan
tanggung jawab terkait dengan penerapan SPIP.
KEBIJAKAN DAN PRAKTIK PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA 2.5
1 a.
b.
2 a.
sanksi disiplin atau tindakan pembimbingan diberikan atas pelanggaran
usulan pemberhentian pegawai dilakukan sesuai dengan ketentuan per
Kepala Unit Kerja memberikan panduan, penilaian, dan pelatihan di tem memastikan ketepatan pelaksanaan pekerjaan, mengurangi kesalahp
berkurangnya tindakan pelanggaran. Penetapan kebijakan dan prosedur sejak
rekrutmen sampai dengan pemberhentian pegawai.
Supervisi periodik yang memadai terhadap pegawai.
b.
G.
1 Kepala Unit Kerja memastikan bahwa pegawai memahami dengan ba
Kepala Unit Kerja.
Di dalam Unit Kerja telah menerapkan manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Unit Kerja.
PERWUJUDAN PERAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH YANG EFEKTIF 2.5
2
H.
1 a.
III. A.
Kepala Unit Kerja memiliki hubungan kerja yang baik dengan Unit Ker pengendalian yang bersifat lintas unit kerja.
Di dalam Unit Kerja, terdapat upaya memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan good governa
Hubungan kerja yang baik dengan Unit Kerja yang mengelola anggaran, akuntansi
dan perbendaharaan sehingga tercipta mekanisme saling uji.
PENETAPAN TUJUAN UNIT KERJA SECARA KESELURUHAN 4 HUBUNGAN KERJA YANG BAIK DENGAN UNIT KERJA TERKAIT 2.5
PENILAIAN RISIKO 20
1 a.
b.
c. Kepala Unit Kerja menetapkan tujuan Unit Kerja secara keseluruhan da
sasaranprogram, sebagaimana dituangkan dalam rencana strategis da
Tujuan Unit Kerja secara keseluruhan disusun sesuai dengan persyar peraturan perundang-undangan.
Tujuan Unit Kerja secara keseluruhan harus cukup spesifik, terukur, da Kepala Unit Kerja menetapkan tujuan Unit
Kerja dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
2
3 a.
b. Rencana strategis mendukung tujuan Unit Kerja secara keseluruhan.
Rencana strategis mencakup alokasi dan prioritas penggunaan sumbe Seluruh tujuan Unit Kerja secara jelas dikomunikasikan pada semua pegawai sehingga Kepala Unit Kerja mendapatkan
bahwa komunikasi tersebut berjalan secara efektif.
Kepala Unit Kerja menetapkan strategi operasional yang konsisten dengan
rencana strategis Unit Kerja dan rencana penilaian risiko.
c.
d.
B.
1 a.
Rencana strategis dan anggaran dirancang secara rinci sesuai dengan
Asumsi yang mendasari rencana strategis dan anggaran Unit Kerja, kon sebelumnya dan kondisi saat ini.
Semua kegiatan penting didasarkan pada tujuan dan rencana strategis
PENETAPAN TUJUAN PADA TINGKATAN KEGIATAN 4
Penetapan tujuan pada tingkatan kegiatan harus berdasarkan pada tujuan dan
rencana strategis Unit Kerja.
b.
2
3 a.
Tujuan pada tingkatan kegiatan dikaji ulang secara berkala untuk mem relevan dan berkesinambungan.
Tujuan pada tingkatan kegiatan relevan dengan seluruh kegiatan utama Unit Kerja.
Tujuan pada tingkatan kegiatan ditetapkan untuk semua kegiatan oper pendukung.
Tujuan pada tingkatan kegiatan saling melengkapi, saling menunjang, dan tidak bertentangan satu dengan lainnya.
4
5 a.
b. Sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan sudah diidentifik
Jika tidak tersedia sumber daya yang cukup, Kepala Unit Kerja harus mendapatkannya.
Tujuan pada tingkatan kegiatan mempunyai unsur kriteria pengukuran.
Tujuan pada tingkatan kegiatan didukung sumber daya Unit Kerja yang cukup.
6 a.
b.
7
C.
Kepala Unit Kerja mengidentifikasi hal yang harus ada atau dilakukan keseluruhan tercapai.
Tujuan pada tingkatan kegiatan yang penting harus mendapat perhatian capaian kinerjanya dipantau secara teratur oleh Kepala Unit Kerja.
Kepala Unit Kerja mengidentifikasi tujuan pada tingkatan kegiatan yang penting
terhadap keberhasilan tujuan Unit Kerja secara keseluruhan.
Semua tingkatan pimpinan Unit Kerja Kepala dan jajarannya terlibat dalam proses penetapan tujuan pada tingkatan k mencapainya.
IDENTIFIKASI RISIKO 4
1
a.
b.
c.
d. Pembahasan identifikasi risiko dilakukan pada rapat intern pada Unit K
Identifikasi risiko merupakan bagian dari prakiraan rencana jangka pen strategis.
Metode kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi risik relatif secara terjadwal dan berkala.
Kepala Unit Kerja menggunakan metodologi identifikasi risiko yang sesuai
untuk tujuan Unit Kerja dan tujuan pada tingkatan kegiatan secara komprehensif.
Cara suatu risiko diidentifikasi, diperingkat, dianalisis, dan diatasi telah dik yang berkepentingan.
e.
f.
2 a.
Identifikasi risiko merupakan hasil dari pertimbangan atas temuan aud
Risiko yang diidentifikasi pada tingkat pegawai dan pimpinan tingkat m Unit Kerja yang lebih tinggi.
Unit Kerja mempertimbangkan risiko dari perkembangan teknologi. Risiko dari faktor eksternal dan internal
diidentifikasi dengan menggunakan mekanisme yang memadai. Hal-hal yang
perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
b.
c. Risiko yang timbul dari perubahan kebutuhan atau harapan Lemsaneg
sudah dipertimbangkan.
Risiko yang timbul dari bencana alam, tindakan kejahatan, atau tindak
d. Risiko yang timbul dari interaksi dengan Unit Kerja lainnya dan pihak di
e. Risiko yang timbul dari pengurangan kegiatan dan pengurangan pegaw
f. Risiko yang timbul dari rekayasa ulang proses bisnis business proces ulang proses operasional sudah dipertimbangkan.
g. Risiko yang timbul dari gangguan pemrosesan sistem informasi dan tida sudah dipertimbangkan.
h. Risiko yang timbul dari tidak terpenuhinya kualifikasi pegawai dan tida dipertimbangkan.
i. Risiko yang timbul dari ketergantungan terhadap rekanan atau pihak lain dala Unit Kerja sudah diidentifikasi.
j. Risiko yang timbul dari perubahan besar dalam tanggung jawab Kepala
k. Risiko yang timbul dari akses pegawai yang tidak berwenang terhadap as dipertimbangkan.
l. Risiko yang timbul dari kelemahan pengelolaan pegawai.
m. Risiko yang timbul dari ketidaktersediaan dana untuk pembiayaan prog dipertimbangkan.
3 a. Risiko yang timbul dari kegagalan pencapaian misi, tujuan, dan sasaran
anggaran sudah dipertimbangkan. Penilaian atas faktor lain yang dapat
meningkatkan risiko telah dilaksanakan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah
sebagai berikut:
b. Risiko yang timbul dari pembiayaan yang tidak memadai, pelanggaran ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di masa lalu
c. Risiko melekat pada misi Unit Kerja, program yang komplek dan penting diidentifikasi.
4
D.
1 a. Kriteria klasifikasi risiko rendah, menengah atau tinggi sudah ditetapkan
Risiko Unit Kerja secara keseluruhan dan pada setiap tingkatan kegiatan penting sudah diidentifikasi.
ANALISIS RISIKO 4
Analisis risiko dilaksanakan untuk menentukan dampak risiko terhadap
pencapaian tujuan Unit Kerja.
b.
c.
d. Pimpinan jajaran pimpinan dan pegawai Unit Kerja yang berkepenting
analisis risiko.
Risiko yang diidentifikasi dan dianalisis relevan dengan tujuan kegiatan
Analisis risiko mencakup perkiraan seberapa penting risiko bersangkutan.
e.
f.
2 a.
Analisis risiko mencakup perkiraan kemungkinan terjadinya setiap risik
Cara terbaik mengelola atau mengurangi risiko dan tindakan khusus y ditetapkan.
Pendekatan penentuan tingkat risiko yang dapat diterima bervariasi an dan toleransi risiko.
Kepala Unit Kerja menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menentukan tingkat
risiko yang dapat diterima.
b.
c.
E.
1 a.
Pendekatan yang diterapkan dirancang agar tingkat risiko yang dapat Kerja bertanggung jawab atas penetapannya.
Kegiatan pengendalian khusus untuk mengelola serta mengurangi risik tingkatan kegiatan, sudah ditetapkan dan penerapannya selalu dipantau
Semua kegiatan di dalam Unit Kerja yang mungkin akan sangat terpeng dipertimbangkan dalam prosesnya.
Unit Kerja memiliki mekanisme untuk mengantisipasi, mengidentifikasi, dan
bereaksi terhadap risiko yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam
pemerintahan, ekonomi, industri, peraturan, operasional atau kondisi lain
yang dapat mempengaruhi tercapainya maksud dan tujuan unit kerja secara
keseluruhan atau maksud dan tujuan suatu kegiatan.
MENGELOLA RISIKO SELAMA PERUBAHAN 4
b.
c. Perubahan rutin sudah ditangani melalui identifikasi risiko dan proses
Risiko yang diakibatkan oleh kondisi yang berubah-ubah secara signif cukup tinggi di dalam Unit Kerja sehingga dampaknya terhadap organis
tindakan yang layak sudah diambil.
2 a.
b.
IV. A.
Sudah diberikan pertimbangan terhadap risiko yang terlibat saat mem penerapan teknologi baru yang penting serta pemanfaatannya dalam
Risiko sudah dianalisis secara menyeluruh saat Unit Kerja akan memula keluaran atau jasa baru.
KEGIATAN PENGENDALIAN 20
Unit Kerja memberikan perhatian khusus terhadap risiko yang ditimbulkan oleh
perubahan yang mungkin memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap Unit
Kerja dan yang menuntut perhatian pimpinan tingkat atas.
PENERAPAN UMUM 1.5
1 a.
b. Kebijakan dan prosedur yang ada berkaitan
dengan kegiatan Unit Kerja. Semua tujuan yang relevan dan risikonya untuk masing-masing kegiat
saat pelaksanaan penilaian risiko.
Kepala Unit Kerja telah mengidentifikasi tindakan dan kegiatan pengen menangani risiko tersebut dan memberikan arahan penerapannya.
2 a.
b. Kegiatan pengendalian yang diidentifikasi
sebagai hal yang diperlukan sudah diterapkan.
Kegiatan pengendalian yang diatur dalam pedoman pelaksanaan kebijak dengan tepat dan memadai.
Pegawai dan atasannya memahami tujuan dari kegiatan pengendalian t
c.
3
B.
Kegiatan pengendalian secara berkala dievaluasi untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut masih sesuai da Terhadap penyimpangan masalah dalam penerapan, atau informasi y
diambil tindakan secara tepat waktu.
REVIU ATAS KINERJA UNIT KERJA YANG BERSANGKUTAN 2
1 a.
b.
c. Reviu pada Tingkat Puncak – Kepala Unit
Kerja memantau pencapaian kinerja Unit Kerja tersebut dibandingkan rencana
sebagai tolok ukur kinerja. Kepala Unit Kerja terlibat dalam penyusunan rencana strategis dan re
Kepala Unit Kerja terlibat dalam pengukuran dan pelaporan hasil yang dic
Kepala Unit Kerja secara berkala mereviu kinerja dibandingkan rencan
2 a.
b.
C.
1 Reviu Manajemen pada Tingkat Kegiatan –
Kepala Unit Kerja mereviu kinerja dibandingkan tolok ukur kinerja.
Kepala Unit Kerja pada setiap tingkatan kegiatan mereviu laporan kine mengukur hasil dibandingkan target, anggaran, prakiraan, dan kinerja
Pejabat yang membidangi Ketatausahaan unit kerja mereviu serta mem anggaran, dan operasional dengan hasil yang direncanakan atau dihar
Pemahaman bersama atas visi, misi, tujuan, nilai, dan strategi Unit Kerja telah tercermin dalam rencana strategis, renc panduan kerja lainnya dan telah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten kepada seluruh pegawai.
PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA 2
2
3 Kepala Unit Kerja membangun kerja sama tim, mendorong penerapan visi Unit Kerja, dan mendorong adanya umpan balik
Pegawai telah diberikan orientasi, pelatihan dan kelengkapan kerja untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab, m kemampuan, serta memenuhi tuntutan kebutuhan organisasi yang berubah-ubah.
4
D.
1 Pengendalian Umum a. Pengamanan
Sistem Informasi
1 Unit Kerja secara berkala melaksanakan penilaian
risiko secara periodik yang komprehensif.
a Pengawasan atasan dilakukan secara berkesinambungan untuk memastikan bahwa tujuan pengendalian intern bisa dic
PENGENDALIAN ATAS PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI 1.5
b
c
2 Kepala Unit Kerja menetapkan tim dan mengelola program pengaman
3
4
b. Pengendalian atas Akses 1 Unit Kerja mengklasifikasikan
sumber daya sistem informasi berdasarkan
kepentingan dan sensitivitasnya.
a Kepala Unit Kerja menetapkan uraia
secara jelas.
Unit Kerja mengimplementasikan k terkait dengan program pengaman
2
3 Unit Kerja menetapkan pengendalian f mencegah dan mendeteksi akses y
Unit Kerja sebagai pemilik sumber berhak dan otorisasi akses ke infor
4
c. Pengendalian atas Perangkat Lunak Sistem
1
2 Unit Kerja membatasi akses ke per
tanggung jawab pekerjaan dan otor
Akses ke dan penggunaan perangk dipantau.
Unit Kerja memantau akses ke sist atas pelanggaran, dan mengambil
disiplin.
d. Pemisahan Tugas 1
2
3 Tugas yang tidak dapat digabungk
untuk memisahkan tugas tersebut
Pengendalian atas akses sudah dit tugas.
Unit Kerja melakukan pengendalian at penggunaan prosedur, supervisi, dan
e. Kontinuitas pelayanan 1
2
3
2 Pengendalian Aplikasi a. Pengendalian Otorisasi
1 Atas dokumen sumber dilakukan pengesahan. Hal-
hal yang perlu dipertimbangkan adalah
sebagai berikut: a
Unit Kerja sudah mengambil langkah minimalisasi potensi kerusakan da
lain melalui penggunaan prosedur penyimpanan back-up data di tempa
Kepala Unit Kerja sudah mengemba rencana komprehensif untuk menga
contingency plan , misalnya langk bencana alam, sabotase, dan teror
Unit Kerja secara berkala menguji terduga dan melakukan penyesuaian
b
2
b. Pengendalian Kelengkapan 1
2 Akses ke terminal entri data dibatas
Transaksi yang dientri dan diproses transaksi yang telah diotorisasi.
Rekonsiliasi data dilaksanakan unt
c. Pengendalian Akurasi 1
2
3 Desain entri data digunakan untuk
Validasi data dan editing dilaksanak salah.
Data yang salah dengan segera dic diperbaiki.
4
E.
1 a.
Kepala Unit Kerja menetapkan, mengimplementasikan, dan
mengkomunikasikan rencana identifikasi, kebijakan, dan prosedur pengamanan fisik
kepada seluruh pegawai. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai
berikut:
PENGENDALIAN FISIK ATAS ASET 1.5
Laporan keluaran direviu untuk mem data.
Kebijakan dan prosedur pengamanan fisik telah ditetapkan, diimplemen seluruh pegawai.
b.
c. Unit Kerja telah mengembangkan rencana untuk identifikasi dan penga
Aset yang berisiko hilang, dicuri, rusak, digunakan tanpa hak seperti ua perlengkapan, persediaan, dan peralatan, secara fisik diamankan dan ak
d.
e.
f. Aset seperti uang tunai, surat berharga, perlengkapan, persediaan, da
dan dibandingkan dengan catatan pengendalian; setiap perbedaan dip
Peralatan yang berisiko dicuri diamankan dengan dilekatkan atau dilind
Identitas aset dilekatkan pada meubelair, peralatan, dan inventaris kan
g.
h.
i. Seluruh fasilitas dilindungi dari api dengan menggunakan alarm kebak
kebakaran. persediaan dan perlengkapan disimpan di tempat yang diamankan sec
Akses ke gedung dan fasilitas dikendalikan dengan pagar, penjaga,atau
j.
2
F. PENETAPAN DAN REVIU INDIKATOR DAN UKURAN KINERJA 2
Akses ke fasilitas di luar jam kerja dibatasi dan dikendalikan.
Kepala Unit Kerja menetapkan, mengimplementasikan, dan mengkomunikasikan rencana pemulihan setelah bencana seluruh pegawai.
1
2
3
4 Ukuran dan indikator kinerja ditetapkan untuk tingkat Unit Kerja, kegiatan, dan pegawai.
Unit Kerja mereviu dan melakukan validasi secara periodik atas ketetapan dan keandalan ukuran dan indikator kinerja.
Faktor penilaian pengukuran kinerja dievaluasi untuk meyakinkan bahwa faktor tersebut seimbang dan terkait dengan mengatur insentif yang pantas untuk mencapai tujuan dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan.
Data capaian kinerja dibandingkan secara terus-menerus dengan sasaran yang ditetapkan dan selisihnya dianalisis leb
G.
1
2
3 Jika memungkinkan, tidak seorangpun diperbolehkan menangani sendiri uang tunai, surat berharga, dan aset berisiko t
PEMISAHAN FUNGSI 2
Tidak seorangpun diperbolehkan mengendalikan seluruh aspek utama transaksi atau kejadian.
Tanggung jawab dan tugas atas transaksi atau kejadian dipisahkan di antara pegawai berbeda yang terkait dengan otor pencatatan, pembayaran atau pemerimaan dana, reviu dan audit, serta fungsi-fungsi penyimpanan dan penanganan
H.
1
2 Terdapat pengendalian untuk memberikan keyakinan bahwa hanya transaksi dan kejadian yang valid diproses dan dien
Kepala Unit Kerja.
Terdapat pengendalian untuk memastikan bahwa hanya transaksi dan kejadian signifikan yang dientri adalah yang tela oleh pegawai sesuai lingkup otoritasnya.
OTORISASI ATAS TRANSAKSI DAN KEJADIAN YANG PENTING 1.5
3
I. PENCATATAN YANG AKURAT DAN TEPAT WAKTU ATAS TRANSAKSI DAN KEJADIAN 1.5
1 Otorisasi yang secara spesifik memuat kondisi dan syarat otorisasi dikomunikasikan secara jelas kepada pimpinan dan peg
Transaksi dan kejadian diklasifikasikan dengan tepat dan dicatat dengan segera sehingga tetap relevan, bernilai dan ber mengendalikan kegiatan dan dalam pengambilan keputusan.
2
J. PEMBATASAN AKSES ATAS SUMBER DAYA DAN PENCATATANNYA 1.5
1 Klasifikasi dan pencatatan yang tepat dilaksanakan untuk seluruh siklus kejadianproses pelaksanaan kegiatan yang m
pemrosesan, dan pelaporan.
Risiko penggunaan secara tidak sah atau kehilangan dikendalikan dengan membatasi akses ke sumber daya dan penc berwenang.
2
K. AKUNTABILITAS TERHADAP SUMBER DAYA DAN PENCATATANNYA 1.5
Penetapan pembatasan akses untuk penyimpanan secara periodik direviu dan dipelihara.
1 a.
Kepala Unit Kerja menugaskan pegawai yang bertanggung jawab terhadap
penyimpanan sumber daya dan pencatatannya serta melakukan reviu atas
penugasan tersebut secara berkala. Hal- hal yang perlu dipertimbangkan adalah
sebagai berikut: Pertanggungjawaban atas penyimpanan, penggunaan, dan pencatatan
khusus.
b.
c. Penetapan pertanggungjawaban akses untuk penyimpanan sumber da
dipelihara.
Pembandingan berkala antara sumber daya dengan pencatatan akunt kesesuaiannya dan, jika tidak sesuai, dilakukan audit.
d.
L. DOKUMENTASI YANG BAIK ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN SERTA TRANSAKSI DAN KEJADIAN PENTING
1 a.
Kepala Unit Kerja memiliki, mengelola, memelihara, dan secara berkala
memutakhirkan dokumentasi yang mencakup seluruh Sistem Pengendalian
Intern serta transaksi dan kejadian penting. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah
sebagai berikut: Kepala Unit Kerja menginformasikan dan mengkomunikasikan tanggun
daya dan catatan kepada pegawai dalam organisasi dan meyakinkan tanggungjawabnya.
Terdapat dokumentasi tertulis yang mencakup Sistem Pengendalian Inter dan kejadian penting.
b.
c. Dokumentasi tersedia setiap saat untuk diperiksa.
Terdapat dokumentasi atas transaksi dan kejadian penting yang lengk penelusuran transaksi dan kejadian penting sejak otorisasi, inisiasi, pe
d.
e.
V. A.
INFORMASI DAN KOMUNIKASI 15 INFORMASI 5
Terdapat dokumentasi, baik dalam bentuk cetakan atau elektronis, yan dalam mengendalikan kegiatannya dan bagi pihak lain yang terlibat da
Seluruh dokumentasi dan catatan dikelola dan dipelihara secara baik
1 a.
b. Informasi dari sumber internal dan
eksternal didapat dan disampaikan kepada kepala Unit Kerja sebagai bagian dari
pelaporan Unit Kerja sehubungan dengan pencapaian kinerja operasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan Informasi internal yang penting dalam mencapai tujuan Unit Kerja, term
faktor-faktor keberhasilan yang kritis, sudah diidentifikasi dan secara t Kerja.
Pegawai di lingkungan Unit Kerja sudah mendapatkan dan melaporkan informasi eksternal relevan, yang dapat mempengaruhi tercapainya m
terutama yang berkaitan dengan perkembangan peraturan perundang ekonomi.
c.
2 a.
b. Informasi terkait sudah diidentifikasi,
diperoleh dan didistribusikan kepada pihak yang berhak dengan rincian yang
memadai, bentuk, dan waktu yang tepat, sehingga memungkinkan mereka dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efisien dan efektif
Pejabat struktural di Unit Kerja pada semua tingkatan telah memperole diperlukan.
Kepala Unit Kerja sudah menerima informasi hasil analisis yang dap tindakan khusus yang perlu dilaksanakan.
Informasi sudah disiapkan dalam bentuk rincian yang tepat sesuai deng
c.
d. Informasi yang relevan diringkas dan disajikan secara memadai sehing
pengecekan secara rinci sesuai keperluan.
Informasi disediakan tepat waktu agar dapat dilaksanakannya pemant sehingga memungkinkan dilakukannya tindakan korektif secara cepat.