Uji F Uji t Deskripsi Objek Penelitian

63  1 …  4 = Koefisien regresi variabel X 1 sampai dengan X 4 e i = Standard Error of Estimation Anonim, 2009:L-21

3.5.3. Uji Hipotesis

Prosedur pengujian yang dilakukan untuk masing-masing uji hipotesis antara lain sebagai berikut :

a. Uji F

Untuk mengetahui kesesuaian atau kecocokan model terhadap variabel terikat, maka digunakan uji F, dengan prosedur sebagai berikut : 1 Kriteria hipotesis H :  1 =  2 =  3 =  4 = 0, X 1 , X 2 , X 3 , X 4 secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Y Ha :  1 ≠  2 ≠  3 ≠  4 ≠ 0, X 1 , X 2 , X 3 , X 4 secara bersama-sama berpengaruh terhadap Y 2 Dalam penilitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas n-k, dimana n adalah jumlah pengamatan dan k adalah jumlah variabel. 64 3 Dengan F hitung sebesar: R² K-1 F hitung = 1-R² n-k Anonim, 2009:L-22 Keterangan : F = hasil perhitungan R 2 = koefisien determinasi k = jumlah variabel independen n = jumlah sampel

b. Uji t

Uji t digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian pengaruh parsial variabel X 1 , X 2 , X 3 , X 4 terhadap Y. 1 Kriteria hipotesis H : j = 0, X 1 , X 2 , X 3 , X 4 secara parsial tidak terdapat pengaruh terhadap Y Ha : j ≠ 0, X 1 , X 2 , X 3 , X 4 secara parsial terdapat pengaruh terhadap Y Dimana : j = 1, 2, 3, 4 65 2 Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas n-k, dimana n adalah jumlah pengamatan dan k adalah jumlah variabel. 3 Dengan t hitung sebesar : Bj t hitung = se bj Anonim, 2009:L-21 Keterangan : t = nilai t hasil perhitungan bj = koefisien regresi variabel bebas sebj = standar error koefisien regresi 4 Menentukan daerah kritis H melalui kurva distribusi t student dua sisi. H diterima jika – t tabel  t hitung  t hitung l H ditolak jika t hitung  – t tabel atau t hitung  t tabe BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia MUI dan Pemerintah Indonesia. Pendirian Bank ini berdasarkan Akta Notaris Yudo Paripurno, SH, No. 1 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat No. C2-2413.HT.01.01.TH.1992 tanggal 21 Maret 1992. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.430KMK0131992 tanggal 24 April 1992, Bank telah memperoleh ijin untuk beroperasi sebagai bank umum dan diumumkan dalam Berita Negara No. 34 tanggal 28 April 1992, Tambahan No. 1919A. Bank Muamalat Indonesia ini memulai kegiatan operasinya pada tanggal 1 Mei 1992. Kemudian di tanggal 30 Maret 1995 pada Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 131KMK.0171995, Bank ini dinyatakan sebagai bank yang beroperasi dengan sistem bagi hasil. Pada tanggal 27 Oktober 1994 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indoneisa No. 2776Kep DIR, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Dalam Anggaran dasar Bank, Bank Muamalat telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terakhir disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia 66 67 Republik Indonesia dengan surat No. C2-11158.HT.01.04.TH.2002 tanggal 21 Juni 2002. Pasal 3 anggaran dasar bank ini menyatakan ruang lingkup kegiatan Bank adalah menyelenggarakan usaha perbankan dengan prinsip syariah. Dengan Pengakuan ini menandakan posisi Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama di Indonesia dapat terus berkembang.

4.1.2. Bank Syariah Mandiri

Bank Syariah Mandiri resmi berdiri pada tanggal 25 Oktober 1999, dengan perubahan nama dari PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri yang kemudian disetujui dalam Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 11KEP.DGS1999. Pada tanggal yang sama berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 124KEP.GBI1999 yang telah memberikan izin perubahan kegiatan usaha dari bank dengan prinsip konvensional menjadi bank dengan prinsip syariah, serta terhitung beroperasi pada tanggal 1 November 1999. Kehadiran PT. Bank Syariah Mandiri merupakan usaha dari para perintis yaitu dari PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang memandang penting kehadiran bank syariah dilingkungan PT. Bank Mandiri Persero. Dalam kegiatannya Bank Syariah Mandiri membentuk yayasan Bangun Sejahtera Mitra Ummat BSM Ummat pada tahun 2002 sebagai amil zakat dengan tujuan untuk mendorong terwujudnya manajemen Zakat 68 tersebut, sehingga Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah dan dana qardhul hasan. PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia.

4.1.3. Bank Mega Syariah

Perjalanan PT Bank Mega Syariah Indonesia diawali dari sebuah bank umum bernama PT Bank Umum Tugu yang berkedudukan di Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama, kelompok usaha yang juga menaungi PT Bank Mega, Tbk., Trans TV, dan beberapa Perusahaan lainnya, mengakuisisi PT Bank Umum Tugu untuk dikembangkan menjadi bank syariah. Hasil konversi tersebut, pada 25 Agustus 2004 PT. Bank Umum Tugu resmi beroperasi syariah dengan nama PT. Bank Mega Syariah Indonesia. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama yang disandangnya, PT. Bank Mega Syariah Indonesia selalu berpegang pada azas profesionalisme, keterbukaan dan kehati-hatian. PT. Bank Mega Syariah Indonesia terus berkembang, hingga saat ini memiliki 15 jaringan kerja yang terdiri dari kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Pulau Jawa dan di luar Jawa. 69

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian