Buku Guru Kelas IX SMPMTs 82
B.  Barisan Bilangan
Pertanyaan Penting
x 0LQWDVLVZDXQWXNPHQJDPDWLNHPEDOLFRQWRKFRQWRKVXVXQDQELODQJDQ\DQJ
WHODKGLSHODMDULSDGDDE x
HULNDQVHGLNLWSHQMHODVDQEDKZDELODQJDQ\DQJPHPLOLNLVXDWXSRODWHUWHQWX akan membentuk barisan bilangan.
Pertanyaan Penting
3HUKDWLNDQNHPEDOLFRQWRKFRQWRKVXVXQDQELODQJDQ\DQJWHODKVLVZDSHODMDULSDGD Bab A. Susunan bilangan tersebut memiliki suatu pola atau aturan tertentu. Apa yang
GLPDNVXGEDULVDQELODQJDQ8QWXNPHQJHWDKXLMDZDEDQQ\DFREDODNXNDQNHJLDWDQ kegiatan berikut ini.
Kegiatan 2.5
Menentukan Urutan dalam Barisan Berdasarkan Tinggi Badan
.HJLDWDQ  LQL EHUWXMXDQ XQWXN PHQJDUDKNDQ VLVZD DJDU OHELK PHPDKDPL GH¿QLVLGDULEDULVDQELODQJDQ
b.  Perhatikan  bilangan  pertama  pada  tiap-tiap  baris  dari  susunan  bilangan tersebut.  Bilangan-bilangan  tersebut  membentuk  pola  bilangan  bertingkat
dengan selisih tetap sebesar 2 pada tingkat kedua. 1
+1 +2
+2 +2
+3 +5
+7 2
5 10
17 ...
Dengan menggunakan aturan ini, dapatkan bilangan  pertama pada tiap-tiap baris  dari  susunan  bilangan  tersebut.  Dengan  demikian  diperoleh  bilangan
pertama  pada  baris  ke-40,  ke-60,  dan  ke-100  berturut-turut  adalah  1.522, 3.482,  dan  9.802.  Bilangan  pertama  pada  baris  ke-n  adalah  n
n± dengan n adalah bilangan asli.
MATEMATIKA 83
0LQWDVLVZDXQWXNPHQJDPDWLGDWDWLQJJLEDGDQVLVZDSDGD7DEHO 3.  Pada bagian ayo kita amati, minta siswa untuk mengamati data tinggi badan
VLVZDNHODV,;603HULDEHUGDVDUNDQ7DEHO 4.  Pada bagian ayo kita menalar minta siswa untuk mengurutkan tinggi badan dari
yang terpendek hingga yang tertinggi, serta menuliskan hasil pengurutannya ke GDODP7DEHO
5.  Pada  bagian  ayo  kita  menalar,  minta  siswa  untuk  mendiskusikan  soal  yang DGD GHQJDQ WHPDQ VHEDQJNXQ\D 0LQWD VDODK VDWX SHUZDNLODQ VLVZD XQWXN
PHPDSDUNDQMDZDEDQQ\DGLGHSDQNHODV 3DGD EDJLDQ D\R NLWD VLPSXONDQ PLQWD VLVZD XQWXN PHQ\LPSXONDQ GH¿QLVL
dari  barisan  bilangan  dan  suku  dari  keterangan  yang  mereka  dapat  pada .HJLDWDQHULNDQSHQMHODVDQVHFXNXSQ\DMLNDPDVLKDGDVLVZD\DQJEHOXP
PHPDKDPLGH¿QLVLGDULEDULVDQELODQJDQGDQVXNX
Kegiatan 2.5
Menentukan Urutan dalam Barisan Berdasarkan Tinggi Badan
Ayo Kita Amati
3DGD VHWLDS KDUL 6HQLQ SDJL VHOXUXK VLVZD 603 HULD VHODOX PHODNVDQDNDQ XSDFDUDEHQGHUD0HUHNDVHPXDEHUEDULVVHFDUDUDSLDJDUGDSDWPHQJLNXWLXSDFDUD
EHQGHUDVHFDUDNKLGPDW6HWLDSNHODVGL603HULDWHUGLULGDULRUDQJVLVZD3DGD NHODV ,; MXPODK VLVZD ODNLODNL DGDODK  RUDQJ GDQ MXPODK VLVZD SHUHPSXDQ
MXJD  RUDQJ RUPDVL EDULVDQ \DQJ GLEHQWXN ROHK WLDSWLDS NHODV DGDODK WHUGLUL GDULEDULV\DQJVHMDMDUGLPDQDEDULVSHUWDPDGLLVLROHKVLVZDODNLODNLGDQEDULV
kedua diisi oleh siswa perempuan. Berikut adalah data siswa laki-laki beserta tinggi EDGDQQ\DGLNHODV,;
7DEHODWD7LQJJLDGDQ6LVZD.HODV,;603HULDGDODPFP
Nama Siswa Tinggi Badan
Fahim
157
0X¿G
154
Wawan
163
+D¿G
169
Buku Guru Kelas IX SMPMTs 84
Nama Siswa Tinggi Badan
Budi
173 Aldo
176 Stevan
151
Andika
165
Andre
160
5XGL
179
Ayo Kita Mencoba
0LQWDVLVZDPHPSHUKDWLNDQGDWDWLQJJLEDGDQGDULVLVZDNHODV,;603 HULDVHSHUWL\DQJWHUOLKDWSDGD7DEHO
a.  Siapakah siswa tertinggi dan siswa terpendek dalam kelas tersebut? E 0LQWD VLVZD PHQFRED PHQJXUXWNDQ VLVZDVLVZD WHUVHEXW GDODP VXDWX EDULVDQ
sesuai  dengan  tinggi  badan  tiap-tiap  siswa  dari  yang  terpendek  sampai  yang WHUWLQJJL7XOLVNDQKDVLOQ\DGDODPWDEHOEHULNXWLQL
7DEHO+DVLO3HQJXUXWDQ6LVZDHUGDVDUNDQ7LQJJLDGDQGDODPFP
Urutan ke- 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10
Nama Siswa Tinggi Badan
c.  Siapakah siswa yang terletak pada urutan ke-5 dan ke-8, dan berapa tinggi siswa tersebut?
Ayo Kita Menalar
0HQXUXWVLVZDEDJDLPDQDDWXUDQXQWXNPHQJXUXWNDQNHVHSXOXKVLVZDWHUVHEXW dalam satu barisan berdasarkan tinggi badannya?
MATEMATIKA 85
Informasi Utama
Susunan  bilangan  yang  menyatakan  tinggi  badan  kesepuluh  siswa  tersebut membentuk suatu barisan bilangan
GHQJDQDWXUDQSRODWHUWHQWXLODQJDQELODQJDQ
yang terdapat dalam barisan bilangan tersebut dikenal dengan nama suku. Secara umum suku-suku pada barisan bilangan dapat dituliskan sebagai U
1
, U
2
, U
3
, …, U
n
.
Ayo Kita Simpulkan
Dari Kegiatan 2.5 di atas, kesimpulan apa yang siswa peroleh?
Apa yang dimaksud dengan barisan bilangan? Apa yang dimaksud suku dari barisan bilangan?
Kegiatan 2.6
Menyusun Batang Korek Api
1.  Pada  kegiatan  ini,  guru  membagi  siswa  ke  dalam  beberapa  kelompok.  Satu kelompok terdiri atas 3 sampai 4 siswa.
7LDS NHORPSRN GLZDMLENDQ PHPEDZD SHUDODWDQ EHULNXW  NRWDN NRUHN DSL kertas karton, lem, kertas untuk mencatat hasil pengamatan.
7LDSNHORPSRNVLVZDGLPLQWDXQWXNPHODNXNDQNHJLDWDQGDQPHQFDWDWKDVLO SHQJDPDWDQSDGD7DEHO
4.  Pada bagian ayo kita menalar, minta siswa untuk mendiskusikan soal di yang DGDGHQJDQWHPDQVHNHORPSRNQ\D0LQWDVDODKVDWXSHUZDNLODQVLVZDXQWXN
PHPDSDUNDQMDZDEDQQ\DGLGHSDQNHODV HULNDQSHQMHODVDQVHFXNXSQ\DNHSDGDVLVZD\DQJEHOXPPHPDKDPLPDWHUL
dengan baik.
Kegiatan 2.6
Menyusun Batang Korek Api
Ayo Kita Mencoba
Buatlah kelompok yang terdiri dari 3 atau 4 anak. Sediakan 2 kotak korek api dan kertas karton. Pada tiap-tiap batang korek api oleskan lem sehingga batang korek api
Buku Guru Kelas IX SMPMTs 86
WHUVHEXWGDSDWGLWHPSHONDQSDGDNHUWDVNDUWRQ7HPSHONDQEDWDQJNRUHNDSLWHUVHEXW pada kertas karton dengan susunan seperti pada gambar di bawah ini:
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 2.14 Susunan batang korek api
Ayo Kita Amati
0LQWD VLVZD PHQJDPDWL VXVXQDQ \DQJ GLEHQWXN GDUL EDWDQJ NRUHN DSL VHSHUWL pada  gambar  di  atas.  Pada  kegiatan  tersebut,  dapat  dilihat  bahwa  untuk  membuat
susunan ke-1 dan ke-2 masing-masing diperlukan 4 dan 7 batang korek api.  Berapa banyak  batang  korek  api  yang  diperlukan  untuk  membuat  susunan  ke-3,  ke-4,  dan
NH7XOLVNDQKDVLOSHQJDPDWDQSDGDWDEHOEHULNXW 7DEHO+DVLOSHQJDPDWDQEDQ\DNEDWDQJNRUHNDSLSDGDWLDSVXVXQDQ
Susunan ke- Banyak batang korek api
1
4
2
7
3
…
4
…
5
…
MATEMATIKA 87
0HQXUXWVLVZDEHUDSDNDKMXPODKWXWXSEDWDQJNRUHNDSL\DQJGLSHUOXNDQXQWXN membuat pola ke-6 dan ke-7?
Ayo Kita Menalar
3HUKDWLNDQNHPEDOLELODQJDQ\DQJPHQXQMXNNDQEDQ\DNQ\DEDWDQJNRUHNDSLGDUL KDVLOSHQJDPDWDQVLVZDSDGDNRORPNHGXD7DEHOVHWHODKLWXMDZDEODKSHUWDQ\DDQ
di bawah ini. D SDNDKELODQJDQ\DQJPHQXQMXNNDQEDQ\DNQ\DEDWDQJNRUHNDSL\DQJGLEXWXKNDQ
untuk membuat setiap susunan membentuk suatu barisan bilangan? E HUGDVDUNDQ7DEHOEDJLDQPDQD\DQJPHQXQMXNNDQVXNXVXNXGDULEDULVDQ
bilangan yang terbentuk? c.  Bagaimana  aturan  untuk  mendapatkan  suku  berikutnya  dari  barisan  bilangan
tersebut? G SDNDKVHOLVLKDQWDUDGXDVXNX\DQJEHUXUXWDQVHODOXVDPDWHWDS
Informasi Utama
Dari  Kegiatan  2.6  yang  telah  siswa  lakukan,  dapat  siswa  lihat  bahwa  susunan bilangan  yang  menyatakan  banyaknya  batang  korek  api  untuk  membuat  tiap-
tiap  susunan  membentuk  suatu  barisan  bilangan  yang  disebut  dengan  barisan aritmetika. Selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap dan disebut beda.
Ayo Kita Simpulkan
Dari Kegiatan 2.6 di atas, kesimpulan apa yang siswa peroleh?
Apakah  yang  dimaksud  dengan  barisan  aritmetika?  Jawablah  dengan menggunakan kata-katamu sendiri.
Ayo Kita Mencoba
3HUKDWLNDQNHPEDOLNRORPSDGD7DEHOLODQJDQELODQJDQ\DQJPHQXQMXNNDQ banyaknya  batang  korek  api  yang  diperlukan  untuk  membuat  susunan  pertama
sampai kelima dapat dituliskan dalam bentuk 4, 7, 10, 13, 16. Apakah siswa dapat menentukan banyaknya batang korek api yang diperlukan untuk membuat susunan
NHGDQNHDSDWNDKVLVZDPHQMHODVNDQVHFDUDVLQJNDWFDUDPHQHQWXNDQQ\D
Buku Guru Kelas IX SMPMTs 88
8QWXNPHQMDZDESHUWDQ\DDQWHUVHEXWODNXNDQNHJLDWDQGLEDZDKLQLDQ\DNQ\D EDWDQJ NRUHN DSL \DQJ GLJXQDNDQ XQWXN PHPEXDW WLDSWLDS VXVXQDQ VHODQMXWQ\D
disebut suku dari barisan aritmetika yang terbentuk. Lengkapi tabel di bawah ini:
Susunan ke- Suku
Pola Bilangan dengan Beda 3
1
4 ±u 3
2
7 ±u 3
3
10 ±u 3
4
13 ±u 3
5
… …
6 …
… 7
… …
8 …
…
Informasi Utama
Perhatikan  bilangan-bilangan  pada  kolom  kedua  tabel  di  atas,  bilangan  4 menyatakan  suku  ke-1  dari  barisan  aritmetika  tersebut.  Bilangan  7  menyatakan
suku  ke-2  dari  barisan  aritmetika  tersebut,  dan  seterusnya.  Sekarang  perhatikan kolom sebelah kanan dari tabel di atas.
Suku  kedua  adalah  7,  dengan  demikian  didapatkan  bentuk  pola  bilangan
GHQJDQ EHGD  DGDODK       ±  u  3. Angka  4  pada  bagian  pertama  ruas
NDQDQ SHUVDPDDQ WHUVHEXW PHQXQMXNNDQ suku  pertama  dari  barisan  aritmetika \DQJWHUEHQWXNQJNDPHQXQMXNNDQEDKZDPHUXSDNDQsuku ke-2. Sedangkan
DQJNDPHQXQMXNNDQbeda dari barisan aritmetika tersebut.
Ayo Kita Menanya
Berdasarkan  hasil  pengamatan  di  atas,  minta  siswa  membuat  pertanyaan  yang berkaitan  dengan  kegiatan  tersebut.  Berikut  adalah  salah  satu  contoh  pertanyaan:
Apakah  hubungan  antara  suku  pertama  dengan  suku-suku  berikutya  pada  barisan DULWPHWLND7XOLVNDQSHUWDQ\DDQGDODPEXNXWXOLV
MATEMATIKA 89
Ayo Kita Menalar
a.  Bagaimana cara siswa menentukan suku ke-9, 10, dan 11 dari barisan aritmetika tersebut? Berapakah nilainya?
E 0HQXUXWVLVZDDSDKXEXQJDQDQWDUDVXNXSHUWDPDEHGDGHQJDQQLODLWLDSWLDS suku dari barisan aritmetika tersebut ?
F 7HQWXNDQVXNXNHGDQGDULEDULVDQDULWPHWLNDWHUVHEXW
Diskusi dan Berbagi
D 3HUKDWLNDQ NHPEDOL NRORP VHEHODK NDQDQ SDGD WDEHO GL DWDV 7HQWXNDQ UXPXV umum  suku  ke-n  pada  barisan  aritmetika  tersebut  sesuai  dengan  bentuk  yang
terdapat pada kolom sebelah kanan tabel di atas. b.  Jika suku pertama dari suatu barisan aritmetika disimbolkan dengan a¸ beda dari
barisan aritmetika disimbolkan dengan b, dan suku ke-n dari barisan aritmetika disimbolkan dengan U
n
, tuliskan rumus suku ke-n yang melibatkan a dan b. 7XOLVNDQ KDVLO GLVNXVL WHUVHEXW VHFDUD UDSL HUVLDSODK XQWXN GLVNXVL GL GHSDQ
NHODVGDQSDSDUNDQMDZDEDQGLGHSDQWHPDQPX
Ayo Kita Simpulkan
Dari kegiatan di atas, kesimpulan apa yang siswa peroleh? Bagaimana rumus suku ke-n
GLVRPERONDQGHQJDQU
n
GDULVXDWXEDULVDQDULWPHWLND
MLNDGLNHWDKXLVXNXSHUWDPDDGDODKa dan beda dalam barisan aritmetika adalah b?
Kegiatan 2.7
Melipat dan Menghitung Potongan Kertas
.HJLDWDQLQLGLODNXNDQVHFDUDLQGLYLGX7LDSVLVZDGLPLQWDXQWXNPHPEDZD satu lembar kertas hvs.
0LQWDVLVZDXQWXNPHQJLNXWLWLDSODQJNDKSDGD.HJLDWDQGDQPHQMDZDE pertanyaan yang ada berdasarkan hasil pengamatan.
3DGDEDJLDQD\RNLWDDPDWLPLQWDVLVZDXQWXNPHQJDPDWLMXPODKSRWRQJDQ kertas  yang  ada  pada  setiap  lipatan  dan  menuliskan  hasil  pengamatan  pada
7DEHO
Buku Guru Kelas IX SMPMTs 90
3DGDEDJLDQD\RNLWDPHQDODUPLQWDVLVZDXQWXNPHQJHUMDNDQVHFDUDPDQGLUL GDQPLQWDVDODKVDWXSHUZDNLODQVLVZDXQWXNPHPDSDUNDQMDZDEDQQ\DGLGHSDQ
kelas. HULNDQ NHVHPSDWDQ NHSDGD VLVZD XQWXN EHUWDQ\D GDQ EHULNDQ SHQMHODVDQ
secukupnya bagi siswa yang belum memahami materi dengan baik.
Kegiatan 2.7
Melipat dan Menghitung Potongan Kertas
Ayo Kita Mencoba
3DGDNHJLDWDQLQLVLVZDGLZDMLENDQXQWXNPHPEDZDVDWXOHPEDUNHUWDVKYV,NXWL langkah-langkah kegiatan di bawah ini:
LSDWODKVDWXOHPEDUNHUWDV\DQJGLEDZDVHKLQJJDPHQMDGLEDJLDQ\DQJVDPD Guntinglah menurut lipatan tersebut. Ada berapa banyak potongan kertas?
2.  Susunlah  semua  potongan  kertas  tersebut  sehingga  saling  menutup.  Lipatlah VXVXQDQ NHUWDV WHUVHEXW PHQMDGL  EDJLDQ \DQJ VDPD NHPXGLDQ JXQWLQJODK
menurut lipatan tersebut. Ada berapa banyak potongan kertas sekarang? DNXNDQNHJLDWDQWHUVHEXWVDPSDLNDOL
Ayo Kita Amati
0LQWD VLVZD PHQJDPDWL MXPODK SRWRQJDQ NHUWDV \DQJ DGD VHWLDS NDOL VLVZD melakukan  kegiatan  melipat  dan  menggunting  kertas.  Setelah  melakukan  kegiatan
ini sebanyak 1 dan 2 kali, diperoleh banyak potongan kertas yang ada masing-masing VHEDQ\DNGDQ7XOLVNDQKDVLOSHQJDPDWDQSDGDWDEHOGLEDZDKLQL
7DEHO+DVLOSHQJDPDWDQMXPODKSRWRQJDQNHUWDV\DQJWHUEHQWXN
Kegiatan Melipat dan Menggunting Kertas ke-
Banyak Potongan Kertas
1
2
2
4
3
…
MATEMATIKA 91
Kegiatan Melipat dan Menggunting Kertas ke-
Banyak Potongan Kertas
4
…
5
… 6
… 7
…
a.  Berapakah  banyak  potongan  kertas  setelah  siswa  melakukan  kegiatan  tersebut sampai 8 kali?
E 7HQWXNDQ EDQ\DN SRWRQJDQ NHUWDV MLND VLVZD PHODNXNDQ NHJLDWDQ PHOLSDW GDQ menggunting kertas tersebut sampai 10 kali?
Ayo Kita Menalar
Perhatikan  kembali  bilangan-bilangan  pada  pengamatan  terhadap  banyak SRWRQJDQNHUWDV\DQJWHUEHQWXNVHVXDL7DEHO6HWHODKLWXMDZDEODKSHUWDQ\DDQGL
bawah ini: a.  Apakah  bilangan  yang  menyatakan  banyak  potongan  kertas  membentuk  suatu
barisan bilangan? E HUGDVDUNDQ 7DEHO  EDJLDQ PDQDNDK \DQJ PHQXQMXNNDQ VXNXVXNX GDUL
barisan bilangan yang terbentuk? c.  Bagaimana  aturan  untuk  mendapatkan  suku  berikutnya  dari  barisan  bilangan
tersebut? G SDNDKSHUEDQGLQJDQDQWDUDGXDVXNX\DQJEHUXUXWDQVHODOXVDPDWHWDS
Informasi Utama
Dari Kegiatan 2.7 yang telah dilakukan siswa, siswa dapat melihat bahwa susunan bilangan  yang  menyatakan  banyaknya  potongan  kertas  pada  tiap-tiap  kegiatan
melipat dan menggunting kertas membentuk suatu barisan bilangan yang disebut dengan  barisan  geometri.  Perbandingan  antara  dua  suku  yang  berurutan  selalu
bernilai tetap dan disebut rasio.
Buku Guru Kelas IX SMPMTs 92
Ayo Kita Simpulkan
Dari Kegiatan 2.7 di atas, kesimpulan apa yang siswa peroleh?
Apakah yang dimaksud dengan barisan geometri? Jawablah dengan menggunakan kata-katamu sendiri.
Ayo Kita Amati
3HUKDWLNDQNHPEDOLNRORPSDGD7DEHOLODQJDQELODQJDQ\DQJPHQXQMXNNDQ MXPODKSRWRQJDQNHUWDV\DQJDGDSDGDNHJLDWDQPHOLSDWGDQPHPRWRQJNHUWDVNH
sampai  ke-7  dapat  dituliskan  dalam  bentuk  2,  4,  8,  16,  32,  64,  128. Apakah  siswa dapat  menentukan  banyak  potongan  kertas  yang  terbentuk  pada  kegiatan  ke-8  dan
NHJLDWDQNHDSDWNDKVLVZDPHQMHODVNDQVHFDUDVLQJNDWFDUDPHQHQWXNDQQ\D 8QWXNPHQMDZDESHUWDQ\DDQWHUVHEXWODNXNDQNHJLDWDQGLEDZDKLQLDQ\DNQ\D
SRWRQJDQNHUWDVSDGDWLDSWLDSNHJLDWDQPHOLSDWGDQPHQJJXQWLQJNHUWDVVHODQMXWQ\D disebut suku dari barisan geometri yang terbentuk. Lengkapi tabel di bawah ini.
Susunan ke- Suku
Pola Bilangan dengan Rasio 2
1
2 2 =  2
u 2
1 – 1
2
4 4 =  2
u 2
2 – 1
3
8 8 =  2
u 2
3 – 1
4
16 16 =  2
u 2
4 – 1
5
… …
6 …
… 7
… …
8 …
…
MATEMATIKA 93
Informasi Utama
Perhatikan  bilangan-bilangan  pada  kolom  kedua  tabel  di  atas,  bilangan  2 menyatakan suku ke-1 dari barisan geometri tersebut. Bilangan 4 menyatakan suku
ke-2  dari  barisan  geometri  tersebut,  dan  seterusnya.  Sekarang  perhatikan  kolom sebelah kanan dari tabel di atas.
Suku  ketiga  adalah  8,  dengan  demikian  didapatkan  bentuk  pola  bilangan
dengan  rasio  2  adalah  8  =    2 u 2
3  –  1
. Angka  2  pada  bagian  pertama  ruas  kanan SHUVDPDDQ WHUVHEXW PHQXQMXNNDQ VXNX SHUWDPD GDUL EDULVDQ JHRPHWUL \DQJ
terbentuk.  Pada  bagian  perpangkatan,  angka  2  yang  merupakan  basis  dari SHUSDQJNDWDQWHUVHEXWPHQXQMXNNDQUDVLRGDULEDULVDQJHRPHWUL6HGDQJNDQDQJND
PHQXQMXNNDQEDKZDPHUXSDNDQVXNXNHGDULEDULVDQJHRPHWULWHUVHEXW
Ayo Kita Menanya
Berdasarkan  hasil  pengamatan  siswa  di  atas,  coba  buatlah  pertanyaan  yang EHUNDLWDQGHQJDQEDULVDQJHRPHWUL7XOLVNDQSHUWDQ\DDQNDOLDQGLEXNXWXOLV
Ayo Kita Menalar
a.  Bagaimana cara siswa menentukan suku ke-9, 10, dan 11 dari barisan aritmetika tersebut? Berapakah nilainya?
E 0HQXUXWVLVZDDSDKXEXQJDQDQWDUDVXNXSHUWDPDUDVLRGHQJDQQLODLWLDSWLDS suku dari barisan geometri tersebut ?
F 7HQWXNDQVXNXNHGDQGDULEDULVDQJHRPHWULWHUVHEXW
Diskusi dan Berbagi
D 3HUKDWLNDQ NHPEDOL NRORP VHEHODK NDQDQ SDGD WDEHO GL DWDV 7HQWXNDQ UXPXV umum  suku  ke-n  pada  barisan  geometri  tersebut  sesuai  dengan  bentuk  yang
terdapat pada kolom sebelah kanan tabel di atas? b.  Jika  suku  pertama  dari  barisan  geometri  tersebut  disimbolkan  dengan  a¸  rasio
dari barisan geometri disimbolkan dengan r, dan suku ke-n dari barisan geometri disimbolkan dengan U
n
, tuliskan rumus suku ke-n yang melibatkan a dan r. 7XOLVNDQ KDVLO GLVNXVL WHUVHEXW VHFDUD UDSL HUVLDSODK XQWXN GLVNXVL GL GHSDQ
NHODVGDQSDSDUNDQMDZDEDQGLGHSDQWHPDQPX
Buku Guru Kelas IX SMPMTs 94
Ayo Kita Simpulkan
Dari kegiatan di atas, kesimpulan apa yang siswa peroleh? Bagaimana rumus suku ke-n
GLVRPERONDQGHQJDQU
n
GDULVXDWXEDULVDQJHRPHWUL
MLNDGLNHWDKXLVXNXSHUWDPDDGDODKa dan rasio dalam barisan geometri adalah r?
Barisan Bilangan
Materi Esensi
x 0DWHUL HVHQVL PHQJHQDL EDULVDQ ELODQJDQ PHPEDKDV EDULVDQ DULWPDWLND GDQ
barisan geometri beserta rumusnya. x  Berikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  bertanya  pada  materi  yang  belum
dipahami. x  Berikan bantuan pada siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memahami
materi barisan bilangan.
Barisan Bilangan
Materi Esensi
Susunan  bilangan  yang  memiliki  pola  atau  aturan  tertentu  disebut  barisan bilangan.  Kedudukan  tiap-tiap  bilangan  pada  barisan  bilangan  disebut  suku-suku
dari barisan bilangan tersebut. Secara umum suku-suku pada barisan bilangan dapat dituliskan sebagai U
1
, U
2
, U
3
, …, U
n
.
A.  Barisan Aritmetika