lapak yang biasanya terjadi baik itu yang dilakukan pemkot maupun oleh organisasi kepemudaan, dihilangkannya pungutan liar atau uang jago yang
biasanya ada. Karena kedua hal yang terakhir disebutkan masih ada maka biasanya pedagang akan bertindak seenaknya karena merasa mereka telah
membeli lapak, dan mempunyai penjamin yang menghalalkan mereka untuk bertindak semaunya.
Keberadan Pedagang Kaki Lima PKL tidak jarang menimbulkan konflik dengan Pemerintah Kota, yang cenderung menganggap mereka sebagai
pengganggu kelancaran aktivitas dan ”ketertiban” kota, sehingga perlu disingkirkan. Kemudian tempat-tempat penampungan pedagang kaki lima ini jika
ingin menarik perhatian masyarakat atau turis asing, maka harus dibuat spesifik dengan menjual barang-barang khusus yang laku tidak hanya oleh masyarakat
kota juga laku sebagai buah tangan untuk wisatawan asing atau mancanegara. Dan dari segi lokasi harus mudah dijangkau dari segala arah, mempunyai sarana parkir
cukup, dan tidak menimbulkan kemacetan yang bisa membebani kota di kemudian hari.
1.7 Hipotesis
Menurut Sugiono 2006:70 hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Berdasarkan masalah penelitian diatas maka penulis
merumuskan hipotesis terhadap penelitian ini adalah : Ho
: Terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kebijakan penataan pedagang kaki lima pasar sukaramai terhadap persepsi masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Ha : Tidak terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara kebijakan
penataanpedagang kaki lima pasar sukaramai terhadap persepsi masyarakat.
1.8 Defenisi Konsep
Definisi konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik, kejadian, keadaan,
kelompok atau individu tertentu Singarimbun, 1989:34. Untuk lebih memberikan pengertian yang jelas mengenai konsep- konsep yang digunakan
maka peneliti memberi konsep yang digunakan sebagai berikut : 1. Persepsi
Persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pandangan, pengahayatan, perasaan dan penciuman. 2. Implemntasi Kebijakan
Implementasi Kebijakan adalah tindakan-tindakan yang dilaksanakan oleh individu-individu atau pejabat-pejabat terhadap suatu objeksasaran yang
diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini adalah implementasi kebijakan penataan
Pedagang Kaki Lima PKL. 3. Pedagang Kaki Lima
Pedagang kaki lima adalah istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang menggunakan gerobak. Istilah itu sering ditafsirkan karena jumlah kaki
pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut adalah dua kaki pedagang
Universitas Sumatera Utara
ditambah tiga kaki gerobak yang sebenarnya adalah tiga roda atau dua roda dan satu kaki.
1.9 Defenisi Operasional
Didalam defenisi operasional disajikan indikator-indikator dari masalah yang akan diteliti, dalam hal ini akan mempermudah pemahaman akan masalah
yang diteliti. Dalam peneltian ini menggunakan dua variabel yaitu : a.
A
B. Variabel Terikat Y Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah implementasi
kebijakan penataan Pedagang Kaki Lima PKL. Indikator-indikator yang terdapat dalam variabel terikat ini adalah :
1. Tujuan
− Pelaksanaan tata ruang kota
− Peningkatan kesadaran masyarakat
2. Sasaran
− Pedagang Kaki Lima
3. Tahapan-tahapan
− Sosialisasi
− pelaksanaan
1.10 Sistematika Penulisan