KESIMPULAN DAN SARAN Wanprestasi Dan Eksekusinya Pada Pelaksanaan Perjanjian Leasing Di PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia

D. Upaya yang Dilakukan Terhadap Adanya Wanprestasi dalam Perjanjian Leasing pada PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia ………………………………….. 121 E. Pelaksanaan Eksekusi oleh PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia dalam Upaya Menguasai Kembali Barang Modal yang Disewakan Kepada Lessee yang dalam Keadaan Wanprestasi …………………………………………………………. 128

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 134 b. Saran ……………………………………………………………………… 136 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… viii Universitas Sumatera Utara WANPRESTASI DAN EKSEKUSINYA PADA PELAKSANAAN PERJANJIAN LEASING STUDI KASUS PADA PT. MITSUI LEASING CAPITAL INDONESIA Abstrak PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia selanjutnya disebut PT. Mitsui Leasing merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang kegiatan usahanya dititikberatkan pada kegiatan Pembiayaan Konsumen dan Sewa Guna Usaha kendaraan bermotor. Dalam menjalankan usahanya, PT. Mitsui Leasing sering mengalami resiko wanprestasi dari lesseenya. Permasalahan wanprestasi hingga dilakukannya eksekusi ini diangkat menjadi permasalahan dalam penelitian ini, untuk memahami keadaan wanprestasi hingga eksekusinya pada perjanjian leasing pada PT. Mitsui Leasing. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan metode pendekatan secara kualitatif . Pengumpulan data diadakan dengan penelitian kepustakaan library research dan penelitian lapangan field research. Data pokok dalam penelitian ini adalah data yang meliputi bahan umum primer yaitu KUH Perdata dan peraturan yang berlaku di luar KUH Perdata yang berkaitan dan berhubungan dengan perjanjian leasing, sedangkan bahan hukum sekunder diperoleh dari buku-buku, pendapat sarjana, koran, situs internet dan kamus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjian leasing ini lahir berdasarkan asas kebebasan berkontrak dan jika disepakati, akan menjadi undang-undang dan harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang menyepakatinya. Asas kebebasan berkontrak ini memberikan kebebasan untuk menentukan isi perjanjian asalkan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada, ketertiban umum dan kesusilaan. Namun dalam perjanjian, khususnya pada perjanjian leasing pada PT. Mitsui Leasing sering terjadi wanprestasi yang dilakukan pihak lessee. Banyak cara yang dilakukan PT. Mitsui Leasing untuk mencegahmengurangi kerugian yang timbul dari wanprestasi yang dilakukan oleh lessee, mulai dari melakukan analisa kredit terhadap calon lesseenya, memberikan peringatan terhadap lessee yang lalai, tahap negosiasi untuk penyelamatan kredit, pengumuman koran, hingga tahap penarikan eksekusi objek perjanjian leasing tersebut. Universitas Sumatera Utara WANPRESTASI DAN EKSEKUSINYA PADA PELAKSANAAN PERJANJIAN LEASING STUDI KASUS PADA PT. MITSUI LEASING CAPITAL INDONESIA Abstrak PT. Mitsui Leasing Capital Indonesia selanjutnya disebut PT. Mitsui Leasing merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang kegiatan usahanya dititikberatkan pada kegiatan Pembiayaan Konsumen dan Sewa Guna Usaha kendaraan bermotor. Dalam menjalankan usahanya, PT. Mitsui Leasing sering mengalami resiko wanprestasi dari lesseenya. Permasalahan wanprestasi hingga dilakukannya eksekusi ini diangkat menjadi permasalahan dalam penelitian ini, untuk memahami keadaan wanprestasi hingga eksekusinya pada perjanjian leasing pada PT. Mitsui Leasing. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan metode pendekatan secara kualitatif . Pengumpulan data diadakan dengan penelitian kepustakaan library research dan penelitian lapangan field research. Data pokok dalam penelitian ini adalah data yang meliputi bahan umum primer yaitu KUH Perdata dan peraturan yang berlaku di luar KUH Perdata yang berkaitan dan berhubungan dengan perjanjian leasing, sedangkan bahan hukum sekunder diperoleh dari buku-buku, pendapat sarjana, koran, situs internet dan kamus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjanjian leasing ini lahir berdasarkan asas kebebasan berkontrak dan jika disepakati, akan menjadi undang-undang dan harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang menyepakatinya. Asas kebebasan berkontrak ini memberikan kebebasan untuk menentukan isi perjanjian asalkan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada, ketertiban umum dan kesusilaan. Namun dalam perjanjian, khususnya pada perjanjian leasing pada PT. Mitsui Leasing sering terjadi wanprestasi yang dilakukan pihak lessee. Banyak cara yang dilakukan PT. Mitsui Leasing untuk mencegahmengurangi kerugian yang timbul dari wanprestasi yang dilakukan oleh lessee, mulai dari melakukan analisa kredit terhadap calon lesseenya, memberikan peringatan terhadap lessee yang lalai, tahap negosiasi untuk penyelamatan kredit, pengumuman koran, hingga tahap penarikan eksekusi objek perjanjian leasing tersebut. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN