1.2.2 Trait anxiety yaitu kecemasan yang menetap pada diri seseorang.
Kecemasan model ini merupakan kecemasan berupa disposisisifat dari individu itu sendiri yang pencemas, sehingga kadang-kadang pada situasi yang
sebenarnya tergolong biasa, dia bereaksi cemas. Kecemasan juga dapat dibedakan antara kecemasan yang normal dan
kecemasan yang abnormal Gilmer, 1978. Suatu kecemasan dianggap normal jika situasi yang sedang dihadapi oleh seseorang secara objektif memang
mengandung banyak bahaya seperti ancaman bom, adanya perang, atau kerusuhan antar kampung. Selain itu kecemasan dianggap sesuatu yang normal
jika derajatnya masih tergolong ringan sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari orang tersebut. Suatu kecemasan dianggap abnormal jika situasi yang
sedang dihadapi oleh seseorang secara objektif sebenarnya tidak mengandung bahaya yang besar, namun secara subjektif oleh orang itu dianggap berbahaya.
Misalnya cemas ketika akan mengikuti ujian semester sehingga menyebabkan orang tersebut tidak sanggup untuk berpikir lagi, dan mengalami serangan panik.
Selain itu dari sisi derajatnya kecemasan yang abnormal memiliki derajat yang besar serta kronis sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari orang tersebut
Safaria, 2005.
1.3 Tanda dan gejala cemas
Menurut Harold 1998 Ansietas dapat menampilkan diri dalam berbagai tanda dan gejala fisik dan psikologik. Tanda fisik cemas yang sering
Universitas Sumatera Utara
timbul berupa gemetar, nyeri punggung dan kepala, mudah lelah, sering kaget, wajah merah dan pucat, takikardia, tangan terasa dingin, sulit menelan.
Sedangkan gejala psikologik yang sering ditimbulkan yaitu rasa takut, sulit berkonsentrasi, insomnia dan rasa mual diperut.
Menurut Ibrahim 2007 pengalaman kecemasan memiliki dua komponen, yaitu:
a. Keadaan akan adanya sensasi fisiologis seperti berdebar-debar dan
berkeringat b.
Kesadaran berada dalam keadaan gugup atau ketakutan Gejala ansietas terdiri dari Ibrahim, 2007 :
1.3.1 Gangguan somatik
Tremor, panas-dingin, berkeringat, palpitasi, nausea, diare, mulut kering, sesak nafas dan kesukaran untuk menelan
1.3.2 Gangguan kognitif
Kesukaran untuk berkonsentrasi dan daya ingat, kebingungan, kekuatan akan lepas kendali atau akan menjadi gila dan kewaspadaan yang
berlebihan serta pikiran akan malapetaka yang besar.
Universitas Sumatera Utara
1.3.3 Gangguan perilaku
Ekspresi katakutan, iritabilitas, imobilisasi, hipertensi dan penarikan diri dari masyarakat
1.3.4 Gangguan persepsi
Depersonalisasi dan derealisasi Menurut Isaac 2004 ciri-ciri ansietas adalah keprihatinan,
kesulitan, ketidakpastian atau ketakutan yang terjadi akibat ancaman yang nyata atau dirasakan.
1.4 Tingkat cemas Rentang respons Ansietas
Meskipun beberapa tingkat kecemasan atau ansietas merupakan hal yang normal dalam tekanan kehidupan, ansietas dapat menjadi adaptif atau
maladaptif. Masalah muncul saat klien mempunyai mekanisme koping yang tidak adekuat untuk mengatasi bahaya, yang mungkin dikenali atau tidak
dikenali Marilynn, 2006. Gail 2006 membagi ansietas menjadi empat bagian, yaitu:
1.4.1 Ansietas ringan
Ansietas ringan berusia sangat singkat dan diinduksi lingkungan, umumnya sembuh sejalan dengan hilangnya stress. Ansietas ringan berhubungan
dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari; ansietas ini menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
individu menjadi waspada dan meningkatkan lapang persepsinya. Ansietas ringan ini memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.
Ketegangan, mudah marah, takut pada sesuatu yang akan terjadi dan perhatian mulai teralih adalah umum terjadi, seringkali berkaitan dengan factor
lingkungan, dan ditatalaksana dengan psikoterapi suportif serta terapi berorientasi realita David, 2003.
1.4.2 Ansietas sedang
Ansietas sedang memungkinkan individu untuk berfokus pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain. Ansietas ini mempersempit
lapang persepsi individu. Dengan demikian, individu mengalami tidak perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area jika diarahkan untuk
melakukannya. 1.4.3
Ansietas berat Ansietas berat sangat mengurangi lapang persepsi individu.
Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi
ketegangan. Individu tersebut memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area lain.
Universitas Sumatera Utara
1.4.4 Tingkat panik dari ansietas
Tingkat panik berhubungan dengan terperangah, ketakutan, dan teror. Panik mencakup disorganisasi kepribadian dan menimbulkan peningkatan
aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional.
Tingkat ansietas ini tidak sejalan dengan kehidupan; jika berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan dan kematian.
1.5 Mekanisme koping