Pemetaan Habitat Potensial Perkembangbiakan Larva Anopheles spp.

kolam,sumur, kali, dan rawa-rawa, selain itu ditemukan ikan dan larva capung Mulyadi 2010. Adapun di Pantai Asahan Sumatera Utara terdapat ikan-ikan kecil pada habitat larva An. sundaicus yang diduga sebagai predator Sembiring 2005. Sementara predator nyamuk Anopheles yang ada di Desa Tongoa, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, ditemukan pada tiga habitat berbeda-beda. Habitat kolam dengan naungan ditemukan ikan kepala timah Aplocheilus panchax dan larva capung Libellula sp.. Habitat kolam tanpa naungan ditemukan berudu Chadijah 2005.

4.7.3 Pemetaan Habitat Potensial Perkembangbiakan Larva Anopheles spp.

Pemetaan habitat potensial perkembangbiakan larva Anopheles spp. terletak di Desa Riau dengan luas wilayah desa 51.720 KmĀ². Desa Riau terdiri atas empat dusun, dan keadaan tanahnya merupakan dataran rendah dan beriklim tropis tipe A BPS BPPD Kab. Bangka 2010. Pengukuran karakteristik habitat potensial perkembangbiakan larva Anopheles spp. dilakukan pada setiap dusun dengan titik koordinat secara UTM 48 universal transfer mercarator terletak antara 598144 BT-593063 BT dan 9802730 LS-9802853 LS dengan ketinggian antara 10-35 di atas permukaan laut Gambar 19. Gambar 19 menunjukan habitat potensial perkembangbiakan nyamuk Anopheles tersebar dari Dusun Riau hingga Dusun Tirus. Habitat yang ditemukan sebanyak 24 habitat, dan habitat negatif yang ditemukan sebanyak 23 habitat Titik hitam, sedangkan habitat positif hanya satu habitat Titik Merah. Habitat terbanyak adalah kubangan 33,33 dan menyebar pada empat dusun, sedangkan jumlah habitat yang sedikit adalah rawa-rawa 4,17 terletak di Dusun Riau, dan kolam 4,17 terletak di Dusun Tirus. Letak habitat potensial dekat dengan pemukiman penduduk sekitar 300 meter, tambang timah yang masih aktif dan yang sudah tidak aktif lagi sehingga banyak air yang tercemar limbah bahan bakar, kemudian di sekitar habitat masih banyak semak belukar, hutan, dan daerah ladang luas yang belum dimanfaatkan. ar 19 Titik habitat potensial perkembangbiakan larva Anopheles spp. di Desa Riau, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Februari-Mei 2011 Tabel 8 Titik koordinat habitat potensial perkembangbiakan Anopheles spp. di Desa Riau, Februari-Mei 2011 NO GPS JH Kpd K Dusun Bujur Lintang LC 1 598144 9809207 Parit 1 35 Riau 2 597942 9808824 Kubangan 1 21 Riau 3 597961 9808753 Rawa-rawa 1 19 Riau 4 597943 9808635 Sumur 1 21 Riau 5 597523 9808453 Parit 2 16 Riau 6 595397 9807532 Parit 3 10 Riau 7 595081 9806803 kubangan 2 23 Riau 8 594982 9806632 Kubangan 8 17 Riau 9 594908 9806579 Kubakan 1 34 Riau 10 594915 9806539 Parit 4 21 Simpang Lumut 11 593063 9806579 Parit 5 22 Simpang Lumut 12 594569 9804352 Kolong 1 21 Simpang Lumut 13 594908 9803554 Kubangan 3 17 Simpang Lumut 14 594943 9803554 Parit 6 22 Simpang Lumut 15 594866 9802908 Kolong 2 31 Sinar Gunung 16 594799 9802587 Kubangan 4 28 Sinar Gunung 17 594758 9802492 Parit 7 10 Sinar Gunung 18 594725 9802495 Kolong 3 28 Sinar Gunung 19 594181 9803257 Kubangan 5 16 Tirus 20 593921 9802968 Sumur2 10 Tirus 21 593742 9802713 Kubangan 7 24 Tirus 22 593611 9802736 Kolam 10 Tirus 23 593096 9802853 Kubangan 6 0.01 21 Tirus 24 593063 9802730 Kubakan 2 22 Tirus Keterangan : JH= Jenis Habitat, Kpd= kepadatan, LC = LarvaCidukan, K=Ketinggian Sumber : Penandaan titik dengan GPS Garmin 6.0 Habitat potensial larva An. Letifer yang ditemukan di dusun Tirus letaknya tidak jauh dari pemukiman penduduk sekitar 200 meter, disekitarnya terdapat daerah yang belum di manfaatkan, masih banyak terdapat semak belukar yang dapat digunakan nyamuk sebagai tempat untuk istirahat, tambang timah masih aktif tambang inkonvensional yang biasa di sebut TI oleh masyarakat Bangka dan masih banyak terdapat di Desa Riau. Keadaan lingkungan yang mendukung dan adanya habitat yang sesuai dengan An. Letifer, maka berpotensi akan meningkatkan populasi nyamuk. Penularan penyakit malaria tidak lepas dari peranan nyamuk Anopheles spp. sebagai vektor. Habitat yang ditemukan di Desa Riau merupakan habitat yang sangat potensial sebagai tempat perkembangbiakan larva nyamuk Anopheles spp. dengan ditemukannya nyamuk Anopheles spp. yang tertangkap dengan umpan orang dan istirahat, yaitu An. letifer, An. barbirostris, An. nigerrimus, dan An. indefinitus. Nyamuk ini menyukai air tenang, bersih, dan terdapat semak belukar sebagai tempat nyamuk istirahat. Penyebaran nyamuk berdasarkan jarak terbang nyamuk Anopheles yaitu berkisar 0,5-2,5 Km, dan bila ada angin dapat mencapai 5 Km, maka penyebaran nyamuk dari titk positif dapat mencapai titik 19 dan dapat mencapai perbatasan Dusun Tirus dan Dusun Sinar Gunung. Pergerakan nyamuk dari tempat berkembangbiak ke tempat istirahat, lalu ke tempat hospes, dan selanjutnya ditentukan oleh kemampuan terbang nyamuk Ditjen. PPPL 2007. Fenomena ini dapat diperkirakan penyebaran An. letifer dapat mencapai perbatasan antara dusun Tirus dan dusun Sinar Gunung yang berjarak sekitar 2 km. Habitat potensial terletak dekat dengan permukiman penduduk, hal ini merupakan faktor yang sangat penting terjadinya penularan malaria Vas Dev et al. 2004, sesuai dengan penelitian Erdinal et al. 2006 bahwa kasus malaria yang ditemukan di Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar, jarak antara permukiman dengan habitat perkembangbiakan nyamuk Anopheles berjarak kurang dari 2 km. Desa Riau mempunyai kondisi geografis dan demografis yang menunjang sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles, seperti permukiman penduduk yang berdekatan dengan kolong, rawa-rawa, semak belukar, dan pohon-pohon yang sebagian memungkinkan tempat beristirahat nyamuk Anopheles spp. Rumah penduduk yang sebagian besar terletak dekat dengan habitat potensial, jarak antar rumah yang tidak terlalu rapat, juga di sekitar rumah dikelilingi semak belukar dan ladang yang belum digunakan merupakan tempat yang disukai nyamuk Anopheles spp. untuk beristirahat. Aktivitas penduduk yang suka berkumpul di luar rumah dan tinggal di pondok tempat dilakukan penambangan timah tambang inkonvensional, keadaan ini merupakan kondisi yang sangat memudahkan nyamuk Anopheles spp. hinggap dan mengisap darah manusia. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keragaman Nyamuk