Simulasi Step Area Setting Komponen Non-Fisik

L - 107 q Hasil Simulasi Nodal Head dan Pipe Flow Pada tabel pada lampiran 6 diperoleh hasil perhitungan numerik dengan simulasi Epanet untuk aliran tiap pipa tiap interval periode simulasi satu jam. Dengan melihat berapa besar aliran pipa yang terjadi dan berapa demand yang dibutuhkan pada tiap node lihat lampiran 7 maka akan dapat diketahui kondisi keseimbangan supply dan demand secara tepat.

B. Simulasi Step Area

Dari simulasi secara keseluruhan diketahui bahwa telah terjadi kebocoran air di jaringan wilayah Sondakan. Hasil simulasi tersebut hanya bisa digunakan untuk mendeteksi kebocoran pada Distrik Sondakan secara keseluruhan, dan belum diketahui dimana titik-titik terjadinya kebocoran. Padahal tidaklah mungkin bila ingin dilakukan perbaikan jaringan secara keseluruhan karena hal ini akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Maka perlu dilakukan simulasi tahap selanjutnya yaitu simulasi step area. Simulasi step area dilakukan untuk mengetahui pada jalur-jalur pipa yang mana, yang terjadi kebocoran dan berapa besar tingkat kebocoran tersebut. Simulasi step area ini berupa usulan pada pihak PDAM Surakarta dalam rangka untuk mendeteksi dimana area-area yang memiliki tingkat kebocoran tinggi. Untuk mendeteksi kebocoran dengan simulasi step area ini harus dilakukan dengan adanya kesepakatan dengan pihak PDAM, karena harus melibatkan banyak pihak, dan mengganggu sistem distribusi aliran untuk sementara waktu. Dalam simulasi ini harus dilakukan penutupan beberapa katup yang memisahkan masing-masing step area dari jaringan secara keseluruhan. Simulasi dapat dilakukan pada salah satu kondisi aliran distribusi selama 24 jam ada 24 tipe aliran. Agar diperoleh hasil simulasi yang lebih baik maka sebaiknya dilakukan simulasi untuk jam-jam dimana fluktuasi pemakaian air diperkirakan kecil. Fluktuasi pemakaian air terkecil yaitu pada malam hari pada pukul 01.00, maka simulasi dan penutupan katup juga dilakukan untuk jam 01.00. Dengan diketahuinya step area yang mempunyai tingkat kebocoran tinggi maka akan dapat dilakukan perbaikan secara efektif, selanjutnya oleh pihak PDAM bisa dilakukan perbaikan pada sistem jaringan distribusinya. Perbaikan L - 108 tersebut dapat berupa penggantian pipa, perbaikan sambungan, penggantian meter air, dsb. Gambar 4.16. Posisi Katup Pada Jaringan Perpipaan Distrik Sondakan Gambar 4.16. menunjukkan posisi dari katup-katup pada pipa jaringan distribusi di lokasi Distrik Sondakan. Dengan adanya sejumlah katup tersebut maka dapat diusulkan pembentukan beberapa step area. Tabel 4.9. memberikan usulan step area yang dapat terbentuk melalui penutupan beberapa katup. L - 109 Tabel 4.15. Pembentukan Step Area Step area Penutupan katup Deteksi pipa I 1,2 2,9 II 3,4,5,6 6,7,8,12,13,14,15,16 III 7,8 19 IV 9,10,11,12 22,23,24 V 10,11,13,14,15 27,28,29,30,31,32 VI 14,16,18 38,39,40 VII 17,18,19 36,37 VIII 2,4,6,8,12,15,16,19 10,17,20,25,33,41,42,43 IX 1,3,5,7,9,13,17 1,5,11,18,21,26,34,35 Misalnya kita ingin mendeteksi apakah terjadi kebocoran air pada step area I yang terdiri dari pipa 2 dan 9. Langkah awal adalah menutup katup yang menghubungkan antara pipa 2 dengan junction 2 katup 1 dan pipa 10 dengan junction 10 katup 2. Dengan penutupan katup tersebut diharapkan pipa 2 dan 9 tidak mendapat supplai air sama sekali sehingga pipa-pipa tersebut bebar-benar terisolasi dari sistem jaringan. Setelah pipa-pipa tersebut terisolasi maka dilakukan pengamatan aliran air pada meter induk yang telah dipasang. Jika terjadi kondisi normal atau tidak terjadi kebocoran pada pipa-pipa tersebut maka pengurangan aliran air yang terbaca pada meter induk harus sama dengan pengurangan pemakaian air sebanyak jumlah yang dikonsumsi oleh pelanggan yang melakukan tapping pada dua pipa terebut. Namun jika terjadi kondisi dimana jumlah pengurangan aliran air yang terbaca pada meter induk lebih besar dari pengurangan pemakaian air yang dikonsumsi oleh pelanggan berarti terjadi kebocoran pada pipa-pipa tersebut. Besarnya kebocoran yang terjadi pada step area I adalah selisih antara aliran air yang terbaca pada meter induk dengan jumlah pemakaian air oleh pelanggan.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL