107 memperbaiki penampilan disini berarti bahwa ada masalah yang cukup
berat dari tampilan muka mahasiswi, misalnya jerawat sehingga dia memutuskan untuk memakai dan melakukan perawatan dengan produk
skin care Larissa untuk mendapatkan penampilan yang diidamkannya. Alasan yang lain adalah karena harganya yang terjangkau oleh ‘kantong’
mahasiswi kebanyakan dan juga setelah melihat saudara atau teman yang menjadi lebih baik dengan menggunakan produk skin care Larissa yang
menjadikan alasan serta motivasi mereka untuk menggunakan produk skin care Larissa.
6. Faktor pendorong Mahasiswi menggunakan produk skin care Larissa
Faktor pendorong mahasiswi menggunakan produk skin care Larissa erat kaitannya dengan motivasi menggunakan produk skin care
Larissa. Jika motivasi menggunakan produk skin care Larissa hanya untuk menjaga penampilan maka faktor pendorongnya adalah dari diri sendiri
atau pribadi. Seperti yang dijelaskan mahasiswi berikut ini :
“Nggak ada yang ngedorong Aku sih, keinginan dari diri sendiri aja buat jaga penampilan biar keliatan selalu fresh, bersih dan terawat aja.
Nantinya bakal bikin Aku jadi makin ‘pede’. “ Mrs, 17 Nov 2007 . Lain halnya dengan penuturan informan berikut ini :
“Mama dan Kakakku yang nyuruh Aku pakai Larissa, mereka risih lihat jerawatku. Setelah Aku pikir-pikir ternyata benar juga sih, Aku mulai
facial dan pakai produk-produk Larissa. Berapa minggu pakai Larissa mulai keliatan deh hasilnya, pacarku ikut seneng juga akhirnya, katanya
Aku keliatan lebih cantik gitu. “ Dnd, 16 Nov 2007
108 Faktor pendorong yang lain adalah teman atau kelompok referensi.
Teman atau kelompok referensi dalam hal ini adalah teman kulias ataupun teman pergaulan sehari-hari. Teman atau kelompok referensi mempunyai
peran yang besar sebagai pendorong mahasiswi menggunakan produk skin care Larissa, dengan sistem ‘mouth to mouth’ mahasiswi akan mengetahui
tentang skin care Larissa dan produk-produknya. Seperti yang dituturkan mahasiswi berikut ini :
“Awalnya ya Aku tahu Larissa gara-gara nemenin temenku facial, apalagi penampilan temenku emang lebih ok dan cantik setelah pakai
produk-produknya Larissa, makanya Aku jadi pengen nyoba juga, eh...ternyata cocok juga makanya berlanjut sampai sekarang. “ Ir, 16 Nov
2007 .
Hal ini sesuai dengan Solita Sarwono bahwa dalam menyesuaikan
tingkah lakunya dengan norma masyarakat biasanya individu melihat kepada kelompok acuannya reference group , yaitu kelompok yang
dijadikan acuan atau panutan individu. Kelomok acuan ini tidaklah perlu merupakan kelompok yang terorganisasi, melainkan kelompok yang
mempunyai tujuan dan ciri-ciri serupa. Biasanya individu menggunakan kelompok acuan itu sebagai patokan atau panduan dalam mengevaluasi
perilakunya sendiri dan merupakan sumber dari nilai-nilai pribadinya. Peran kelompok acuan ini amatlah penting dalam mengatur dan
mengarahkan perilaku individu. Solita Sarwono, 1993 : 16 . Dari penuturan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong
mahasiswi menggunakan produk skin care Larissa diantaranya adalah diri sendiri dan keluarga. Namun dalam penelitian ini dapat dijelaskan
109 sebagian besar mahasiswa yang menggunakan produk skin care Larissa
merundingkannya dulu dengan keluarga atau pacar serta teman dekatnya dengan alasan bahwa meskipun keputusan penggunaan tersebut adalah
untuk dirinya sendiri dan tidak merugikan atau berpengaruh bagi orang lain tetapi pendapat ataupun ijin dari orang-orang terdekatnya sangat
diperlukan, seperti yang diungkapkan mahasiswi berikut ini : “Ijin Mama dulu lah pastinya, biar nggak salah pilih. Kalau
ternyata nggak dibolehin kan gawat, bisa dimarah-marahin dong Aku nanti. “ Ir, 16 Nov 2007 .
Selain meminta pertimbangan dan ijin dari orang tua, kontrol yang
kuat dari orang tua sangatlah diperlukan supaya tidak salah pilih pakai kosmetik, dan lagi sebagai mahasiswi yang belum berpenghasilan pasti
masih selalu meminta uang ke orang tua. Sehingga peran orang tua dalam hal ini adalah pemberi ijin jika anaknya mahasiswi ingin menggunakan
produk skin care dan melakukan perawatan.
7. Frekuensi pemakaian produk skin care Larissa pada Mahasiswi