BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini mengacu pada pendekatan kuantitatif. Menurut Erlina 2011:20, “paradigmana kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui
pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik”. Dimana setelah data dari seluruh responden terkumpul,
dilakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah diajukan.
Penelitian ini juga mengacu menurut tingkat ekplanasi. Menurut Sugiyono 1999:10, “penelitian menurut tingkat ekplanasi adalah penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain”, maka penelitian ini termasuk
penelitian asosiatif yaitu, penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kantor bupati Labuhanbatu selatan yang beralamat di jalan Kota pinang dan kantor bupati Padang lawas utara yang beralamat di jalan
Sisingamangaraja Gunung Tua.
3.3. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.3.1. Defenisi Operasional
Agar konsep yang dipergunakan dapat diukur secara empiris serta untuk menghindari penafsiran yang berbeda, maka konsep tersebut perlu didefinisikan
terlebih dahulu. Adapun defenisi operasional dan pengukuran variable yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas independent variable
a. Pengendalian Intern �
1
Pengendalian intern adalah struktur, metode, prosedur dan ukuran- ukuran yang dikoordinasikan untuk mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen dan untuk menjaga kekayaan perusahaan. Merupakan pengendalian yang meliputi menjaga aset perusahaan terhadap
pembayaran gaji yang tidak sah dan memastikan keakuratan dan keandalan catatan akuntansi yang terkait dengan penggajian serta
memeriksa efisiensi didalam operasi dan membantu dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu dan
merupakan variabel bebas. Pengukuran pengendalian intern pada penelitian ini memakai indikator dan mengadaptasi pertanyaan
kuesioner dari penilitian Wilopo 2006 dimana pertanyaan disesuaikan dengan keadaan perusahaan. Indikator-indikator itu adalah:
X1 : penerapan wewenang dan tanggung jawab X2 : pengendalian fisik
X3 : sistem akuntansi X4 : pemantauan dan evaluasi
b. Moralitas Manajemen �
2
Moralitas manajemen adalah pelaksanaan kewajiban mutlak oleh manajamen perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip dan nilai moral
dengan kesadaran sendiri. Moralitas manajemen berpengaruh pada perilaku etisnya. Manajemen bertanggung jawab untuk menyusun,
melaksanakan dan selalu mengawasi kegiatan pemerintahan. Indikatornya adalah tiga kasus dilematis untuk mengetahui tingkat
moralitas manajemen, dimana : X5 : kasus dilematis 1
X6 : kasus dilematis 2 X7 : kasus dilematis 3
c. Sistem Kompensasi �
3
Sistem Kompensasi adalah pendapatan karyawan baik yang berbentuk barang maupun uang, yang terima karyawan sebagai imbalan atas
hasil kerjanya. Indikator dalam pengukuran kompensasi yang diadaptasi dari sebagian indikator dalam penelitian Wilopo 2006 adalah:
X8 : kompensasi keuangan X9 : pengakuan perusahaan atas keberhasilan dalam melaksanakan
pekerjaan X10 : promosi
X11 : penyelesaian tugas 2.
Variabel Tidak Bebas dependent variable • Perilaku Etis Karyawan Dalam Sistem Penggajian Y
Variabel dependen dalam penelitian ini berupa perilaku etis dalam sistem penggajian, perilaku dimana karyawan berinteraksi dengan
lingkungan perusahaan dengan mengikuti prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral yang berlaku. Perilaku karyawan pada sistem penggajian yang
sesuai dengan standar, aturan dan kode etik yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Karena setiap karyawan diberikan tugas dan memiliki
tanggung jawab tertentu sehingga mereka akan bertanggung jawab pada tugas dan kewajibannya masing-masing. Penelitian ini meminjam
konsep Tang et al., 2003 dalam Wilopo 2006 untuk menjelaskan indikator perilaku etis dan tidak etis dalam perusahaan. Perilaku etis ini
terdiri dari 4 empat indikator, yaitu: - perilaku yang menyalahgunakan kedudukanposisi
abuse position -
perilaku yang menyalahgunakan kekuasaan abuse power -
perilaku yang menyalahgunakan sumber daya organisasi abuse resources
- serta perilaku yang tidak berbuat apa-apa no action.
3.3.2. Pengukuran Variabel
Adapun dalam mengukur variabel penelitian ini menggunakan skala likert. Erlina 2011:51 menjelaskan bahwa “skala likert didesain untuk
menilai sejauh mana subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang di ajukan”. Skala likert digunakan untuk mengukur respon subyek yang
berupa sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok kejadian tentang kejadian atau gejala sosial ke dalam lima poin skala dengan interval yang sama.
Kuesioner yang digunakan adalah modifikasi dari penelitian Siti Thoyibatun, dkk 2009, Wilopo 2006 serta dari beberapa literatur yang berkaitan dengan
penelitian ini. Dimana semua pertanyaan dalam kuesioner tersebut dinilai dengan skala likert 5 point, mulai dari sangat setuju skala 1 sampai sangat
tidak setuju skala 5.
3.4. Teknik Penentuan Sampel
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 lembaga pemerintahan daerah yang diambil menggunakan teknik purposive judgement
sampling yaitu populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti dan
kemudian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut :
1. Sampel yang dipilih adalah lembaga pemerintahan daerah di wilayah Sumatera utara.
2. Sampel yang digunakan adalah 2 lembaga pemerintahan daerah yaiu kantor bupati Labuhanbatu selatan dan kantor bupati Padang lawas utara dengan total
kuesioner yang disebar adalah 100 kuesioner.
3. Lembaga pemerintahan daerah yang menjadi sampel adalah lembaga yang sistem penggajiannya diharuskan secara hukum untuk menyimpan catatan
penggajian untuk masing-masing pegawai, melaporkan dan membayar pajak penggajian, serta mematuhi aturan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
yang berkaitan dengan kompensasi pegawai. 4. Responden yang mengisi kuesioner adalah pegawai yang mempunyai minimal
golongan 3A. Berikut ini adalah dua lembaga pemerintahan daerah yang akan menjadi
sampel dalam penelitian ini : Tabel 3.1
Daftar Lembaga pemerintahan daerah yang Menjadi Objek Penelitian No
Nama Lembaga Pemerintahan Daerah 1. Kantor Bupati Labuhanbatu Selatan
2. Kantor Bupati Padang Lawas Utara
Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dinilai dengan skala likert 5 point, mulai dari sangat setuju skala 1 sampai sangat tidak setuju
skala 5. Dengan kriteria sebagai berikut : Jawaban
Nilai Sangat Setuju SS
5 Setuju S
4 Kurang Setuju KS
3 Tidak Setuju TS
2 Sangat Tidak Setuju STS
1
3.5. Teknik Pengumpulan Data