sebesar 64,85 sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar kelas kontrol sebesar 40,84, selanjutnya dapat dikatakan bahwa prestasi belajar siswa kelas eksperimen lebih
baik dari pada prestasi belajar siswa kelas kontrol, kemudian dengan memilih asumsi varians yang tidak sama equal variances not assumed diperoleh nilai sig =
0,000 yang nilainya lebih kecil dari 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar secara signifikan antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti telah berusaha semaksimal mungkin, akan tetapi masih terdapat kelemahan-kelemahan atau keterbatasan-keterbatasan yang
muncul. Kelemahan-kelemahan atau keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain adalah:
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu sekolah saja sehingga sampel
penelitian relatif masih kecil hanya satu kelas eksperimen. Oleh karena itu generalisasi yang dilakukan hanya terbatas pada populasi yang karakteristiknya
tertentu. 2.
Keberadaan kelas eksperimen, kelas kontrol dan kelas uji coba masih dalam sekolah yang sama. Sehingga memungkinkan terjadi bias atau saling
mempengaruhi. 3.
Penelitian ini belum mempertimbangkan latar belakang keluarga, faktor sosial ekonomi, dan faktor psikologi lainnya, yang memungkinkan berpengaruh
terhadap aspek yang diteliti.
4. Karena penelitian ini dilakukan di sekolah swasta dimana siswanya kebanyakan
siswa yang tidak diterima di sekolah-sekolah negeri sehingga adanya keterbatasan kemampuan siswa dalam pembelajaran, dan tidak semua siswa
dapat mengoperasikan komputer untuk mendukung pembelajaran dalam penelitian tersebut.
5. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan berbantuan Teknologi
Informasi dan Komunikasi salah satunya penggunaan Laptop dan LCD, akan tetapi di sekolah tempat penelitian masih kurangnya sarana dan prasarana
khususnya ketersediaan laptop dan komputer.
85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis terhadap data yang telah dilakukan sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan CD interaktif pada materi Ruang Dimensi Tiga
adalah efektif, karena : 1.
Hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan CD Interaktif dalam pembelajaran matematika materi Ruang
Dimensi Tiga dapat mencapai ketuntasan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata untuk keaktfan siswa sebesar 77,46 yaitu lebih besar dari 75, untuk
keterampilan proses sebesar 75,67 yaitu lebih besar dari 75 dan untuk prestasi belajar siswa nilai rata-ratanya sebesar 64,85 yaitu lebih besar dari 60. Semua
nilai rata-rata tersebut berada di atas KKM yang telah ditetapkan. 2.
Terdapat pengaruh yang signifikan dari keaktifan siswa terhadap prestasi belajar dan dari keterampi1an proses terhadap prestasi belajar matematika pada
siswa yang pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan CD interaktif dalam pembelajaran
matematika materi Ruang Dimensi Tiga. Hal ini ditunjukkan bahwa variabel keaktifan memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 68,1.
Sehingga 31,90 adalah akibat pengaruh dari faktor yang lain. Dan variabel