-- STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN DI PULAU BARRANGLOMPO DAN PULAU BONEBATANG

Tabel 24 Penentuan tingkat kemiripan vegetasi antar stasiun pengamatan Nilai Indeks Similaritas Tingkat Kesamaan Vegetasi  75 Sangat tinggi 50 - 75 Tinggi 25 -50 Rendah  25 Sangat rendah Sumber: Krebs 2002 Hasil dan Pembahasan Sebanyak 28 jenis makroalgae yang ditemukan berasosiasi dengan padang lamun di Pulau Barranglompo dan Bonebatang Tabel 25. Jenis-jenis makroalgae tersebut terdiri atas 5 jenis dari Divisio Chlorophyta 17.86, 10 jenis dari Divisio Phaeophyta 35.71 dan 13 jenis dari Divisio Rhodophyta 46.43. Beberapa penelitian sebelumnya juga mendapatkan bahwa makroalgae dari Divisio Rhodophyta memiliki komposisi terbesar dibandingkan kedua divisio lainnya. Handayani dan Kadi 2007 mendapatkan juga 13 jenis Rhodophyta 43.33 di perairan Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Sementara itu, di Taman Nasional Similajau di Sarawak, Malaysia dijumpai makroalgae dari Divisio Rhodophyta sebesar 54.30 dari semua jenis makroalgae yang ditemukan di lokasi tersebut Harah et al. 2006. Gambar 59-64 memperlihatkan foto dari jenis-jenis makroalgae yang ditemukan di kedua pulau. Tabel 25 Klasifikasi makroalgae yang ditemukan di lokasi penelitian Divisio Kelas Ordo Familia Genus dan spesies Chlorophyta Chlorophyceae Siphonocladales Boodleaceae Boodlea composita Bryopsidophyceae Bryopsidales Udoteaceae Chlorodesmis fastigiata Bryopsidophyceae Bryopsidales Halimedaceae Halimeda macroloba Bryopsidophyceae Bryopsidales Halimedaceae Halimeda opuntia Dasycladophyceae Dasycladales Dasycladaceae Neomeris annulata Phaeophyta Phaeophyceae Dictyotales Dictyotaceae Dictyota bartayresiana Phaeophyceae Fucales Sargassaceae Hormophysa triquetra Phaeophyceae Ectocarpales Scytosiphonaceae Hydroclathrus clathratus Phaeophyceae Dictyotales Dictyotaceae Padina australis Phaeophyceae Ectocarpales Scytosiphonaceae Rosenvingea intricata Phaeophyceae Fucales Sargassaceae Sargassum binderi Phaeophyceae Fucales Sargassaceae Sargassum crassifolium Phaeophyceae Fucales Sargassaceae Sargassum polycistum Phaeophyceae Fucales Sargassaceae Turbinaria ornata Phaeophyceae Fucales Sargassaceae Turbinaria conoides Rhodophyta Rhodophyceae Ceramiales Rhodomelaceae Acanthophora muscoides Rhodophyceae Ceramiales Rhodomelaceae Acanthophora spicifera Florideophyceae Nemaliales Galaxauraceae Actinoritchia fragilis Florideophyceae Corallinales Corallinaceae Amphiroa fragilissima Florideophyceae Gigartinales Solieriaceae Euchema denticulatum Florideophyceae Gigartinales Solieriaceae Euchema serra Florideophyceae Gelidiales Gelidiellaceae Gelidiella acerosa Rhodophyceae Gracilariales Gracilariaceae Gracilaria coronopifolia Rhodophyceae Gracilariales Gracilariaceae Gracilaria salicornia Florideophyceae Gigartinales Cystocloniaceae Hypnea esperi Florideophyceae Gigartinales Cystocloniaceae Hypnea cervicornis Florideophyceae Gigartinales Solieriaceae Kappaphycus alvarezii Florideophyceae Ceramiales Rhodomelaceae Laurencia papillosa Deskripsi Makroalgae pada Daerah Padang Lamun Boodlea composita Harvey Brand Algae ini berwarna hijau muda atau hijau kekuningan Gambar 59a, rimbun, berfilamen, bercabang tidak beraturan, rapuh dan berspons Jha et al. 2009. Thallus tersusun atas sel-sel terete persegi yang membentuk percabangan anastomose antara satu dengan lainnya dengan menggunakan sel-sel pelekat khusus, sel-sel terminal berkurang. Spesies ini umumnya menempati daerah intertidal dimana akan terpapar saat surut Trono Ganzon-Fortes 1988. Chlorodesmis fastigiata C. Agardh Ducker Jenis makroalgae ini melekat pada substrat keras seperti potongan karang Gambar 59b. Thallusnya berwarna hijau, rimbun dengan percabangan teratur secara dichotomous Lobban Harrison 1997; Trono 1997, mengerut pada dasar cabang Lobban Harrison 1997. Neomeris annulata Dickie Tumbuhan ini silindris dan tidak bercabang dengan apeks berwarna hijau terang dan bagian basal yang berkapur keputihan Gambar 59c, soliter, sering membentuk kelompok yang padat, aksis ditutupi oleh alur pendek, biasanya dijumpai pada batuan atau karang mati yang ditutupi oleh pasir kasar pada daerah pasang surut Jha et al. 2009. Halimeda macroloba Decaisne Thallus berwarna hijau, soliter, kaku, percabangan pada satu arah sehingga berbentuk rata Gambar 59d, melekat dengan holdfast silindris, segmen bagian atas discoid, reniform Jha et al. 2009. Thallus dengan kalsifikasi ringan hingga sedang Kadi 1996. Halimeda opuntia Linnaeus Lamouroux Pertumbuhan thallus kompak, percabangan segmen bertumpuk menjalar dan membentuk pertumbuhan baru. Segmen relatif kecil berbentuk gepeng bulat- lonjong, reniform dan bergelombang Gambar 59e. Kandungan karbonat tinggi, warna segmen hijau. Holdfast tidak berubi terdiri dari kumpulan massa akar serabut lembek yang berfungsi untuk penempelan pada substrat keras atau lembek Kadi 1996. Gambar 59 Makroalgae hijau Chlorophyta yang dijumpai di daerah padang lamun. a Boodlea composita, b Chlorodesmis fastigiata, c Neomeris annulata , d Halimeda macroloba, e Halimeda opuntia Dictyota bartayresiana Lamouroux Thallus kaku, pipih seperti pita berwarna coklat tua, bagian pinggir rata Gambar 60a. Percabangan dichotomous dengan ujung meruncing, membentuk rumpun yang rimbun sehingga sering merupakan gumpalan. Percabangan beraturan membentuk sudut 70-80 o Atmadja 1996a; Prud’homme Trono 2001. Hormophysa triquetra C.Agardh Kützing Thallus tegak berbentuk penampang segitiga triquetra, permukaan licin, thallus berwarna coklat kekuningan atau coklat kehijauan, membentuk rumpun yang rimbun Gambar 60c. Percabangan tumbuh pada segmen-segmen thalli secara berselang-seling alternate. Pinggir thallus bergerigi. Vesikel tidak jelas tampak dari luar, bersembunyi di dalam thallus pada setiap segmen Atmadja 1996a. Hydroclathrus clathratus C. Agardh Howe Thallus silindris, licin, berwarna kekuningan sampai coklat tua, vesicular atau ovate tidak beraturan, tidak berlubang saat muda, berlubang dan berperforasi saat dewasa membentuk struktur seperti jaring Gambar 60b. Perforasi bervariasi ukurannya Atmadja 1996a; Jha et al. 2009. Padina australis Hauck Warna coklat kekuningan. Holdfast berbentuk cakram kecil berserabut. Bentuk thalli seperti kipas Gambar 60d, membentuk segmen-segmen lembaran tipis lobus dengan garis-garis berambut radial dan perkapuran di bagian permukaan daun. Bagian atas lobus agak melebar dengan pinggir rata dan pada bagian puncak terdapat lekukan-lekukan yang pada ujungnya terdiri dari dua lapisan sel Sze 1993; Atmadja 1996. Rosenvingea intricata J. Agardh Børgesen Thallus berwarna coklat kehijauan atau coklat keemasan, melekat pada substrat keras dengan holdfast discoid Gambar 60e. Percabangan secara tidak teratur dichotomous, trichotomous atau alternate selang-seling. Cabang- cabangnya cekung, agak tertekan dan secara tajam menurun diameter dan panjangnya dari aksis primer sampai ke ranting branchlets. Percabangan terakhir biasanya trichotomous dengan branchlets apikal biasanya terbagi menjadi duri-duri pendek dan gemuk Trono Ganzon-Fortes 1988; Jha et al. 2009. Gambar 60 Makroalgae coklat Phaeophyta yang dijumpai di daerah padang lamun. a Dictyota bartayresiana, b Hydroclathrus clathratus, c Hormophysa triquetra , d Padina australis, e Rosenvingea intricata Sargassum binderi Sonder ex J.Agardh Batang gepeng, halus dan licin. Percabangan berselang-seling teratur, cabang utama saling berdekatan. Daun lonjong, pinggir bergerigi, ujung runcing, urat tengah daun midrib tidak jelas Gambar 61a. Bladder bulat, ujung bulat atau runcing Atmadja 1996a. Sargassum crassifolium J. Agardh Thallus agak gepeng, licin, tetapi batang utama bulat, agak kasar, holdfast berbentuk cakram. Percabangan berselang-seling teratur Gambar 61b. Daun oval atau memanjang, urat tengah daun jelas dari pangkal ke ujung. Pinggir daun bergerigi jarang, ujung melengkung atau runcing Atmadja 1996a. Sargassum polycistum C. Agardh Thallusnya berbentuk silindris berduri kecil dan rapat Gambar 61c. Holdfast berupa cakram kecil dengan stolon yang rimbun. Batang pendek dengan percabangan utama tumbuh rimbun di bagian ujungnya. Daun kecil, lonjong, pinggir bergerigi atau seperti gergaji, ujung melengkung atau runcing, urat daun tidak begitu jelas. Vesikel atau gelembung udara bladder bulat telur Sze 1993; Atmadja 1996a. Turbinaria conoides J. Agardh Kützing Thallus berwarna coklat muda atau coklat tua. Batang silindris, tegak, kasar, terdapat bekas-bekas percabangan Gambar 61d. Holdfast berupa cakram kecil. Percabangan berputar sekeliling batang utama. Daun merupakan kesatuan yang terdiri dari tangkai dan lembaran daun yang umumnya berukuran kecil, membentuk setengah bulatan melengkung seperti ginjal reniformis, pinggir daun bergerigi. Gelembung udara agak menonjol di pertengahan daun Atmadja 1996a. Turbinaria ornata Turner J. Agardh Alga ini termasuk umum dijumpai di perairan Indonesia Atmadja 1996a. Tumbuhan ini berwarna coklat tua, tingginya mencapai 50 cm, rimbung , percabangan berasal dari holdfast yang bercabang dichotomous, cabang utama keras dan silindris dan bercabang tidak beraturan, daun tersusun rapat berbentuk turbinate Gambar 61e Jha et al. 2009.