Kadar Abu Dengan Metode Pengabuan Kering AOAC, 1995 Kelarutan, Metode Gravimetri Fardiaz et al. , 1992 Warna Larutan, Metode Lovibond tintometer Derajat warna, Metode Hunter Hutching, 1999

31 100 x g sampel Bobot g abu Bobot abu Κadar = A = Absorbansi sampel L = Panjanglebar kuvet dalam cm, misal 1 cm W = Gram sampelml pengenceran akhir C x 1667 = unitskg

7. Kadar air, Metode Oven AOAC, 1985

Cawan logam atau porselen dikeringkan dalam oven selama 30 menit suhu 100-105 o C, didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang. Timbang sampel sebanyak 5 gram lalu dikeringkan dalam oven T = 100 o C-105 o C selama 6 jam. Didinginkan dalam desikator 30 menit dan ditimbang. Kadar air = B – C x 100 B - A Keterangan : A = berat cawan kosong B = berat cawan + berat sampel sebelum dikeringkan C = berat cawan + berat sampel setelah dikeringkan

8. Kadar Abu Dengan Metode Pengabuan Kering AOAC, 1995

Sejumlah 3-5 gram sampel ditimbang dan dimasukkan ke dalam cawan porselin yang telah dikeringkan dan diketahui beratnya. Kemudian cawan dan sampel tersebut dibakar dengan pemanas listrik dalam ruang asap, sampai sampel tidak berasap dan diabukan pada tanur pengabuan pada suhu 550 o C sampai dihasilkan abu yang berwarna abu-abu terang atau bobotnya telah konstan. Selanjutnya kembali didinginkan di desikator dan ditimbang segera setelah mencapai suhu ruang. Cara perhitungan kadar abu total : 32

9. Kelarutan, Metode Gravimetri Fardiaz et al. , 1992

Pengukuran kelarutan dihitung berdasarkan pada persentase berat residu yang tidak dapat melalui kertas saring whatman 42 terhadap berat contoh bahan yang digunakan. Sejumlah bahan ditimbang sekitar 0.75 gram, lalu dilarutkan dalam 100 ml air destilata dan disaring dengan penyaring vakum. Kertas saring sebelum digunakan dikeringkan terlebih dahulu dalam oven 105 o C sekitar 30 menit lalu ditimbang. Setelah proses penyaringan, kertas saring beserta residu bahan dikeringkan kembali dalam oven pada 105 o C selama kurang lebih 3 jam, didinginkan dalam desikator selama 15 menit lalu ditimbang. Kelarutan = 1 – C – B x 100 100 - Ka x a 100 a = berat contoh yang digunakan gram b = berat kertas saring gram c = berat kertas saring + residu gram Ka = kadar air contoh bb.

10. Warna Larutan, Metode Lovibond tintometer

Larutan dimasukkan ke dalam kuvet dan ditempatkan pada alat. Selanjutnya dilakukan setting alat sampai diperoleh garis pembatas tepat pada perpotongan diagonal secara jelas. Parameter yang diperoleh adalah proporsi nilai R Red, Y yellow dan B blue.

11. Derajat warna, Metode Hunter Hutching, 1999

Analisa dilakukan dengan menggunakan alat Minolta Chroma Meters. Pada prinsipnya, Minolta Chroma Meters bekerja berdasarkan pengukuran perbedaan warna yang dihasilkan oleh permukaan sampel. Pengukuran 33 dilakukan dengan meletakkan sampel didalam wadah sampel berukuran seragam. Selanjutnya dilakukan pengukuran nilai L, a dan nilai b terhadap sampel. Nilai L menyatakan parameter kecerahan lightness yang mempunyai nilai dari 0 hitam sampai 100 putih. Nilai a menyatakan cahaya pantul yang menghasilkan warna kromatik campuran merah-hijau dengan nilai +a positif dari 0-100 untuk warna merah dan nilai –a negatif dari 0--80 untuk warna hijau. Nilai b menyatakan warna kromatik campuran biru-kuning dengan nilai +b positif dari 0-70 untuk kuning dan nilai –b negatif dari 0--70 untuk warna biru. Gambar 9 menunjukkan kisaran warna kromasititas.

12. Tingkat Kekeringan Oily, Metode Rating