BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan di Instalasi Hemodialisis RSUP H. Adam Malik dan RSU Dr. Pirngadi, Medan. Pengambilan sampel dan data telah
dilakukan selama 2 bulan Maret 2013 - April 2013. Dari setiap sampel yang telah memberikan persetujuan, dilakukan pemeriksaan foto toraks,
diambil data baik melalui anamnesa maupun melalui rekam medis untuk melihat etiologi PGK, riwayat merokok, durasi dan frekuensi hemodialisis.
Kemudian dilakukan pemeriksaan darah rutin, dan fungsi ginjal ureum dan kreatinin. Pada sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi,
dilakukan pemeriksaan spirometri dengan menggunakan alat yang sama dan pemeriksa yang independen sebelum dan sesudah menjalani 1 sesi
hemodialisis sehingga diperoleh 90 subjek penelitian. Pemeriksaan spirometri dilakukan menggunakan Spiro Analyzer ST-75, Fukuda Sangyo
tahun 2013. Dari 90 orang sampel, 55 orang adalah pria 61,1 dan 35 orang
wanita 38,9 dengan rerata usia 50,18 ± 12,51 tahun rentang 20-76 tahun, durasi HD 21,27 ± 17,87 bulan rentang 6-80 bulan, Hb 9,48 ± 1,21
mgdl rentang 7,2-12,1 mgdl, ureum 110,17 ± 38,40 mgdl rentang 48- 211 mgdl, kreatinin 11,50 ± 3,39 mgdl rentang 4,7-19,0 mgdl. Etiologi
PGK tersering adalah diabetik nefropati yaitu 27 orang 30, riwayat merokok 21 orang 23,3 Tabel 5.1.
Universitas Sumatera Utara
Ket : GNK : glomerulonefritis kronik, DN : diabetik nefropati, HN : hipertensi nefropati, PNK : pielonefritis kronik, PGOI : penyakit ginjal obstruktif infektif.
Pada pemeriksaan spirometri didapatkan perbaikan fungsi paru setelah hemodialisis dimana dijumpai perbedaan FEV1, FVC, dan FEV1FVC yang
bermakna secara statistik sebelum dan sesudah hemodialisis pada semua subjek baik pada wanita maupun pria p0,01. Pada seluruh subjek juga menunjukkan
penurunan berat badan setelah hemodialisis dengan dijumpai perbedaan berat badan yang bermakna secara statistik sebelum dan sesudah hemodialisis. Tabel
5.2. Variabel
Usia mean±SD, tahun Hasil
50,18 ± 12,51 Jenis Kelamin
• Pria • Wanita
55 61,1 35 38,9
Etiologi PGK • GNK
• DN • HN
• PNK • PGOI
25 27,8 27 30
25 27,8 5 5,6
8 8,9
Riwayat Merokok 21 23,3
Durasi HD mean±SD, bln 21,27 ± 17,87
Hb mean±SD, mgdl Ureum mean±SD, mgdl
Kreatinin mean±SD, mgdl 9,48 ± 1,21
110,17 ± 38,40 11,50 ± 3,39
Tabel 5.1. Data karakteristik dasar subjek
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Spirometri sebelum dan setelah hemodialisis
Ket :
a
:Uji T berpasangan ,
b
:Uji Wilcoxon, signifikan p0,05.
Sebelum hemodialisis pada semua subjek didapatkan nilai spirometri normal 46 orang 51,1, restriksi ringan 30 orang 33,3, restriksi sedang 3
orang 3,3, restriksi berat 1 orang 1,1, campuran restriksi ringan dan obstruksi ringan 3 orang 3,3, campuran restriksi sedang dan obstruksi sedang
1 orang 1,1, campuran restriksi berat dan obstruksi sedang 2 orang 2,2, campuran restriksi berat dan obstruksi berat 4 orang 4,4. Setelah hemodialisis
terdapat 8 pasien dengan hasil restriksi ringan menjadi normal, 2 pasien dengan hasil restriksi sedang menjadi restriksi ringan, 1 pasien dengan hasil restriksi
berat menjadi restriksi sedang, 1 pasien dengan campuran restriksi ringan dan obstruksi ringan menjadi restriksi ringan, 1 pasien dengan campuran restriksi
berat dan obstruksi sedang menjadi campuran restriksi sedang dan obstruksi sedang. Gambar 5.1.
Semua subjek Sebelum HD
Sesudah HD Nilai
p
FEV1
b
84,46±12,31 89,94±14,62
0,01 FVC
a
75,91±15,16 79,60±16,81
0,01 FEV1FVC
b
Berat badan
a
1,13±0,14 60,20±11,46
1,14±0,12 58,20±11,22
0,01 0,01
Pria
FEV1
a
FVC
a
FEV1FVC
b
86,64±8,22 77,87±12,59
1,13±0,14 92,07±11,59
81,87±14,93 1,14±0,12
0,01 0,01
0,01
Berat badan
a
Wanita FEV1
b
FVC
a
FEV1FVC
a
Berat badan
a
62,67±11,56
81,03±16,41 72,83±18,27
1,13±0,13 56,31±10,30
60,71±11,21
86,60±18,08 76,03±19,09
1,15±0,12 54,26±10,19
0,01
0,01 0,01
0,01 0,01
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1. Gambaran spirometri pada semua subjek
Sebelum hemodialisis pada subjek pria didapatkan nilai spirometri normal 29 orang 52,7, restriksi ringan 20 orang 36,4, restriksi sedang 2 orang
3,6, restriksi berat 1 orang 1,8, campuran restriksi ringan dan obstruksi ringan 1 orang 1,8, campuran restriksi sedang dan obstruksi sedang 1 orang
1,8, campuran restriksi berat dan obstruksi sedang 1 orang 1,8. Setelah hemodialisis terdapat 7 pasien dengan hasil restriksi ringan menjadi normal, 1
pasien dengan hasil restriksi sedang menjadi restriksi ringan, 1 pasien dengan hasil restriksi berat menjadi restriksi sedang, 1 pasien dengan campuran restriksi
berat dan obstruksi sedang menjadi campuran restriksi sedang dan obstruksi sedang. Gambar 5.2.
Gambar 5.2. Gambaran spirometri pada subjek pria
10 20
30 40
50 60
Ju ml
a h
Pre HD Post HD
5 10
15 20
25 30
35 40
Ju ml
a h
Pre HD Post HD
Universitas Sumatera Utara
Sebelum hemodialisis pada subjek wanita didapatkan nilai spirometri normal 17 orang 48,6, restriksi ringan 10 orang 28,6, restriksi sedang 1
2,9, campuran restriksi ringan dan obstruksi ringan 2 orang 5,7, campuran restriksi berat dan obstruksi sedang 1 orang 2,9, campuran restriksi berat dan
obstruksi berat 4 orang 11,4. Setelah hemodialisis terdapat 1 pasien dengan hasil restriksi ringan menjadi normal, 1 pasien dengan hasil restriksi sedang
menjadi restriksi ringan, 1 pasien dengan campuran restriksi ringan dan obstruksi ringan menjadi restriksi ringan. Gambar 5.3.
Gambar 5.3. Gambaran spirometri pada subjek wanita
Setelah dilakukan uji korelasi spearman diperoleh hubungan r = 0,289 signifikan antara penurunan berat badan terhadap perubahan FVC dengan
p = 0,006. Gambar 5.4. Hasil laboratorium seperti Hb, ureum dan kreatinin tidak dijumpai hubungan yang signifikan dengan parameter spirometri sebelum dan
setelah hemodialisis.
2 4
6 8
10 12
14 16
18
Normal R. Ringan
R. Sedang R. Berat
Campuran
Ju ml
a h
Pre HD Post HD
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan