menggunakan indikator tersebut dalam mengukur variabel kepercayaan diri dengan angket sebagai alat pengukurannya, yaitu penelitian dari Sri Mulyati
2014.
2.6 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Hubungan penelitian penulis dengan penelitian terdahulu yaitu penulis mengambil judul Pengaruh Persepsi Siswa tentang Keterampilan Mengajar Guru,
Kecerdasan Emosional dan Kepercayaan Diri Siswa terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu pada Kompetensi Dasar Ekonomi Siswa Kelas VII MTs Negeri 02
Semarang Tahun Ajaran 20142015. Penelitian ini terdapat empat variabel yaitu tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Adapun variabel yang
dimaksud yaitu persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru, kecerdasan emosional siswa, dan kepercayaan diri siswa sebagai variabel independen, dan
hasil belajar IPS terpadu pada kompetensi dasar ekonomi sebagai variabel dependen.
Penelitian ini dilakukan pada subjek dan objek yang berbeda yaitu di MTs Negeri 02 Semarang. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori
behavioristik, teori belajar sosial dari Bandura, dan teori kecerdasan dari Goleman untuk digunakan sebagai dasar teori atau grand theory. Sedangkan pada penelitian
sebelumnya tidak menyertakan ketiga teori tersebut maupun teori lainnya. Selain itu, penulis juga menggunakan tiga variabel independen yaitu persepsi siswa
tentang keterampilan mengajar guru, kecerdasan emosional siswa, dan kepercayaan diri siswa, sedangkan pada penelitian sebelumnya ada yang hanya
menggunakan satu variabel independen saja. Dalam metode pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini adalah dokumentasi untuk mengetahui hasil belajar siswa, sedangkan penelitian sebelumnya metode pengumpulan data yang
digunakan adalah tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Untuk mendukung kerangka berpikir dalam penelitian ini, maka penulis menyajikan hasil penelitian
sebelumnya. Partono dan Ika Mubarokah 2009 dalam penelitiannya yang berjudul
“Persepsi Siswa atas Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru dan Pengelolaan Kelas
terhadap Prestasi Belajar Siswa” menyatakan bahwa keterampilan mengajar guru secara parsial berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa sebesar
7,50. Sedangkan pengelolaan kelas juga berpengaruh signifikan secara parsial terhadap prestasi belajar siswa sebesar 10,30.
Wulan Eka Putri, Fazri Zuzano, Khairudin 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan Diri Siswa dalam Belajar Matematika terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 1 Tilatang Kamang ”,
menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa dalam belajar matematika berpengaruh positif terhadap hasil belajar yaitu sebesar 36,60 dan sisanya
sebesar 63,40 dipengaruhi oleh faktor lain. Riheni Pamungkas, Suhartono, dan Kartika Chrysti, S. 2007 dalam
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SD se-Kecamatan Prembun
”, menunjukkan bahwa kecerdasan emosional memberikan kontribusi terhadap hasil
belajar matematika sebesar 23,23 sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang berada di luar penelitian.
Olosunde Gbolagade R. PhD and Akinpelu Solomon O. 2012 dalam jurnal yang berjudul “Classroom Physical Environment, Teaching Materials,
Teacher’s Technical Skills and Learning Outcomes in Secondary School Mathematics in Nigeria
”, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah, lingkungan fisik yang kondusif dan keterampilan
mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Paloma Gil-Olarte Marquez, Raquel Palomera Martin and Marc A. Brackett
2006 dalam jurnal yang berjudul “Relating Emotional Intelligence to Social
Competence and Academic Achievement in High School Students ”, menunjukkan
bahwa kecerdasan emosional memberikan indikasi yang positif terhadap prestasi belajar dan perkembangan sosial.
Sri Mulyati 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Cara
Belajar, Kecerdasan Emosional Dan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Lasem Tahun Ajaran 20132014
”, menunjukkan bahwa cara belajar, kecerdasan emosional dan kepercayaan diri
siswa berpengaruh secara simultan sebesar 52,4. Sedangkan secara parsial, variabel cara belajar berpengaruh 9,8 terhadap prestasi belajar, kecerdasan
emosional berpengaruh 4,8 terhadap prestasi belajar, dan kepercayaan diri berpengaruh 5,6 terhadap prestasi belajar.
Khusaeni 2014
dalam penelitiannya
yang berjudul “Pengaruh
Keterampilan Guru dalam Mengajar, dan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi melalui Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di
SMA Pondok Modern Selamat Kendal Tahun Ajaran 20132014 ”, menunjukkan
bahwa keterampilan guru dalam mengajar berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 28,5, lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar
37,4, keterampilan guru dalam mengajar terhadap motivasi belajar sebesar 26,6, lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar sebesar 56,6, dan
keterampilan guru dalam mengajar terhadap prestasi belajar melalui motivasi belajar sebesar 38,6.
Hasil dari penelitian terdahulu dimaksudkan untuk memberi gambaran awal mengenai penelitian dan juga sebagai penguat terhadap variabel penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti. Hasil penelitian terdahulu menggunakan variabel persepsi siswa atas pengaruh keterampilan mengajar guru, pengelolaan
kelas, kepercayaan diri, kecerdasan emosional, cara belajar, dan lingkungan keluarga, sehingga terdapat relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, juga melakukan penelitian menggunakan variabel tersebut untuk menguji kebenaran variabel persepsi siswa
tentang keterampilan mengajar guru, kecerdasan emosional, dan kepercayaan diri siswa terhadap hasil belajar IPS terpadu pada kompetensi dasar ekonomi.
Sehingga hasil penelitian terdahulu tersebut cukup relevan untuk digunakan sebagai penguat terhadap penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
2.7 Kerangka Berpikir