31
3.1.2. Pendekatan Induktif
Sementara pada pendekatan induktif, akan dilakukan identifikasi data-data empirik yang diperlukan yang dapat digunakan untuk menganalisa dan menentukan tipologi
wilayah. Data-data ini bisa mencakup data primer maupun sekunder yang tersedia di berbagai instansi. Data-data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif maupun data
kualitatif. Pada tahap selanjutnya data-data empirik yang telah terkumpul dianalisa dengan
menggunakan beberapa teknik analisis statistik. Data-data ini dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Berbagai data ini kemudian dianalisis dengan teknik clustering untuk
menghasilkan gerombol desa-desa berdasarkan kesamaan karakteristiknya. Hasil cluster ini akan dijadikan acuan untuk menentukan tipologi dari wilayah perdesaan yang dinalisis.
Pada tahap akhir, hasil dari pendekatan deduktif dan induktif akan dielaborasikan untuk memperoleh tipologi wilayah perdesaan yang lebih valid dan akurat. Selanjutnya
akan dilakukan analisis desriptif-logis untuk merumuskan rekomendasi kebijakan pengembangan wilayah yang sesuai untuk tiap tipologi. Dalam perumusan ini berbagai
pengalaman dan hasil penelitian yang terkait akan dapat menjadi masukan berharga dalam perumusan kebijakan.
3.2. Data dan Sumber Data
Pengumpulan data untuk melengkapi dan menyempurnakan data Podes yang sudah ada, serta untuk mendapatkan tambahan variabel yang dianggap penting dalam penyusunan
tipologi perdesaan dalam rangka pengembangan keberdayaan masyarakat di daerah perbatasan, dilakukan baik melalui pengumpulan data primer berupa kegiatan wawancara,
dan melalui data sekunder dari laporan dinas ataupun laporan kegiatan yang dilakukan sebelumnya oleh pihak terkait.
Data primer mencakup: pendataan penduduk, pentipologian perdesaan, kriteria tata- pamong desa dan karakteristik dukungan komunitas. Kriteria tata-pamong desa terdiri dari:
kapasitas kelembagaan yang ada di desa, proses pengambilan keputusan oleh pemerintah desa, dan partisipasi komunitas. Sedangkan karakteristik dukungan komunitas terdiri dari:
karakteristik kepala desa, dan karakteristik sosialbudaya komunitas. Pengumpulan data tentang informasi proses pendataan penduduk dan aspirasi terhadap pentipologian
32
perdesaan dilakukan dengan wawancara pada staf pelaksana dinas terkait di tingkat kabupaten Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas
Pertanian dan Peternakan, Dinas Sosial, dan BAPPEDA, serta BPS tingkat kabupaten. Pengumpulan data kriteria pamong desa dan karakteristik dukungan komunitas dilakukan
dengan wawancara pada: kepala atau sekretaris desa, kepala dusun, ketua LPM atau BPD, tokoh masyarakat, aktivis penggerak desa, fasilitator petugas lapang maupun kader
desa, pengurus kelembagaan desa. Data sekunder mencakup: tingkat kemiskinan komunitas desa dan tingkat intervensi
pihak luar desa terhadap komunitas desa. Tingkat kemiskinan komunitas desa terdiri dari: tingkat kemiskinan keluarga data Pra KS dan KS I, pendapatan usaha tingkat
rumahtangga usaha tani, industri rumahtangga, pendapatan omzet, asset industri besar yang ada di desa. Sedangkan tingkat intervensi pihak luar desa terhadap komunitas desa
terdiri dari: jumlah dan jenis intervensi, besar nilai dana intervensi, dana swadaya masyarakat, dan sasaran target group intervensi. Pengumpulan data sekunder dilakukan
dengan dokumentasi dan wawancara dengan staf yang berkompeten di Dinas terkait di tingkat lokal desa.kecamatankabupaten, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas
Koperasi dan UKM, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas perikanan dan Kelautan, Dinas pemberdayaan Masyarakat, dan BPS tingkat kabupaten. Sumber data sekunder lain adalah
dari dokumentasi hasil-hasil penelitian dari perguruan tinggi lain dan hasil laporan evaluasi program pengembangan masyarakat yang dilakukan pihak terkait.
JENIS DATA DAN SUMBER INFORMASI
Jenis Data Sumber Informasi
Dinas Terkait Tingkat
Kabupaten Kepala
atau Sekretaris
Desa Tokoh
Masyarakat termasuk
ketua LPM, ketua BPD
Fasilitator kader-
kader desa dan
petugas lapang
dinas terkait
Data sekunder
I. Pendataan Kependudukan
X X X II. Pentipologian Desa
X X
33
Jenis Data Sumber Informasi
Dinas Terkait Tingkat
Kabupaten Kepala
atau Sekretaris
Desa Tokoh
Masyarakat termasuk
ketua LPM, ketua BPD
Fasilitator kader-
kader desa dan
petugas lapang
dinas terkait
Data sekunder
III. Kriteria Tata Pamong Desa 1. Kapasitas
kelembagaan desa X
X X
2. Proses pengambilan keputusan pemerintah
desa X
X
3. Partisipasi komunitas X
X IV. Karakteristik Dukungan Komunitas
4. Karakteristik kepala desa: pendidikan, cara pemilihan
kepala desa, pendapat tentang ketidakberdayaan
komunitas desa X X
5. Karakteristik sosial budaya komunitas: bentuk
teknik produksi, orientasi usaha, integrasi horizontal
dan integrasi vertikal X X
V. Tingkat Kemiskinan Komunitas Desa
6. Tingkat kemiskinan keluarga
X X X
7. Tingkat pendapatan usaha rumahtangga
X X X
8. Tingkat pendapatan omzet, asset industri besar
X X 9. Jumlah dan Jenis
Intervensi X X
X 10. Besar nilai dana
intervensi X X
X 11. Dana swadaya
masyarakat X X
X 12. Sasaran target group
intervensi X X
X
34
3.3. Pendekatan Pentipologian Deduktif