52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambar Umum Lokasi Penelitian
Gedung SMP Negeri 3 Magelang didirikan di atas areal tanah seluas ± 6088
di Jl Elo Jetis Nomor 33 Kodya Magelang. Ruang kelas terdiri dari 24 ruangan. Ruangan tersebut digunakan untuk menampung
kelas VII A sd VII H, VIII A sd VIII H dan IX A sd IX H. Ukuran ruang kelas rata-rata 9 x 7 m2.
Sekolah ini memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan pembelajaran maupun kegiatan sekolah lainnya antara lain gedung kelas,
labolatorium, masjid, rumah dinas, kantor, WC, lapangan basketupacara, lapangan olah raga, area parkir, dan beberapa fasilitas lainnya. Keadaan
gedung yang ada di SMP Negeri 3 Magelang baik kondisi kelas, kantor, masjid maupun perpustakaan cukup baik.
SMP Negeri 3 Magelang telah menerapkan pembelajaran berbasis multimedia. Oleh karena itu, setiap kelas di SMP Negeri 3 Magelang telah
dilengkapi LCD Projector. Disamping itu, untuk mendukung pembelajaran berbasis multimedia tersebut, SMP Negeri 3 Magelang memiliki dua
laboratorium computer, satu laboratorium computer untuk siswa dan satu laboratorium untuk guru. SMP Negeri 3 Magelang juga dilengkapi
dengan hotspot area untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
Sarana dan prasarana SMP Negeri 3 Magelang dapat dikatakan cukup lengkap. SMP Negeri 3 Magelang memiliki 24 ruang kelas terdiri
dari 8 kelas VII, 8 kelas VIII dan 8 kelas IX. 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang Tata Usaha TU, 1 ruang BK, 1 ruang OSIS, 1 ruang
pramuka, 1 ruang serbaguna, 5 laboratorium, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang koperasi sekolah, 1 mushola, aula dan beberapa
kamar mandi guru dan siswa. Prestasi SMP Negeri 3 Magelang tidak kalah dengan sekolah lain.
Sekolah ini mampu meraih prestasi yang baik melalui prestasi akademik, olahraga, dan seni berhasil diraih siswa siswi SMP Negeri 3 Magelang.
Serta diadakan kegiatan ekstrakulikuler mulai dari kegiatan olah raga, akademik, MTQ, PMR, Pramuka dan kesenian. Kemampuan guru dalam
mengelola dan menyampaikan materi didalam kelas juga sangat membantu dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekolah.SMP Negeri 3
Magelang terletak di Jl. Jl Elo Jetis Nomor 33 Kodya Magelang. Batas- batas lahan SMP Negeri 3 Magelang diantaranya sebelah utara Jalan Elo
Jetis dan rumah warga, sebelah barat rumah warga Menowo, sebelah timur perumahan dan rumah warga, sebelah selatan Jalan Cemara 7 dan rumah
warga Menowo. Kebersihan di lingkungan SMP Negeri 3 Magelang memiliki tingkat kebersihan yang sangat baik. Setiap pagi dan pada jam-
jam tertentu misalnya saat istirahat dll petugas kebersihan selalu membersihkan lingkungan sekolah. Di setiap kelas juga dibentuk regu
piket harian untuk membersihkan kelas sehingga kebersihannya memang
sangat terjaga. Di setiap depan ruangan terdapat tempat sampah dan beberapa kelas terdapat tempat cuci tangan wastafel di bagian depan.
Kondisi taman dan kebun juga rapi dan menambah kesan asri di SMP Negeri 3 Magelang. Di setiap depan ruangan disediakan tempat sampah
yang menyebabkan tidak ada sampah yang tercecer sembarangan. Yang juga menarik dari SMP Negeri 3 Magelang, di bagian belakang
perpustakaan ada sebuah kolam ikan yang dibuat dengan memanfaatkan air dari selokan yang cukup bersih dan banyak debitnya.
Kondisi kebersihan kelas juga sudah cukup baik karena sebelum pulang sekolah para siswa biasanya membersihkan kelas. Namun
berdasarkan hasil interview kepada siswa bahwa ternyata masih banyak siswa yang membuang sampah sembarangan. Walaupun SMP Negeri 3
Magelang dikelilingi jalan umum, namun tingkat pengguna jalan di sekitar sekolah terbilang cukup sepi sehingga tingkat kebisingan rendah. Hal ini
membuat suasana KBM tetap berjalan dengan baik dan nyaman, tidak terganggu suara bising kendaraan yang lalu-lalang.
SMP Negeri 3 Magelang memiliki visi dan misi. Visi SMP Negeri 3 Magelang adalah Disiplin, Bermutu dan Berbudi Pekerti Luhur.
Sedangkan misi dari SMP Negeri 3 Magelang meliputi: mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan profesi masing-masing bidang,
mensukseskan manajemen berbasis sekolah, meningkatkan peran dan fungsi komite sekolah, melaksanakan pengembangan kurikulum satuan
pendidikan, melaksanakan peningkatan sarana pendidikan, melaksanakan
pengembangan system penilaian, melaksanakan peningkatan kualitas SDM, meningkatkan mutu bidang akademik dan non akademik,
meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 12 Januari-21 Februari 2015 bertempat di SMP N 3 Magelang, pada siswa kelas VII mata pelajaran Sejarah. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampling Purposive. di mana pengambilan sampel dengan memilih dua kelas berdasarkan
pertimbangan tertentu. a.
Pembelajaran pada Kelas Eksperimen Pada penelitian ini yang menjadi kelas eksperimen adalah kelas
VII E. Sebagai tolak ukur nilai awal sebelum dikenakan perlakuan, maka guru mengadakan pre test terlebih dahulu. Pre test ini dilakukan
pada saat pertemuan pertama. Setelah diadakan pre test kemudian hasil dari pre test tersebut, diperoleh untuk kelas eksperimen mendapat nilai
tertinggi 80 dan nilai terendah 40 dengan rata-rata 61,6667. Proses pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran Lawatan Sejarah. Setelah dilakukan pre test kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tentang metode pembelajaran yang
akan dipakai dalam pembelajaran sejarah dan sedikit masuk ke materi
pelajaran yang membahas tentang perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa Hindu Buddha serta
peninggalan-peninggalannya dengan
menggunakan model
pembelajaran Lawatan
Sejarah.. Lawatan
Sejarah tersebut
mengunjungi tiga Candi di Jawa Tengah yaitu Candi Ngawen, Candi Mendut dan Candi Pawon. Sebelum melaksanakan kegiatan lawatan
siswa sudah di beritahu terlebih dahulu bahwa materi pelajaran sejarah akan di lakukan di luar kelas. Pada saat Lawatan Sejarah guru
menyampaikan materi perkembangan Hindu Buddha di Indonesia meliputi perkembangan agama Hindu Buddha, persebaran Budaya
Hindu Buddha di Indonesia, peta jalur masuk dan persebaran budaya Hindu Buddha di Indonesia, perkembangan kerajaan Hindu Buddha di
Indonesia dan peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Hindu Buddha di Indonesia.
Lawatan sejarah di laksanakan ditiga candi yaitu Candi Ngawen, Candi Mendut, dan Candi Pawon. Sebelum pemberangkatan menuju
situs yang akan dituju siswa dikondisikan terlebih dahulu. Candi pertama yang dikunjungi Candi Ngawen. Pada saat di Candi Ngawen
guru menyampaikan materi selain itu juga guru menjelaskan sejarah tentang Candi Ngawen . Setelah Candi Ngawen Lawatan Sejarah di
laksanakn di Candi Mendut dan yang terakhir di Candi Pawon. Jadi setiap mengunjungi situs guru menyampaikan materi serta menjelaskan
situs-situs yang dikunjungi. Materi mengenai Candi Ngawen, Candi Mendut, dan Candi Pawon terdapat pada lampiran 26.
Pada pertemuan kedua, guru mengulas materi yang di sampaikan saat lawatan sejarah, setelah itu guru memberikan post test kepada
siswa untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan yaitu model pembelajaran Lawatan Sejarah. Guru bersama siswa
mencocokkan post-test dan mengambil nilai kognitif siswa. Guru mengumumkan nama siswa yang mendapatkan nilai terbaik. Guru
memberikan penghargaan dan pujian kepada siswa yang mendapat nilai terbaik dan memberikan masukan agar lebih meningkatkan prestasinya.
Dari hasil post test diperoleh nilai tertinggi 96,66 dan nilai terendah 73,33 dengan rata-rata 83,33. Jadwal kegiatan lawatan terdapat pada
Lampiran 25. b.
Pembelajaran pada kelas Kontrol Pada penelitian ini yang menjadi kelas kontrol adalah kelas VII D.
Sebagai tolak ukur nilai awal sebelum dikenakan perlakuan, maka guru mengadakan pre test terlebih dahulu. Pre test ini dilakukan pada saat
pertemuan pertama. Setelah diadakan pre test kemudian hasil dari pre test tersebut, diperoleh untuk kelas kontrol mendapat nilai tertinggi 80
dan nilai terendah 40 dengan rata-rata 63,87. Proses pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Setelah dilakukan pre
test kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tentang sub-materi tentang perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada
masa Hindu Buddha serta peninggalan-peninggalannya menggunakan metode ceramah.
Pada pertemuan kedua, Guru mengajar sub-materi tentang persebaran Budaya Hindu Buddha di Indonesia menggunakan metode
ceramah dengan bantuan media power point. Selama proses pembelajaran juga dengan tanya jawab dengan siswa tentang materi
tersebut. Pada pertemuan ketiga, masih sama dengan pertemuan kedua yaitu
guru mengajar dengan metode ceramah tentang sub-materi peta jalur masuk dan persebaran budaya Hindu Buddha di Indonesia dan
perkembangan kerajaan Hindu Buddha di Indonesia dan peninggalan- peninggalan sejarah bercorak Hindu Buddha di Indonesia. Guru
menjelaskan materi dengan bantuan media power point dan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi yang sedang dipelajari.
Pada pertemuan keempat, guru memberikan post test kepada siswa untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan yaitu
dengan metode ceramah. Guru bersama siswa mencocokkan post-test dan mengambil nilai kognitif siswa. Guru mengumumkan nama siswa
yang mendapatkan nilai terbaik. Guru memberikan penghargaan dan pujian kepada siswa yang mendapat nilai terbaik dan memberikan
masukan agar lebih meningkatkan prestasinya. Dari hasil post test diperoleh nilai tertinggi 93,33 dan nilai terendah 60 dengan rata-rata
77,22.
3. Analisis Data
a Analisis Data Populasi
Analisis data populasi dilakukan sebelum penelitian. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui adanya kesamaan kondisi awal populasi.
Data yang digunakan adalah nilai ulangan harian sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Magelang.
1 Uji Normalitas Populasi
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji
normalitas data nilai ujian akhir semester sejarah dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Populasi
Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic Df
Sig. Statistic Df
Sig. VII A .209
30 .002
.891 30
.005 VII B .208
30 .002
.891 30
.005 VII C .203
30 .003
.882 30
.003 VII D
VII E VII F
VII G VII H
.194 .182
.166 .201
.178 30
30 30
30 30
.006 .013
.035 .003
.017 .896
.902 .904
.886 .895
30 30
30 30
30 .007
.009 .010
.004 .006
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15.
Berdasarkan perhitungan untuk data populasi diperolah nilai sig untuk tiap-tiap kelas 5 dengan demikian dapat
dikatakan data berdistribusi normal. Hasil analisis menyimpulkan data ulangan harian sejarah berdistribusi normal sehingga uji
selanjutnya memakai statistik parametrik. 2
Uji Homogenitas Populasi Uji homogenitas populasi dilakukan untuk mengetahui bahwa
populasi bersifat homogen. Oleh karena itu sebelum pengambilan sampel dilakukan uji homogenitas dengan uji levene test
menggunakan program SPSS 21. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Populasi
Levene Statistic
df1 df2
Sig. 0.43
7 238
.1000 Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015
Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada lampiran 15. Berdasarkan perhitungan untuk data populasi diperoleh
nilai sig untuk tiap-tiap kelas 5 dengan demikian dapat dikatakan data bersifat homogen.
b Analisis Data Tahap Awal
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Magelang tentang pengaruh penggunaan model Lawatan Sejarah
terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas VII SMP Negeri 3 Magelang tahun pelajaran 20142015, di bawah ini dijelaskan hasil penelitian
analisis tahap awal. Data yang digunakan untuk melakukan analisis tahap awal
adalah data pre test dalam pembelajaran sejarah materi perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa Hindu Buddha
serta peninggalan-peninggalannya. Gambaran umum hasil nilai kognitif pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada
Tabel 7.
Tabel 7. Gambaran Umum Hasil Nilai Kognitif Pre Test
Sumber Variasi Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Jumlah siswa
30,00 31,00
Nilai rata-rata 61,66
63,87 Simpangan baku
10,19 7,40
Nilai tertinggi 80,00
80,00 Nilai terendah
40,00 40,00
Rentang 40,00
40,00 Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015
Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada lampiran 15. Dari tabel diatas diperoleh keterangan nilai rata-rata kelas
eksperimen = 61,66 , simpangan baku = 10,19, nilai tertinggi = 80,00, dan nilai terendah pada kelas eksperimen adalah 40,00. Sedangkan
untuk kelas kontrol keterangan nilai rata-rata kelas kontrol diperoleh keterangan nilai rata
–rata = 63,87, simpangan baku = 7,40, nilai tertinggi = 80,00, sedangkan nilai terendahnya adalah 40,00.
1 Kelas Kontrol
a. Uji Normalitas Data Pre Tes
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Analisis
normalitas ini dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menggunkan SPSS 21. Hasil perhitungan uji normalitas data pre
test disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre Test
Pre Test Kontrol
N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed Mean
Std. Deviation Absolute
Positive Negative
31 19.16
2.223 .192
.192 -.181
1.067 .205
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15 .
Berdasarkan perhitungan untuk data pretest diperoleh nilai Signifikansi 0.05 dengan demikian dapat dikatakan data
pretest berdistribusi normal. Hasil analisis ini digunakan sebagai pertimbangan dalam analisis selanjutnya dengan menggunakan
statistik parametrik.
b. Uji Homogenitas
Hasil perhitungan uji homogenitas data pre test dapat disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Data Pre Test
Levene Statistic df1
df2 Sig.
1.328 6
17 .298
Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai signifikansi
0,05. Karena nilai signifikansi taraf signifikansi jadi dapat disimpulkan data awal antara kelas kontrol mempunyai varian yang
sama dengan kata lain data pre test homogen. 2
Kelas Eksperimen a
Uji Normalitas Data Pre Tes Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data
yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Analisis normalitas ini dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
menggunkan SPSS 21. Hasil perhitungan uji normalitas data pre test disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre Test
Pre Test Eksperimen
N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed Mean
Std. Deviation Absolute
Positive Negative
30 18.50
3.060 .165
.112 -.165
.903 .388
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15.
Berdasarkan perhitungan untuk data pretest diperoleh nilai Signifikansi 0.05 dengan demikian dapat dikatakan data pretest
berdistribusi normal. Hasil analisis ini digunakan sebagai pertimbangan dalam analisis selanjutnya dengan menggunakan
statistik parametrik. b
Uji Homogenitas Hasil perhitungan uji homogenitas data pre test dapat
disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Data
Pre Test
Levene Statistic df1
df2 Sig.
1.328 6
17 .298
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15.
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai signifikansi 0,05. Karena nilai signifikansi taraf signifikansi jadi dapat
disimpulkan data awal antara kelas eksperimen mempunyai varian yang sama dengan kata lain data pre test homogen.
c Analisis Data Tahap Akhir
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar post test aspek kognitif. Gambaran umum hasil kognitif post test kelas
eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Gambaran Umum Hasil Aspek Kognitif Post Test
Sumber Variasi Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Jumlah siswa
30,00 31,00
Nilai rata-rata 83,11
77,22 Simpangan baku
6,60 8,12
Nilai tertinggi 96,66
93,33 Nilai terendah
73,33 60
Rentang 23,33
33,33 Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015
Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15. Dari tabel di atas diperoleh keterangan nilai rata-rata kelas
eksperimen= 83,11, simpangan baku = 6,60, nilai tertinggi = 96,66 dan nilai terendah pada kelas eksperimen adalah 73,33. Sedangkan
untuk kelas kontrol diperoleh keterangan nilai rata –rata = 77,22,
simpangan baku = 8,12, nilai tertinggi = 93,33 sedangkan nilai terendahnya adalah 60.
1 Kelas Kontrol
a Uji Normalitas Data Post Tes
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Analisis
normalitas ini dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menggunakan SPSS 21. Hasil perhitungan uji normalitas
data post test disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Post Test
Post Test Kontrol N
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed Mean
Std. Deviation Absolute
Positive Negative
31 24.94
1.982 .158
.158 -.100
.881 .420
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15.
Berdasarkan perhitungan untuk data pretest diperoleh nilai Signifikansi 0.05 dengan demikian dapat dikatakan data
post test berdistribusi normal. b
Uji Homogenitas Hasil perhitungan uji homogenitas data post test dapat
disajikan pada Tabel 14.
Tabel 14. Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Data
Post Test
Levene Statistic df1
df2 Sig.
1.381 4
22 .273
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15.
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai signifikansi 0,05. Karena nilai signifikansi taraf signifikansi jadi dapat
disimpulkan data akhir antara kelas kontrol mempunyai varian yang sama dengan kata lain data post test homogen.
2 Kelas Eksperimen
a Uji Normalitas Data Post Tes
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Analisis
normalitas ini dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menggunkan SPSS 21. Hasil perhitungan uji normalitas
data post test disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Post Test
Post Test Eksperimen
N Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed Mean
Std. Deviation Absolute
Positive Negative
30 23.17
2.437 .141
.094 -.141
.771 .592
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15.
Berdasarkan perhitungan untuk data post test diperoleh nilai Signifikansi 0.05 dengan demikian dapat
dikatakan data pretest berdistribusi normal. b
Uji Homogenitas Hasil perhitungan uji homogenitas data post test dapat
disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16. Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Data
Post Test
Levene Statistic df1
df2 Sig.
1.328 6
17 .298
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15.
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai signifikansi 0,05. Karena nilai signifikansi taraf signifikansi jadi dapat
disimpulkan data akhir antara kelas eksperimen mempunyai varian yang sama dengan kata lain data post test homogen.
3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata
Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata data pre test dapat disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17. Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata data Pre
Test
Test Value = 0 T
Df Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence Interval
of the Difference Lower
Upper Post
Eks 70.042 30
.000 24.935
24.21 25.66
Post Kon
52.077 29 .000
23.167 22.26
24.08
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15.
Hipotesis yang digunakan : Ho: Tidak Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ha: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria pengambilan keputusan:
Dengan tingkat kepercayaan = 95 atau = 0,05.
Banyaknya siswa untuk kelas eksperimen = 30 dan banyaknya siswa untuk kelas kontrol = 31 diperoleh nilai signifikan = 0,00
H diterima apabila nilai sig 0,05
H ditolak apabila niali sig 0,05
Maka dapat disimpulkan Ho ditolak sehingga terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol. 4
Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
regresi linear sederhana. Analisis regresi untuk mengukur ada tidaknya pengaruh model pembelajaran Lawatan Sejarah
terhadap hasil belajar sejarah kelas VII SMP Negeri 3 Magelang. Dalam analisis ini dapat diketahui beberapa hal antara lain: uji t,
persamaan regresi, dan koefisien determinasi. a
Uji Regresi Uji regresi dalam penelitian digunakan untuk mengetahui
adanya pengaruh model pembelajaran Lawatan Sejarah terhadap hasil belajar sejarah siswa, yang diimplementasikan
pada kelas eksperimen. 1
Persamaan Regresi Hasil perhitungan untuk persamaan regresi dengan
uji analize regresi linear menggunakan program SPSS 21. Hasil perhitungan persamaan regresi dapat disajikan pada
tabel 18.
Tabel 18. Hasil Perhitungan Uji Persamaan Regresi.
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
T Sig.
B Std.
Error Beta
Constant 17.782
2.901 6.130 .000
Post Test
Eksperimen .373
.150 .419
2.482 .019 Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015
Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada lampiran 15. Diperoleh nilai a= 17,782 dan b= 0,373. Persamaan
pengaruh model pembelajaran dengan Lawatan Sejarah terhadap hasil belajar sejarah siswa
̂ 2
Uji Keberartian Uji keberartian dengan uji F menggunakan program SPSS
21. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 19. Daftar Uji F ANOVA
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
20.653 1
20.653 6.161 .019
b
Residual 97.218
29 3.352
Total 117.871
30 Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015
Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15. Berdasarkan data tersebut, didapat nilai F
hitung
= 6.161; dengan df
1
pembilang = 1 dan df
2
=29 diperoleh nilai F
tabel
= 4.18
Karena F
hitung
F tabel maka H
ditolak, jadi koefisien arah regresi berarti.
3 Uji Linearitas
Uji keberartian dengan uji F menggunakan program SPSS 21. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 20. Daftar Uji F ANOVA
Model Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
1 Regression
20.653 1
20.653 6.161 .019
b
Residual 97.218
29 3.352
Total 117.871
30 Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015
Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 15. Berdasarkan data tersebut, didapat nilai signifikansi =
0,019. Karena nilai signifikansi taraf signifikansi maka Ho ditolak model regresi linear.
4 Koefisien Korelasi Pada Regresi Linear Sederhana
Uji koefisien korelasi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi variable bebas terhadap variable terikat. Uji
koefisien korelasi ini menggunakan program SPSS 21 dengan analisi regresi linear. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 21. Daftar Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted
R Square
Std. Error of the Estimate
1 .086
a
.700 .028
3.10249 Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015
Berdasarkan data tersebut, didapat nilai koefisien determinasi = 0,700.
5 Uji hipotesis
Uji hipotesis ini dengan uji analisis regresi linear sederhana menggunakan SPSS 21. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
data sebgai berikut:
Tabel 22. Hasil Perhitungan Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Model Unstandardized
Coefficients Standardiz
ed Coefficient
s T
Sig.
B Std.
Error Beta
Constant 17.782 2.901
6.130 .000 Post
Test Eksperimen
.373 .150
.419 2.482
. 019
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2015 Keterangan : Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: tidak ada pengaruh model pembelajaran Lawatan Sejarah
terhadap hasil belajar sejarah siswa ada pengaruh model pembelajaran Lawatan Sejarah terhadap
hasil belajar sejarah siswa Nilai signifikansi taraf signifikansi maka
diterima, dengan kata lain ada pengaruh model pembelajaran Lawatan
Sejarah terhadap hasil belajar sejarah siswa, dari perhitungan
diperoleh nilai nilai signifikansi = 0,019 dengan taraf signifikansi =
0,05. Karena nilai signifikansi = 0,019 0,05= taraf signifikansi maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang berarti ada
pengaruh yang signifikan model pembelajaran Lawatan Sejarah terhadap hasil belajar sejarah siswa.
Dari perhitungan uji koefisien determinasi diperoleh = 0,700,. Hal ini berarti 70,0 hasil belajar sejarah siswa ditentukan
oleh model pembelajaran Lawatan Sejarah dengan dan sisanya 30,0 dipengaruhi oleh faktor lain.
4. Peningkatan hasil belajar siswa
Analisis Peningkatan hasil belajar siswa dilakukan untuk mengetahui hasil studi eksperimen tentang pengaruh model pembelajaran
Lawatan Sejarah mampu meningkatkan hasil belajar siswa, untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel di
bawah ini. Tabel 23. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Sumber: Hasil Penelitian Tahun 2013 No
Kelas nilai rata rata
Peningkat an
Peningkatan Normal
Gain Kriteria
faktor g Pre
test Posttes
t pretest
– posttest
Pretest- posttest
pretest –
posttest pretest
- posttest
1 Eksperi
men 61,66 83,33
21,67 35,14
56 Sedang
2 Kontrol 63,87 77,22
13,35 20,90
36 Rendah
Dari tabel di atas diperoleh keterangan peningkatan untuk kelas eksperimen sebesar 35,14 dan termasuk dalam kategori sedang,
peningkatan untuk kelas kontrol sebesar 20,90 dan termasuk dalam kategori rendah.
5. Uji Ketuntasan Hasil Belajar
Perhitungan ketuntasan belajar ini mengacu pada KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang digunakan sekolah, yaitu sebesar 75. Rata-rata
hasil belajar kelas eksperimen sebesar 77,80 dengan persentase ketuntasan hasil belajar klasikal mencapai 93,33
≥ 75 . Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol sebesar 71,08 dengan persentase ketuntasan hasil belajar
klasikal mencapai 61,29 75. Jadi hasil belajar kelompok eksperimen telah mencapai target ketuntasan kelas, sedangkan kelompok kontrol
belum mencapai target ketuntasan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang diajar dengan pembelajaran Lawatan Sejarah telah
mencapai ketuntasan hasil belajar klasikal. Keterangan data selengkapnya disajikan pada lampiran 15.
B. Pembahasan