Pendapatan. Budaya Karakteristik Masyarakat 1. Pendidikan

dengan msyarakat sekitarnya, serta sulit menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan dan tidak mempu memantau lebih jauh kedepan. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin rasional orang itu dalam memberikan tanggapan terhadap tantangan yang ada. Hal ini dikatakan Husin 1993 bahwa dengan pendidikan formal yang terbatas orang kurang mampu berfikir kritis, tidak mempunyai tujuan dan masa depan yang baik, memiliki daya abstraksi yang terbatas, serta sikap mental yang terikat oleh sikap kesederhanaan. Selanjutnya menambahkan bahwa secara rasional ada kecendrungan bahwa orang yang memiliki pendidikan yang memadai lebih cepat menerima ide baru melalui berbagai media yang ada serta dapat beradaptasi dengan perkembangan yang timbul di tengah masyarakat. Orang yang berpendidikan juga tidak akan tertinggal oleh perkembangan informasi yang semakin melaju dengan perkembangan zaman.

2.3.2 Pendapatan.

Pendapatan yang dimaksud disini adalah jumlah penghasilan bersih dari kepala keluarga yang merupakan penerimaan kotor rumah tangga dari berbagai incame per bulan dikurangi dengan biaya-biaya riil. Bagi kepala keluarga yang berstatus pegawai, disamping gaji yang diperoleh setiap bulan, juga termasuk pendapatan yang diperoleh melalui usaha-usaha lainnya. Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan masyarakat diperlukan adanya dana, yang tentunya dapat bersumber dari pemerintah dan masyarakat. Tingginya biaya kesehatan akan menjadi beban berat bagi pemerintah, sehingga perlu adanya bantuan dan partisipasi masyarakat, terutama Universitas Sumatera Utara dalam upaya pembangunan pengelolaan kesehatan lingkungan masyarakat itu sendiri. Pada dasarnya, sasaran utama pembangunan bidang kesehatan ditujukan kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah baik masyarakat desa maupun masyarakat perkotaan. Masyarakat yang tergolong dalam kelompok berpenghasilan rendah adalah penduduk yang kurang memperoleh kebutuhan pokok dalam jumlah yang cukup yaitu; pakaian, air minum, pendidikan, angkutan dan fasilitas kesejahteraan lainnya. Kemiskinan atau rendahnya penghasilan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan rata-rata per jiwa penduduk dalam ruang lingkup sosial budaya masyarakat. Bila ditinjau dari factor sosial ekonomi, maka pendapatan merupakan salah satu factor yang mempengaruhi tingkat wawasan masyarakat mengenai sanitasi dasar. Faaktor lain yang mempengaruhi yaitu : jenis pekerjaan, pendidikan formal kepala keluarga.

2.3.3 Budaya

Manusia sebagai makhluk hidup, dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari selalu melakukan hubungan satu dengan lainnya, sehingga kepribadian, kecakapan dan ciri-ciri kegiatannya menjadi kepribadian individu yang sebenarnya. Dengan demikian kehidupan manusia dalam masyarakat memiliki 2 fungsi yaitu berfungsi sebagai obyek dan subjek. Berkaitan dengan proses hubungan antara satu individu dengan individu yang lain, biasanya tidak terlepas dari sosial budaya masyarakat setempat. Menurut Kontjaraningrat 1996 bahwa budaya masyarakat mempunyai wujud yaitu tata kelakuan, komplek aktivitas kelakuan berpola dari manusia dan sebagai benda hasil karya manusia. Universitas Sumatera Utara Aktivitas sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Bentuk-bentuk aktivitas sosial yang dilakukan oleh individu, dapat berupa organisasi formal, organisasi non formal maupun tanpa suatu organisasi apa pun. Namun semua bentuk aktivitas sosial tersebut, merupakan suatu gambaran dari interaksi sosial individu dengan lingkungan sekitarnya. Aktivitas sosial individu dipengaruhi oleh aspek sosial budaya yang dapat mempengaruhi status kesehatan antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan, sosial ekonomi. Selanjutnya Notoatmodjo 2005, mengatakan “model-model aktivitas sosial yang sering dilakukan oleh masyarakat desa adalah aktivitas sosial tanpa organisasi antara lain dapat berupa, perkumpulan desa, acara keagamaan, arisan perkumpulan suku, pesta adat perkawinan, berjualan, bersawah, berkebun”, sedangkan aktivitas sosial yang organisasi non formal adalah seperti PKK dan karang taruna. Manusia sebagai makhluk berakal dan berbudaya selalu berupaya untuk mengadakan perubahan-perubahan. Dengan sifatnya yang kreatif dan dinamis manusia terus berevolusi meningkatkan kualitas hidup yang semakin terus maju. Kenyataan menunjukkan bahwa pada zaman purbakala manusia hidup di pohon- pohon atau gua-gua. Hidupnya bergantung dengan alam. Alamlah yang mengendalikan manusia. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian