Hakekat Pembelajaran IPA Kajian Teori

2.1.4 Hakekat Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam IPA didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Menurut Hardini 2012:149 bahwa pembelajaran IPA merupakan berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan proses penemuan. Proses pembelajaranya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam secara ilmiah. Sedangkan munurut BSNP dalam Hardini 2012:150 bahwa pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. 2.1.4.1 IPA sebagai produk IPA sebagai disiplin disebut juga Produk IPA. Ini merupakan hasil empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Bentuk IPA sebagai produk adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. Fakta-fakta merupakan hasil dari kegiatan empirik dalam IPA sedangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan teori-teori dalam IPA merupakan hasil dari kegiatan analitik. Contoh IPA sebagai produk adalah penguapan disebut juga evaporasi, daur air adalah perputaran air secara terus menerus, stratosfer merupakan bagian atmosfer bumi, dll. 2.1.4.2 IPA sebagai proses IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan dan kumpulan fakta- fakta. IPA tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda-benda atau makhluk-makhluk, tetapi IPA juga merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. IPA sebagai proses menurut Iskandar 2001:5 merupakan memahami bagaimana mengumpulkan fakta-fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta-fakta untuk menginterprestasikanya. Keterampilan proses atau keterampilan sains disebut juga keterampilan belajar seumur hidup, sebab keterampilan-keterampilan ini dapat juga dipakai untuk kehidupan sehari-hari dan untuk bidang studi lain. Contoh IPA sebagai proses adalah mengamati lingkungan sekitar, melakukan eksperimen, membuat grafik dan tabel data, menarik kesimpulan, merumuskan hipotesis, dll. 2.1.4.3 IPA sebagai teknologi IPA dan teknologi tidak dapat dipisahkan karena IPA dan teknologi sangat erat kaitanya untuk memajukan kehidupan manusia. IPA merupakan ilmu yang nantinya sangat diperlukan untuk perkembangan teknologi. Dari keterkaitan antara IPA dan teknologi itu tersebut nantinya akan melahirkan suatu penemuan yang berperan dalam keberlangsungan kehidupan dan kemajuan manusia. IPA dan teknologi memiliki banyak dampak positif maupun negatif bagi kelangsungan kehidupan manusia. Beberapa dampak positifnya adalah meningkatkan kemakmuran, misalnya dengan teknologi modern dapat diperoleh tenaga listrik karena adanya PLTA, pengairan sawah yang lebih mudah dengan adanya irigasi dan sebagainya. Dalam bidang kesehatan pun teknologi sudah sangat berperan dalam menyembuhkan, mengobati bahkan mencegah berkembangnya suatu penyakit. Sementara itu, dampak negatifnya dapat berupa penyempitan lapangan pekerjaan, merusak lingkungan, terutama untuk teknologi nuklir atau teknologi yang menggunakan zat radioaktif serta juga menimbulkan beberapa penyakit baru yang sulit diobati dan berbahaya Wordpress, 2008 2.1.4.4 IPA sebagai pemupukan sikap Yang dimaksud konsep hakekat IPA sebagai pemupukan sikap ilmiah yaitu untuik mengetahui dan mengembangkan sikap seorang anak yang mencakup beberapa sikap ilmiah yang sesuai dengan tahap perkembangan koognitifnya Bani, 2008 Ada sembilan sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia SDMI yaitu:1 sikap ingin tahu, 2 sikap ingin mendapakan sesuatu yang baru, 3 sikap kerja sama, 4 sikap tidak putus asa, 5 sikap tidak berprasangka, 6 sikap mawas diri, 7 sikap tanggung jawab, 8 sikap berpikir bebas, 9 sikap kedisiplinan diri. Contoh sikap ilmiah yang nampak dalam pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan media CD pembelajaran adalah 1 sikap ingin tahu, 2 sikap kerja sama yang nampak saat poses diskusi kelompok atau tim, 3 sikap bertanggung jawab yang berarti setiap siswa mempunyai tanggung jawab untuk memahami materi yang dipelajari untuk keberhasilan kelompok atau tim. Dari uraian di atas menyatakan bahwa IPA merupakan ilmu yang yang mempelajari alam sekitar dengan di dasarkan pada pemikiran yang ilmiah yang mencakup empat yaitu produk, proses, teknologi dan pemupukan sikap

2.1.5 Pembelajaran IPA di SD

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 SEMARANG

0 10 295

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) BERBASIS CD PEMBELAJARAN SISWA KELAS IV A SDN WONOSARI 02 SEMARANG

0 6 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS VA SDN SAMPANGAN 02 SEMARANG

0 10 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 01 SEMARANG

0 5 181

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN02 SEMARANG

0 4 399

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 4 317

MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA CD PEMBELEJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKAJI 03 SEMARANG

0 3 327

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA GRAFIS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGUNSARI SEMARANG

0 23 247

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO SEMARANG

1 7 273