tidak kalah pentingnya ialah prakarsa personal guru untuk menjalani profesionalisasi.
Kegiatan pembinaan dan pengembangan itu dilaksanakan secara sistematis dengan menempuhtahap-tahapan tertentu, seperti analisis
kebutuhan, perumusan tujuan dan sasaran, desain program , implementasi dan delivery program, dan evaluasi program. Ini berarti
bahwa kegiatan pembinaan dan pengembangan kemampuan guru profesional guru secara berkelanjutan harus dilaksanakan atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi yang sistematis.
Aktivitas pengembangan guru tersebut memiliki temali satu sama lain. Pada fase perencanaan, fokus perhatian terpusat pada kebutuhan
akan kegiatan pendidikan, pelatihan, dan pengembangan apa yang diperlukanbagi guru. Penentuan jenis kegiatan pendidikan dan
pelatihan ini didasari atas diagnosis mengenai masalah dan tantangan yang dihadapi oleh guru dan satuan pendidikan saat ini, serta
kemungkinan perubahan kebijakan dan strategi kerja keorganisasian. Tujuan dan sasaran pendidikan dan pelatihan guru ditetapkan
dengan mencerminkan kondisi yang diingini, sekaligus menjadi ukuran keberhasilan program itu. Perumusan tujuan dan sasaran ini akan
menjadi acuan dalam menentukan substansi dan pelaksanaan program, dengan titik tekan pada upaya memenuhi kebutuhan guru dan satuan
pendidikan secara nyata. Evaluasi program dimaksudkan untuk menentukan
tingkat keberhasilan
kegiatan pembinaan
dan pengembangan yang dilakukan, serta kelemahan selama proses
penyelenggaraan. Hal ini akan menjadi umpan balik bagi perencanaan program pengembangan yang lebih efektif dan efisien.
4. Profesionalisasi guru berbasis individu
Kenyataan dilapangan, begitu banyak guru yang sama sekali tidak memiliki akses mengikuti program pendidikan, pelatihan, dan
pengembangan secara dilembagakan, kecuali pada saat mereka menempuh pelatihan pra-jabatan dari calon PNS ingin menjadi PNS
penuh. Menghadapi realitas ini, kalau guru mau tetap eksis pada profesi dengan derajat profesionalitas yang layak ditampilkan, tidak
ada pilihan lain, dia harus melakukan profesionalisasi secara mandiri, yang dalam buku ini disebut sebagai guru profesional madani atau
GPM. The civil teachers are beyond the professional teachers Guru
madani melebihi batas-batas guru profesional. Mereka harus mampu mengembangkan diri sendiri atau bertindak autodidak, jika mau
bertahan dalam status keprofesionalannya. Pemikiran inilah yang kemudian menginspirasi lahirnya gagasan tentang GPM.
Untuk menjadi GPM, perlu perjalanan panjang. Diawali dengan penyiapan
calon guru,
rekrutmen, penempatan,
penugasan, pengembangan profesi dan karier, hingga menjadi guru profesional
sungguhan, yang menjalani profesionalisasi secara terus-menerus. Guru semacam inilah yang kelak akan menjelma menjadi GPM.
GPM sesungguhnya adalah guru profesional, yang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya bersifat otonom, menguasai
kompetensi secara komprehensif, dan daya intelektual yang tinggi. Kata otonom mengandung makna, bahwa GPM adalah mereka yang
secara profesional dapat melaksanakan tugas dengan pendekatan bebas dari intervensi kekuasaan atau birokrasi pendidikan. Dengan demikian,
guru harus menjadi profesional sungguhan untuk dapat tumbuh secara madani. GPM meleebihi batas-batas yang dimiliki guru profesional
yang banyak dibahas dalam literature akademik. Ciri-ciri umum GPM antara lain:
a. Melakukan profesionalisasi diri.
b. Memotivasi diri.
c. Memiliki disiplin diri.
d. Memiliki kesadaran diri.
e. Melakukan pengembangan diri.
f. Menjadi pembelajar.
g. Melakukan hubungan efektif.
h. Berempati tinggi.
i. Taat asas pada kode etik.
Guru profesional madani merupakan guru yang mampu bekerja secara otonom, dapat berkembang secara individual, dan memiliki ciri-
ciri yang telah disebutkan diatas.
C. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah
disusun tercapai secara optimal. Menurut J.R David dalam Teaching Strategies for collage class room menyebutkan bahwa method is a way in
achieving something. Artinya, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.
23
Metode pembelajaran adalah cara untuk mempermudah peserta didik mencapai kompetensi tertentu. Hal ini berlaku baik bagi guru dalam
pemilihan metod mengajar maupun bagi peserta didik dalam memilih strategi belajar. Dengan demikian makin baik metode, akan makin efektif
pula pencapaian tujuan belajar. Langkah metode pembelajaran yang dipilih memainkan peranan utama yang berakhir pada semakin
meningkatnya prestasi belajar peserta didik.
24
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
23
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013 h.193.
24
IIf Khoiru Ahmadi, Dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011, Cet. 1, h. 101.
2. Macam-macam metode pembelajaran
Pada hakikatnya, guru yang mengajar secara monoton tidak mengetahui atau tidak memiliki berbagai variasi metode, teknik,
pendekatan, dan konsep dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga semuanya yang digunakan selalu sama atau tidak pernah berubah. Maka,
tak heran jika guru yang mengajar secara monoton sangat membosankan bagi muridnya. Setiap metode dapat meningkatkan prestasi belajar murid.
Walaupun demikian, metode apa pun yang dipakai, jika seorang guru tidak mempunyai kecakapan dalam menerapkannya maka tidak akan
membuahkan hasil yang memuaskan. Apalagi, metode yang dipakai selalu sama dalam setiap pertemuan.
25
Berikut ini beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran menurut depdiknas:
26
1. Metode Ceramah
25
Masykur Arif Rahman. Kesalahan-kesalahan Fatal Paling Sering Dilakukan Guru Dalam Kegiatan Belajar-Mengajar, Jogjakarta: Diva Press, 2011, Cet. 1, h. 54-56.
26
Majid, op. cit., h. 193-215.
Ceramah sebagai suatu metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan dalam mengembangkan proses pembelajaran melalui cara
penuturan. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Langkah-langkah
menggunakan metode ceramah:
a. Tahap persiapan
1 Analisis sasaran audience, baik dari sisi jumlah, usia, maupun
kemampuan awal yang dimilikinya; 2
Analisis sifat materi yang sesuai dan cukup hanya dengan dituturkan atau diinformasikan;
3 Menyusun durasi waktu yang digunakan untuk ceramah secara
efektif dan efisien serta memperkirakan variasi yang dapat digunakan;
4 Memilih dan menetapkan jenis media yang akan digunakan;
5 Menyiapkan sejumlah pertanyaan sebagai bentuk kontrol dan
upaya memperoleh umpan balik; 6
Memberikan contoh dan analogi yang sesuai dengan pengalaman yang pernah diperoleh;
7 Menyiapkan ikhtisar yang sekiranya akan membantu
kelancaran ceramah. b.
Tahap pelaksanaan 1
Langkah pembukaan Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan
langkah yang menentukan keberhasilan pelaksanaan ceramah. 2
Langkah penyajian Tahap penyampaian materi pembelajaran dengan cara bertutur,
agar ceramah berkualitas sebagai metode pembelajaran, guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi
pembelajaran yang sedang disampaikan. 3
Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok materi agar materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai siswa
tidak menguap kembali. Kelebihan metode ceramah:
1 Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk
dilakukan. 2
Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas. 3
Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan.
4 Guru dapat mengontrol keadaan kelas karena sepenuhnya kelas
merupakan tanggung jawab guru yang memberikan ceramah. 5
Organisasi kelas dapat diatur menjadi lebih sederhana. Kelemahan metode ceramah:
1 Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan
terbatas pada apa yang dikuasai guru. 2
Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme.
3 Sering dianggap sebagai metode yang membosankan jika guru
kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik. 4
Sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan.
Metode ceramah merupakan metode yang sering dipakai. Metode ceramah adalah penjabaran guru secara lisan dalam menyampaikan
materi ajar.
2. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa
tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Langkah-langkah menggunakan
metode demonstrasi:
a. Tahap persiapan
1 Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah
proses demonstrasi berakhir; 2
Menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan;
3 Melakukan uji coba demonstrasi
b. Tahap pelaksanaan
1 Langkah pembukaan
a Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua
siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan;
b Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh
siswa; c
Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa;
2 Langkah pelaksanaan
a Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir; b
Ciptakan susasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
3 Langkah mengakhiri demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu
yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran.
Kelebihan metode demonstrasi: a.
Verbalisme dapat dihindari karena siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan;
b. Proses pembelajaran akan lebih menarik karena siswa tak
hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi;