KUA sebab engga punya uang “
22
. Dari sini penulis mendapatkan sampel bahwa di kecamatan tersebut masih dapat ditemukan berbagai persoalan
terkait nikah di bawah tangan, hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti lebih jauh terkait pernikahan di bawah tangan yang terjadi di
kecamatan Tegalwaru Karawang. Selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap kinerja Kantor
Urusan Agama KUA dalam menangani masyarakat yang melakukan nikah di bawah tangan serta peranannya dalam mendorong masyarakat untuk
membentuk yang sakinah, mawadah dan warohmah. Berdasarkan keterangan masalah-masalah diatas, yakni masih
minimnya masyarakat dalam melakukan pencatatan nikah dan betapa pentingnya pencatatan nikah sehingga membuat penulis untuk meneliti lebih
lanjut dan mengangkatnya dalam skripsi yang berjudul
“PERAN KANTOR URUSAN AGAMA KUA DALAM MEMINIMALISIR NIKAH DI
BAWAH TANGAN DI KECAMATAN TEGALWARU, KARAWANG, JAWA BARAT “.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan penulisan ditujukan agar tidak terjadi pembahasan yang tidak ada ujung pangkalnya dan dapat terarah dengan baik, maka penulis
membatasi permasalahan tersebut sebagai berikut:
22
Wawancara dengan pelaku nikah bawah tangan yang bernama Solihin. Pada hari Minggu, 07 April 2015
a. KUA dibatasi pada Kantor Urusan Agama yang berdomisili di jalan
raya Loji Pangkalan di komplek kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat.
b. Pernikahan di bawah tangan dibatasi pada permasalahan yang ada di
kecamatan Tegalwaru, Karawang, Jawa Barat. c.
Data yang diteliti pada permasalahan nikah di bawah tangan dibatasi pada data-data pada tahun 2014.
2. Rumusan Masalah
Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tiap-tiap perkawinan harus dicatatkan menurut peraturan yang berlaku. Namun, pada
kenyataannya masih banyak perkawinan di bawah tangan, sehingga bukan lagi suatu yang tabu dan dianggap lumrah.
Adapun masalah penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
–pertanyaan sebagai berikut : 1.
Berapa banyak jumlah masyarakat yang melakukan nikah di bawah tangan di kecamatan Tegalwaru yang mengajukan Istbat nikah kepada
Pengadilan Agama Karawang? 2.
Bagaimana peran KUA dalam meminimalisir nikah di bawah tangan pada masyarakat kecamatan Tegalwaru?
3. Apa kendala yang dihadapi dalam meminimalisir nikah di bawah
tangan pada masyarakat kecamatan Tegalwaru?
Pertanyaan –pertanyaan diatas akan penulis jawab dalam uraian–
uraian dan analisis yang didasarkan pada sumber –sumber yang penulis
gunakan.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian skripsi ini bertujuan Pertama, untuk mengetahui berapa jumlah masyarakat yang melakukan nikah di bawah tangan. Kedua, untuk
mendeskripsikan peran KUA dalam meminimalisir pernikahan dibawah tangan
pada masyarakat
kecamatan Tegalwaru.
Ketiga, untuk
mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi oleh Kantor Urusan Agama dalam meminimalisir perkawinan dibawah tangan.
D. Manfaat Penelitian