CABVA, Current
Assets to Total Assets
oleh faktor lain seperti
keputusan pendanaan,
kebijakan dividen, faktor
eksternal perusahaan
seperti tingkat inflasi, kurs
mata uang, pertumbuhan
ekonomi, politik, dan
psychology pasar.
Keputusan investasi lebih
kuat dibentuk oleh indikator-
indikator peluang
investasi di masa yang
akan datang dibandingkan
dengan komposisi
asset
dalam perusahaan.
2.3 Kerangka Konseptual
Tujuan utama manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan tercermin dari harga pasar saham, yang
menunjukkan seberapa tinggi perusahaan bernilai di mata investor. Nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang sahamnya,
itulah yang ingin dicapai manajer keuangan melalui strategi keuangan yang
Universitas Sumatera Utara
disusun. Strategi keuangan perusahaan merupakan kebijakan perusahaan mengenai keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan manajemen aset.
Keputusan investasi perusahaan harus mempertimbangkan kemampuan investasi tersebut dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, karena investasi
yang dinilai menarik dan menguntungkan dilihat dari kemampuannya dalam menghasilkan nilai NPV positif. Ketepatan manajemen dalam mengambil
keputusan investasi yang profitable akan berdampak pada penilaian investor terhadap perusahaan yang tercermin dari harga pasar saham perusahaan.
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan dapat dinilai melalui peluang investasi yang dimiliki. Sircar dan Bordoloi 2000 menghasilkan penelitian yang
membuktikan adanya pengaruh positif dan signifikan antara keputusan investasi terhadap kinerja perusahaan, sehingga hipotesis pertama yang diajukan dalam
penelitian ini adalah Investment Opportunity Set IOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Keputusan pendanaan tercermin dari struktur modal perusahaan, yaitu perbandingan antara proporsi hutang dan modal saham yang digunakan. Apabila
manajer mempunyai keyakinan bahwa prospek perusahaan baik, dan ingin agar harga saham meningkat, perusahaan ingin mengkomunikasikan hal tersebut ke
investor. Manajer dapat menggunakan hutang lebih banyak, sebagai signal yang lebih dapat dipercaya, karena perusahaan yang meningkatkan hutang bisa
dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Dasar pertimbangannya adalah penambahan hutang menyebabkan
keterbatasan arus kas dan meningkatnya biaya-biaya beban keuangan sehingga
Universitas Sumatera Utara
manajer hanya akan menerbitkan hutang baru yang lebih banyak apabila mereka yakin perusahaan kelak dapat memenuhi kewajibannya. Keyakinan manajemen
terhadap prospek perusahaan di masa mendatang tentu akan berdampak terhadap efektifitas dan efisiensi pengelolaan aset perusahaan untuk kegiatan operasional,
sehingga akan menghasilkan profitabilitas bagi perusahaan. Berdasarkan teori
dan asumsi di atas, maka hipotesis ke dua yang diajukan adalah struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Myers memperkenalkan Investment Opportunity Set IOS dalam kaitannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan yang berkembang akan
direfleksikan dari peningkatan harga saham perusahaan, sehingga perusahaan yang memiliki peluang investasi yang tinggi akan memiliki prospek ke depan
yang cerah dan akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan Dadri, 2011.
Hermuningsih 2013 membuktikan bahwa IOS berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, pembuktian yang sama juga dihasilkan dari
penelitian Hutahaean 2014. Gupta dan Banga 2009 menyatakan bahwa investor bereaksi positif terhadap pengumuman belanja modal perusahaan untuk
investasi, sehingga meningkatkan harga pasar saham sebagai cerminan peningkatan nilai perusahaan.
Sejumlah teori yang diungkapkan di atas dan bukti-bukti empiris yang dihasilkan dari penelitian sebelumnya, merupakan landasan dalam mengajukan
hipotesis ke tiga, yaitu Investment Opportunity Set IOS berpengaruh secara langsung positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Modigliani dan Miller 1963 menyatakan bahwa dalam kondisi ada pajak penghasilan perusahaan, maka nilai perusahaan akan meningkat terus
karena penggunaan hutang yang semakin besar. Jensen dan Meckling 1986 menyatakan bahwa dengan adanya hutang akan dapat digunakan untuk
mengendalikan penggunaan arus kas bebas secara berlebihan oleh manajemen, dengan demikian menghindari investasi yang sia-sia pada gilirannya dapat
meningkatkan nilai perusahaan. Investor diharapkan akan menangkap signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik. Dengan demikian hutang
merupakan tanda atau signal positif. Hipotesis ke empat yang diajukan dalam penelitian ini, mengacu pada
teori-teori yang melandasi konsep berpikir mengenai pengaruh struktur modal
terhadap nilai perusahaan adalah struktur modal berpengaruh secara langsung positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Manajemen dapat merealisasikan keputusan investasi dan keputusan pendanaannya dengan mempertimbangkan profitabilitas perusahaan.
Profitabilitas merupakan hasil yang dicapai perusahaan melalui efektifitas dan efisiensi pengelolaan aset yang dimiliki. Kemampuan dalam menghasilkan laba
merupakan signal positif bagi investor, karena dapat mengindikasikan kelangsungan hidup going concern perusahaan dalam jangka panjang, berarti
perusahaan tersebut memiliki prospek pertumbuhan yang baik di masa depan. Perusahaan yang berlaba juga mengindikasikan kesejahteraan para pemiliknya,
karena dengan memperoleh laba, perusahaan akan mampu memenuhi kewajibannya terhadap kreditor dalam bentuk bunga dan pelunasan hutang, dan
Universitas Sumatera Utara
pemegang saham melalui dividen. Kedua signal tersebut akan direspon secara positif oleh investor sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan, maka
hipotesis ke lima yang diajukan adalah profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Profitabilitas perusahaan tidak terlepas dari pengeluaran investasi yang dilakukan. Investasi perusahaan dapat dilakukan terhadap aset berwujud maupun
aset tidak berwujud. Saat memutuskan untuk berinvestasi tentunya tujuan yang ingin dicapai adalah profitabilitas dari Net Present Value NPV investasi tersebut.
Profitabilitas yang dihasilkan dari investasi perusahaan menjadi signal positif bagi investor dan akan berdampak terhadap peningkatan nilai perusahaan. Pecking
order theory menempatkan hutang sebagai sumber pendanaan eksternal yang
lebih disukai manajemen. Hutang dianggap dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan profitabilitas, akibat adanya beban bunga yang dapat
dikurangkan terhadap laba operasi. Pengurangan laba operasi melalui beban bunga membuat nilai penghasilan kena pajak menjadi lebih kecil, hal inilah yang
menjadi keuntungan bagi pemegang saham, karena proporsi dari laba untuk pembayaran dividen menjadi lebih besar.
Teori yang dipaparkan diatas menunjukkan kemampuan profitabilitas dalam mengintervensi pengaruh IOS dan struktur modal terhadap nilai
perusahaan, sehingga hipotesis keenam yang diajukan adalah Investment Opportunity Set IOS dan struktur modal berpengaruh secara tidak
langsung positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan melalui intervensi profitabilitas.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan teori yang melandasi rumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian ini, serta tinjauan penelitian terdahulu, maka kerangka
konseptual yang dibangun dapat digambarkan sebagai berikut.
H
3
H
1
, H
6
H
5
, H
6
H
2
, H
6
H
4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Intervensi Profitabilitas dalam Pengaruh Investment
Opportunity Set IOS dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Publik Sektor Industri Manufaktur di Indonesia
2.4 Hipotesis Penelitian