BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pernafasan Normal
Fungsi utama pernafasan adalah untuk memperoleh O
2
agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan mengeliminasi CO
2
.
19
Normalnya, Hidung merupakan jalan utama bagi manusia untuk bernafas.
7,20-22
Tugas utama dari hidung adalah mempersiapkan dan merombak udara yang masuk yaitu dengan menghangatkan,
menyaring, dan melembapkan udara yang selanjutnya udara akan memasuki paru- paru. Kualitas dari udara yang diterima oleh paru-paru akan berpengaruh pada
kesehatan dan fungsi paru-paru itu sendiri.
7,20,22
Saluran pernafasan berawal dari saluran hidung nasal.
19
Pada saat menarik nafas, udara masuk melalui nares anterior lalu diteruskan ke atas setinggi konka
media dan turun kebawah ke arah nasopharynx sehingga aliran udara membentuk lengkungan atau arkus. Pada saat menghembuskan nafas, udara masuk melalui konka
dan kemudian mengikuti jalan yang sama seperti menghirup udara. Namun, di bagian depan aliran udara memecah, sebagian lain kembali ke belakang membentuk pusaran
dan bergabung dengan aliran dari nasopharynx.
6
Pernafasan melalui hidung berhubungan dengan fungsi normal pada pengunyahan dan penelanan serta berpengaruh pada postur kepala, rahang dan
lidah.
5,10
Pada saat bernafas melalui hidung, mandibula secara keseluruhan berada pada posisi statis yang dipertahankan oleh keseimbangan tekanan otot-otot.
Keseimbangan ini merupakan peran tarikan dari atas oleh tonus mastikatori, tekanan gravitasi serta tarikan dari bawah oleh tonus otot hyoid. Aktivitas pasif myotonic otot
mastikatori menyebabkan madibula menggantung pada kranium dan otot-otot mastikasi dan otot servikal anterior menentukan posisi dari mandibula.
Keseimbangan otot-otot pada saat posisi istirahat dari mandibula inilah yang merupakan suatu upaya dari mempertahankan postural kepala.
23
Universitas Sumatera Utara
Selain menyebabkan posisi normal dari mandibula, bernafas melalui hidung juga menyebabkan posisi lidah berada pada posisi istirahat. Posisi istirahat lidah
adalah ketika bagian anterior dari lidah berkontak dengan palatum rugae dan bagian posterior dari insisivus sentralis atas sedangkan bagian pinggir lateral lidah berada di
dalam aspek lingual tulang maksila dan dasar dari lidah berkontak dengan palatum lunak. Dorsum lidah akan menggantung terhadap palatum keras karena adanya ruang
dari tekanan udara negatif yang dihasilkan dari sistem ruang hampa dari posisi lidah yang berlawanan terhadap palatum.
23
Ketika lidah berada pada posisi istirahat, otot-otot sistem kraniomandibular yaitu temporal, masseter dan otot pterygoid akan mengalami tahap pengenduran dan
mandibula merendah ke posisi istirahat untuk membuat suatu ruang bebas. Bibir, pipi dan lidah mengerahkan tekanan internal dan external yang seimbang terhadap gigi
geligi Gambar 1. Posisi normal bibir dan lidah menyebabkan perkembangan yang normal dari dental alveolar dengan menyeimbangkan tekanan ke gigi geligi.
23
Gambar 1. Posisi istirahat lidah menyebabkan tekanan internal dan eksternal terhadap Gigi-geligi menjadi seimbang sehingga memicu perkembangan normal
regio dental alveolar.
23
Oleh karena itu, pola pernafasan melalui hidung dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan kraniofasial kompleks yang adekuat.
5,10
Universitas Sumatera Utara
2.2 Pernafasan Abnormal