2. Pengalaman Bekerja.
Banyak para entrepreneur berasal dari manajemen korporasi. Dengan menjalankan usaha kecil part time, ketika waktu kosong atau ketika liburan. Pengalaman
akan tercipta sebelum benar-benar serius mengelola usaha tersebut.
3. Mengambil Alih Perusahaan.
Menjalankan manajemen usaha kecil akan menyita waktu, dedikasi dan determinasi. Para pemilik bekerja sepanjang hari dan jarang untuk liburan. Setelah
menjalankan usahanya beberapa tahun, mereka akan bosan terhadap bisnis mereka. Disinilah entrepreneur berperan. Carilah usaha kecil yang prospek tapi pemiliknya
kurang bersemangat dalam mengelolanya. Berikan mereka jaminan dalam menjalankan usaha dengan cara profesional dan tempatkan posisi anda langsung sebagai asisten
manajer. Apabila entrepreneur tersebut berusaha keras, kemungkinan besar perusahaan itu akan dijual kepada entrepreneur untuk dikelola sendiri.
2.2 Penelitian Terdahulu
Barar 2006 berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimipinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bengkel DHUHA SERVICE” di Jombang S1 Program
Studi Ekonomi jurusan manajemen konsentrasi bidang M SDM fakultas ekonomi Universitas Brawijaya Malang” Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui
pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap kinerja karyawan pada bengkel Dhuha Service dan untuk mengetahui variabel mana yang paling
dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada bengkel Dhuha Service. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional
X Berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y Pada bengkel Dhuha Service.
Universitas Sumatera Utara
Masrudin 2007 berjudul ” Pengaruh Spirit Of Entrepreneur Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Makanan Di Jl. Dr Mansyur Medan ” Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh spirit of entrepreneur terhadap keberhasilan usaha pada usaha makan di Jl. Dr.Mansyur Medan. Usaha makanan dan
minuman merupakan salah satu usaha yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa Spirit of
Entrepeneur X berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha Y pada usaha makanan Jl. Dr.Mansyur Medan.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan Sugiono, 2005 : 49. Keberhasilan
usaha Bengkel Barspeed Medan dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah gaya kepemimpinan transformasional. Berdasarkan latar belakang dan perumusan
masalah dapat disusun sebuah kerangka konseptual, yaitu: Menurut Dalimunthe 2003:32, keberhasilan usaha yaitu keuntungan, jumlah
penjualan dan pertumbuhan usaha mempunyai hubungan signifikan terhadap tercapainya visi atau tujuan untuk meraih keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha
mempunyai beberapa faktor penting. 1.
Keuntungan 2.
Jumlah Penjualan 3.
Pertumbuhan Usaha Yuki 2006:50 mengemukakan bahwa seorang pemimpin yang memiliki
kapabilitas kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang dapat membangun kepercayaan karyawan kepada pemimpinnya.
1. Perilaku karismatik
Universitas Sumatera Utara
2. Motivasi inspirasional
3. Stimulasi intelektual
4. Perhatian terhadap individu.
Dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu gaya kepemimpinan transformasional sebagai Variabel X dan keberhasilan usaha sebagai
variabel Y.
Fungsi kepemimpinan yang paling penting adalah memberikan motivasi kepada bawahannya, kepemimpinan transformasional diyakini memiliki pengaruh
terhadap perusahaan dalam bentuk non keuangan seperti kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Pemimpin tranformasional memotivasi pengikutnya untuk
melakukan sesuatu kinerja diluar dugaan beyond normal expectation melalui transformasi pemikiran dan sikap mereka untuk mencapai kinerja diluar dugaan
tersebut, pemimpin transformasional menunjukkan berbagai perilaku berikut: pengaruh idealisme, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual dan konsiderasi
individual. Gaya kepemimpinan seseorang sangat berpengaruh terhadap kemampuan
seseorang dalam mempengaruhi individu atau kelompok, agar perilaku bawahan sesuai dengan tujuan organisasi, maka harus ada perpaduan antara motivasi akan
pemenuhan kebutuhan mereka sendiri dan permintaan organisasi.
Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang mengakui kekuatan-kekuatan penting yang terkandung dalam kepemimpinan suatu kelompok dan fleksibel dalam
pendekatan yang mereka gunakan untuk melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan tersebut yang dapat menyebabkan timbulnya motivasi yang dapat meningkatkan kinerja
bawahannya.
Universitas Sumatera Utara
Dengan adanya motivasi, maka terjadilah kemauan kerja dan dengan adanya kemauan untuk bekerja serta dengan adanya kerja sama, maka kinerja
akan meningkat. Kinerja karyawan merupakan tolak ukur kinerja perusahaan, semakin tinggi kinerja karyawan maka semakin tinggi pula kinerja perusahaan.
Kinerja perusahaan yang baik akan memastikan tercapainya tujuan perusahaan yang berakibat pada keberhasilan usaha.
Berdasarkan uraian diatas maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian Sumber : Kerangka Konseptual berdasarkan teori McCarthy dalam Sunarto 2006 diolah
2.4 Hipotesis