Public Relations dan Manajemen Krisis

Universitas Sumatera Utara c. Menangani publik yang kena dampak d. Mencari dukungan pihak ketiga dari para ahli e. Menerapkan program komunikasi internal dan menjalankan program sehari-hari dengan normal. 4. Pasca krisis Organisasi biasanya mengambil langkah-langkah demi perbaikan dalam menghadapi krisis di masa datang, seperti: a. Tetap menjalin hubungan dengan publik perusahaan b. Memantau isu atau krisis yang mengancam c. Menginformasikan melalui media atau tindakan yang diambil, jika dianggap perlu. d. Evaluasi atau rencana krisis yang ada dan kemudian menyertakan feedback atas rencana krisis yang ada e. Mengembangkan strategi komunikasi jangka panjang untuk mengurangi kerusakan yang diakibatkan krisis. Berbagai strategi utama yang digunakan untuk mengantisipasi berbagai krisis yang terjadi pada perusahaan pada hakekatnya sama pada setiap perusahaan namun dalam penerapannya dapat menjadi berbeda-beda dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan seperti luas tidaknya dampak sebuah krisis, waktu terjadinya krisis dan orientasi serta karakteristik dari perusahaan dimana strategi tersebut diterapkan.

2.2.3 Public Relations dan Manajemen Krisis

Kehadiran Public Relations di kehidupan instansi, organisasi, atau perusahaan mulai dirasakan sebagai sebuah keharusan. Pelbagai kegiatan, peristiwa, bahkan kasus yang melibatkan kepentingan masyarakat semakin menuntut hadirnya pengelolaan public relations yang handal. Terlebih dalam situasi krisis peran public relations dalam mencegah dan menanggulangi krisis sangatlah penting dan merupakan jawaban untuk pemecahan masalah yang ada. Peran Public Relations dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen yaitu berperan sebagai: 1. Communication Kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung, melalui media cetakelektronik dan lisan, di samping itu juga bertindak sebagai mediator dan persuader komunikasi manajemen yang dalam Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara prakteknya bersifat tiga dimensi yaitu komunikasi yaitu komunikasi verbal dan komunikasi vertikal, horizontal dan eksternal. 2. Back Up Management Melaksanakan dukungan atau menunjang kegiatan lain, seperti bagian manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok perusahaan. 3. Image Building Aktivitas public relations sekaligus menjadi tujuan utama PRs adalah menciptakan suatu citra publikasi yang positif. Hal ini menjadi prestasi dan reputasi manajemen kehumasan suatu lembaga organisasi dan produk yang diwakilinya Ruslan, 1999: 25 Public relations juga memiliki peranan penting dalam merencanakan program persiapan menangani krisis pada waktu terjadi krisis dan setelah krisis selesai ditanggulangi. Hal ini hanya dimungkinkan jika praktisi public relations mengenal gejala-gejala krisis dari awal dan melakukan tindakan yang terintegrasi dengan aktor-aktor penting dalam perusahaan. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan public relations dalam krisis antara lain: 1. Pendalaman data dan fakta Melakukan riset mendalam mengenai isu yang berkembang. Riset yang dikembangkan secara kualitatif. 2. Menyiapkan paket informasi Menyiapkan information sheets yang berisi berbagai informasi yang diberikan oleh public relations kepada stakeholder. 3. Membuat batasan isu dan dampaknya Menganalisis dan membuat batasan setiap isu tentang dampak yang mungkin ditimbulkan bagi masyarakat atau konsumen pengguna produk. 4. Posisikan citra perusahaan Pastikan bagaimana citra perusahaan akan diposisikan dihadapan publik berkaitan dengan isu yang sedang berkembang. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 5. Siapkan tim crisis centre Siapakan tim yang siap dipakai ketika krisis benar-benar terjadi, serta buat simulasi untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. 6. Menunjuk Unofficial spoke persons Crisis centre sebaiknya tidak hanya melibatkan internal perusahaan official person tapi juga pihak lain atau pihak ketiga yang direkrut untuk membantu menyelesaikan krisis Agung, 2005: 38. W. Timothy Coombs dalam Wilcox dan Cameron, 2006:260 menyatakan bahwa komunikasi yang dilakukan oleh PRs sebagai perwakilan sikap perusahaan pada saat krisis diperlukan sebuah pemilihan strategi yang tepat dalam menjalankan komunikasi tersebut. Strategi yang dikenal dengan strategi komunikasi krisis crisis communications ini disesuaikan dengan hasil analisa dari krisis itu sendiri serta pada publik sasaran yang dihadapi, sehingga dapat diambil sebuah yang efektif dan terbaik dalam menjalankan manajemen krisis tersebut. Adapun pilihan strategi generik untuk menjalankan komunikasi krisis menurut W. Timothy Coombs adalah: 1 Attack the accuser, perusahaan mengklaim bahwa krisis telah terjadi atau tengah dihadapi oleh perusahaan, namun fakta dan logika berkata lain. Hingga akhirnya muncul sengketa pada permasalahan ini. 2 Denial,. perusahaan menjelaskan bahwa tidak ada krisis. 3 Excuse, perusahaan meminimalisasi tanggung jawabnya terhadap krisis yang terjadi. Segala perhatian yang ditujukan kepadanya, berusaha untuk dielakkan. Perusahaan malah mengatakan bahwa mereka tidak punya kendali atas peristiwa yang menyebabkan krisis. Strategi ini biasanya dilakukan saat terjadi bencana alam dan product tampering. 4 Justification, krisis diminimalisasi dengan sebuah pernyataan bahwa tidak ada kerusakan yang serius atau korban dalam permasalahan tersebut. Biasanya strategi ini diterapkan pada krisis yang disebabkan oleh kecelakaan kerja industrial accident. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 5 Ingratiation, tindakan yang diambil untuk menenangkan serangan publik. Para konsumen yang protes diberikan kupon berhadiah, atau ada juga perusahaan yang memutuskan untuk melakukan donasi dalam rangka sumbangsih perusahaan. 6 Corrective action, langkah yang diambil untuk memperbaiki kerusakan akibat krisis dan akan melakukan pencegahan apabila akan terjadi lagi. 7 Full apology, perusahaan bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi dan meminta maaf kepada publik. Sebagai bentuk tanggung jawab, perusahaan memberikan kompensasi dalam bentuk uang maupun bantuan lainnya. W. Timothy Coombs dalam Wilcox and Cameron, 2006: 261 Pada saat krisis terjadi, organisasi dituntut untuk melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam waktu singkat, cepat namun juga baik dan akurat. Oleh karenanya komunikasi berkembang menjadi bagian penting dalam tahapan penanggulangan krisis. Bahkan ketika krisis ditengah-tengah perusahaan itu sudah berakhir, aktivitas komunikasi yang dalam hal ini difokuskan pada praktisi PRs untuk memgembalikan citra corporate image perusahaan bahkan upaya meletakkan citra tersebut pada posisi yang lebih baik dibanding sebelum terjadi krisis.

2.3 Model Teoretik

Kerangka adalah hasil pemikiran yang rasional berisi uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 2004: 40. Kerangka teoretik menggambarkan bagaimana permasalahan berikut teori yang sepadan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini kerangka teoretik dapat digambarkan sebagi berikut: Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Strategi Divisi Public Relations dalam Manajemen Krisis (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Manajemen Krisis Divisi Public Relations PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara)

1 57 150

STRATEGI MEDIA RELATIONS PT. DIRGANTARA INDONESIA Strategi Media Relations Pt. Dirgantara Indonesia (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Dalam Usaha Meningkatkan Citra PT. Dirgantara Indonesia Persero Pasca Krisis).

0 4 17

PENDAHULUAN Strategi Media Relations Pt. Dirgantara Indonesia (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Media Relations Dalam Usaha Meningkatkan Citra PT. Dirgantara Indonesia Persero Pasca Krisis).

0 7 38

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. KIMIA FARMA (Studi deskriptif kualitatif Strategi Marketing Public Relations PT. Kimia Farma dalam meningkatkan citra perusahaan).

19 58 106

Strategi Divisi Public Relations dalam Manajemen Krisis (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Manajemen Krisis Divisi Public Relations PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara)

0 0 15

Strategi Divisi Public Relations dalam Manajemen Krisis (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Manajemen Krisis Divisi Public Relations PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara)

0 0 1

Strategi Divisi Public Relations dalam Manajemen Krisis (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Manajemen Krisis Divisi Public Relations PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara)

0 0 9

Strategi Divisi Public Relations dalam Manajemen Krisis (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Manajemen Krisis Divisi Public Relations PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara)

0 2 28

Strategi Divisi Public Relations dalam Manajemen Krisis (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Manajemen Krisis Divisi Public Relations PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara)

0 1 3

Strategi Divisi Public Relations dalam Manajemen Krisis (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Manajemen Krisis Divisi Public Relations PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara)

0 0 41