12
Bentuk ikan cucut dan bagian-bagiannya disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Morfologi Ikan Cucut
B. Ukuran Ikan Cucut
Di bagian selatan pulau jawa terdapat daerah endemic ikan cucut, ciri- ciri ikan cucut adalah badan memanjang, kepala pipih, sirip punggung tegak, kulit badannya
kasar, warna mulai dari abu-abu kehitaman dan totol –totol. Ukuran sekitar 50
centimeter sampai sekitar 200 centimeter. ikan ini menyebar di laut. Komoditas cucut ang didaratkan di TPI pelabuhan ratu tergolong ukuran besar , berkisar antara 30 kg
– 50 kgekornya.
C. Rendemen Ikan Cucut
Ikan cucut atau ikan hiu Elasmobranchii termasuk kelompok ikan pelagis besar yang memiliki nilai ekonomis. Hampir semua bagian ikan cucut dapat diolah
dan dimanfaatkan terutama siripnya yang bernilai ekonomis tinggi yaitu untuk bahan soup. Selain itu daging, tulang, kulit, hati, dan limbah kepala dan isi perut
semuanya dapat diolah untuk dimanfaatkan. Ikan cucut biasa di olah menjadi berbagai produk olahan dengan berbagai
tujuan seperti mendapatkan rasa yang enak, mengawetkan, meningkatkan nilai jual, meningkatkan kegunaan,memanfaatkan limbah ikan, dll. Pengolahan yang biasa
13
dilakukan pada ikan meliputi beragam prinsip pengolahan seperti penggaraman, pengeringan, pengasapan, pembekuan, sterilisasi, dan fermentasi. Masyarakat
umum mengenal berbagai pengolahan ikan seperti pemedaan, pemindangan, pengalangan, pembuatan ikan asin, pengasapan dan penepungan.
Pada beberapa proses pengolahan ikan, dihasilkan cairan hasil samping pengolahan yang mengandung minyak ikan. Cairan tersebut terdiri dari beberapa
fraksi yaitu fraksi air, fraksi minyak, dan fraksi padatan tersuspensi yang sebagian besar terdiri atas protein. Pada beberapa industry pengolahan baik industry besar
maupun industry rakyat fraksi minyak dari cairan hasil samping tersebut diambil dan dijual. Pembeli memanfatkan minyak hasil samping tersebut untuk beberapa
keperluan seperti untuk pengolahan petis, pakan ternak dan industry kulit. Jika ikan yang diolah mengandung asam lemak ω-3, minyak hasil samping
pengolahan tersebut biasanya masih meng andung asam lemak ω-3 juga. Minyak
hasil samping pengolahan ikan yang telah banyak diteliti adalah minyak hasil samping penepungan dan pengalengan ikan. Namun, hasil samping pemindangan
belum banyak dieksplorasi.
Tingkat pemanfaatan dan pengembangan perikanan cucut di Indonesia belum dapat diketahui secara pasti, hal ini dikarenakan data dan informasi mengenai cucut
masih sangat kurang baik mengenai biologi dan potensi maupun distribusi kelimpahannya. Hal ini dikarenakan penangkapan cucut di Indonesia umumnya
masih merupakan penangkapan tradisional dan hasilnya masih sebagai hasil tangkapan sampingan by catch dari upaya penangkapan tuna sehingga pencatatan
data penangkapan belum dilakukan dengan baik.
D. Kandungan Gizi Ikan Cucut