Tujuan pendidikan Sejarah Kurikulum PLB

untuk dikembangkan, maupun kecakapan yang diperoleh dari hasil belajar. Di samping itu, kepribadian siswa yang menyandang kelainan fisik dan atau mental beraneka ragam. Keragaman dalam kecakapan dan kepribadian harus menjadi pertimbangan dalam penyusunan program-program PLB secara berkelanjutan. Kurikulum itu sendiri disahkan dalam bentuk Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 0126.U1994 tanggal 16 Mei 1994, meskipun kelengkapannya GBPP disusun secara bertahap dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2001.

B. Tujuan pendidikan

Sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 72 tahun 1991, tujuan PLB adalah membantu siswa agar mampu mengatasi kelainan yang disandang serta mampu mengembangkan sikap, pengatahuan, dan ketrampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjut. Sedangkan tujuan program pendidikan juga ditetapkan untuk setiap satuan pendidikan. 1. Bagi TKLB yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak tuna netra, tunarungu, tunadaksa ringan, tunaganda ringan, program pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kesadaran bermasyarakat, kesadaran terhadap lingkungan, kemampuan menolong diri sendiri, daya cilta, rasa dan karsa anak didik, membina kemamouan komunikasi, rasa percaya diri, kemampuan mobilitas dan motorik, serta meningkatkan kemampuan fisik, mental, dan sosial anak didik, agar siap mengikuti pendidikan pada sekolah dasar luar biasa SDLB atau terpasu pada sekolah dasar SD bagi mereka yang mampu secara fisik, mental, dan sosial. 2. Bagi TKLB yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda sedang, program pendidikan bertujuan mengembangkan kesadaran terhadap lingkungan, kemmapuan menolong diri sendiri, rasa dan karsa anak didik, 68 membina kemampuan berkomunikasi, kemampuan mobilitas dan motorik, serta meningkatkan kemampuan fisik, mental, dan sosial anak didik agar siap mengikuti program pendidikan SDLB. 3. Bagi SDLB yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, tunalaras, dan tunaganda ringan, program pendidikan bertujuan mengembangkan sikap dasar yang meliputi sosial, semosi, dan kemampuan berbahasa agar siswa mampu menyesuaikan diri di lingkungan sosialnya, meningkatkan kemampuan bina gerak, orientasi dan mobilitas agar siswa mampu mandiri, serta mengembangkan dasar- dasar ketrampilan dan pengetahuan dasar agar siap mengikuti program pendidikan pada SLTPLB atau terpadu pada SLTP bagi yang mampu secara fisik, mental, dan sosial. 4. Bagi SDLB yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda sedang, program pendidikan bertujuan untuk mengembangkan sikap dasar yang meliputi sosial, semosi, dan kemampuan berbahasa agar siswa mampu menyesuaikan diri di lingkungan sosialnya, meningkatkan kemampuan bina gerak, orientasi dan mobilitas agar siswa mampu mandiri, serta mengembangkan dasar-dasar ketrampilan dan pengetahuan dasar agar siap mengikuti program pendidikan pada SLTPLB. 5. Bagi SLTPLB yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak tunagrahita, tunarungu, tunadaksa ringan, tunalaras, dan tunaganda ringan, program pendidikan bertujuan mengembangkan pengetahuan praktis agar siswa mampu hidup mandiri, menanamkan sikap yang sesuai dengan norma- norma masyarakat, serta mengembangkan ketrampilan tingkat dasar untuk bekal kehidupan dan untuk mengikuti program pendidikan pada SMLB. 6. Bagi SLTPLB yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak tunagrahita ringan tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda sedang, program pendidikan bertujuan mengembangkan pengetahuan praktis agar siswa mampu hidup mandiri, menanamkan sikap yang sesuai dengan norma-norma masyarakat, serta mengembangkan ketrampilan tingkat 69 dasar untuk bekal kehidupan dan untuk mengikuti program pendidikan pada SMLB. 7. Bagi SMLB yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, tunalaras, dan tunaganda ringan, program pendidikan bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan tingkat mahir serta mempersiapkan siswa untuk bekerja di masyarakat. 8. Bagi SMLB yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda sedang, program pendidikan bertujuan meningkatkan ketrampilan tingkat dasar dan mempersiapkan siswa untuk hidup mandiri.

C. Program pengajaran