Tenik Analisis Data METODE PENELITIAN

c. Analisis Uji Prasyarat Analisis data regresi menurut Sutrisno 2000 harus dipenuhi 3tiga persyaratan yaitu: sampel diambil secara acak, bentuk distribusi setiap variabel bebas dan terikat dalam populasi adalh normal, dan hubungan antara variabel bebas dan terikat adalah linier. Pengujian persyaratan analisis tersebut berupa uji normalitas, uji linieritas, uji moltikolinieritas, dan uji heteroskedasistas. 1 Uji normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel – variabel dalam penelitian mempunyai sebaran distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini mwnggunakan bantuan SPSS versi 13. Dengan menggunakan SPSS versi 13 ini untuk mengetahui apakah data distribusi normal atau tidak hanya dilihat pada baris Asymp. Sig 2-tailed. Jika nilai tersebut kurang dari taraf signifikansi yang ditentukan misalnya 5 maka data tersebut tidak berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai Asymp. Sign lebih dari atau sama dengan 5 maka data berdistribusi normal Ali Muhson, 2005: 58. 2 Uji Linieritas Uji lineiritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan terikat dalm penelitian ini memilki hubungan yang linier. Perhitungan uji linieritas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 13. Dengan menggunakan SPSS versi 13 untuk melihat apakah hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat tersebut bersifat linier atau tidak, dapat dilihat pada harga signifikansi. Jika harga signifikansi kurang dari taraf signifikansi yang ditentukan misalnya 5 maka hubungannya bersifat tidak linier, sebaliknya jika nilai signifikansi tersebut lebih dari atau sama dengan 5 maka hubungannya bersifat linier Ali Muhson, 2005: 60-61 3 Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variaebl bebas. Nilai korelasi tersebut dapat dilihat dari colliniearity statistics, apabila nilai VIF Variance Inflation Factor memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 10 dan nilai tolerance tidak boleh lebih kecil dari 0,1 maka menunjukkan adanya gejala multikolinieritas, sedangkan apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 maka gejala multikolinieritas tidak ada Gozali, 2006: 95. 4 Heteroskedastisitas Santoso dan Ashari 2005:242 mengatakan bahwa salah satu asumsi regresi berganda adalah uji heteroskedasitas. Asumsi heteroskedasitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika terdapat perbedaan varians maka diujmpai gejala heteroskedasitas. Pengujian heteroskedasitas dilakukan menggunakan uji Glejser. Dengan uji Glejser, nilai absolute residual diregresikan pada tiap – tiap variabel independen Gujarti, 2006. Uji heteroskedasitas dengan Glejser dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 13. Dengan menggunakan SPSS versi 13 untuk menafsirkan hasil analisis yang perlu dilihat adalah angka koefisien antara variabel bebas dengan absolute residu dan signifikansinya. Jika nilai signifikansi tersebut lebih besar atau sama dengan 0,05 maka asumsi homosedastisitas terpenuhi, tetapi jika nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05 maka asumsi homosedastisitas tidak terpenuhi Ali Muhson,2005: 66. 71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1 pengaruh gambar peringatan kesehatan pada iklan terhadap minat beli konsumen 2 pengaruh gambar peringatan kesehatan pada kemasan terhadap minat beli konsumen 3 pengaruh risiko yang dipersepsikan terhadap minat beli konsumen 4 pengaruh gambar peringatan kesehatan pada iklan, gambar peringatan kesehatan pada kemasan, dan risiko yang dipersepsikan terhadap minat beli konsumen. Pada bab ini akan menyajikan hasil penelitian yang meliputi: karakteristik responden, analisis deskriptif, pengkategorian variabel penelitian, pengujian prasyarat analisis, pengujian hipotesis, dan pembahasan.

A. Hasil Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara menyebar kuesioner kepada pembelian produk rokok terkait variabel gambar peringatan kesehatan pada iklan, gambar peringatan kesehatan pada kemasan, dan risiko yang dipersepsikan terhadap minat beli konsumen. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Adapun hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan disajikan sebagai berikut.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini meliputi: analisis karakterisitik responden, analisis statisitik deskriptif yang terdiri dari: nilai maksimal, minimal, mean, dan standar deviasi, serta kategorisasi jawaban responden. Adapun pembahasan mengenai masing-masing analisis deskriptif disajikan sebagai berikut.

a. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi: jenis kelamin dan tempat mengakses internet. Deskripsi karakteristik responden disajikan sebagai berikut: 1 Usia Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase 19 tahun 20 20,0 19 tahun 29 29,0 19 tahun 51 51,0 Jumlah 100 100,0 Sumber: Data Primer 2015 Tabel di atas menunjukkan bahwa responden berusia kurang dari 19 tahun sebanyak 20 orang 20, responden berusia 19 tahun sebanyak 29 orang 29, responden berusia 19 tahun sebanyak 51 orang. Dapat disimpulkan mayoritas responden berusia 19 tahun. 2 Penghasilan Deskripsi karakteristik responden berdasarkan penghasilan disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Penghasilan Frekuensi Persentase Rp 1.000.000 22 22,0 Rp 1000.000-Rp 1.500.000 40 40,0 Rp 1.500.000-Rp 2.000.000 24 24,0 Rp 2.000.000 14 14,0 Total 100 100,0 Sumber: Data Primer 2015 Dari data di atas responden dengan penghasilan Rp 1.000.000 sebanyak 22 responden 22, responden dengan penghasilan Rp 1000.000-Rp 1.500.000 sebanyak 40 orang 40, responden dengan penghasilan p 1.500.000-Rp 2.000.000 sebanyak 24 orang 24, dan responden dengan penghasilan Rp 2.000.000 sebanyak 14 orang 14. Dapat disimpulkan mayoritas responden berpenghasilan 1000.000-Rp 1.500.000.

b. Deskripsi Kategori Variabel

Deskripsi kategori variabel menggambarkan tanggapan responden mengenai variabel gambar peringatan kesehatan pada iklan, gambar peringatan kesehatan pada kemasan, risiko yang dipersepsikan dan minat beli konsumen. Data hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam tiga kelompok yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Hasil kategorisasi tersebut disajikan berikut ini: 1 Gambar Peringatan Kesehatan pada Iklan Hasil analisis deskriptif pada variabel gambar peringatan kesehatan pada iklan diperoleh nilai minimum sebesar 27; nilai maksimum sebesar 59; mean sebesar 45,25; dan standar deviasi sebesar 5,97. Selanjutnya data gambar peringatan kesehatan pada iklan dikategorikan dengan menggunakan skor rerata M dan simpangan baku SD. Kategorisasi untuk variabel risiko yang dipersepsikan disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 4. 3 Gambar Peringatan Kesehatan pada Iklan Kategori Interval Skor Frekuensi Persentase Tinggi X ≥ 51,22 13 13,0 Sedang 39,28 ≤ X 51,22 72 72,0 Rendah X 39,28 15 15,0 Jumlah 100 100,0 Sumber: Data Primer 2015 Tabel tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden memberikan penilaian terhadap gambar peringatan kesehatan pada iklan dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 13 orang 13, kategori sedang sebanyak 72 orang 72, dan kategori rendah sebanyak 15 orang 15. 2 Gambar Peringatan Kesehatan pada Kemasan Hasil analisis deskriptif pada variabel gambar peringatan kesehatan pada kemasan diperoleh nilai minimum sebesar 27; nilai maksimum sebesar 59; mean sebesar 45,49; dan standar deviasi sebesar 5,74. Selanjutnya data gambar peringatan kesehatan pada kemasan dikategorikan dengan menggunakan skor rerata M dan simpangan baku SD.

Dokumen yang terkait

PENGARUH FAKTOR PRIBADI DAN PSIKOLOGI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK SAMPOERNA A MILD (Studi Pada Konsumen diKelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang)

1 7 1

PENGARUH IKLAN ROKOK SAMPOERNA A MILD PADA MEDIA TELEVISI TERHADAP KEYAKINAN DAN SIKAP KONSUMEN (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang)

0 9 49

PENGARUH PROMOTION MIX ROKOK CLAS MILD TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi Kasus Mahasiswa Reguler FISIP UNILA)

0 7 10

Aplikasi Penggunaan Konsep Customer-Based Brand Equity pada Konsumen Rokok A Mild Sampoerna (Studi Kasus pada Mahasiswa di Kota Bogor)

0 13 152

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK PRODUK ROKOK SAMPOERNA A MILD TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN ( Studi Pada Mahasiswa SI Unand.

14 71 11

PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TELEVISI ROKOK SAMPOERNA (A-MILD) TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Reguler Mandiri Universitas Andalas).

0 1 6

Perbedaan dampak gambar peringatan bahaya merokok pada kemasan rokok terhadap minat beli ulang rokok.

2 14 118

ANALISIS PENGARUH EFEKTIFITAS IKLAN TERHADAP SIKAP KONSUMEN DAN KEYAKINAN KONSUMEN PADA NIAT BELI ROKOK STAR MILD DI SURABAYA.

1 1 97

PENGARUH EVENT DAN BRAND IMAGE TERHADAP MINAT BELI PRODUK ROKOK SAMPOERNA A MILD PADA PT HM SAMPOERNA AREA MARKETING SURABAYA ISSN

0 0 13

Pengaruh kreativitas iklan terhadap niat beli konsumen : studi kasus pada mahasiswa konsumen rokok pemirsa iklan rokok star mild televisi di Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 174