Kompetensi kepribadian guru SMP PGRI Semanu berdasarkan

56 perspektif dan komposisi, serta prosedur dan teknik untuk mewujudkan gambar objek flora. 2 Mengasosiasi Mencipta gambar flora mewujudkan gagasan tersebut dengan alat dan bahan yang dipilih siswa. Hasil dokumentasi pada mata pelajaran prakarya juga menunjukkan adanya pengembangan kreativitas siswa melalui kegiatan: 1 Mengumpulkan data Melakukan observasi dan wawancara mengenai ragam hias daerah dan pembuatan karya atau kerajinan dari bahan alam. 2 Mengasosiasi Membuat kerajinan tangan dari bahan alam dan mengemasnya dengan teknik dan prosedur yang tepat

b. Kompetensi kepribadian guru SMP PGRI Semanu berdasarkan

kualifikasinya 1 Kualifikasi guru yang bersertifikasi Pada aspek pemberian contoh disiplin bagi siswa guru SMP PGRI Semanu termasuk guru yang bersertifikasi bisa dikatakan cukup baik. Berdasarkan dokumentasi presensi khusus guru-guru yang bersertifikasi tingkat kehadiran mencapai 98,10 . Tingkat kehadiran guru sertifikasi sedikit lebih tinggi dari rata-rata kehadiran keseluruhan guru yaitu 98,06. Pada aspek pemberian motivasi dan pembinaan siswa telah dilakukan oleh guru yang bersertifikasi. Motivasi belajar siswa yang beragam, diakui oleh GM2 57 sehingga perlu penguatan motivasi. Guru GM2 pada 15 September mengatakan bahwa, “motivasi belajar siswa itu heterogen, ada yang semangat ada juga yang sangat malas sehingga perlu pendampingan ”. Informan di atas mengatakan bahwa siswa keseluruhan memiliki motivasi belajar yang berbeda satu dengan yang lain, sehingga perlu pendekatan yang berbeda pula dalam penguatan motivasinya.Dari hasil dokumentasi catatan pribadi siswa pembinaan yang dilakukan guru kepada siswa yang melanggar tata tertib dilakukan dengan cara mendekati siswa yang bersangkutan, kemudian diberi nasihat. Berikut adalah catatan pribadi siswa kelas VII B tanggal 21 januari 2014. Pada mata pelajaran matematika GM15 terdapat tiga siswa beisisial DK, WS dan ES, ketika di kelas ketiganya tidak membuat ringkasan materi seperti yang diperintahkan namun hanya menggangu temannya. Kemudian guru yang bersangkutan mengambil tindakan mendekati ketiga siswa tersebut, memberi nasihat dan motivasi. Penguatan motivasi ini berupa teguran lisan dan penyadaran bagi siswa yang bersangkutan bahwa mengganggu teman ketika pelajaran bukan perbuatan yang terpuji dan malah merugikan diri sendiri dan orang yang diganggu. Selanjutnya siswa tersebut diminta untuk segera meringkas materi seperti yang telah diperintahkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, dapat diketahui bahwa benar siswa mengikuti keteladanan guru. Siswa juga menilai cara guru dalam penerapan dan penegakan sikap disiplin ketika di kelas. Menurut pendapat S.91 pada 30 September 2014 ada beberapa guru yang dianggap tegas berikut penuturannya: “tegas ada mas, Pak KD GM9 , Bu ME GM13, Pak ED GM7”. Sedangkan penilaian lain oleh siswa S9.2 pada tanggal 30 September 2014 mengenai sikap 58 g uru menuturkan bahwa “Bapak ibu guru tidak galak mas, tapi kadang-kadang juga marah mas kalau ada siswa yang susah di atur”. Adapun pembinaan kepada anak yang melanggar tatata tertib, siswa S7.1 mengatakan :” dihukum itu kalau tidak membawa buku paket, rame di kelas dan mencontek mas. Mereka biasanya d iberi tugas tambahan atau meringkas materi”. Dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa secara umum siswa menyadari bahwa guru yang awalnya dianggap tidak galak juga bisa memberi hukuman atau pembinaan kepada siswa yang melanggar tata tertib. 2 Guru yang belum bersertifikasi Aspek kompetensi kepribadian guru yang pertama adalah kedisiplinan dan taat aturan khususnya aturan di sekolah. Berdasarkan hasil dokumentasi presensi guru yang belum bersertifikasi ditemukan bahwa rata-rata kehadiran guru adalah 98,01. Prosentase ini bisa dikatakan kurang baik karena berada dibawah rata- rata kehadiran keseluruhan guru yaitu 98,06. Aspek yang kedua adalah kemampuan guru dalam membimbing dan memberi motivasi kepada siswa. Siswa memiliki motivasi belajar yang beragam dan perlu adanya penguatan motivasi. Hal ini menuntut guru untuk mampu memotivasi siswa. Menurut GM11 pada tanggal 16 September 2014 mengatakan, “secara umum untuk kelas 7 itu masih tinggi motivasinya dan mereka mengikuti pelajaran dengan baik. Beda dengan kelas 8 yang biasanya mulai nakal dan perlu pendekatan-pendekatan khusus dengan banyak memotivasi mereka dan memberikan tugas mandiri”. Penjelasan GM11 di atas mengandung arti untuk kelas VII rata-rata memiliki motivasi belajar yang tinggi, hal ini terkait dengan 59 kondisi psikologis siswa. Berbeda dengan kelas VIII yang secara psikologis mulai berkembang dan biasanya bertambah nakal. Hal ini memerlukan pendekatan khusus dalam memberikan motivasi belajar kepada siswa. Dari hasil observasi peneliti menemukan fakta menarik ketika pembelajaran berlangsung. Penguatan motivasi bagi siswa bisa berlangsung ketika pembelajaran dan dengan memberikan gambaran nyata tentang kejadian-kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar. Tepatnya pada hari jumat tanggal 26 September 2014 GM18 pada salah satu kelas dan sedang berlangsung proses pembelajaran diawal waktu sebagai pengantar guru yang bersangkutan memberikan pesan dan nasihat kepada siswa SMP PGRI Semanu. Pesan itu terkait dengan kejadian yang baru saja terjadi pada hari sebelumnya di Gunungkidul terjadi khasus bunuh diri seorang pemuda yang putus cinta. Dengan suasana akrab guru tersebut menyampaikan pesan dan nasihat kepada siswa terkait hikmah yang terjadi dari kasus tersebut. GM18 memberikan penguatan motivasi dengan cara yang menarik bagi siswa SMP PGRI terkait dengan permasalahan yang sering dihadapi oleh para remaja.

c. Kompetensi sosial guru SMP PGRI Semanu berdasarkan kualifikasinya