8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Sistem Pembelajaran di  SMK
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan pendidikan kejuruan yang berkembang  di  Indonesia  dengan  tujuan  untuk  meningkatkan  kecerdasan,
pengetahuan,  kepribadian,  akhlak  mulia,  serta  keterampilan  peserta  didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
program kejuruannya. Proses pendidikan yang dilaksanakan di SMK dapat dikembangkan  melalui  implementasi  pembelajaran  di  sekolah  dan
pembelajaran di luar sekolah pembelajaran di dunia kerja. Pendekatan ini dilakukan  dalam  upaya  memberikan  pengalaman  belajar  kepada  peserta
didik  baik  secara  konseptual  maupun  kontekstual,  sehingga  peserta  didik dan lulusan memiliki kompetensi yang komprehensif meliputi kemampuan
kognitif,  afektif  dan  psikomotorik  sesuai  dengan  bidang  keahlian  yang dipelajarinya.  Salah  satu  tujuan  SMK  adalah  menciptakan  sumber  daya
manusia  yang  mempunyai  etos  kerja  dan  kompetensi  berstandar internasional.
Kurikulum  adalah  seperangkat  rencana  dan  pengaturan  mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan Mulyasa,  2007:  21.    Kurikulum  yang  diterapkan  di  SMK  N  1  Seyegan
untuk  mencapai  tujuan  pendidikan  adalah  Kurikulum  Tingkat  Satuan
Pendidikan  KTSP.  KTSP  adalah  kurikulum  operasional  yang  disusun oleh  dan  dilaksanakan  di  masing-masing  satuan  pendidikan  Mulyasa
,2007:23.  Struktur  kurikulum  SMK  terdiri  dari  muatan  local  dan pengembangan  diri.  Mata  pelajaran  terdiri  dari  mata  pelajaran  normatif
sebesar 15-25, , adaptif sebesar 20-30 dan produktif sebesar 45- 65  Kementrian  Pendidikan  Nasional  Direktorat  Jenderal  Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah.  Dengan struktur seperti itu diharapkan dapat  membekali  lulusan  SMK  untuk  menghadapi  perkembangan
masyarakat  dunia  usaha  dan  dunia  industri  disamping  berbekal  untuk meningkatkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Proses  belajar  mengajar  di  SMK  meliputi  kegiatan  belajar  yang bersifat  teori  dan  praktek.  Pola  pendidikan  khususnya  dalam  pelaksanaan
pembelajaran mata pelajaran produktif  yang bersifat teori dilaksanakan di dalam kelas sedangkan yang bersifat praktek dilaksanakan di laboratorium
atau  bengkel  yang  ada  di  sekolah.  SMK  sebagai  pencetak  tenaga  kerja yang  dibutuhkan  oleh  dunia  industri  berusaha  menghasilkan  produk
lulusan  yang  memiliki  pengetahuan  dan  ketrampilan  yang  berkompeten dalam bidangnya. Oleh  karena itu   prosentase  pembelajaran lebih banyak
praktek  daripada  teori,  prosentase  praktek  60  -70  dan    teori  sebesar 30-40 .
2. Pembelajaran Kerja Bangku
Mata  pelajaran  kerja  bangku  diajarkan  dan  dilaksanakan berdasarkan  pelatihan  berbasis  kompetensi  yang  didasarkan  pada