Faktor Penyebab Kemiskinan Deskripsi Teori 1. Kemiskinan

Batas garis kemiskinan yang ditetapkan oleh setiap negara berbeda-beda. Ini disebabkan karena adanya perbedaan lokasi dan standar kebutuhan hidup. BPS menngunakan batas miskin dari besarnya rupiah yang dibelanjakan per kapita sebulan untuk memenuhi kebutuhan makan minum dan bukan makan. Untuk kebutuhan minuman makanan digunakan patokan 2.100 kalori per hari. Sedangkan pengeluaran kebutuhan minimum bukan makan meliputi perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa. Dengan demikian pendekatan kemiskinan yang digunakan BPS ada 2 seperti yang dikemukakan Mudrajat Kuncoro 2004: 142: 1 Bassic Needs Approach, dalam pendekatan ini kemiskinan di konseptualkan sebagai ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar. 2 Head Count Index, mengunakan ukuran kemiskinan absolut. Dari pendekatan kemiskinan yang digunakan oleh BPS tersebut, kemudian BPS membuat 14 kriteria penduduk dikatakan miskin : 1 Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang. 2 Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah bambu kayu murahan. 3 Jenis dinding tempat tinggal dari bambu rumbia kayu berkualitas rendah tembok tanpa diplester. 4 Tidak memiliki fasilitas buang air besar bersama-sama dengan rumah tangga lain 5 Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik 6 Sumber air minum berasal dari sumur mata air tidak terlindung sungai air hujan. 7 Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar arang minyak tanah. 8 Hanya mengkonsumsi daging susu ayam satu kali dalam seminggu. 9 Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun. 10 Hanya sanggup makan sebanyak satu dua kali dalam sehari 11 Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas poliklinik. 12 Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : petani dengan luas lahan 500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan. 13 Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga : tidak sekolah tidak tamat SD hanya SD. 14 Tidak memiliki tabungan barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya. Jika dipenuhi minimal 9 dari 14 kriteria kemiskinan menurut BPS, maka rumah tangga tersebut di kategorikan sebagai rumah tangga miskin Bappenas, 2010: 14

d. Upaya Pengendalian Kemiskinan

Pentingnya peran program pengentasan kemiskinan sudah di sadari sejak masa pemerinthan Orde Baru. Pada masa Orde Baru menekankan penanggulangan kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi. Program pemerintah yang di laksankan pada masa Orde Baru diantaranya program pemerintah yang mendukung pembangunan usaha mikro , kecil, dan menengah UMKM dan Koperasi, Inpres Desa Tertinggal IDT, Keluarga Berencana KB, Keluarga Sejahtera KS, pemberian makan tambahan untuk anak sekolah, Transmigrasi, Upah Minimum Regional UMR, dan Jaring Pengaman Sosial JPS Tambunan, 2012:197 Untuk mengurangi tingkat kemiskinan baik yang disebabkan oleh kondisi ekonomi nasional, budaya, maupun sosial masyarakat pemerintah kemudian membuat upaya pengendalian kemiskinan nasional. Program tersebut dilaksanakan oleh Tim Nasional Percepatan Pengendalian KemiskinanTNP2K. Kegiatan yang dilakukan oleh TNP2K sendiri meliputi program pemberian bantuan langsung, program pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat, serta program penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan dan pembinaan usaha kecil. Untuk meningkatkan peran dan efektifitas TNP2K pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan menetapkan target pengurangan kemiskinan nasional sebesar 8 sampai 10 pada akhir tahun 2014. Menurut TNP2K 2014, terdapat empat strategi dasar yang ditetapkan dalam melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan yaitu: 1 Menyempurnakan program perlindungan sosial 2 Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar 3 Pemberdayaan masayarakat 4 Pembangunan yang inklusif Dari empat strategi tersebut kemudian pemerintah membuat instrumen penanggulangan kemiskinan yang dibagi menjadi tiga kluster, yaitu : 1 Kluster I, program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga 2 Kluster II, program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. 3 Kluster III, penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil. Salah satu strategi dari penanggulangan kemiskinan menurut TNP2K adalah pemberdayaan masyarakat agar menjadi masyarakat yang mandiri. Proses pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan terus

Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Pelaporan Keuangan Di Unit Pengelola Keuangan (UPK) Gempol Sari

0 7 45

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KASUS KORUPSI YANG DILAKUKAN SECARA BERSAMA PADA UNIT PENGELOLA KEGIATAN (UPK) PAGELARAN

0 3 57

SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT PADA UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) DHARMA KARYA DESA PONDOK KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

2 14 77

Sistem Informasi Simpan Pinjam Berbasis Desktop Pada Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Padaringan di Kecamatan Pangalengan

3 18 34

Analisis Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Pembangunan di Desa Ngeposari, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul Tahun 2015

2 28 173

VALUASI EKONOMI KAWASAN KARST GUNUNG SEWU, DESA PACAREJO, KECAMATAN SEMANU, VALUASI EKONOMI KAWASAN KARST GUNUNG SEWU, DESA PACAREJO, KECAMATAN SEMANU,KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2013.

0 3 15

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNIT PENGELOLA KEGIATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Analisis Kinerja Keuangan Unit Pengelola Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Kabupaten Purbalingga Periode Tahun 2009-2012.

0 2 14

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNIT PENGELOLA KEGIATAN Analisis Kinerja Keuangan Unit Pengelola Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Kabupaten Purbalingga Periode Tahun 2009-2012.

0 2 15

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI UNIT DESATANI MAKMUR KECAMATAN TAWANGMANGU Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Unit Desa Tani Makmur Kecamatan Tawangmangu.

0 0 11

PENDAHULUAN Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Unit Desa Tani Makmur Kecamatan Tawangmangu.

0 0 7