dipanaskan refluks.Uap Reses melalui pistol kiri ke kondensor di mana ia mencairkan Pavia,1987.
Menetes kondensor cair ke dalam bidal mengandung solid. Pelarut panas mulai mengisi bidal dan ekstrak senyawa diinginkan dari solid. Setelah bidal diisi
dengan pelarut, pistol pada tindakan yang tepat sebagai sebuah menyedot, dan pelarut, yang sekarang berisi senyawa terlarut itu, saluran air kembali ke dalam
labu distilasi. Penguapan itu, kondensasi, ekstraksi, proses menyedot diulang ratusan kali, dan produk yang diinginkan terkonsentrasi dalam labu destilasi.
Produk terkonsentrasi di termos, karena memiliki titik didih lebih tinggi dari pelarut atau karena merupakan padat ketika suatu produk sangat larut dalam air,
seringkali sulit untuk mengekstrak menggunakan teknik yang dijelaskan dalam bagian, karena koefisien distribusi yang tidak menguntungkan. Dalam hal ini,
Anda perlu untuk mengambil solusi berair banyak kali dengan segar pelarut organik tak larut untuk menghapus produk yang diinginkan dari air. Teknik
kurang intensif laboratorium melibatkan penggunaan peralatan ekstraksi cairan kontinu Pavia,1987.
2.11.1 Ekstraksi Sokletasi
Soklet merupakan alat yang terdiri dari pengaduk.Soklet biasa digunakan dalam pengekstrasian lemak pada suatu bahan makanan.Metode soklet ini dipilih karena
pelarut yang digunakan lebih sedikit efisiensi bahan dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan
untuk mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi.Waktu yang digunakan lebih cepat. Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan
Universitas Sumatera Utara
harus mudah menguap dan hanya digunakan untuk ekstraksi senyawa yang tahan
panas Harper,1979.
Proses sokletasi digunakan untuk ekstraksi lanjutan dari suatu senyawa dari material atau bahan padat dengan pelarut panas. Alat yang digunakan adalah
labu didih, ekstraktor dan kondensor.Sampel dalam sokletasi perlu dikeringkan sebelum disokletasi.Tujuan dilakukannya pengeringan adalah untuk mengilangkan
kandungan air yang terdapat dalam sample sedangkan dihaluskan adalah untuk mempermudah senyawa terlarut dalam pelarut. Didalam sokletasi digunakan
pelarut yang mudah menguap.Pelarut itu bergantung pada tingkatannya, polar atau non polar Tondra, 2011.
Sokletasi digunakan pada pelarut organik tertentu. Dengan cara pemanasan, sehingga uap yang timbul setelah dingin secara kontinu akan
membasahi sampel, secara teratur pelarut tersebut dimasukkan kembali kedalam labu dengan membawa senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. Pelarut yang
telah membawa senyawa kimia pada labu distilasi yang diuapkan dengan rotary evaporator sehingga pelarut tersebut dapat diangkat lagi bila suatu campuran
organik berbentuk cair atau padat ditemui pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut yang diinginkan Tondra, 2011.
2.11.2 Prinsip Ekstraksi Sokletasi
Prinsip sokletasi yaitu Penyaringan yang berulang ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini
telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersaring.Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan
dapat melarutkan senyawa organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak
Universitas Sumatera Utara
melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.Namun zat yang diekstraksinya sesuai dengan polar dan nonpolarnya pelarut yang digunakan Tondra, 2011.
Bila penyaringan telah selesai maka pelarut yang telah di uapkan kembali adalah zat yang bersisa. Dietil eter merupakan pelarut yang baik untuik
hidrokarbon dan untuk senyawa yang mengandung oksigen proses penyaringan yang berulang ulang pada proses sokletasi bergantung pada tetesan yang mengalir
pada bahan yang di ekstraksi. Sampel pelarut yang digunakan bening atau tidak berwarna lagi.Umumnya prosedur sokletasi hanya pengulangan, sistematis dan
pemisahan dengan menggunakan labu untuk ekstraksi sederhana tetapi lebih merupakan metoda yang spesial, dan alat yang digunakan lebih kompleks.Oleh
karena itu alat soklet cenderung mahal Tondra, 2011. Syarat-syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi:
1. Pelarut yang mudah menguap, misalnya n-heksana, eter, petroleum eter,
metil klorida dan alkohol 2.
Titik didih pelarut rendah 3.
Pelarut dapat melarutkan senyawa yang diinginkan 4.
Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan 5.
Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi polar atau nonpolar
Lemak dan minyak dapat diperoleh dari ekstraksi jaringan hewan atau tanaman dengan tiga cara yaitu rendering, pengepresan pressing atau dengan
pelarut Winarno ,1992.
Universitas Sumatera Utara
Rendering
Rendering merupakan suatu cara yang sering digunakan untuk mengekstrksi minyak hewan dengan cara pemanasan. Pemanasan dapat dilakukan dengan air
panas wet rendering. Lemak akan mengapung di permukaan sehingga dapat dipisahkan . pemanasan tanpa air biasanya dipakai untuk mengekstraksi minyak
babi dan lemak susu. Secara komersial rendering dilakukan dengan menggunakan ketel vakum. Protein akan rusak oleh panas dan air akan menguap sehingga lemak
dapat dipisahkan Winarno ,1992.
Pengepresan
Bahan yang mengandung lemak atau minyak mengalami perlakuan pendahuluan, misalnya di potong - potong atau di hancurkan. Kemudian dipres dengan
tekanan tinggi menggunakan tekanan hidrolik atau screw press. Dengan cara ini, minyak tidak dapat seluruhnya di ekstraksi. Kadang kadang bungkil dipres lagi
menggunakan filter press Winarno ,1992.
Pelarut
Cara ekstraksi ini dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut dan digunakan untuk bahan yang kandungan minyaknya rendah. Lemak dalam bahan dilarutkan
dengan pelarut. Tetapi cara ini kurang efektif, karena pelarut mahal dan lemak yang diperoleh harus dipisahkan dari pelarutnya dengan cara diuapkan. Selain
itu, ampasnya harus dipisahkan dari pelarut yang tertahan, sebelum dapat digunakan sebagia bahan makanan ternak Winarno ,1992.
Universitas Sumatera Utara
2.11.3 Ekstrasi dengan Pelarut Solvent Extraction