BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Tentang Kejang Demam
2.1.1. Definisi
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh suhu rectal lebih dari 38ºC yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, dan bayi yang berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk kejang demam Soetomenggolo,
1999. Pada American Academy of Pediatrics 2008 menggambarkan kejang
demam sebagai sebuah kejang yang terjadi pada anak demam pada usia antara 6 bulan sampai 60 bulan yang tidak mengalami infeksi intrakranial, gangguan
metabolik, atau riwayat kejang demam sebelumnya Chung, 2014. Menurut IDAI dalam Amalia dkk 2013 mengemukakan bahwa
Kesepakatan Undang – Undang Kedokteran UUK Neurologi Ikatan Dokter
Anak Indonesia IDAI - saraf anak Perdossi, Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh 38ºC yang disebabkan oleh suatu
proses ektrakranial.
2.1.2. Epidemiologi
Kejang demam terjadi pada 2 – 5 anak dan biasanya terjadi pada usia
antara 3 bulan – 5 tahun, dengan kejadian terbanyak pada usia 18 bulan. Kira-kira
6-15 terjadi pada usia 4 tahun dan jarang terjadi pada usia lebih dari 6 tahun Waruiru, 2004
. Di Asia prevalensi kejang demam meningkat dua kali lipat bila
dibandingkan di Eropa dan di Amerika. Kejadian kejang demam bekisar 3,4-9,3 pada anak-anak di Jepang, 5-10 pada anak-anak di India, tetapi
hanya 2 - 5 pada anak-anak di Amerika Serikat dan Eropa Barat, dan prevalensi tertinggi 14
di Guam Chung, 2014.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Faktor Risiko
Faktor yang penting pada kejang demam ialah demam, umur, genetik, prenatal dan perinatal Soetomenggolo,1999. Dalam penelitian yang dilakukan
oleh Fuadi dkk, 2010 dikatakan bahwa faktor-faktor yang berperan dalam risiko kejang demam yaitu, faktor demam, usia, dan riwayat keluarga, dan riwayat
prenatal usia saat ibu hamil, riwayat perinatal asfiksia, usia kehamilan, dan bayi
berat lahir rendah Fuadi dkk, 2010. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fuadi dkk, 2010 dengan jumlah
sampel 164 anak, didapati bahwa anak dengan demam lebih besar dari 39ºC memiliki risiko 10 kali lebih besar untuk menderita bangkitan kejang demam
dibanding dengan anak yang demam kurang 39ºC. Anak usia kurang dari dua tahun mempunyai risiko 8,9 kali lebih besar dibanding anak yang lebih dari dua
tahun.
2.1.4. Etiologi