Uji Reliabilitas Penskala Data Ordinal Menjadi Data Interval

26 1 = 4263 9884,757 1 = 0,431 Diperoleh nilai validitas 1 dengan perhitungan manual adalah 0,431 sama dengan output SPSS yakni 0,431. Selanjutnya untuk perhitungan lainnya akan dilakukan dengan software SPSS.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas dan dinyatakan valid dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Suatu variabel dikatakan reliabel apabila setelah dilakukan uji reliabel diperoleh nilai Cronbach Alpha 0,60 atau nilai Cronbach Alpha 0,80. Berikut adalah hasil perolehan data dari uji reliabilitas dengan SPSS. Tabel 3.5 Hasil Cronback Alpha Reliability Test Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .614 .614 10 Berdasarkan hasill perhitungan di atas, nilai Cronbach Coeficien Alpha adalah 0,614 untuk uji reliabilitas atas daftar pilihan responden. Nilai tersebut menyatakan bahwa 6 variabel yang valid tersebut memenuhi syarat uji reliabilitas, dimana nilai yang diperoleh sudah lebih dari minimum untuk sebuah penelitian yaitu 0,6.

3.4.3 Penskala Data Ordinal Menjadi Data Interval

Dari data mentah hasil kuisioner dibuta suatu matriks data yang telah dilakukan penskalaan menjadi skala interval. Teknik penskalaan yang digunaan dalam pnelitian ini adalah Methode Successive Interval dengan bantuan Microsoft Universitas Sumatera Utara 27 office Excel 2007. Berikut ini adalah perhitungan penskalaan Methode Successive Interval. Tabel 3.6 Penskalaan Variabel 1 No Variabel Kategori Skor Jawaban Ordinal Frekuensi Proporsi Proporsi Kumulatif Densitas {fz} Z Nilai Hasil Penskalan 1 3.000 23.000 0.329 0.329 0.362 -0.444 1.000 4.000 17.000 0.243 0.571 0.393 0.180 1.973 5.000 30.000 0.429 1.000 3.016 Jumlah 70 Langkah-langkah Methods Successive Internal 1. Menghitung frekuensi skor jawaban dalam skala ordinal. 2. Menghitung proporsi dan proporsi kumulatif untuk masing-masing skor jawaban. 3. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. Nilai Z diperoleh dari tabel Distribusi Normal baku. 4. Menghitung nilai densitas dari nilai Z yang diperoleh dengan cara memasukkan nilai Z tersebut kedalam fungsi densitas normal baku sebagai berikut: = 1 √2� − 1 2 2 −1,902 = 1 √2� − 1 2 −1,902 2 = 0,361517 5. Menghitung Scale Value SV dengan rumus: = − − 1 = 0,000 −0,361517 0,328571 −0,000 = −1,1002 2 = 0,361517 −0,392531 0,571429 −0,328571 = −0,1277 3 = 0,392531 −0,000000 1,000000 −0,571429 = 0,9159 Universitas Sumatera Utara 28 6. Menentukan Scale Value min sehinggs + = 1 1 = −1,1002 SV terkecil Nilai 1 diperoleh dari: −1,1002 + X = 1 X = 1 + 1,1002 X = 2,1002 −1,1002 + 2,1002 = 1 sehingga Y 1 =1 7. Menentukan nilai skala dengan mengunakan rumus: = + 2 = −1,1002 + 2,1002 = 1 3 = −0,1277 + 2,1002 = 1,9725 4 = 0,9159 + 2,1002 = 3,0161 Tabel 3.7 Hasil Penskalaan Variabel 1 2 3 4 5 6 1 1.000 2 1.000 2.191 3 1.000 1.000 1.000 1.000 1.995 2.992 4 1.973 2.201 2.258 2.176 2.925 3.705 5 3.016 3.496 3.693 3.530 4.064 4.728

3.5 Analisis Data