28
sebagai Pengganti Antar Waktu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan
II. 4 Mekanisme Kerja DPRD Kota Medan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai Badan Legislatif Daerah berkedudukaan sejajar dan menjadi mitra dari Pemerintah, dengan Konstruksi seperti
itu baik DPRD maupun Kepala Daerah mempunyai hubungan yang sangat erat, dan saling menunjang dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Daerah,
namun mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu DPRD bertugas dibidang Legislatif dan kepala Daerah memimpin bidang Eksekutif.
Adanya fungsi yang berbeda ini bukan berarti menunjukkan dualisme dan sikap konfrontatif antara DPRD dengan Kepala Daerah, melainkan keduanya
merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan, sebagai wujud nyata pelaksanaan otonomi daerah
yang nyata dan bertanggung jawab. Wujud nyata hubungan kerjasama antara DPRD dan Kepala Daerah, juga telah diatur
dalam peraturan Tata Tertib DPRD Kota Medan : 1.
Dalam pembahasan setiap Rancangan peraturan Daerah dan penyusunan APBD, Rancangan Perubahan APBD senantiasa dapat diselenggarakan sesuai
dengan jadwal waktu. 2.
Adanya Komunikasi timbal balik antara DPRD dan Kepala Daerah. DPRD melalui Pimpinan Dewan senantiasa mengkomunikasikan masalah-masalah
29
yang terjadi di lapangan, baik yang didapat melalui kunjungan kerja atau peninjauan lapangan oleh alat kelengkapan Dewan maupun dengan adanya
pengaduan aspirasi masyarakat yang disampaikan ke DPRD. Kepala Daerah senantiasa mengkomunikasikan langkah-langkah Kebijaksanaan yang
ditetapkan dan dilaksanakan kepada Dewan. 3.
Dalam pelaksanaan evaluasi terhadap proyek-proyek pembangunan Kepala Daerah senantiasa menyetujui Kunjungan Kerja Dewan ke KabupatenKota
dengan didampingi instansi terkait, untuk memberikan kesempatan kepada DPRD agar dapat mengikuti dan mengawasi jalannya pemerintahan dan
pembangunan di daerah sesuai dengan kebijaksanaan yang diambil dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang nyata dan bertangung jawab.
4. 1 Jenis Rapat DPRD
Berdasarkan Keputusan DPRD Kota Medan Nomor : 1717940KEP-DPRD2010 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerahu, ditetapkan Jenis Rapat
DPRD sebagai berikut : a.
Rapat Paripurna Rapat paripurna merupakan forum rapat tertinggi anggota DPRD dalam
pengambilan keputusan yang dipimpin oleh ketua atau wakil ketua DPRD. Mekanisme Rapat Paripurna terdiri dari 2 dua tahapan pembicaraan yakni:
Pembicaraan Tahap I meliputi i.
Dalam hal Ranperda berasal dari Kepala Daerah dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
30
- Penjelasan Kepala Daerah dalam Rapat Paripurna DPRD mengenai
Ranperda ; -
Pemandangan umum Fraksi terhadap Ranperda ; dan -
Tanggapan danatau jawaban Kepala Daerah terhadap pemandangan umum Fraksi;
ii. Dalam hal Ranperda berasal dari DPRD dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
- Penjelasan Pimpinan Komisi, Pimpinan gabungan Komisi, Pimpinan Badan Legislasi Daerah, atau Pimpinan Panitia Khusus dalam Rapat
Paripurna DPRD mengenai Ranperda ; -
Pendapat Walikota terhadap Ranperda ; dan -
Tanggapan danatau jawaban Fraksi terhadap pendapat Kepala Daerah. iii. Pembahasan dalam rapat Komisi, gabungan Komisi, atau Panitia Khusus
yang dilakukan bersama dengan Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk untuk mewakilinya.
Pembicaraan Tahap II yang meliputi : a. Pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna DPRD yang didahului
dengan: 1. Penyampaian laporan Pimpinan Komisipimpinan gabungan
KomisiPimpinan Panitia Khusus yang berisi proses pembahasan, pendapat Fraksi dan hasil pembicaraan ;
2. Pendapat Akhir Fraksi-fraksi; dan
31
3. Permintaan persetujuan dari anggota secara lisan oleh pimpinan Rapat Paripurna DPRD.
b. Rapat Paripurna Istimewa Rapat Paripurna DPRD Istimewa merupakan rapat Anggota DPRD yang
dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua untuk melaksanakan acara tertentu dan tidak mengambil keputusan ;
c. Rapat Pimpinan DPRD Rapat Pimpinan DPRD merupakan rapat para Anggota Pimpinan DPRD yang
dipimpin oleh Ketua atau Wakil ketua DPRD ; d. Rapat Fraksi
Rapat Fraksi adalah rapat anggota Fraksi yang dipimpin oleh pimpinan Fraksi; e. Rapat Konsultasi
Rapat konsultasi adalah rapat antara Pimpinan DPRD dengan Pimpinan Fraksi dan pimpinan Alat Kelengkapan DPRD yang dipimpin oleh Pimpinan DPRD ;
f. Rapat Badan Musyawarah Rapat Badan Musyawarah merupakan rapat anggota Badan Musyawarah yang
dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua Badan Musyawarah; g. Rapat Komisi
Rapat Komisi merupakan rapat anggota Komisi yang dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua Komisi ;
h. Rapat Gabungan Komisi Rapat gabungan Komisi merupakan rapat antar Komisi yang dipimpin oleh
Ketua atau Wakil Ketua DPRD ;
32
i. Rapat Badan Anggaran Rapat Badan Anggaran merupakan rapat anggota Badan Anggaran yang
dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua Badan Anggaran ; j. Rapat Badan Legislasi
Rapat Badan Legislasi Daerah merupakan rapat anggota Badan Legislasi Daerah yang dipimpin oleh Ketua atau Wwakil Ketua Badan Legislasi Daerah
k. Rapat Badan Kehormatan Rapat Badan Kehormatan merupakan rapat anggota Badan Kehormatan yang
dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua Badan Kehormatan ; l.
Rapat Panitia Khusus Rapat Panitia Khusus merupakan rapat anggota Panitia Khusus yang
dipimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua Panitia Khusus ; m. Rapat Kerja
Rapat kerja merupakan rapat antara DPRD dan Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk atau antara Badan Anggaran, Komisi, gabungan Komisi, atau
Panitia Khusus dan Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk; n. Rapat Dengar Pendapat
Rapat dengar pendapat merupakan rapat antara DPRD dan Pemerintah Daerah ;
o. Rapat Dengar Pendapat Umum Rapat dengar pendapat umum merupakan rapat antara DPRD dan masyarakat
baik lembagaorganisasi kemasyarakatan maupun perorangan atau antara
33
Komisi, gabungan Komisi, atau panitia khusus dan masyarakat baik lembagaorganisasi kemasyarakatan maupun perorangan.
4. 2. Mekanisme Tahap Pembicaraan Dalam Rapat Paripurna
a. Peraturan Daerah
Mekanisme Rapat Paripurna dalam rangka pembahasan peraturan Daerah terdiri dari :
Pembicaraan tingkat I meliputi: i. Dalam hal Ranperda berasal dari Kepala Daerah dilakukan dengan kegiatan
sebagai berikut : - Penjelasan Kepala Daerah dalam Rapat Paripurna DPRD mengenai
Ranperda ; - Pemandangan umum Fraksi terhadap Ranperda ; dan
- Tanggapan danatau jawaban Kepala Daerah terhadap pemandangan umum Fraksi;
ii. Dalam hal Ranperda berasal dari DPRD dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :
- Penjelasan Pimpinan Komisi, Pimpinan gabungan Komisi, Pimpinan Badan Legislasi Daerah, atau Pimpinan Panitia Khusus dalam Rapat
Paripurna DPRD mengenai Ranperda ; - Pendapat Kepala Daerah terhadap Ranperda ; dan
- Tanggapan danatau jawaban Fraksi terhadap pendapat Kepala Daerah.
34
iii.Pembahasan dalam rapat Komisi, gabungan Komisi, atau Panitia Khusus yang dilakukan bersama dengan Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk
untuk mewakilinya. Pembicaraan tingkat II meliputi:
i. Pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna DPRD yang didahului dengan:
- Penyampaian laporan Pimpinan Komisipimpinan gabungan KomisiPimpinan Panitia Khusus yang berisi proses pembahasan,
pendapat Fraksi dan hasil pembicaraan - Pendapat Akhir Fraksi-fraksi; dan
- Permintaan persetujuan dari anggota secara lisan oleh pimpinan Rapat Paripurna DPRD.
ii. Sambutan Kepala Daerah. Dalam hal persetujuan tidak dapat dicapai secara musyawarah untuk mufakat,
keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak ; Dalam hal Ranperda tidak mendapat persetujuan bersama antara DPRD dan
Kepala Daerah, Ranperda tersebut tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan DPRD pada masa sidang yang sama.
b. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Mekanisme Rapat Paripurna dalam rangka pembahasan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah adalah sebagai berikut :
i. Pembicaraan tahap I meliputi:
35
- Penjelasan Kepala Daerah dalam Rapat Paripurna DPRD mengenai Rancangan APBD ;
- Pendapat Badan Anggaran - Pemandangan Umum Fraksi terhadap Rancangan APBD; dan
- Tanggapan danatau jawaban Kepala Daerah terhadap Pemandangan Umum Fraksi.
ii. Pembicaraan tahap II meliputi : Pengambilan keputusan dalam Rapat Paripurna DPRD yang didahului
dengan: - Penyampaian laporan hasil pembahasan Badan Anggaran dengan
Kepala Daerah atau Pejabat yang ditunjuk untuk mewakilinya - Pendapat Akhir Fraksi-fraksi
- Permintaan persetujuan dari Fraksi dan Anggota secara lisan oleh Pimpinan Rapat Paripurna DPRD.
- Sambutan Kepala Daerah.
4. 3. Mekanisme Kerja Menampung Aspirasi Rakyat
Dalam hal memperhatikan aspirasi dan memajukan tingkat kehidupan rakyat dengan berpegang pada program pembangunan pemerintah, Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kota Medan menampung aspirasi rakyat dengan mekanisme sebagai berikut :
1 Pimpinan DPRD, Alat Kelengkapan DPRD, Anggota DPRD atau Fraksi di DPRD menerima, menampung, menyerap, dan menindaklanjuti pengaduan
danatau aspirasi masyarakat yang disampaikan secara langsung atau tertulis
36
tentang suatu permasalahan, sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang DPRD ;
2 Pengaduan danatau aspirasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan proses administratif oleh Sekretariat DPRD dan diteruskan kepada Pimpinan
DPRD, Alat Kelengkapan DPRD yang terkait, Anggota DPRD, atau Fraksi di DPRD ;
3 Pimpinan DPRD, Alat Kelengkapan DPRD yang terkait, atau Fraksi di DPRD dapat menindaklanjuti pengaduan danatau aspirasi sesuai kewenangannya ;
4 Anggota DPRD dapat menindaklanjuti pengaduan danatau aspirasi kepada Pimpinan DPRD, Alat Kelengkapan DPRD yang terkait, atau Fraksinya ;
5 Dalam hal diperlukan, pengaduan danatau aspirasi masyarakat dapat ditindaklanjuti dengan :
a. Rapat dengar pendapat umum ; b. Rapat dengar pendapat;
c. Kunjungan kerja; atau d. Rapat kerja Alat Kelengkapan DPRD dengan mitra kerjanya.
6 Tata cara penerimaan dan tindak lanjut pengaduan danatau aspirasi masyarakat diatur oleh sekretaris DPRD dengan persetujuan Pimpinan DPRD
Dalam hal penerimaan pengaduan aspirasi masyarakat atau unjuk rasa, Anggota DPRD berhak menolak untuk menerima unjuk rasa yang menyampaikan
aspirasi masyarakat bila keamanan Anggota DPRD tidak terjamin dan ada indikasi rekayasa atau tidak memenuhi persyaratan Peraturan Perundang-undangan.
37
II. 5 Komposisi Alat Kelengkapan DPRD Kota Medan