Filosofi Kopi Makna denotatif pada cerpen Filosofi Kopi diuraikan melalui gambaran

36 makanan yang dinikmati sewajarnya, ada makna di balik penggunaan analogi sepotong kue kuning. Hal inilah yang semakin memperkaya struktur lahir sebuah teks, tidak hanya sekadar bercerita, tetapi juga diperkaya dengan analogi-analogi sebuah benda yang disejajarkan dengan sifat manusia.

4.2 Makna Denotatif dan Konotatif

Meskipun gaya dan makna merupakan dua hal yang berbeda, pemahaman gaya tidak dapat dilepaskan dari pemahaman makna atau ‘isi’ yang terbungkus dalam gaya yang diproduksikan. Dalam proses pengungkapan gagasan, gambaran isi tuturan yang tergambarkan sebagai konfigurasi gagasan dan terbentuk dalam satuan lambang kebahasaan disebut bentuk ekspresi. Sebagai sesuatu yang bersifat abstrak dan spekulatif, bentuk ekspresi ‘ada dalam ketiadaan’. Dengan kata lain, ketika seseorang menyatakan sesuatu yang ada dalam dunia gagasannya, sesuatu yang dinyatakan itu sebenarnya tidak dapat dilihat secara konkret. Sesuatu atau being yang ada dalam ketiadaan itu dapat dianalogikan sebagai konfigurasi gagasan Aminuddin, 1995: 77-79.

4.2.1 Filosofi Kopi Makna denotatif pada cerpen Filosofi Kopi diuraikan melalui gambaran

peristiwa yang melatarbelakangi terciptanya warung kopi milik Ben dan Jody yang difungsikan sebagai butir referensial yang diacu melalui pembentukan nama kedai Filosofi Kopi dengan slogan yang bertuliskan Temukan Diri Anda di Sini sebagai sistem tanda yang membentuk satuan tanda. Slogan tersebut dijadikan Ben sebagai wujud terobosan baru untuk menciptakan kopi yang tidak hanya memberi kenikmatan rasa, tetapi juga mengandung arti pada setiap menu kopi Universitas Sumatera Utara 37 yang diraciknya. Hal itu ditandai dengan keinginan Ben yang ingin membuat sebuah inovasi baru, yakni menambahkan keterangan filosofis pada masing- masing kopi dalam daftar minuman. Air muka itu meletup-letup seperti didihan air. Ben beroleh ide baru. Aku berandai-andai kapan dia terpikir untuk akhirnya membangun berhala dari biji kopi, karena sepertinya hanya masalah waktu. Sesudah pembicaraan kami malam itu, Ben melakukan berbagai terobosan baru. Dalam daftar minuman, kini ditambahkan deskripsi singkat mengenai filosofi setiap ramuan. Puncaknya, dia mengganti nama kedai kopi kami menjadi Filosofi Kopi: Temukan Diri Anda di Sini. Hal 6-7 Kemudian pergantian nama dan slogan tersebut menimbulkan tantangan baru bagi Ben, yakni seorang pengungjung menantangnya untuk menciptakan rasa kopi yang mampu memberi makna kesuksesan adalah wujud kesempurnaan hidup dengan imbalan sebesar 50 juta. Setelah berminggu-minggu melakukan eksperimen, akhirnya terciptalah menu baru yang disebut dengan kopi BEN’s PERFECTO, artinya sukses adalah wujud kesempurnaan hidup. Minuman itu menjadi menu favorit semua langganan sekaligus menjadi daya pikat yang menarik orang-orang baru untuk datang. Walau harganya lebih mahal dibandingkan minuman lain, kepuasan yang didapat dari Ben’s Perfecto memang tidak bisa didapat di mana pun. Tak ada yang menyangka akan menemukan ramuan kopi sedashyat itu di Jakarta, di kedai kecil bernama Filosofi Kopi. Hal 14 Pada akhirnya semua terobosan yang dilakukan Ben dihadapkan pada hasil yang sia-sia. Hal itu dikarenakan salah seorang tamu beranggapan bahwa masih kopi Ben’s Perfecto belum mampu mengalahkan kesempurnaan rasa kopi tiwus warung pak Seno. Kemudian anggapan tersebut dibuktikkan Ben lewat seduhan secangkir kopi tiwus di warung pak Seno, sebuah warung kecil yang terletak di daerah pedesaan Jawa Tengah, dengan ketinggian yang justru Universitas Sumatera Utara 38 menurutnya tidak cocok ditanami biji kopi. Kejadian itu mengubah persepsi Ben terhadap racikan kopi yang menjadi menu utama di kedai Filosofi Kopi tersebut, dikarenakan belum mampu bersaing dengan kenikmatan rasa yang ditawarkan pada kopi tiwus pak Seno. “Kamu masih tidak sadar?” Ben menatapku prihatin. “Aku sudah diperalat oleh seseorang yang merasa punya segala-galanya, menjebakku dalam tantangan bodoh yang cuman jadi pemuas egonya saja, dan aku sendiri terperangkap dalam kesempurnaan palsu, artifisial’ serunya gemas, “Aku malu kepada diriku sendiri, kepada semua orang yang sudah kujejali dengan kegombalan Ben’s Perfecto.” “Dan kamu tahu apa kehebatan kopi tiwus itu?” katanya dengan tatapan kosong, “Pak Seno bilang, kopi itu mampu menghasilkan reaksi macam-macam. Dan dia benar. Kopi tiwus telah membuatku sadar, bahwa aku ini adalah barista terburuk. Bukan Cuma sok tahu, mencoba membuat filosofi dari kopi lalu memperdagangkannya, tapi yang paling parah, aku sudah merasa membuat kopi paling sempurna di dunia. Bodoh Bodoooh” Hal 23 Peristiwa itu membuat Ben mengambil keputusan untuk berhenti menjadi seorang barista dan kedai Filosofi Kopi juga terpaksa ditutup sementara. Sekalipun pada akhirnya ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan Ben untuk kembali meracik kopi sebagai barista dan siap membuka kedai kopi Filosofi Kopi untuk kedua kalinya. “Pak Seno titip salam. Dia juga titip pesan, kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan. Dan di sanalah kehebatan kopi tiwus..., memberikan sisi pahit yang membuatmu melangkah mundur, dan berpikir. Bahkan aku juga telah diberinya pelajaran, ” napasku harus dihela agar lega dada ini, “bahwa uang puluhan juta sekalipun tidak akan membeli semua yang sudah kita lewati. Kesempurnaan itu memang palsu. Ben’s Perfecto tidak lebih dari sekadar ramuan kopi enak. ” “Benar, kan.” Ben menyunggingkan senyum getir, “kita memang Cuma tukang gombal.” “Tapi masih banyak yang harus kamu pikirkan. Seperti ini...,” ku tumpahkan kartu ucapan dan surat-surat ke meja, “orang-orang ini tidak menuntut Universitas Sumatera Utara 39 kesempurnaan seperti Ben’s Perfecto. Mereka mencintaimu dan Filosofi Kopi apa adanya.” Hal 28 Sejumlah gambaran peristiwa di atas difungsikan sebagai satuan tanda yang memiliki hubungan secara sintagmatis dengan nama kedai Filosofi Kopi: Temukan Diri Anda di Sini. Dengan demikian, denotasi makna kata Filosofi Kopi merujuk pada proses pembentukan nama kedai kopi yang diciptakan berdasarkan kualitas menu kopi yang disajikan, ditambah sebuah terobosan baru, yakni slogan berupa keterangan filosofis pada masing-masing kopi yang diracik oleh Ben. Hal itu menjadi awal tantangan yang dihadapinya hingga tercipta kopi Ben’s Perfecto, yang kemudian menjadi alasan penyebab kekalahan Ben’s Perfecto terhadap kenikmatan rasa kopi tiwus milik warung pak Seno. Isi pemaknaan Filosofi Kopi pada teks tidak mengarah pada makna lain di luar isi wacananya. Pembentukan makna denotasi tersebut terkait dengan fungsi kebahasaan sebagai fungsi metalingual. Artinya, denotasi makna Filosofi Kopi: Temukan Diri Anda di Sini merupakan objek yang diuraikan melalui makna tanda kebahasaan itu sendiri, yakni gambaran ciri referensialnya. Makna konotatif Filosofi Kopi dapat diidentifikasi melalui bentuk kejanggalan yang ditemukan pada teks, misalnya berupa kata, kalimat atau wacana terkait aspek retorik yang menggambarkan kemungkinan adanya makna lain di luar maknannya pada tataran denotatif, yang tidak lagi merujuk pada wujud konkret sistem tandanya. Semua terobosan yang dilakukan Ben menjadikan kedai kopi ini memiliki magnet baru, yakni kehadirannya sebagai filsuf kecil, teman curhat. Kedai kami bukan sekadar persinggahan, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan personal mereka, layaknya seorang teman. Hal 8 Universitas Sumatera Utara 40 Gambaran konotasi di atas mengisyaratkan adanya pengertian lain di luar fungsinya sebagai nama kedai kopi pada tataran pertama. Makna kata Filosofi Kopi tidak hanya difungsikan sebagai nama kedai dengan slogan Temukan Diri Anda di Sini, tetapi juga sebagai bentuk pembuktian eksistensi Ben sebagai barista handal. Tantangan terhadap racikan kopi andalannya Ben’s Perfecto mengubah sudut pandang Ben terhadap makna kopi yang sesungguhnya. Ben menyadari bahwa letak kesempurnaan hidup yang dicarinya tidak hanya sekadar pada rasa kopi racikannya, tetapi diperoleh dari kecintaan pelanggan setianya yang tidak menuntut kesempurnaan rasa. Sebaliknya, mereka mengingingkan Ben dan kedai Filosofi Kopi dengan uraian slogan filosofis hidup yang menjadi magnet tersendiri bagi pengungjungnya. Hubungan antara konotasi makna nama Filosofi Kopi dengan slogan Temukan Diri Anda di Sini membentuk fungsi konatif, yakni sebagai ajakan atau imbauan kepada pengungjung untuk menemukan wujud kesempurnaan hidup di kedai Filosofi Kopi.

4.2.2 Surat yang Tak Pernah Sampai Makna denotatif cerpen Surat yang Tak Pernah Sampai dapat