Pembuatan Fase Gerak Metanol - Aquabidest Pembuatan Larutan Induk BakuKofein Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Penyiapan Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Penentuan Perbandingan Komposisi Fase Gerak yang Optimum untuk Analisa

bubuk kopi arabika, kopi robusta dan kopi luwak yang berasal dari perkebunan kopi di Kec. Kebayakan, Kab. Aceh Tengah, NAD. 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Pembuatan Pelarut Pelarut terdiri dari campuran metanol grade for HPLC dan aquabidest dengan perbandingan 30:70.

3.5.2 Pembuatan Fase Gerak Metanol - Aquabidest

Metanol 500 ml disaring dengan menggunakan penyaring PTFE 0,5µm dan diawaudarakan selama 30 menit. Aquabidest 500 ml disaring dengan menggunakan penyaring nitrat selulosa 0,45 µm dan diawaudarakan selama 30 menit.

3.5.3 Pembuatan Larutan Induk BakuKofein

Timbang 50 mg kofein BPFI, dimasukkan kedalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dengan pelarut sampai garis tanda dan dikocok sampai homogen, sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 500 µgml LIB I.

3.5.4 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Dipipet sebanyak 0,2 ml LIB I, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml, dicukupkan dengan pelarut sampai garis tanda dan dikocok sampai homogen, sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 10 µgml. Larutan diawaudarakan selama 10 menit dan diukur serapannya pada panjang gelombang 273 nm.

3.5.5 Penyiapan Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

Masing-masing unit diatur, kolom yang digunakan C18 250 mm x 4,60 mm, detektor UV-VIS pada panjang gelombang analisis yang diperoleh. Pompa menggunakan mode aliran tetap dengan sistem elusi isokratik. Universitas Sumatera Utara Setelah alat KCKT dihidupkan, maka pompa dijalankan dan fase gerak dibiarkan mengalir selama 30 menit sampai diperoleh garis alas yang datar, menandakan sistem tersebut telah stabil.

3.5.6 Penentuan Perbandingan Komposisi Fase Gerak yang Optimum untuk Analisa

Larutan Induk Baku kofein BPFI dipipet1,2ml dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml, dicukupkan dengan pelarut hingga garis tanda dandikocok sampai homogen sehingga diperoleh larutan kofein dengan konsentrasi 60 µgml. Larutan diawaudarakan selama 10 menit dan disaring dengan penyaring nitrat selulosa 0,2 µm, kemudian diinjeksikan ke dalam sistem KCKT menggunakan vial autosampler sebanyak 10 µl. Perbandingan fase gerak metanol – aquabidest yang digunakan untuk optimasi adalah 10:90, 30:70,40:60,dan 50:50, dengan laju alir 1 mlmenit, dan deteksi pada panjang gelombang 273 nm. 3.5.7 Analisis Kuantitatif 3.5.7.1 Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi